Anggi yang baru saja sadar, dia merasa bingung karena dia merasa seperti tidak asing melihat sekitarnya. Saat Anggi hendak bangun, terdengar suara pintu yang terbuka, Anggi pun segera melihat ke arah pintu.
Alangkah terkejutnya Anggi saat melihat siapa orang yang baru saja masuk itu, Anggi yang merasa takut dan tidak nyaman pun berusaha untuk mundur, namun dia sadar dia tak bisa kemana pun karena kini Anggi berada di ujung kasur.
"Come on baby, kamu jangan takut dong". Ucap pria tersebut.
"J..j..jangan mendekat, aku mohon". Ucap Anggi yang ketakutan.
"Jangan takut baby, aku hanya rindu sama kamu". Pria itu semakin mendekat ke arah Anggi.
"Aku mohon, jangan mendekat, hiks..hiks..aku mohon". Tangis Anggi pun pecah.
"Hey kenapa kamu nangis, nggak perlu nangis baby". Kini pria itu semakin mendekat dan membuat Anggi semakin ketakutan.
"Hiks..hiks..hiks..aku mohon pergilah". Ucap Anggi yang sedang menangis hingga gemetar.
"Kamu pikir, kamu siapa ha?". Ucapnya sambil mencengkram pipi Anggi.
"Asal kamu tau Nggi, aku lebih membencimu dari pada cinta sama kamu, gara gara kamu, aku harus terusir dari rumahku sendiri". Dengan amarah nya ia mengatakan hal tersebut pada Anggi.
Hal itu membuat Anggi semakin menangis ketakutan, bahkan Anggi harus mampu menahan sakit akibat cengkraman dari pria itu.
"Bukan aku..bukan aku yang membuat mama dan papa mengusir mu saat itu hiks..". Anggi berusaha mengatakan hal itu.
"Ha ha ha ha..kamu fikir aku percaya dengan ucapanmu, jangan mimpi kamu". Sambil melepaskan cengkraman nya.
Anggi hanya mampu menangis akibat perlakuan kasar pria tersebut, pria itu sebenarnya adalah kakak angkat dari Anggi sendiri.
Dulu kedua orang tua Anggi adalah sahabat dari Jung, ya pria itu adalah Jung kakak angkat Anggi, Anggi sendiri tinggal bersama kedua orang tua Jung saat itu karena permintaan dari orang tua Anggi sebelum meninggal.
Pada akhirnya kedua orang tua Jung menyetujui permintaan tersebut, dan bahkan menganggap Anggi sebagai putri nya sendiri.
Namun, suatu malam Anggi dan Jung sedang bermain di tepi kolam, dan saat itu Anggi tidak sengaja terpeleset hingga terjatuh dalam kolam, di saat Jung berhasil menolong Anggi, Jung membawa ke kamar Anggi.
Dan saat Jung akan mengganti pakaian Anggi, orang tua Jung tiba tiba datang, dan melihat Jung yang terlihat sedang berusaha membuka pakaian Anggi membuat orang tua Jung murka dan mengusir Jung malam itu juga.
Tanpa bertanya apa yang terjadi mereka mengusir Jung, karena sebelum orang tua Jung kembali ke rumah, ia sempat mendapatkan pesan yang mengatakan bahwa Jung sedang berusaha melecehkan Anggi, itulah sebabnya mengapa orang tua Jung langsung mengusir Jung.
Karena kejadian tersebut, akhirnya Jung membenci Anggi, karena Jung berfikir Anggi lah yang melakukan semua itu, dan bahkan dengan sengaja melakukan nya.
Ia mengira Anggi melakukan akibat dendam padanya, karena Jung selalu membully nya di sekolah bersama teman teman nya sebelumnya.
Hingga pada akhirnya perasaan bencinya tak kunjung hilang hingga detik ini, karena ia berfikir hingga akhir hidup orang tuanya ia tak sempat bertemu sebelum kepergian nya 1 tahun yg lalu.
"Kamu tau Nggi, gara gara kamu, aku tidak sempat bertemu dengan mama dan papa sebelum kepergian nya".
"Harusnya, saat itu aku langsung membunuhmu Nggi, saat aku tau kamu sudah tidak di rumah itu lagi, dan tidak membiarkanmu hidup hingga saat ini". Ucap nya dengan penuh kebencian.
"Bagaimana bisa, kamu membuat orang tua mengusir anak kandung nya sendiri, bahkan kamu tidak pernah mencari ku dan meminta maaf saat itu". Ucapnya, Anggi yg mendengar hanya mampu menggeleng dan menangis.
"Kamu tau Nggi, betapa susah nya aku saat itu, saat aku di usir dari rumah, aku harus bisa bertahan hidup meski selalu mendapat kekerasan dari preman preman jalanan".
"Bahkan aku sampai tidak makan Nggi, sedangkan kamu apa, dengan tenang kamu tetap berada di rumah itu tanpa rasa bersalah, hahahaha". Jung tertawa dengan tawa yang menyakitkan bagi Anggi.
"B..b..bukan aku Jung bukan". Ucap Anggi yang masih menangis.
"Lalu, kalau memang bukan kamu, siapa Nggi yang ngelakuin itu, siapa?". Marah Jung pada Anggi.
"Hiks..hiks..hiks..tolong lepasin, hiks..aku mau pulang hiks..". Pinta Anggi.
"Apa? Pulang, nggak akan aku lepasin kali ini Nggi, aku akan balas semua perbuatanmu itu Nggi, camkan itu". Setelah mengatakan hal tersebut, Jung pergi meninggalkan Anggi di kamar nya dan tak lupa mengunci Anggi dari dalam.
Anggi melihat kepergian Jung hanya mampu menangis dan pasrah, kini ia tak tau harus apa dan bagaimana lagi, hingga saat ini Anggi sendiri tidak tau apa yg terjadi pada saat itu, saat di mana yang Jung katakan padanya tadi.
"Aku sendiri nggak tau apa apa hiks..bagaimana bisa kamu ngalahin aku Jung". Ucap Anggi pelan.
Tanpa Anggi sadari, ia pun mulai tertidur akibat kelelahan menangis, Anggi tetap berharap ia bisa kembali ke kehidupan yang ia inginkan.
Di ruang tamu
Saat ini Jung sedang berada di ruang tamu nya, dan dia menikmati hari santai dan bahagia nya, karena telah berhasil membawa wanita yang selama ini memang ingin dia bawa.
Tiba tiba ponsel nya berbunyi tanda menerima panggilan dari seseorang, melihat tidak ada nama dan nomor nya tidak di kenali, Jung berusaha acuh dan mengabaikan nya, namun lagi lagi ponsel itu berbunyi, karena kesal ia pun terpaksa menerima.
("Halo").
(". . . ").
("Halo, ini siapa?"). Tanya Jung yg mulai kesal.
("Aku harap, kamu tidak lupa").
Setelah mengucapkan hal tersebut sang penelfon pun mematikan sambungan telfon nya, sedangkan Jung sendiri menahan amarah.
Ia pun ingat apa yang sudah menjadi janji nya, ia pun segera bersiap pergi, dan ia segera menuju ke tempat yang menjadi lokasi janji.
Gimana kelanjutan nya?
Jangan lupa tunggu kisah selanjut nya ya, apa yg akan terjadi pada Anggi selanjut nya, dan apa yg di rencanakan oleh Jung.
Di tunggu ya readers, maaf banyak typo dan sabar ya all see you bye👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments