Cafe pt. 2

Saat ini, Anggi sedang di hadang seorang pria di toilet, saat ia ingin kembali dari toilet, tak di sangka pria yg ia lihat di jalan tadi, kini menghadangnya. Bahkan, ia mencekal pergelangan tangan Anggi, tentu saja hal tersebut membuatnya terkejut, dan sedikit ketakutan.

Anggi terus memberontak, berusaha melepaskan tangan nya dari cekalan pria tersebut. Namun sangat di sayangkan, pria itu justru makin kuat mencekal tangan Anggi, membuat Anggi semakin takut.

"Akhirnya, aku menemukanmu". Ucap pria tersebut.

"Ternyata, kau makin cantik ya". Tambahnya lagi sambil senyum smirknya.

"Lepasin tanganku". Ucap Anggi.

"Lepasin? Apa kamu tidak tau, aku sudah mencarimu kemana pun".

"Sekarang, kita sudah bertemu, aku tidak akan pernah melepaskanmu". Ucapan pria tersebut membuat Anggi semakin besar rasa takutnya.

"A..a..aku mohon, lepasin". Anggi berusaha keras melepaskan cengkraman pria itu.

"hiks..please aku mohon, lepaskan aku, aku mohon hiks". Runtuh sudah, akibat ketakutan Anggi pun menangis.

"Mengapa kau menangis manis, mengapa kau sangat lemah sekarang, hum?". Ucapnya sambil sedikit mengusap lembut pipi Anggi.

"Dari pada kau hanya menangis, lebih baik kau ikut denganku, cepattt". Ucapnya sambil menarik paksa Anggi.

"Aku harap, ada yg bisa menolongku". Ucap Anggi dalam hati.

Di saat, Anggi berusaha di bawa paksa oleh pria itu, tiba tiba saja datang seseorang pria, berusaha menghentikan langkah pria yang membawa Anggi.

"Lepaskan dia". Ucap pria yg baru saja tiba, suara itu di kenal oleh Anggi, dan ia berusaha memastikan, dan ternyata benar.

"M..m..mix". Lirih Anggi.

"Siapa kau, berani sekali memintaku untuk melepaskan dia?". Marah pria yg sedang mencengkram Anggi, dan tanpa melepaskan cengkraman nya.

"Kau tidak perlu tau siapa aku, yang jelas, lepaskan tangan wanita itu". Ucap Mix.

"Aku tidak akan melepaskan nya, sebab aku akan membawanya". Ucap pria tersebut.

"Aku tidak akan membiarkanmu, membawanya pergi, apalagi untuk menyakitinya". Geram Mix.

"hahahha..kau fikir, kau siapa? Kau tak akan bisa menghentikanku". Ucapnya sambil makin mencengkram tangan Anggi.

"Hiks..hiks..hiks..s..sakit, tolong lepasin". Ucap Anggi yang menangis menahan sakit di tangan nya.

"Apa kau bisa diam, jika tidak ingin sakit, maka diam dan ikut aku". Bentak pria itu pada Anggi.

Melihat hal itu, tentu saja membuat Mix benar benar semakin marah, bagaimana tidak, wanita yg ia cintai di sakiti di depan matanya.

Dan akhirnya, tanpa ba bi bu, Mix pun melangkah ke depan, dan langsung melayangkan sebuah pukulan, dan mendarat di pipi pria tersebut.

Melihat pria tersebut, sedikit oleng, akhirnya Anggi berhasil melepaskan tangan nya, dari pria itu. Anggi, yg berhasil lepas pun, berlari menuju, badan belakang Mix.

"M..m..Mix, aku takut". Kini Anggi bersembunyi di balik badan Mix.

"Kamu tenang ya Nggi, aku ada buat kamu kok nggi". Ucap Mix menenangkan Anggi.

"A..a..aku t..t..takut M..M..Mix, aku takut hiks". Ucapan Anggi terbata akibat tangisnya yg ketakutan.

"Tenang ya, ada aku kok ok". Putus Mix.

Saat pria itu sadar, bahwa targetnya telah lepas dari cengkraman nya, ia pun berusaha berdiri dan membalas Mix. Namun, sebelum Mix memukul pria itu, terdengar suara teriakan yang Anggi kenal, dan membuat pria itu kabur dan segera meninggalkan tempat tersebut.

"Anggi". Panggil Jeon. Ya, orang yg berteriak tadi adalah Jeon.

"P..p..pak Jeon". Ucap Anggi gugup.

"Kamu nggak apa apa kan Nggi?". Pak Jeon berucap dan mendekati Anggi.

"Saya sudah tidak apa apa pak, eh mas".

"Beruntung ada Mix, andai tak ada dia, mungkin saat ini saya entah akan di bawa kemana". Jawab Anggi sambil sedikit menunduk.

"Ya udah Nggi, kita kedepan dulu yuk". Ucap Mix sambil membawa Anggi dalam dekapan nya dan Anggi mengangguk. Sedangkan Jeon, mengikuti dari belakang, dengan sedikit merasa kesal.

Mix pun membawa Anggi menuju depan, meja pelanggan, yang dimana, sudah ada kedua sahabat Anggi. Sedangkan Mei dan Boun, yang memang dari tadi sudah menunggu pesanan, terkejut melihat, Anggi yang berada dalam dekapan Mix.

"Anggi, kamu kenapa?".

"Kenapa kamu jadi kayak gini Nggi"

"Are you ok?". Tanya Mei khawatir, sambil menghampiri Anggi.

"Nggi, kamu kenapa, cerita sama kita Nggi". Ucap Boun.

"Iya bener Nggi apa yg di bilang sama Boun". Ucap Mei, sambil membantu Anggi untuk duduk.

"Ini Nggi diminum dulu". Ucap Mix, yg memberikan segelas air putih pada Anggi.

Kini, mereka berlima pun duduk di kursi, yg di meja tersebut, agar bisa mengobrol dengan tenang. Mix dan Jeon pun saling di kenalkan satu sama lain, oleh Mei dan Boun.

"Oh iya Mix, ngomong ngomong, kok kamu bisa ada disini Mix dan pak Jeon juga". Ucap Mei.

"Ini kan cafe, tempat umum, wajarlah kalau aku ada disini". Jawab Mix, sedikit ketus.

"Yee, biasa aja kali Mix, aku kan cuma nanya".

"Terus, kok kamu bisa sama Anggi, berarti kamu tau kan apa yang terjadi sama Anggi, cepet cerita ada apa?".

"Jadi gini ceritanya".

Flashback

Hari ini Mix, tiba di cafe di mana tempat mantan nya bekerja, awalnya Mix ingin meluruskan kesalah pahaman, namun malah ia mendapatkan hal yang tak terduga.

Saat ia, ke toilet, ia mendegar sedikit suara keributan, dan samar samar seperti minta tolong di lepaskan. Dan ternyata benar, yang membuatnya terkejut adalah, wanita itu adalah Anggi mantan kekasihnya.

Ia yang melihat nya pun tidak tega, dan berusaha mendekati kedua orang tersebut, dan memanggil wanita itu.

"Anggi". Lirih Mix.

"Lepaskan dia". Ucap pria yang baru saja tiba, suara itu di kenal oleh Anggi, dan ia berusaha memastikan, dan ternyata benar.

"M..m..mix". Lirih Anggi.

"Siapa kau, berani sekali memintaku untuk melepaskan dia?". Marah pria yang sedang mencengkram Anggi, dan tanpa melepaskan cengkraman nya.

"Kau tidak perlu tau siapa aku, yang jelas, lepaskan tangan wanita itu". Ucap Mix.

"Aku tidak akan melepaskan nya, sebab aku akan membawanya". Ucap pria tersebut.

"Aku tidak akan membiarkanmu, membawanya pergi, apalagi untuk menyakitinya". Geram Mix.

"hahahha..kau fikir, kau siapa? Kau tak akan bisa menghentikanku". Ucapnya sambil makin mencengkram tangan Anggi.

"Hiks..hiks..hiks..s..sakit, tolong lepasin". Ucap Anggi yang menangis menahan sakit di tangan nya.

"Apa kau bisa diam, jika tidak ingin sakit, maka diam dan ikut aku". Bentak pria itu pada Anggi.

Melihat hal itu, tentu saja membuat Mix benar benar semakin marah, bagaimana tidak, wanita yang ia cintai di sakiti di depan matanya.

Dan akhirnya, tanpa ba bi bu, Mix pun melangkah ke depan, dan langsung melayangkan sebuah pukulan, dan mendarat di pipi pria tersebut.

Melihat pria tersebut, sedikit oleng, akhirnya Anggi berhasil melepaskan tangan nya, dari pria itu. Anggi, yg berhasil lepas pun, berlari menuju, badan belakang Mix.

"M..m..Mix, aku takut". Kini Anggi bersembunyi di balik badan Mix.

"Kamu tenang ya Nggi, aku ada buat kamu kok nggi". Ucap Mix menenangkan Anggi.

"A..a..aku t..t..takut M..M..Mix, aku takut hiks". Ucapan Anggi terbata akibat tangisnya yang ketakutan.

"Tenang ya, ada aku kok ok". Putus Mix.

Flashback off

"Begitu ceritanya". Ucap Mix.

"Terus pak Jeon sendiri?". Tanya Mei.

"Ya sama, niat saya kemari ingin mampir aja, hanya saja, sebelum memesan saya terburu ingin ke toilet". Jelas Jeon.

"Terus pria tadi siapa? Apa di antara pak Jeon atau Mix tau siapa pria yang mengganggu Anggi?". Kini Boun bertanya.

Jeon dan Mix saling pandang dan menggeleng, akan pertanyaan Boun itu. Sedangkan Anggi yang mendengar, semakin ketakutan dan sedikit, kehilangan kendali.

Melihat hal tersebut, jelas saja membuat semua panik, dan pada akhirnya, Mix memutuskan membawa Anggi pulang. Sedangkan Boun dan Mei, di minta untuk mengizinkan Anggi, bahwa hari ini dia akan pulang, karena tidak enak badan.

Setelah mereka izin, Mix pun membawa Anggi menuju mobilnya, awalnya pak Jeon lah yang ingin mengantar, namun Mix menolak dan kekeh ingin mengantar Anggi.

"Mix, kamu yakin mau bawa Anggi? apa nggak pak Jeon aja yang nganter Anggi?". Tanya Mei.

"Nggak apa kok Mei, biar aku yang bawa Anggi".

"Aku cuma nggak mau, ngerepotin pak Jeon Mei, sedangkan kalian ada urusan kan?". Jawab Mix.

"Saya tidak keberatan, kalau memang saya di minta untuk mengantar Anggi". Ucap Jeon.

"Tidak apa apa pak, saya saja yang membawa Anggi, kalau begitu saya permisi". Pamit Mix, lalu ia pun segera masuk mobil, dan meninggalkan cafe tersebut.

Setelah kepergian Mix dan Anggi, kini Boun dan Mei pun, pamit untuk pulang, dan akhirnya Jeon pun ikut meninggalkan tempat tersebut. Alih alih ia pulang, Jeon justru, mengikuti mobil Mix.

Apa yg sebenarnya Jeon inginkan, dan siapa pria yg di takuti oleh Anggi tersebut?

Tunggu kelanjutan nya ya readers..

Maaf kalau nggak nyambung, dan banyak typo🙏

Author mohon undur diri, tunggu di eps selanjutnya bye👋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!