Ke empat orang itu langsung mengeroyok dan menyerang Alena menggunakan senjata parang. Akan tetapi Alena masih lebih kuat dia berhasil menghindari semua tebasan itu dan siap melakukan serangan balik.
Alena sekarang posisinya berada di tengah tengah ke empat orang tersebut di mana Alena dalam posisi siap bertarung.
Sebuah serangan melesat dari belakang tubuh Alena "mati kau" teriak orang itu sambil melayangkan tebasan parang yang langsung mengarah ke bagian leher Alena. Dengan cepat Alena berbalik badan menggunakan tangan kiri menangkap tangan musuh yang membawa parang tersebut. sehingga parang itu tidak mengenai Alena. Segera Alena melayang kan tinju keras dengan tangan kanannya tepat mengenai bagian wajah orang itu.
"bruk" orang itu jatuh dengan hidung mengeluarkan darah dan tidak bisa bangkit lagi.
Alena sebagai seorang pengawal yang berasal dari pusat pelatihan prajurit memiliki kemampuan yang hebat dalam bertarung dan memiliki pukulan yang keras dan juga memiliki banyak kemampuan lainnya. Satu kali pukulan dari Alena mampu membuat musuhnya tak sadarkan tergeletak tidak sadarkan diri.
"ayo serang dia bersamaan dari dua arah" teriaknya. dua orang lagi langsung menyerang secara bersamaan dari sisi sebelah kanan dan sisi kiri Alena. Kedua orang itu mengayunkan kan parangnya ke arah Alena.
Belum sempat parang itu mengenai Alena Segera Alena merespon dengan cepat melompat ke udara melakukan serangan kaki kanan dan kirinya menendang ke dua orang itu secara bersamaan.
"buk buk" tendangan dari Alena mengarah ke dada mereka. "brak brak" Kerasnya tendangan dari Alena membuat ke dua orang itu terpental dengan keras.
Satu orang terpental menabrak sebuah tembok bangunan dan terjatuh lalu terkapar dan pingsan. Satu orang lagi terpental ke jalanan berguling guling meringkuk kesakitan memegangi dadanya dan tak bisa bangkit lagi.
Satu orang lagi yang masih tersisa merasa ketakutan ia menyangka bahwa wanita ini begitu hebat dalam berkelahi bahkan hanya dengan satu pukulan bisa bisa membuat orang langsung pingsan.
Dengan menutupi rasa takutnya satu orang itu akhirnya maju berlari ke arah Alena untuk melakukan serangan.
"syus" tebasan parang yang pertama dari orang itu akan tetapi Alena berhasil menghindarinya.
"syus" tebasan parang yang ke dua juga berhasil di hindari oleh Alena.
"syus" tebasan parang yang ke tiga Alena segera menghindari dengan cara menunduk seraya melepaskan sebuah pukulan telak ke arah perut orang itu yang tepat mengenai bagian uluh hatinya.
Orang itu merasakan sakit yang luar biasa, parang yang di pegangnya juga langsung jatuh ke bawah. Mata orang itu terbelalak serasa mau copot kedua tangannya langsung memegangi perutnya dan perlahan tubuhnya membungkuk berlutut yang mengakibatkan orang itu akhirnya jatuh dan pingsan.
Tinggal lah tersisa pemimpinnya di sana dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Tidak di sangka bahwa pengawal wanita itu sangat hebat. Semua rekannya di kalahkan dengan tangan kosong bahkan hanya dengan satu pukulan saja.
"kamu memang hebat dalam berkelahi padahal kamu hanya seorang wanita. tapi aku mau tau apa kamu mampu mengalahkan senjata api ini" orang itu mengeluarkan sebuah pistol dari balik jaketnya.
Segera orang itu mengarahkan pistolnya ke Alena bersiap untuk menembaknya. Alena terkejut ternyata orang itu mengambil pistol dari balik jaketnya, Alena pun langsung fokus bersiap siap menghindar jika pistol itu di tembakan. Alena juga terus memperhatikan ke arah pistol itu.
"dor" orang itu menarik pelatuknya dan mengarahkan tembakan ke Alena.
Dengan refleks yang cepat Alena segera menghindarinya.
"dor dor dor dor" empat kali tembakan berturut-turut di keluarkan.
Alena langsung berlari dengan cepat sehingga peluru peluru itu mampu di hindari. Alena berlari bersembunyi ke belakang tembok untuk melindungi diri.
"aku tidak bisa menyerang nya secara langsung jika dia terus menembak aku harus memikirkan sebuah cara" pikir Alena.
Ketika Alena berpikir untuk melakukan sebuah serangan balik tiba tiba sebuah mobil Jeep berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi.
"kalian cepat kejar dan tangkap wanita itu, wanita itu dia berlari ke arah sana" teriak pemimpin itu kepada orang yang ada di dalam mobil Jeep itu.
Ternyata di dalam mobil Jeep itu adalah rekan rekannya, yang hendak menculik Laura. Segera mobil itu melaju melewati tempat pertarungan itu langsung menuju mengejar Laura.
"ah sial ternyata masih ada yang lainnya" ucap Alena " dia tidak bisa keluar untuk menghentikan mobil itu karena begitu dia bergerak pasti akan tertembak.
"dor dor dor dor dor dor" tembakan bertubi tubi menghujani tembok tempat Alena bersembunyi.
"sudah tembakan yang ke sebelas" ucap Alena sambil menghitung setiap tembakan yang di keluarkan.
"aku harus cepat mengalahkan orang ini dan mengejar Laura atau dia akan berada dalam bahaya" ujar Alena.
"gadis cantik ayo keluar jangan bersembunyi terus" ucap pemimpin itu mulai perlahan mendekati Alena yang bersembunyi.
Seketika Alena berlari dengan cepat berpindah ke tembok yang lain.
Melihat Alena yang keluar segera orang tersebut menembaknya pistolnya dua kali "dor dor". Akan tetapi tembakan itu tidak mengenainya dan Alena sudah kembali bersembunyi di balik tembok lagi.
"sudah tembakan yang ke tiga belas" hitung Alena.
Alena segera mengintip memunculkan sebagian wajahnya dari balik tembok dengan tujuan agar pemimpin itu menembak nya lagi.
"dor dor" benar saja pemimpin itu menembak dua kali ke arah Alena. Akan tetapi Alena segera menarik kembali kepalanya sehingga tembakan itu tidak dapat mengenainya.
"bagus sudah tembakan yang ke lima belas dan ini saatnya untuk menyerangnya" segera Alena keluar balik tembok dari berlari menuju ke pemimpin itu berada.
Jarak antara pemimpin itu dan Alena sekitar belasan meter saja.
Pemimpin itu melihat Alena yang keluar dari balik tembok dan menuju ke arahnya segera menarik pelatuk senjata pistol nya.
Akan tetapi senjata pistol itu tidak meledak karna kehabisan peluru. Ternyata Alena sudah memperkirakan bahwa peluru pistol itu akan habis pada tembakan yang ke lima belas.
Sebelumnya pada waktu pemimpin itu mengeluarkan pistolnya Alena dengan cermat mengamati pistol itu.
Alena mengetahui jenis pistol itu. Pistol itu jenis pistol FN dengan jarak efektif tembaknya hanya lima belas meter dengan kapasitas magazine hanya mampu berisi lima belas butir peluru.
Sebelumnya Alena juga pernah menggunakan pistol jenis FN itu pada saat masih berada di lembaga pelatihan prajurit.
Pemimpin itu segera mengambil magazine cadangan yang telah terisi dengan peluru dari dalam sakunya. orang itu hendak memasukan magazine ke dalam senjatanya.
Alena yang sudah berlari mendekat dan melihat orang itu akan memasang magazine lagi Alena pun melompat mengambil sebuah pisau belati yang tergeletak di atas tanah. Pisau belati itu adalah bekas pisau orang yang di hajar sebelum nya.
pisau belati itu sangat tajam panjangnya lima belas 15 cm dan juga sangat ringan. Alena bersiap siap melemparkan pisau itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Fuad Sutanto
emang pistol sekali isi berapa ya, bukannya cuma enam peluru, knapa bisa sampai 15 x tembakan?
2025-01-04
0