Apartemen.

Saat ini Mix berada di apartemen miliknya, ya, Mix bukan tidak tahu tempat tinggal Anggi, hanya saja, ia memang sengaja membawa, mantan kekasihnya itu ke kediaman nya.

Kini Anggi berada di kamar milik Mix, kamar yg memiliki nuansa sedikit gelap, namun terlihat nyaman, dan yang pasti terlihat sangat hangat.

Mix sangat tahu dengan kondisi Anggi saat ini, dia mengalami ketakutan besar, akibat trauma di masa lalunya. Mix melihat Anggi yg seperti itu, membuat hatinya sakit, dan makin bersalah kepadanya.

Ia berharap, ketika Anggi bangun, mereka bisa menyelesaikan kesalah pahaman yg terjadi. Mix menatap dalam dalam wajah sang mantan kekasihnya itu, dan hal itu sukses, membuatnya merasakan debaran dalam hatinya, dan membuatnya tersenyum.

Setelah beberapa lama Anggi tak sadarkan diri, kini ia sudah mulai sadar dari pingsan nya, akibat ia terlalu ketakutan saat di cafe tadi.

Anggi yg baru saja membuka mata, ia menatap bingung ruangan di sekitarnya, pasalnya Anggi tau betul itu bukan di kamarnya, dan ia tau betul aroma khas ruangan itu.

Ia berfikir, bagaimana bisa ia berada di tempat ini pagi, setelah beberapa tahun lamanya, ia tak pernah kemari. Dan ia pun meraih sebuah boneka beruang, yang berada di kasur tersebut, bahkan ia tersenyum.

Kini Anggi yang sudah sadar sepenuhnya pun merasa yakin, bahwa ia sedang berada di kediaman, sang mantan kekasihnya. Ia sempat menatap sekeliling ruangan mencari sosok yang ia yakini bahwa itu adalah mantan nya, namun nihil ia tak menemukan nya.

Saat ia hendak menelfon sahabatnya, terdengar suara knop dari pintu kamar, ia yakin bahwa itu adalah Mix mantan kekasihnya, dan benar saja, ia datang dengan membawa berbagai makanan yang telah di siapkan untuk Anggi.

"Hai Nggi, kamu sudah sadar?". Tanya Mix pada Anggi, ketika melihat Anggi sudah sadar. Anggi yang mendengar pertanyaan tersebut, hanya menganggung sedikit lemas.

"Ini Nggi makan dulu, maaf aku tinggal barusan".

"Iya nggak apa apa kok Mix". Jawab Anggi.

Mix mendekat ke arah Anggi dengan membawa makanan itu, lalu ia pun duduk di sebelah Anggi, saat ia akan menyuapi Anggi, tangan nya terhenti karena ucapan Anggi.

"Kemana kamu saat aku akan menemuimu saat itu?". Tanya Anggi, Mix hanya terdiam dan akhirnya ia pun menjawab.

"Buka mulutmu, dan makanlah terlebih dahulu".

"Nggak, aku nggak mau makan, sebelum kamu bilang, kemana kamu waktu itu Mix".

"Please Nggi, kamu makan dulu, aku janji bakal jawab semua pertanyaan kamu". Jawab Mix sambil berusaha menyodorkan suapan nasi ke mulut Anggi, dan Anggi hanya menuruti Mix sambil sedikit kesal.

"Tapi kamu harus jawab jujur nanti, kamu udah janji kan". Mix hanya mengangguk dan merasa gemas dengan tingkah gadis di depan nya saat ini.

Setelah sesi makan yg di suapi oleh Mix pun berakhir, kini Anggi menagih janji sang mantan kekasihnya itu. Namun belum sempat Anggi mengucapkan satu kata, Mix sudah terlebih dahulu berdiri dan berkata.

"Tunggu sebentar ya, aku mau beresin bekas makan nya dulu, kamu sabar ya". Ucapnya bergegas menuju arah dapur.

"Ish, aku belum aja ngomong apa apa, udah di jawab duluan". Gerutu Anggi, Mix yg mendengar hanya bisa tersenyum.

Saat Anggi menunggu Mix, terdengar suara handphone milik Anggi, ternyata ada panggilan untuk Anggi. Ia pun melihat siapa yang menelfon, tertera di sana hanya nomor saja, "siapa ya" pikir Anggi.

Saat hendak menerima panggilan tersebut, ternyata panggilan itu terlebih dahulu terputus, karena sang penelpon mengakhiri terlebih dahulu.

Anggi yang tak ambil pusing pun, akhirnya meletakkan kembali handphone miliknya tersebut, di sebelah bantal di belakangnya. Tak lama kemudian, Mix pun muncul, dan mendekat ke arahnya, kini Anggi sudah siap mendengarkan yang sebenarnya dari Mix.

Ia berfikir, ia tak adil jika ia tak mendengarkan penjelasan terlebih dahulu dari Mix. Itu sebabnya, ia bertekad, untuk mendengar penjelasan dari Mix, karena bisa saja semua hanya salah paham, seperti yg di katakan oleh Boun dan Mei.

"Maaf lama Nggi, soalnya sekalian aku cuci tadi". Ucap Mix sambil berjalan ke arah Anggi.

"Iya nggak apa apa kok Mix, maaf aku ngerepotin".

"Hei, siapa bilang kamu ngerepotin, enggak lah".

"Nggak ada yg merasa di repotkan Nggi, aku malah seneng, akhirnya kamu udah nggak menghindari aku lagi". Jawab Mix sambil duduk di sebelah Anggi.

"Emmm, makasih ya Mix, kamu tadi, udah nolongin aku, kalau nggak ada kamu, aku nggak tau lagi bakal gimana".

"Udah nggak perlu makasih, lagi pula udah seharusnya juga kok, itung itung sambil menebus kesalahanku dulu ke kamu Nggi". Ucap Mix sedikit rasa sesal.

"Oh iya aku lupa, bentar aku ambil kotak p3k dulu ya Nggi". Ucap Mix sambil beranjak mengambil kotak p3k, yg ada di bawah laci lemari yang ada di kamarnya.

"Buat apa Mix?". Tanya Anggi.

"Buat obatin luka di tanganmu lah Anggi". Ucapnya sambil membawa kotak p3k tersebut.

"Nggak usah Mix, aku nggak apa apa kok".

"Nggak apa apa gimana, nih lihat, tangan kamu sampe merah kayak gini Nggi". Jawab Mix sambil memegang lengan Anggi dan menunjukkan pada Anggi.

"Beneran ini nggak apa apa kok Mix, ini udah biasa kok". Ucap Anggi, yang justru mendapat tatapan bingung dari Mix.

"Biasa? Apa maksud kamu Nggi? Dia udah sering nyakitin kamu gitu? Dia sering ngelakuin hal ini sama kamu, iya?". Tanya Mix.

"Kenapa diem, jawab Nggi? Apa yang aku bilang tadi semua benar?". Kini Mix sedikit marah akan ucapan Anggi tadi, dan bertanya tanya apa sebenarnya yg terjadi, setelah Anggi tak bersamanya.

"E..e..e.. Nggak, bukan begitu maksud aku Mix". Anggi terlihat gugup, karena melihat Mix marah di tengah ke khawatiran nya pada dirinya.

"Terus, maksud kamu gimana? kenapa bisa bilang biasa?". Saat ini Mix berusaha tenang.

"Oh iya, tadi bukan nya kamu udah janji ya, mau cerita semuanya". Anggi berusaha mengalihkan pembicaraan, bagaimana pun, Anggi tak ingin, mantan kekasihnya ini terpancing amarah.

"Ya, nanti aku bakal cerita, biarin aku obatin tangan kamu dulu". Ucap Mix lembut, namun terdengar sedikit kesal. Anggi yang menyadari itupun, merasa tidak enak, tapi bagaimana lagi pikirnya.

Setelah selesai mengobati Anggi, Mix pun mengembalikan kotak p3k itu, di tempat semula, dan segera kembali duduk di sebelah Anggi.

Kini ia sudah siap, untuk menceritakan segalanya pada Anggi. Begitu pun Anggi, yg sudah sangat antusias, untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, belum sempat Mix membuka mulut, untuk menceritakan segalanya. Hp milik Anggi berbunyi lagi, dan masih dengan nomor yang sama.

Mix yang melihat itu, meminta Anggi untuk menerima panggilan tersebut. Sayangnya lagi lagi, hal yang sama terjadi, saat Anggi hendak mengangkat panggilan nya, telpon tersebut terputus kembali.

Anggi yang merasa heran pun, akhirnya tidak ambil pusing, dan meletakkan hp nya lagi. Kini Mix sudah bersiap untuk bercerita, dan berharap Anggi tidak marah lagi padanya.

"Siapa Nggi?". Tanya Mix.

"Nggak tau siapa, udah 2x kayak gitu, nelpon tapi pas di angkat di matiin". Jawab Anggi.

"Oh iya, jadi gimana ceritanya, kenapa waktu itu kamu nggak jadi nemuin aku?".

"Emmm, jadi tu gini Nggi ceritanya".

Mix pun menceritakan segalanya, apa alasan dia tidak jadi menemui Anggi, padahal Anggi sudah menuju perjalanan untuk bertemu dengan Mix.

Hai readers, maaf ya kalau part ini aku full untuk cerita Mix dan Anggi ya, dan di part selanjutnya, bakal menceritakan flashback antara Anggi dan Mix ya.

Semoga kalian yg membaca nggak bosen ya, dan yg nunggu part konflik atau yg berbau mafia nya, sabar ya, dikit lagi udah ada kok itu ya.

Tunggu eps selanjutnya ya, dan kalian boleh tinggalin jejak atau bisa kasih saran author ya, biar author lebih semangat lagi😊

Untuk yg sudah baca, terima kasih banyak ya, sabar buat nunggu eps eps selanjutnya🤗🤗 see you next time para readers kesayanganku🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!