Episode 1: Pertemuan Di Tengah Malam

Keesokan Harinya Sepulang Sekolah

Ryan berjalan sambil mengambil ponselnya dari saku. Ia mengirim pesan kepada Galang, kakaknya:

[Mungkin aku akan pulang tengah malam. Aku ingin mengerjakan event game-ku.]

Setelah mengirim pesan, ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku dan melangkah menuju warnet.

Waktu berlalu begitu cepat. Ryan yang terlalu asyik bermain game akhirnya tidak sengaja melihat jam di layar komputer.

"Hah... sudah jam setengah dua belas lewat!" serunya kaget.

"Sebaiknya aku segera pulang sebelum Galang memarahiku."

Tanpa membuang waktu, Ryan langsung keluar dari game, mematikan waktu billing, lalu bergegas meninggalkan warnet.

Di tengah perjalanan, tepat di sebuah jalanan sunyi, tiba-tiba terdengar suara seseorang berteriak memanggilnya.

"Hei, bocah!"

Ryan spontan menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya ia melihat mereka lagi—para preman yang kemarin sempat ia hajar. Kali ini jumlah mereka lebih banyak, beberapa di antaranya bahkan membawa senjata tajam dan pemukul bisbol.

"Apa kau yakin bocah ini yang menghajarmu semalam?" salah satu dari mereka bertanya, memastikan bahwa Ryan adalah orang yang membuat temannya babak belur.

"Iya! Bocah itu yang membuatku begini!" jawab pria yang wajahnya masih penuh lebam akibat pertarungan semalam.

Mendengar itu, pemimpin kelompok preman tersebut memberi isyarat tangan kepada anak buahnya.

"Baiklah kalau begitu, beri bocah ini pelajaran!" perintahnya tegas.

Seketika mereka semua berlari menyerang Ryan.

Di Tempat Lain

Sementara itu, seorang gadis tengah berdiri di dekat jendela kamarnya, menatap bintang-bintang di langit malam. Dalam pikirannya, ia masih memikirkan kejadian kemarin.

"Siapa dia, orang yang menolongku?" batinnya, membayangkan kembali sosok Ryan.

"Kuharap aku bisa bertemu dengannya lagi."

Gadis itu menghela napas pelan.

"Aku bahkan belum tahu namanya..."

Namun tiba-tiba, lamunannya buyar ketika terdengar suara teriakan dari kejauhan.

"Siapa yang berteriak tengah malam begini?" gumamnya, terkejut.

Seketika, firasat buruk menyelimuti pikirannya.

"Jangan-jangan..."

Pikiran gadis itu langsung tertuju pada Ryan. Tanpa berpikir panjang, ia berlari menuju sumber suara, hatinya dipenuhi kecemasan.

"Kalau benar dia, berarti dia dalam masalah!"

Ia berlari secepat mungkin, berharap dugaannya salah. Namun, begitu tiba di lokasi, ia melihat sesuatu yang mengejutkan.

Ryan telah menghabisi dua belas orang preman seorang diri!

Gadis itu berdiri di kejauhan, takjub melihat Ryan masih berdiri tegak tanpa luka serius. Tapi saat Ryan hendak mengambil tasnya yang tergeletak di tanah, tiba-tiba salah satu preman yang belum pingsan bangkit diam-diam. Preman itu mengambil pisau di dekatnya dan menyerang Ryan dari belakang!

"Awas!!!" gadis itu berteriak memperingatkan.

Ryan tersadar tepat waktu. Ia berbalik dan menahan serangan preman itu dengan tangannya, lalu melancarkan serangan balik hingga lawannya terhempas jauh.

"Sial, aku lengah..." Ryan mendecak kesal.

Setelah memastikan semua preman tak berdaya, Ryan kembali mengambil tasnya dan berjalan pergi. Saat melewati gadis itu, ia hanya meliriknya sekilas.

Gadis itu berniat menyapanya, tetapi ragu. Namun, saat matanya melihat tangan kanan Ryan yang terluka dan berdarah, tanpa sadar ia segera menghampiri Ryan.

"Tunggu!"

Ryan menoleh, terkejut saat gadis itu menggenggam tangannya dan menatap lukanya dengan penuh kekhawatiran.

Saat itulah Ryan memperhatikan wajah gadis itu lebih dekat.

Dan untuk pertama kalinya—hatinya berdebar.

"Siapa dia?"

"Apa aku mengenalnya?"

"Maaf, kamu siapa?" Ryan akhirnya bertanya.

Gadis itu menatapnya serius.

"Sebelum lukamu semakin parah, lebih baik kita obati dulu."

"Terima kasih, tapi itu tidak perlu," Ryan menolak halus.

Namun gadis itu tidak menyerah.

"Tidak apa-apa! Ayo ke rumahku, aku akan mengobatimu."

"Tapi..."

Ryan hendak menolak lagi, tetapi gadis itu sudah menarik tangannya.

"Tidak ada tapi-tapian! Ikut aku saja!"

Ryan tidak punya pilihan selain mengikuti gadis itu.

Di Rumah Gadis Itu

Begitu tiba di depan rumahnya, Ryan tertegun.

"Apa benar ini rumahnya...?"

Rumah besar dan mewah berdiri megah di hadapannya. Gadis itu menyadari Ryan yang melamun dan menegurnya.

"Kenapa diam? Ayo masuk!" katanya sambil menarik tangan Ryan masuk ke dalam halaman.

Saat melewati pagar, Ryan melihat seorang satpam yang tertidur pulas di pos jaga.

"Apa dia satpam di sini?" pikirnya.

"Kamu mengatakan sesuatu?" tanya gadis itu.

"Ah, tidak..." Ryan menggeleng cepat.

Begitu masuk ke dalam rumah, Ryan makin terkejut melihat kemewahannya.

"Wuah... baru kali ini aku masuk rumah semewah ini."

Tanpa sadar, ia mulai mengkhayal.

"Kalau aku bisa berpacaran dengannya, pasti aku bisa hidup mewah..."

Namun, ia segera menggelengkan kepala.

"Astaga, apa yang kupikirkan ini? Fokus, Ryan! Kau ke sini cuma untuk diobati!"

Gadis itu menyuruhnya duduk.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambil kotak obat."

Ryan menurut. Saat gadis itu pergi, ia kembali melirik isi rumah itu dengan kagum.

Tak lama kemudian, gadis itu kembali membawa kotak obat dan air hangat.

"Maaf membuatmu menunggu."

"Ah, tidak apa-apa." Ryan tersenyum.

Gadis itu tersipu malu melihat senyum Ryan. Ia berusaha tetap fokus dan menaruh perlengkapannya di meja.

"Coba ulurkan tanganmu, aku ingin melihat lukamu."

Ryan mengulurkan tangannya. Namun, saat gadis itu mencoba menggulung lengan bajunya, Ryan tiba-tiba meringis kesakitan.

"Aww..."

Gadis itu panik.

"Maaf!" katanya cemas.

Saat itu, mereka saling menatap. Sejenak, suasana menjadi canggung. Keduanya segera membuang muka, salah tingkah.

"H-haa... aku akan membersihkan darahnya dulu," ujar gadis itu, tersipu malu.

"A-ah, iya!" Ryan ikut panik.

Namun, ketika gadis itu hendak membersihkan luka Ryan, matanya membelalak.

"Lho...?!"

Luka di tangan Ryan sudah menutup, seolah tidak pernah ada.

"Apa... apa yang terjadi?!" Gadis itu tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kenapa lukamu bisa sembuh begitu saja?!"

Ryan hanya tersenyum kecil.

"Aku sudah bilang, tidak perlu diobati, kan?"

Gadis itu masih kebingungan, tetapi Ryan sudah bangkit berdiri.

"Terima kasih sudah mau mengobatiku. Aku pamit pulang."

Saat Ryan hendak membuka pintu, gadis itu memanggilnya.

"Tunggu!"

"Hm?"

"Nama kamu siapa?"

Ryan terdiam sejenak, lalu tersenyum.

"Namaku Ryan."

"Aku Putri Amelia Sari. Panggil saja Putri," katanya tersenyum manis.

Hati Ryan berdebar hebat melihat senyuman itu.

Setelah mereka bertukar kontak, Ryan akhirnya pamit.

Keesokan harinya, saat Ryan berjalan menuju sekolah, ia bertemu dengan sosok yang ada dalam mimpinya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?!

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

kata hati harusnya bedain sih. kalau ga cetak miring, petik 1 saja.

2025-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Bayangan di Padang Pasir
2 Episode 1: Pertemuan Di Tengah Malam
3 Episode 2: Sosok Misterius dan Janji Pertemuan
4 Episode 3: Bayangan yang Menghantui
5 Episode 4: Bayangan yang Mengikuti
6 Episode 5: Sosok Misterius dan Kejadian di Rumah Sakit
7 Episode 6: Janji dan Bahaya
8 Episode 7: Kecepatan Misterius
9 Episode 8: Murid Baru
10 Episode 9: Misteri Portal dan Dimensi Lain
11 Episode 10: DEATHWISH
12 Pertarungan Ryan Dengan Sekretaris Raja
13 Latihan Kelas Tingkat S
14 Latihan Bersama Lili dan Pertemuan Dengan Raja
15 Keputusan Ryan dan Ujian Kelas S
16 Ujian Bertahan Hidup Di Hutan Terlarang
17 Ujian Bertahan Hidup Bagian 2
18 Ujian Bertahan Hidup Bagian 3 Bertarung Dengan Demi god
19 Ujian Bertahan Hidup Berakhir
20 Sejarah Terbentuknya Kerajaan
21 Dimulainya Turnamen : Ryan vs Sakura
22 Turnamen Bagian 2 Ryan vs Sakura
23 Turnamen bagian 3 : Kebencian yang Mendalam
24 Turnamen bagian 4 : Ryan vs Gabriella
25 Turnamen Bagian 5 : Semi Final
26 Teknik Baru
27 Rumor Goa dan Naga
28 Pertarungan Final Ryan vs Demigod
29 Terungkapnya Sosok Misterius
30 Brockman vs Lily
31 Bantuan Datang
32 Kekuatan Sejati
33 Dungeon
34 Reruntuhan Kuno
35 RAID DUNGEON
36 Raid Dungeon Bagian 2
37 Mitos Peri Legenda
38 Spring
39 Goa Misterius
40 Goa Misterius bagian 2
41 Goa Misterius Bagian Akhir
42 SPIN OFF: INSIDEN TAK TERLUPAKAN
43 SPIN OFF : ANCAMAN YANG AKAN DATANG
44 SPIN OFF : DUEL
45 SPIN OFF : KEPUTUSAN
46 SPIN OFF : KEKACAUAN
47 SPIN OFF : RYAN VS DARIUS
48 SPIN OFF : RYAN VS DARIUS PART 2
49 SPIN OFF : PERPISAHAN
50 Berkunjung di rumah Kakek dan Nenek
51 Menghabiskan keseharian dengan Keluarga
52 Masa Lalu Bersama Lisa dan Kakek
53 Bayangan Masa Lalu
54 Dua Dunia, Dua Tantangan
55 Keseharian Ryan
56 Penyelamatan Putri
57 Ryan VS Charles
58 Ryan VS Charles bagian 2
59 Ryan VS Charles Bagian Akhir
60 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog: Bayangan di Padang Pasir
2
Episode 1: Pertemuan Di Tengah Malam
3
Episode 2: Sosok Misterius dan Janji Pertemuan
4
Episode 3: Bayangan yang Menghantui
5
Episode 4: Bayangan yang Mengikuti
6
Episode 5: Sosok Misterius dan Kejadian di Rumah Sakit
7
Episode 6: Janji dan Bahaya
8
Episode 7: Kecepatan Misterius
9
Episode 8: Murid Baru
10
Episode 9: Misteri Portal dan Dimensi Lain
11
Episode 10: DEATHWISH
12
Pertarungan Ryan Dengan Sekretaris Raja
13
Latihan Kelas Tingkat S
14
Latihan Bersama Lili dan Pertemuan Dengan Raja
15
Keputusan Ryan dan Ujian Kelas S
16
Ujian Bertahan Hidup Di Hutan Terlarang
17
Ujian Bertahan Hidup Bagian 2
18
Ujian Bertahan Hidup Bagian 3 Bertarung Dengan Demi god
19
Ujian Bertahan Hidup Berakhir
20
Sejarah Terbentuknya Kerajaan
21
Dimulainya Turnamen : Ryan vs Sakura
22
Turnamen Bagian 2 Ryan vs Sakura
23
Turnamen bagian 3 : Kebencian yang Mendalam
24
Turnamen bagian 4 : Ryan vs Gabriella
25
Turnamen Bagian 5 : Semi Final
26
Teknik Baru
27
Rumor Goa dan Naga
28
Pertarungan Final Ryan vs Demigod
29
Terungkapnya Sosok Misterius
30
Brockman vs Lily
31
Bantuan Datang
32
Kekuatan Sejati
33
Dungeon
34
Reruntuhan Kuno
35
RAID DUNGEON
36
Raid Dungeon Bagian 2
37
Mitos Peri Legenda
38
Spring
39
Goa Misterius
40
Goa Misterius bagian 2
41
Goa Misterius Bagian Akhir
42
SPIN OFF: INSIDEN TAK TERLUPAKAN
43
SPIN OFF : ANCAMAN YANG AKAN DATANG
44
SPIN OFF : DUEL
45
SPIN OFF : KEPUTUSAN
46
SPIN OFF : KEKACAUAN
47
SPIN OFF : RYAN VS DARIUS
48
SPIN OFF : RYAN VS DARIUS PART 2
49
SPIN OFF : PERPISAHAN
50
Berkunjung di rumah Kakek dan Nenek
51
Menghabiskan keseharian dengan Keluarga
52
Masa Lalu Bersama Lisa dan Kakek
53
Bayangan Masa Lalu
54
Dua Dunia, Dua Tantangan
55
Keseharian Ryan
56
Penyelamatan Putri
57
Ryan VS Charles
58
Ryan VS Charles bagian 2
59
Ryan VS Charles Bagian Akhir
60
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!