"oh kamu pergi merantau ke kota untuk bersekolah" kata Jeni yang sudah selesai makan.
"iya kak apakah kak Jeni tau tempat perguruan tinggi yang bagus " tanya Steven yang sudah selesai makan juga.
"aku tau tempat yang bagus kamu pergilah ke UKA (universitas kota amster) itu adalah perguruan tinggi terbaik di kota ini" ujar Jeni.
"bisakah kakak memberikanku di mana lokasinya "
Segera Jeni menjelaskan secara mendetail di mana lokasi perguruan tinggi itu dan menyarankan Steven untuk jangan malu bertanya di jalan bila ada kendala dalam mencari nya.
Jeni merasa khawatir kepada Steven takut dia malah tersesat di kota jika malu bertanya karena dia yang berasal dari pedesaan dan baru pertama kali menginjak kota amster takut Steven akan kesusahan mencari tempatnya.
Setelah Jeni menjelaskan secara detail kepada Steven, Steven pun mulai sedikit memahami akan tetapi di benaknya akan lebih baik jika dia bertanya kepada orang orang agar tidak tersesat.
"kamu pergilah sekarang hari sudah semakin siang biar kakak yang membereskan makanan ini" ucap Jeni sembari berdiri mulai mengemasi piring bekas makanannya dan membawanya ke dapur.
"baik kak terima kasih atas makanannya" jawab Steven yang berdiri lalu menuju ke luar rumah.
Steven mulai berjalan kaki mengikuti petunjuk dan arahan yang di terima dari Jeni. tidak berapa lama dia sudah berada di depan sebuah toko yang menjual motor bekas. Steven berhenti dan berkata "ah jika terus berjalan kaki entah kapan aku baru sampai ke perguruan tinggi itu, jika aku berlari pasti badanku jadi berkeringat lebih baik aku membeli sepeda motor saja" pikir Steven.
segera Steven masuk ke dalam toko itu dia membeli sebuah sepeda motor listrik berwarna merah. Sebelumnya Steven belum pernah menaiki sepeda motor karena di desanya tidak ad sepeda motor dan juga dia belum tau cara mengoperasikan nya.
Akan tetapi Steven adalah orang yang cerdas seja lahir atau bisa di bilang bakat alam, dengan sekali lihat dia sudah bisa menirunya.
Steven segera memperhatikan motor motor yang lewat dengan memperhatikan secara cermat pengendaranya mulai dari cara menghidupkan cara menjalankan dan cara memberhentikan dengan menekan rem setelah dirasa Steven sudah cukup mengerti dan paham dia pun mulai menaiki sepeda motornya dan mencoba untuk mengendarainya.
Steven mulai menyalakan mesinnya dan menjalankan motor nya alhasil ia hampir masuk got untung dia mengerem tepat waktu. Beberapa kali percobaan akhirnya Steven sudah bisa mengendarai sepeda motor seperti semua orang.
Di sebuah pusat perbelanjaan keluar dua orang wanita cantik. Dua wanita itu terlihat sangat cantik dan menawan di mana yang satu terlihat sangat menawan dengan tubuh yang tinggi di ikuti dengan kaki yang jenjang, rambut lurus yang panjang mengenakan gaun berwarna biru muda sehingga bak seorang putri.
Yang satunya juga tidak kalah cantik juga dengan tubuh yang tinggi kulit yang putih mulus di ikuti oleh rambut lurus sebahu di lengkapi dengan lesung pipinya.
Kedua gadis itu benar benar sangat sempurna di mata para lelaki.
"Laura lebih kita segera pergi ke kampus, kita ada kelas nanti jam 2 siang" ucap Alena
"baiklah kalo begitu kita naik taksi saja" jawab Laura.
Mereka sebelumnya pergi membawa mobil akan tetapi mobil nya mogok pas di dekat mall itu sehingga mereka memanggil mobil derek dan memerintahkan agar mobil itu di derek ke bengkel untuk di perbaiki.
Mereka mulai berjalan menjauh dari mall untuk mencari taksi. Selagi mereka berjalan ternyata tidak jauh dari mereka ada sekelompok orang berbadan besar yang mengikuti mereka dari dalam mall
"Laura sebaiknya kamu harus mempercepat langkah mu". Perintah Alena yang telah mengetahui bahwa ada yang tidak beres dengan orang orang yang ada di belakang mereka.
"emangnya ada apa Alena kenapa kita harus buru buru dan wajahmu tampak khawatir" tanya Laura yang merasa aneh melihat tingkah Alena.
"sepertinya kita telah di ikuti oleh sekelompok orang yang ada di belakang kita" jawab Alena
Seketika Laura menoleh ke belakang dan benar saja ia melihat sekelompok orang yang mencurigakan mulai mendekati mereka.
"Laura kamu tenang saja aku akan menghadang dan menghadapi mereka kamu lanjut saja berlindung cari tempat yang aman" ujar Alena sambil membalikan badan badan dan menghadap segerombolan orang itu.
"baiklah kamu harus berhati hati" segera Laura pergi dengan langkah yang panjang dan cepat.
Dan ternyata Alena adalah seorang pengawal yang di pekerjakan oleh orang tuanya Laura dengan tugas untuk menjaga dan melindungi Laura dari orang jahat yang hendak mencelakainya.
Laura Larson adalah putri dari pengusaha sukses bernama Daniel Larson. Di dalam berbisnis tentu banyak sekali persaingan yang tidak sehat sehingga Daniel Larson takut anaknya akan menjadi korban musuh bisnisnya. Sehingga Daniel menjadikan Alena sebagai pengawalnya.
Alasan kenapa orang tua Laura menjadikan Alena sebagai pengawal nya Karena Alena juga merupakan salah satu anggota terbaik di pusat lembaga pelatihan prajurit. Sudah jelas Alena memiliki kemampuan bela diri yang kuat dan piawai dalam memakai berbagai macam senjata.
Dan juga alasannya karena Alena juga seorang wanita jadi Alena bisa selalu melekat ke Laura setiap saat.
Segerombolan orang itu berjumlah delapan orang dengan tubuh dan badan mereka tinggi besar dan berotot.
"apa yang kalian inginkan kenapa kalian terus mengikuti kami" tanya Alena.
"haha kami hanya di tugas kan untuk menculik wanita itu" jawab pemimpin rombongan tersebut sambil menunjuk ke arah Laura yang semakin menjauh.
"siapa yang memerintahkan kalian"
"itu bukan urusanmu lebih baik kamu segera menyingkirkan atau aku akan membunuhmu tidak perduli walaupun kamu seorang perempuan".
Melihat Laura yang semakin pergi menjauh, delapan orang itu dengan segera mau mengejar nya. akan tetapi Alena langsung menghadang mereka dengan menerjang pemimpin dari mereka hingga terpental dan jatuh dengan keras.
"brak" sialan berani kamu menyerang ku diam diam.
"semuanya cepat serang wanita sialan itu" perintah pemimpin itu sambil bangkit dari tempat jatuhnya.
Tujuh orang segera mencabut pisau belati dari pinggangnya. Tiga orang maju terlebih dahulu mengayunkan pisaunya ke arah Alena.
Dengan sigap Alena menghindari nya dan melakukan tendangan berputar yang mengenai wajah ke tiga orang itu.
"bruk bruk brak" ketiga orang itu terpental terkena tendangan Alena yang keras hingga pisau belati yang di pegangnya terlepas dan jatuh.
Ke tiga orang itu tersungkur dan kesakitan hingga tidak bisa bangkit lagi.
"ternyata kau hebat juga, kalian berempat maju habisi dia" teriak pemimpin itu.
segera ke empat orang itu mengeluarkan parang dari balik jaketnya dan bergerak maju menyerang Alena.
Alena segera mengambil kuda kuda dan bersiap menghadapi mereka. Tebasan demi tebasan di arahkan ke Alena tetapi dengan mudah Alena menghindarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Kalbera Art
lanjut baca sampai habis bg 😁
2024-04-06
2
jeck
lanjuut
2024-04-05
0