Sebelumnya kemarin Steven telah mengetahui di mana letak kampus perguruan tinggi itu sehingga dia tidak kesulitan untuk segera menemukan nya.
Dengan cepat Steven yang mengendarai sepeda motor listriknya telah sampai di kampus itu. Segera dia memarkirkan sepeda motor listriknya dan bersiap untuk mendaftar diri di kampus tersebut.
Kampus itu begitu luas dan lebar dengan banyak sekali bangunan dan gedung gedung besar serta halaman yang luas. Sehingga membuat Steven agak bingung harus mulai dari mana untuk mencari tempat mendaftarnya.
Setelah beberapa saat Steven berjalan dan mulai mencari tempat untuk mendaftarnya. setelah beberapa lama belum juga ketemu yang membuatnya jadi kebingungan dan akhirnya memutuskan untuk bertanya ke pada seseorang.
pada saat jam segini tidak terlalu ramai orang berkeliaran karena rata-rata mereka semua sedang berada di dalam kelas masing masing-masing.
Di sebuah pohon yang ada di depan sebuah gedung sedang duduk seorang wanita di atas kursi dan wanita itu sedang membaca sebuah buku. Dapat di lihat wanita itu sangat serius dalam membaca buku itu.
Steven mulai berjalan mendekati wanita tersebut. Wanita tersebut sedang fokus membaca sehingga tidak memperhatikan Steven yang sedang mendekatinya.
"halo nona maaf saya ingin bertanya sesuatu nona" sapa Steven yang telah tiba di depan wanita itu dan mulai bertanya.
Wanita itu yang sedang fokus membaca bukunya segera menoleh kan kepalanya ke arah Steven karena mendengar sapaan Steven.
Mereka berdua saling bertatap dan juga saling terkejut bersamaan. Tampak dari ekspresi muka mereka yang terlihat aneh.
"bukankah dia Rena" pikir Steven dalam hati yang sangat terkejut. Untuk sementara Steven terdiam tidak berani melanjutkan pertanyaannya.
"kamu kamu Steven kan sedang apa kamu di sini" ucap Rena sambil segera berdiri dari tempat duduknya. Dengan Segera Rena langsung mengenali bahwa lelaki ini adalah Steven walaupun Steven sudah banyak berubah mulai dari pakaian nya dan juga model rambutnya.
"apa yang kamu lakukan di sini apa kamu sengaja mengikuti ku" imbuh Rena sambil memperhatikan Steven dan mengingat kejadian tadi pagi yang masih membuatnya kesal. Akan tetapi Steven sekarang sedikit berbeda, Rena merasa Steven yang sekarang lumayan tampan setelah memotong rambutnya.
"bukan, siapa yang mengikuti mu" jawab Steven.
"lantas kenapa kamu bisa berada di sini" tanya Rena.
"mungkin ini sebuah kebetulan ren, aku di sini ingin mendaftar di perguruan tinggi ini" jawab Steven coba menjelaskan.
"terus kenapa ke sini dan tidak pergi sana untuk mendaftar " ujar Rena.
"iya aku ini ingin mendaftar akan tetapi dari tadi sudah berjalan berputar putar mencari, masih belum ketemu di mana tempat pendaftarannya" jawab Steven sambil menggaruk garuk kepalanya.
Mendengar perkataan dari Steven Rena hanya berdiam diri saja dengan raut wajah masih kesal setelah kejadian tadi pagi di mana Steven telah mesum kepadanya dengan memandangi pakaian dalamnya dan juga memelototi dadanya.
"Hem Rena bisakah kamu membantuku" ujar Steven dengan tampang memelas mengharap pertolongan.
"memangnya apa yang bisa ku bantu untukmu" jawab Rena dengan jutek.
"tolong bantu antar aku ke tempat ruangan pendaftaran ya dari tadi muter-muter tetapi belum ketemu" ucap Steven dengan mata melihat ke arah Rena.
Jarak antara Steven dan Rena hanya sekitar satu meter sehingga tatapan Steven langsung tepat mengenai wajah Rena yang membuat jantung nya berdegup sedikit lebih cepat.
"sialan mengapa dia menatapku begitu dekat" ujar Rena dalam hati di ikuti pipinya yang mulai memerah karena Steven trus menatap wajahnya.
"Rena kenapa wajah mu memerah" tanya Steven sambil mendekatkan kepalanya ke arah wajah Rena yang membuat detak jantung Rena tambah cepat lagi.
Rena adalah seorang wanita yang belum pernah berpacaran sebelumnya. Rena juga merupakan wanita yang cantik dengan kulit putih mulus serta bentuk tubuh yang indah. Sehingga dia sangat sensitif bila ada seorang lelaki yang terlalu dekat dengannya.
"tidak apa apa aku hanya sedang flu" jawab Rena.
Rena yang semakin malu segera memalingkan wajahnya dan berpura pura bersin "hacim" serta tangannya mendorong tubuh Steven agar menjauh darinya.
"kamu jangan terlalu dekat dengan ku" ucap Rena.
"kamu benar aneh tadi pagi kelihatan sangat sehat sekarang tiba-tiba flu" kata Steven.
"sudahlah ayo cepat aku akan mengantarmu mari ikuti aku" tambah Rena.
Segera Rena memasukkan buku yang dia baca tadi ke dalam tasnya. Dan segera mereka berdua mulai berjalan menuju ke arah tempat ruangan pendaftaran.
"Hem Rena aku minta maaf atas kejadian tadi pagi sungguh aku tidak sengaja dan itu hanya sebuah kebetulan" ucap Steven merasa tidak nyaman karena ia telah di tuduh sebagai seorang pria mesum.
"walaupun itu kebetulan tapi aku lihat kamu cukup menikmati nya" jawab Rena masih terlihat kesal kepada Steven.
Steven yang mendengarnya tidak bisa berkata apa apa lagi. satu kalimat dari Rena mempunyai arti mematikan.
"kamu cukup menikmati nya sadis sekali ucapannya" ucap Steven di dalam hati.
beberapa saat kemudian mereka telah sampai di depan sebuah ruangan tempat pendaftarannya.
"kita sudah sampai, ini ruangannya kamu bisa masuk ke dalam" ucap Rena.
"iya terima kasih atas bantuannya kapan kapan aku akan mentraktir mu untuk membalas kebaikan mu" jawab Steven.
"Hem oke" kata Rena sambil berjalan pergi meninggalkan Steven.
Segera Steven langsung masuk ke dalam ruangan itu dan melakukan pendaftaran. tak beberapa lama akhirnya Steven telah resmi menjadi murid di perguruan tinggi tersebut.
Di dalam ruang pendaftaran itu Steven di beri arahan di mana letak kelasnya berada. Segera setelah semua nya selesai Steven langsung berjalan bersama seorang dosen yang kebetulan akan masuk ke kelas Steven.
di salah satu ruangan kelas terdapat dua wanita cantik yang duduk bersebelahan dimana kedua wanita itu kecantikannya bagaikan seorang putri dan dewi yang membuat kedua wanita itu menjadi primadona di kelas atau bahkan di kampus nya.
"Laura sepulang kampus aku ingin mengajakmu makan" ucap seorang lelaki yang telah lama menyukai Laura.
Laki laki itu bernama Toni Kusuma di mana dia adalah putra dari keluarga Kusuma yang terkenal karena sering gonta-ganti wanita. Keluarga Kusuma adalah salah satu keluarga teratas di kota amster ini di mana bisnis keluarga Kusuma meliputi beberapa aspek dari konstruksi sampai perdagangan. Bisa di katakan bahwa keluarga Kusuma adalah salah satu keluarga kaya yang berkuasa di kota amster.
Toni telah lama jatuh hati kepada Laura karena kecantikan Laura yang bagaikan seorang dewi akan tetapi Laura tidak pernah menyukainya. Walaupun sebenarnya toni cukup tampan.
"maaf Toni hari ini aku ada kerjaan yang tidak bisa di tinggalkan" jawab Laura secara halus menolak ajakan makan dari toni
"ayolah Laura sekali ini saja tolong lah" ucap Toni sambil agak memaksa Laura.
"aku benar benar tidak bisa" jawab Laura yang mulai merasa risih dengan sikap Toni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments