Pelayan itu membuka tutup botol dan langsung menuangkan anggur itu ke dalam gelas Jack. Jack yang tidak menaruh rasa curiga langsung meminum segelas anggur itu dalam satu tegukan bahkan dia juga merasa bahwa anggur itu sangat nikmat. Pelayan yang melihat Jack meminumnya ia langsung segera pergi dengan cepat.
Jack akhirnya menyadari bahwa dia makan di restoran itu sudah berulang kali akan tetapi seingat nya baru kali itu ia melihat pelayan itu. Di sini dia baru sadar bahwa titik berat ada di pelayan itu.
"lalu siapa gerangan yang telah menolong ku" tanya Jack.
"anak muda yang ini tuan" jawab salah satu bawahannya sembari menunjuk ke arah Steven.
"dia sangat hebat tuan mengeluarkan racun dari dalam tubuh anda hanya dengan menggunakan beberapa jarum perak" ujar bawahan yang lainnya menambahkan.
Jack yang mendengar ucapan dari bawahannya itu segera mengalihkan pandanganya menatap ke arah Steven. Jack memperhatikan Steven dari rambut sampai ke ujung kakinya.
"apakah benar dia yang telah menyelamatkanku akan tetapi dia masih terlihat terlalu muda, dan mengeluarkan racun hanya dengan sebatang jarum" pikir Jack dalam keraguan.
Akan tetapi Jack yang mendengar perkataan anak buahnya dan yakin anak buahnya tidak mungkin membohongi nya segera membuang keraguan dalam dirinya dan segera bergerak mendekati Steven.
"terima kasih anak muda kamu telah menolongku maafkan sebelumnya aku sedikit meragukanmu" ujar Jack seketika mengubah pandangannya terhadap Steven.
"tidak apa-apa anda beruntung saya sedang jalan jalan dan melihat anda sedang sekarat untung saya datang tepat waktu jika tidak mungkin racun itu sudah membunuh anda" jawab Steven sembari memasukkan jarum jarumnya ke dalam tas ranselnya.
"iya terima kasih lagi jika anda tidak ada di tempat ini sudah pasti saya sudah mati karna racun itu" ucap Jack.
"tidak perlu sungkan" jawab Steven sembari membalikkan badan dan hendak berjalan pergi.
"tugu sebentar anak muda" teriak Jack sambil mengeluarkan dompet dari dalam saku celananya dan mencabut dua macam kartu.
Steven yang mendengar Jack memanggilnya menghentikan langkah nya dan kembali membalikan tubuhnya ke arah Jack.
Jack mendekati Steven dan berkata "ambillah kartu ATM ini sebagai ucapan terimakasih ku, atas pertolonganmu di dalamnya kartu ini ada 200 juta rupiah aku berikan kepadamu, aku harap kamu tidak akan menolaknya" seraya menyerahkan kartu ATM berwarna hitam.
Steven yang melihatnya berkata dalam hatinya "wah pas sekali dia sama sekali tidak punya uang".
Steven yang pergi meninggalkan desa sama sekali tidak membawa uang karena memang dia tidak punya uang. Yang di bawanya hanya tas ransel yang berisi pakaian dan beberapa bahan obat. selama tinggal dengan kakek tua kegiatannya hanya berlatih dan berlatih tidak ad waktu untuk bekerja mencari uang.
"kalau begitu saya tidak akan sungkan terima kasih atas pemberian mu ini tuan jack" jawab Steven. Pikir Steven dengan uang ini dia bisa mencari kontrakan rumah dan juga bisa untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi.
"anda jangan panggil saya tuan anda adalah penyelamat saya panggil saja saya kak Jack". Jack merasa tidak enak di panggil tuan oleh orang yang menyelamatkan hidupnya.
"okelah terima kasih atas uang ini kak Jack" ucap Steven.
"anda jangan sungkan ini hanya jumlah uang yang kecil bagi saya di bandingkan dengan nyawa saya yang anda selamatkan".
"ini juga ada kartu nama saya bila anda membutuhkan pertolongannya jangan sungkan untuk menghubungi saya" ujar Jack sembari memberikan kartu nama berwarna biru.
"baiklah kalo begitu saya pergi dulu" kata Steven sambil memasukkan ke dua kartu itu ke dalam saku celananya.
Steven mulai kembali berjalan meninggalkan kerumunan orang itu.
Jack dan ke dua bawahannya kembali masuk ke dalam mobil menyalakannya dan kemudian pergi melaju. kerumunan orang juga mulai membubarkan diri.
"memang sulit di percaya usia nya masih sangat muda akan tetapi memiliki keterampilan yang luar biasa" ucap orang orang sambil pergi membubarkan diri.
Di dalam mobil " sialan berani sekali mereka membunuhku dengan cara meracuniku" cetus Jack sambil mengepalkan tangannya.
"hampir saja aku kehilangan nyawaku" imbuh Jack.
"benar tuan jack nampaknya mereka mencari mati" jawab bawahannya.
"segera perintahkan beberapa orang untuk pergi ke restoran itu bawa pelayan pria itu dan juga pemiliknya seret ke rumahku" perintah Jack kepada bawahannya.
"siap tuan segera kami kerjakan" seraya menghubungi rekan rekannya dan menyampaikan apa yang di perintahkan oleh tuan Jack.
di tempat lain Steven sedang mencari tempat tinggal "hah sebaiknya aku ke bank untuk mengambil uang terlebih dahulu" Pikir Steven.
Steven segera pergi ke bank membawa kartu ATM yang di berikan Jack kepadanya beberapa waktu yang lalu. Selesai mengambil sejumlah uang Steven kembali berjalan mencari rumah untuk tempat tinggal nya.
Di sebuah daerah yang dekat dengan sekolah perguruan tinggi Steven terus berjalan dan dia berhenti melihat ke sebuah rumah di mana rumah itu terdapat sebuah pelang di pagar yang bertuliskan "ada kamar kosong di kontrakan".
Rumah itu adalah rumah dengan dua lantai halaman yang luas juga ada kolam renang dan juga letaknya yang cukup strategis tidak jauh dari pusat kota. Hari juga sudah sore sebentar lagi pasti gelap ia harus segera mendapatkan tempat tinggal. Steven pun tertarik dengan rumah ini.
Steven berjalan ke arah rumah "selamat sore" teriak Steven dari luar pagar, akan tetapi beberapa kali Steven memanggil tetapi tidak ada jawaban.
"nampaknya rumah cukup besar jadi mungkin orangnya tidak mendengar" ucap Steven.
Steven pun memutuskan untuk masuk membuka pagar dan ternyata pagar nya tidak di kunci. Steven masuk ke dalam dan mengetuk pintu rumah.
"tok tok tok" suara ketukan pintu. Steven mengetuk pintu membalik badan membelakangi pintu sambil melihat lihat pemandangan di halaman rumah itu.
"krekkkk" bunyi pintu terbuka. Steven memalingkan wajahnya dia melihat dari bawah sampai ke rambut.
Di lihatnya seorang wanita cantik menggunakan pakaian celana pendek dan baju kaos putih ketat yang membuat bagian bra nya tembus pandang dan terlihat dadanya tampak sangat besar.
Wanita itu berumur 40 tahunan tapi masih terlihat sangat muda dan cantik juga kulitnya masih kencang. Wanita itu terlihat cantik di tambah dengan kaki yang jenjang putih dan mulus serta rambut pendek sebahu.
"wah cantik sekali wanita ini" pikirnya seraya matanya yang mulai jelalatan.
"ada yang bisa saya bantu " tanya wanita itu.
"ehmm anu begini nona" ucap Steven bingung mau memanggilnya siapa.
"saya baru berumur 40 tahun panggil saya kak jeni" ujar wanita itu.
"oh iya kak jeni di depan saya membaca pelang bahwa di dalam ada kamar kosong yang di kontrakan". jawab Steven sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments