Episode 10: DEATHWISH

Malam yang Sunyi

Di tengah hutan yang sunyi, hanya suara jangkrik dan gesekan dedaunan yang terdengar akibat hembusan angin. Ryan tertidur nyenyak di bawah langit malam, tetapi tiba-tiba ia merasa sesuatu yang basah menyentuh wajah dan lengannya.

"Hmm... Hentikan, kak..." gumamnya dalam tidur.

Namun, sentuhan itu terus berlanjut.

"Kubilang hentikan!"

Ryan membuka matanya dan langsung tersentak. Di sekelilingnya, beberapa rusa tengah menjilati tubuhnya. Ia segera bangkit dengan kebingungan.

"Kenapa aku bisa berada di sini?"

Rusa-rusa itu terkejut dan langsung berlari menjauh. Saat Ryan masih mencoba memahami situasinya, tiba-tiba seseorang muncul dari kejauhan, berjalan perlahan ke arahnya.

"Siapa di sana?" seru Ryan sambil bersiap siaga.

Sosok itu mengenakan jubah dan terus mendekat, mengabaikan pertanyaannya.

"Jangan mendekat... atau aku..." Ryan semakin panik.

Namun, pria berjubah itu tetap berjalan tanpa menunjukkan tanda-tanda ancaman.

"Kubilang jangan mendekat! Atau aku akan... menghajarmu!"

Meskipun kata-katanya terdengar mengancam, Ryan sendiri merasa ragu dengan kemampuannya saat ini.

Pria itu akhirnya tersenyum dan berbicara dengan suara tenang.

"Tenangkan dirimu, Nak. Aku datang hanya untuk menemui mu."

Mendengar nada suara yang lembut itu, Ryan perlahan merasa lebih tenang.

"Benarkah?"

"Iya, aku di sini untuk memberitahumu sesuatu yang penting," jawab pria itu sambil mendekati Ryan.

Ryan tetap waspada. "Apa yang ingin kau katakan?"

Pria itu mengulurkan tangannya seakan ingin menyentuh Ryan. Takut, Ryan menutup matanya sambil bersiap membela diri.

"He... hei! Apa yang kau lakukan?!"

Suara pria itu terdengar lagi.

"Bukalah matamu."

Perlahan, Ryan membuka matanya dan terkejut melihat cahaya putih lembut melingkupi tubuhnya.

"Wow... Apa yang sudah kau lakukan?" tanyanya kagum.

Cahaya putih itu terasa hangat, seperti energi yang mengalir di tubuhnya.

"Apakah aku sedang bermimpi?"

Pria berjubah itu tertawa kecil.

"Tidak, Nak. Ini bukan mimpi."

"Lalu kenapa tubuhku tiba-tiba bercahaya seperti ini?"

"Itulah dirimu yang sebenarnya," jawabnya.

"Apa maksudmu?"

"Kau adalah reinkarnasi dari kekuatan ayahku. Aku sendiri belum sepenuhnya yakin, tetapi yang jelas, kau telah mewarisi kekuatan ayahku."

Ryan terbelalak. "Jadi... selama ini aku memiliki kekuatan?"

"Benar, Nak."

Mendengar hal itu, Ryan semakin terpesona dengan apa yang terjadi. Namun, tiba-tiba ia menyadari sesuatu.

"Eh... Tapi bagaimana cara menghentikan cahaya ini? Aku jadi terlihat seperti lampu berjalan!"

Pria itu tertawa.

"Kau hanya perlu menahan energimu agar tidak keluar."

"Maksudnya?"

"Cobalah menariknya kembali ke dalam tubuhmu. Rasakan bagaimana energimu mengalir dan kendalikan agar tidak keluar sembarangan."

Ryan mengangguk dan mencoba mengikuti instruksi tersebut. Perlahan, cahaya putih yang melingkupinya mulai meredup hingga akhirnya menghilang.

"Aku berhasil!" serunya gembira.

"Dia berhasil mengendalikannya... lebih cepat dari dugaanku," gumam pria itu dalam hati, sedikit tidak percaya.

Ryan yang masih dipenuhi rasa penasaran bertanya lagi, "Lalu bagaimana cara mengaktifkannya kembali?"

"Kau hanya perlu melakukan hal yang sebaliknya," jawab pria itu.

"Baiklah, akan kucoba!"

Ryan berkonsentrasi dan seketika cahaya putih itu kembali muncul, menyelimuti tubuhnya.

"Wow... Hebat sekali! Hahaha!" Ryan melompat kegirangan.

Pria berjubah itu tersenyum dan menepuk bahunya.

"Sudah cukup untuk hari ini. Sekarang waktunya kau kembali."

"Benar juga," Ryan menguap. "Aku masih mengantuk dan ingin tidur nyenyak di kamarku."

Pria itu mengangkat tangannya dan menciptakan sebuah portal bercahaya.

"Masuklah. Dan ingat, rahasiakan kekuatanmu jika kau ingin tetap aman di duniamu."

Ryan mengangguk mantap. "Aku mengerti."

Sebelum masuk, ia menoleh ke pria itu.

"Apa kita akan bertemu lagi?"

"Tentu. Aku akan datang lagi untuk menemuimu."

Dengan itu, Ryan melangkah masuk ke dalam portal dan dalam sekejap, ia sudah kembali ke kamarnya. Portal pun menghilang tanpa jejak.

"Kurasa menggunakan portal itu sangat simpel," gumamnya sambil merebahkan diri di tempat tidur. "Kalau bisa ke mana saja sesuka hati, hidup pasti jadi lebih mudah..."

Namun, sebelum ia bisa benar-benar tidur, terdengar ketukan keras di pintu kamarnya.

"Ryan! Bangun! Kita harus berangkat ke sekolah!"

Ryan membuka matanya dan buru-buru melihat jam di ponselnya.

Pukul 06:48.

"Heeeeh?! Aku telat!!!"

Dalam ruangan kelas

Ryan tertidur di mejanya, menggunakan buku sebagai penutup wajah agar tidak ketahuan oleh guru. Di sebelahnya, Putri—teman sebangkunya—menyikut lengannya pelan.

"Ryan, bangun! Perhatikan pelajaran," bisiknya.

Ryan menggeliat sedikit, masih dengan mata tertutup. "Aku mengantuk, Putri."

"Apa kemarin kamu begadang lagi?"

Ryan hanya bergumam tanpa menjawab.

"Aku sudah bilang, jangan begadang bermain game!" keluh Putri.

"Hmm..."

"Dasar kamu ini," Putri menghela napas, kesal namun tetap peduli.

Di depan kelas, guru yang sedang mengajar tiba-tiba berhenti menjelaskan dan melirik ke arah Ryan.

"Ryan!" panggilnya dengan suara tegas.

Mendengar namanya disebut, Ryan terlonjak kaget dan berdiri dengan panik.

"I-iya, ada apa, Bu?"

"Coba jawab, apa rumus keliling lingkaran?"

Ryan langsung berkeringat dingin. Ia tidak tahu jawabannya, tapi beruntung Putri membisikkan jawabannya dari samping.

"π × diameter, Bu!" jawab Ryan dengan ragu.

Guru itu mengangguk. "Bagus, duduk kembali."

Ryan menghembuskan napas lega dan segera duduk kembali.

"Syukurlah… Terima kasih, Putri," bisiknya.

"Lain kali, perhatikan pelajaran dan jangan begadang lagi," tegur Putri.

"Iya, iya... Maaf," Ryan menunduk, merasa bersalah.

SEUSAI SEKOLAH

Sepulang sekolah, Ryan dan Putri berjalan bersama. Ryan terlihat sangat mengantuk, sesekali menguap lebar.

"Apa yang ingin kamu lakukan setelah ini?" tanya Putri.

"Hmm... Mungkin tidur siang," jawab Ryan sambil mengusap matanya.

Putri terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil, meski ada sedikit kekecewaan di matanya.

"Begitu ya...," gumamnya pelan.

Ryan meliriknya. "Ada apa, Putri?"

"Tidak ada apa-apa kok," Putri menggeleng cepat.

"Hmm, baiklah," Ryan mengangkat bahu, tidak terlalu memikirkan sikap Putri.

Sesampainya di rumah, Ryan langsung melempar tasnya ke lantai, lalu melompat ke tempat tidur.

"Ngantuk banget...," gumamnya sebelum terlelap.

---

MIMPI YANG ANEH

Ryan bermimpi berada di tempat yang sangat terang. Cahaya putih menyilaukan matanya.

"Dimana ini...? Silau sekali!"

Ia mengedarkan pandangannya, tapi tak melihat apa pun selain cahaya putih di sekelilingnya.

"Apa jangan-jangan... aku sudah mati?"

Ketakutan mulai menyelimuti pikirannya. Namun, tiba-tiba terdengar suara berat yang tidak dikenalnya.

"Kau belum mati, Nak."

Ryan terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Di depannya, berdiri seorang pria berjubah hitam dengan wajah samar.

"Siapa kau?" tanya Ryan waspada.

Pria itu tersenyum tipis. "Aku adalah kamu."

Ryan mengerutkan kening. "Apa...?"

Sebelum sempat memahami maksudnya, pria itu mendekat dan menyentuh dada Ryan dengan telunjuknya. Seketika, Ryan merasa tubuhnya terangkat dan...

---

DUNIA YANG BERBEDA

Ryan tersentak bangun. Namun, yang mengejutkan, ia tidak lagi berada di kamarnya.

Di sekelilingnya, hanya ada hutan lebat dengan pepohonan tinggi menjulang. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya.

"Aku berada di mana lagi?!" teriaknya panik.

"Tenangkan dirimu, Nak," suara familiar kembali terdengar.

Ryan menoleh dan melihat pria berjubah hitam tadi berdiri di dekatnya.

"Kau lagi! Kau yang menculikku, ya?!" tuduh Ryan.

Pria itu tertawa kecil. "Maafkan aku. Aku terpaksa harus melakukannya."

"Dasar...," Ryan mendengus kesal.

Pria itu mengulurkan pakaian berjubah padanya. "Gunakan pakaian ini."

Ryan mengernyit curiga. "Kenapa aku harus memakai ini?"

"Kenakan saja. Aku akan membawamu ke suatu tempat."

Ryan menghela napas panjang, tapi akhirnya menurut dan mengenakan jubah itu.

Setelah semuanya siap, mereka mulai berjalan. Tidak lama kemudian, di kejauhan, Ryan melihat sebuah kerajaan megah dengan gerbang besar.

"Apa itu... kerajaan?" tanyanya takjub.

Pria berjubah itu mengangguk. "Benar, Nak."

Ryan menatapnya penuh kekaguman. "Wow... Aku seperti berada dalam cerita fantasi!"

Pria itu tertawa kecil, lalu perlahan melepas jubahnya, memperlihatkan sosoknya yang sebenarnya.

Ryan melongo. "Heh...?! Kau...?"

Pria itu tersenyum. "Ya, aku adalah Raja dari kerajaan ini."

Ryan hampir saja pingsan saking terkejutnya.

"Wow! Keren!" matanya berbinar-binar.

Ketika mereka sampai di gerbang kerajaan, para pengawal langsung membungkuk hormat dan membuka pintu gerbang besar untuk mereka. Ryan melihat sekeliling dengan penuh kekaguman. Namun, ia juga menyadari beberapa warga menatapnya dengan tatapan aneh, bahkan ada yang berbisik-bisik.

Raja meliriknya sekilas. "Abaikan saja mereka."

Ryan mengangguk pelan, meski masih penasaran.

Tiba-tiba, ia merasakan hawa membunuh menusuk ke arahnya. Ia menoleh dan melihat seorang remaja seusianya menatapnya dengan penuh kebencian.

"Siapa dia...?" pikir Ryan, tapi ia memilih untuk tetap berjalan bersama Raja.

---

PERKENALAN DI ISTANA

Mereka akhirnya memasuki istana. Ryan diperbolehkan melepas jubahnya dan duduk di ruangan besar bersama Raja. Tidak lama kemudian, seorang pria tua dan seorang gadis muda masuk ke ruangan dan memberi hormat kepada Raja.

"Duduklah, Master," kata Raja.

Ryan melirik pria tua itu. "Master...? Apakah yang dia maksud kakek ini?"

Saat mereka berbincang serius, tiba-tiba seorang gadis bertubuh mungil muncul dari belakang Ryan.

"Bocah ini yang akan jadi muridku?" tanyanya dengan nada malas.

"Benar. Mohon bantuannya," jawab Raja.

Ryan berkedut kesal. "Apa maksudmu bocah?! Dan siapa bocil ini yang tiba-tiba muncul?"

Gadis kecil itu melotot. "Hah?! Bocil katamu?!"

Sebelum Ryan sempat menghindar, gadis itu menjitak kepalanya hingga benjol.

"Aduh!" Ryan meringis kesakitan.

Gadis itu melipat tangan di dada. "Bersyukurlah aku yang akan menjadi guru privatmu!"

Ryan hanya bisa mengelus kepalanya yang berdenyut.

---

MASUK KE KELAS S

Seorang guru memasuki ruangan.

"Yang Mulia memanggil saya?"

Raja mengangguk. "Bawa anak ini ke kelasmu. Dia akan menjadi murid di sekolah kita."

Ryan mengangkat alis. "Sekolah?"

Master tua itu menjelaskan bahwa sekolah di kerajaan ini terbagi dalam beberapa tingkatan: S, A, B, C, D, dan F, dengan kelas S sebagai yang tertinggi.

"Jadi... aku langsung masuk ke kelas S?!" Ryan terkejut.

Raja mengangguk. "Ya, karena kau berbeda dari yang lain."

Ryan menelan ludah. "Hei... bukankah itu agak berlebihan?"

Tapi sebelum ia bisa protes lebih jauh, guru itu menarik tangannya.

"Hei, tunggu! Aku belum pamit ke Putri!"

Namun, tidak ada yang mendengarkannya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

Agus dan janji sama Agus ga diceritakan?
ga ada ujung pangkalnya, ga ada awal dan akhir.

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Bayangan di Padang Pasir
2 Episode 1: Pertemuan Di Tengah Malam
3 Episode 2: Sosok Misterius dan Janji Pertemuan
4 Episode 3: Bayangan yang Menghantui
5 Episode 4: Bayangan yang Mengikuti
6 Episode 5: Sosok Misterius dan Kejadian di Rumah Sakit
7 Episode 6: Janji dan Bahaya
8 Episode 7: Kecepatan Misterius
9 Episode 8: Murid Baru
10 Episode 9: Misteri Portal dan Dimensi Lain
11 Episode 10: DEATHWISH
12 Pertarungan Ryan Dengan Sekretaris Raja
13 Latihan Kelas Tingkat S
14 Latihan Bersama Lili dan Pertemuan Dengan Raja
15 Keputusan Ryan dan Ujian Kelas S
16 Ujian Bertahan Hidup Di Hutan Terlarang
17 Ujian Bertahan Hidup Bagian 2
18 Ujian Bertahan Hidup Bagian 3 Bertarung Dengan Demi god
19 Ujian Bertahan Hidup Berakhir
20 Sejarah Terbentuknya Kerajaan
21 Dimulainya Turnamen : Ryan vs Sakura
22 Turnamen Bagian 2 Ryan vs Sakura
23 Turnamen bagian 3 : Kebencian yang Mendalam
24 Turnamen bagian 4 : Ryan vs Gabriella
25 Turnamen Bagian 5 : Semi Final
26 Teknik Baru
27 Rumor Goa dan Naga
28 Pertarungan Final Ryan vs Demigod
29 Terungkapnya Sosok Misterius
30 Brockman vs Lily
31 Bantuan Datang
32 Kekuatan Sejati
33 Dungeon
34 Reruntuhan Kuno
35 RAID DUNGEON
36 Raid Dungeon Bagian 2
37 Mitos Peri Legenda
38 Spring
39 Goa Misterius
40 Goa Misterius bagian 2
41 Goa Misterius Bagian Akhir
42 SPIN OFF: INSIDEN TAK TERLUPAKAN
43 SPIN OFF : ANCAMAN YANG AKAN DATANG
44 SPIN OFF : DUEL
45 SPIN OFF : KEPUTUSAN
46 SPIN OFF : KEKACAUAN
47 SPIN OFF : RYAN VS DARIUS
48 SPIN OFF : RYAN VS DARIUS PART 2
49 SPIN OFF : PERPISAHAN
50 Berkunjung di rumah Kakek dan Nenek
51 Menghabiskan keseharian dengan Keluarga
52 Masa Lalu Bersama Lisa dan Kakek
53 Bayangan Masa Lalu
54 Dua Dunia, Dua Tantangan
55 Keseharian Ryan
56 Penyelamatan Putri
57 Ryan VS Charles
58 Ryan VS Charles bagian 2
59 Ryan VS Charles Bagian Akhir
60 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog: Bayangan di Padang Pasir
2
Episode 1: Pertemuan Di Tengah Malam
3
Episode 2: Sosok Misterius dan Janji Pertemuan
4
Episode 3: Bayangan yang Menghantui
5
Episode 4: Bayangan yang Mengikuti
6
Episode 5: Sosok Misterius dan Kejadian di Rumah Sakit
7
Episode 6: Janji dan Bahaya
8
Episode 7: Kecepatan Misterius
9
Episode 8: Murid Baru
10
Episode 9: Misteri Portal dan Dimensi Lain
11
Episode 10: DEATHWISH
12
Pertarungan Ryan Dengan Sekretaris Raja
13
Latihan Kelas Tingkat S
14
Latihan Bersama Lili dan Pertemuan Dengan Raja
15
Keputusan Ryan dan Ujian Kelas S
16
Ujian Bertahan Hidup Di Hutan Terlarang
17
Ujian Bertahan Hidup Bagian 2
18
Ujian Bertahan Hidup Bagian 3 Bertarung Dengan Demi god
19
Ujian Bertahan Hidup Berakhir
20
Sejarah Terbentuknya Kerajaan
21
Dimulainya Turnamen : Ryan vs Sakura
22
Turnamen Bagian 2 Ryan vs Sakura
23
Turnamen bagian 3 : Kebencian yang Mendalam
24
Turnamen bagian 4 : Ryan vs Gabriella
25
Turnamen Bagian 5 : Semi Final
26
Teknik Baru
27
Rumor Goa dan Naga
28
Pertarungan Final Ryan vs Demigod
29
Terungkapnya Sosok Misterius
30
Brockman vs Lily
31
Bantuan Datang
32
Kekuatan Sejati
33
Dungeon
34
Reruntuhan Kuno
35
RAID DUNGEON
36
Raid Dungeon Bagian 2
37
Mitos Peri Legenda
38
Spring
39
Goa Misterius
40
Goa Misterius bagian 2
41
Goa Misterius Bagian Akhir
42
SPIN OFF: INSIDEN TAK TERLUPAKAN
43
SPIN OFF : ANCAMAN YANG AKAN DATANG
44
SPIN OFF : DUEL
45
SPIN OFF : KEPUTUSAN
46
SPIN OFF : KEKACAUAN
47
SPIN OFF : RYAN VS DARIUS
48
SPIN OFF : RYAN VS DARIUS PART 2
49
SPIN OFF : PERPISAHAN
50
Berkunjung di rumah Kakek dan Nenek
51
Menghabiskan keseharian dengan Keluarga
52
Masa Lalu Bersama Lisa dan Kakek
53
Bayangan Masa Lalu
54
Dua Dunia, Dua Tantangan
55
Keseharian Ryan
56
Penyelamatan Putri
57
Ryan VS Charles
58
Ryan VS Charles bagian 2
59
Ryan VS Charles Bagian Akhir
60
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!