Di waktu sore hari diatas sebuah aliran sungai yang lebar ada seorang kakek tua yang sedang berlatih semedi di atas sungai. Kakek itu berjanggut panjang dengan sebagian rambut yang sudah memutih dan berbadan tegap. banyak energi energi alam yang berterbangan masuk ke dalam tubuhnya.
Kakek itu membuka matanya perlahan lahan karena dia merasakan samar samar aura seorang petarung yang nyaris hampir hilang di kejauhan. Seketika kakek tua itu berdiri dan berlari di atas air menuju ke arah aura yang nyaris hilang atau bahkan sudah hilang itu.
Sesampainya di sana di lihatnya seorang bayi yang terbalut kain dengan ada beberapa noda darah di atas seorang badan lelaki yang baru saja meninggal. Sangat jelas terasakan bahwa aura ini adalah berasal dari lelaki yang baru saja meninggal ini.
Ketua ketika terjatuh dari air terjun ternyata ia tidak langsung mati akan tetapi dia masih dalam keadaan sekarat. Dia mengerahkan sisa sisa tenaga terakhirnya agar dia tidak tenggelam dan terus menjaga bayi itu agar tetap hidup.
Kakek tua segera mengangkat dan membawa mereka berdua menuju ke sebuah gubuk di desa. Dia segera menaruh bayi itu di atas kursi dan juga segera menguburkan kan lelaki yang sudah tewas itu. Segera setela selesai menguburkannya kakek tua itu melihat dan menggendong bayi itu ia sangat heran melihat bayi itu tidak menangis sama sekali sembari tadi dia menemukannya.
Ketika kakek membuka kainnya iya sangat terkejut melihat sebuah kalung giok naga berwarna hijau yang menggantung di leher bayi itu juga terlihat sangat familiar baginya.
kakek tua itu kembali coba mengingat kejadian di masa lalu dimana dia melihat batu giok naga itu.
"ini jelas giok naga milik artur wibawa" ucap Kakek tua itu. Artur wibawa adalah nama dari kakek wibawa
Kakek wibawa dan kakek tua itu dulu adalah teman kecil di mana mereka sama sama sebatang kara menjalani kerasnya kehidupan. Mereka bermain, belajar, dan berlatih bela diri agar kelak mereka bisa mendapatkan apa yang mereka impikan. Mereka berkeinginan untuk kelak bisa menjadi seorang petarung kuat, hingga akhirnya kakek wibawa tidak terlalu berbakat dan hanya mampu sampai ke level tingkat petarung master awal, sedangkan kakek tua sudah menjadi seorang petarung legendaris di tingkat grand master. Pada akhirnya mereka berpisah di mana artur wibawa pergi berkelana ke kota kota memulai bisnis sedangkan kakek tua itu lebih memilih tinggal di desa sambil terus mempelajari ilmu bela diri petarung.
ada pertemuan ada perpisahan sebelum mereka berpisah kakek wibawa pernah menunjukkan kalung giok naga hijau itu kepadanya. Oleh karena itu kakek tua langsung mengenali giok itu. bahwa bayi ini adalah keturunan dari keluarga wibawa atau mungkin cucunya.
Kini usia kakek wibawa dan kakek tua berada di umur enam puluh tahunan karena mereka adalah petarung jadi memiliki kondisi fisik yang sehat dan tampak muda jauh lebih muda di antara orang normal.
sambil mengendong bayi itu dan mencoba memikirkan apa yang terjadi terhadap lelaki yang baru saja di kuburkan nya jelas lelaki itu menderita luka yang di akibatkan dari sebuah pertarungan. Kakek tua itu bisa dengan jelas menyimpulkan pasti sedang terjadi masalah di keluarga wibawa.
"sudah lama kita berpisah" ujar kakek tua itu mengingat artur wibawa.
"kau pasti mempunyai maksud tertentu terhadap bayi ini" ucap Kakek tua memandangi bayi tersebut.
Dengan melihat batu giok naga itu kakek tua dapat memahami maksud sahabat lamanya yaitu kakek wibawa.
"baiklah" ucap Kakek tua itu sambil mengelus wajah bayi itu. Iya berjanji pada dirinya sendiri dan akan menjaga bayi ini sebaik mungkin serta akan mendidik nya menjadikan seorang petarung terkuat yang pernah ada.
Di rumah kediaman keluarga wibawa Leo melaporkan bahwa dia belum berhasil membunuh bayi itu.
"tuan panca saya telah menghajar pengawal itu dan dia jatuh ke arah air terjun bersama bayi itu" ucap Leo sambil berlutut memberikan hormat.
Panca wibawa adalah salah satu anak dari kakek wibawa. Di mana kakek wibawa memiliki tiga orang anak dua laki laki dan satu perempuan yang pertama bernama Kevin wibawa, yang kedua panca wibawa serta yang terakhir seorang perempuan yang bernama bernama Aliya wibawa.
Kakek wibawa sangat menyayangi anak pertamanya yaitu Kevin wibawa di mana kakek melihat ke dalam diri Kevin mempunyai jiwa kepemimpinan yang luar biasa dan kakek wibawa hendak menjadikannya sebagai penerusnya menjadi pemimpin sekaligus ketua keluarga wibawa yang akan mewarisi segala macam bisnis keluarga wibawa. Hal tersebut membuat panca wibawa tidak bisa menerimanya dan perlahan lahan mulai melakukan kudeta.
"plak" suara tamparan keras dari panca Kepa Leo.
"bodoh apakah kamu yakin bahwa mereka telah mati" ucap panca dengan mengeluarkan aura membunuh yang kuat.
"maafkan saya tuan akan tetapi pengawal itu sudah terkena pukulan telak saya serta saya yakin dia langsung tewas apa lagi mereka jatuh ke dalam dasar air terjun yang begitu dalam" jawab Leo yang tertekan oleh aura pembunuh dari panca wibawa.
Beberapa orang di belakang Leo sampai bergetar ketakutan mereka berpikir akan di bunuh di tempat ini.
"dasar bodoh walaupun mereka sudah mati aku ingin melihat jasadnya" ucap panca sambil mengepalkan tinjunya.
Leo segera bereaksi "baik tuan kami paham kami akan kembali ke sana mencari mayat mereka" segera Leo memberikan instruksi kepada anggota lainnya untuk segera pergi dan bergerak kembali menyusuri sungai dan air terjun itu.
panca kembali duduk di atas kursi dengan sedikit rasa tidak tenang. Jika bayi itu masih hidup mungkin saja dia akan kembali ke keluarga wibawa dan mengacaukan segalanya pikirnya. Sontak memikirkan hal itu panca mengeluarkan aura pembunuh dan menghentakkan kakinya ke lantai membuat lantai itu retak pecah mengakibatkan ruangan itu bergetar.
Bayi yang di temukan oleh kakek tua itu adalah anak laki laki dari Kevin wibawa di mana beberapa waktu lalu Kevin dan istrinya di serang oleh sekelompok orang misterius. Di mana Kevin yang juga seorang petarung dengan tingkat atas akhir tewas dengan banyak luka sayatan pedang. Tetapi istrinya yang menggendong anaknya berhasil selamat lari kemudian kembali ke kediaman keluarga wibawa. Kevin berjuang keras sebagai seorang petarung memblokir segala serangan pedang yang mengarah ke istri nya hingga akhirnya dia mendapatkan banyak luka dan tewas.
Kakek yang mengetahui anak laki laki tewas seperti itu di tambah banyak anggota pengawal setianya yang menghilang tiba tiba menyadari bahwa terjadi masalah besar di dalam keluarga wibawa. Kakek wibawa segera untuk memerintahkan pengawal terpercaya nya untuk membawa cucunya atau anak dari Kevin pergi dari kediaman keluarga wibawa. kakek takut anak ini juga akan menjadi sasaran pembunuhan.
mohon berikan dukungan agar author semangat untuk menulis terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sawara Nagaraya
mantaabbbb
2024-03-30
1