Menginap

Setelah keduanya selesai menceritakan segalanya, dan saling meminta maaf pun, kini mereka sama sama tenang, karena semua yang terjadi hanya karena kesalah pahaman.

Mix pun meminta Anggi untuk malam ini menginap di apartemen nya, dan ke esokan harinya, maka Mix akan mengantar Anggi pulang.

Melihat Anggi yang ketakutan seperti tadi, membuatnya khawatir, dan memutuskan agar Anggi tidak pulang terlebih dahulu, setidaknya sampai Anggi lebih tenang.

Tidak terasa hari pun semakin gelap, Anggi yang masih setia berada di kamar, dan Mix sendiri yang baru saja selesai dari pekerjaan nya, langsung menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

Setelah Mix selesai dengan masakan nya, ia pun membawa masuk ke kamar Anggi, agar Anggi bisa makan malam. Ia tidak memaksa Anggi, untuk makan di meja makan bersamanya, karena Mix tau, saat ini Anggi hanya perlu ketenangan.

"Nggi, aku masuk ya". Ucap Mix sambil membuka pintu kamar Anggi.

"Masuk saja, tidak perlu kau mengetuk pintu segala Mix". Anggi mencoba menepi ke tempat tidurnya.

"Mana bisa begitu Nggi, kalau aku tiba tiba masuk, kamu lagi mandi atau sehabis mandi bagaimana?". Kini Mix berbicara dengan sedikit menggoda Anggi.

"Kamu ini ada ada aja sih". Anggi menggeleng geleng dan tersenyum menjawab ucapan Mix.

"Oh iya Mix, kamu baru aja masak ya, maaf ya kalau aku ngerepotin kamu". Dengan sedikit sesal Anggi mengatakan.

"Sudahlah, apa yg kamu bicarakan Nggi, kamu sama sekali tidak merepotkan aku Nggi, aku malah seneng ada kamu di sini".

Terlihat sekali ketulusan saat Mix mengatakan hal tersebut, dan hal itu tak lepas dari pandangan Anggi hingga membuatnya merasa sedikit tenang.

"Ya sudah Nggi, ayo makan dulu". Ajak Mix kepada Anggi, dan Anggi hanya menganggukkan kepala.

Mereka menikmati makan malam, tanpa ada pembicaraan sedikitpun di tengah tengah kegiatan makan malam mereka.

Dilain tempat.

"Bagaimana bisa, aku gagal membawanya, padahal hanya sedikit lagi, aku akan berhasil membawanya, dan menjadikan nya satu satunya". Gerutunya sambil meremat tangan nya sendiri.

Tak lama kemudian, ia pun menelfon seseorang lalu mengatakan "bawa dia kembali, jangan sampai, dia terlebih dahulu yang mendapatkan nya".

Setelah mengatakan hal tersebut, panggilan pun di sudahi. Tak lama, ia memanggil salah satu anak buah nya.

"Iya boss, apa yang harus saya lakukan". Tanya anak buahnya.

"Awasi dia, jangan sampai dia berhasil membawa wanita itu, mengerti!!". Dengan keras ia mengatakan itu kepada anak buahnya.

Setelah kepergian anak buahnya, ia pun membuka sebuah laci, di meja tepat di dipan kursi yang ia duduki. Dan ia pun mengambil sebuah bingkai foto kecil, dimana dalam foto tersebut, terdapat foto wanita cantik sedang tersenyum dan bersandar padanya.

"Nggi, aku mencintaimu, tapi, aku juga benci denganmu, karena kamulah, aku di buang oleh keluargaku, karena kamu lebih memilih dia". Tanpa ia sadari, air matanya pun menetes.

"Aku, akan balas dendam padamu, maafkan aku, karena rasa benciku, lebih besar dari pada rasa cintaku". Pria itu lalu mengembalikan foto tersebut dalam laci seperti semula.

Setelah ia menghapus air matanya, ia pun keluar ruangan tersebut, lalu entah pergi kemana.

Kembali ke apartemen Mix.

Saat ini memasuki pukul 9malam, Anggi tadi memutuskan untuk menonton televisi, karena ia merasa bosan di kamarnya, dan ia pun di temani oleh Mix pastinya.

"Nggi". Panggil Mix.

"Iya Mix kenapa?". Tanpa menoleh sedikit pun, karena Anggi terfokuskan oleh acara di televisi.

"Kamu inget nggak, waktu kita masih kuliah?". Mix sedikit berhati hati dalam berbicara.

"Eum, bukan nya aku masih kuliah ya". Kini Anggi sedikit menoleh ke arah Mix sambil mengambil sedikit cemilan, untuk ia makan.

"Anggi, bukan itu maksud nya, maksud aku, waktu kita kuliah bareng Nggi".

"Iya iya aku tau, kenapa memangnya?".

"Apa, kamu nggak inget, masa masa bahagia kita". Mendengar ucapan Mix, Anggi pun berhenti fokus pada televisi.

Kini ia berusaha fokus menghadap Mix, dan mulai untuk serius berbicara dengan sang mantan kekasih tersebut.

"Mix". Panggil Anggi sungguh sungguh.

"Kenapa Nggi?". Kini Mix pun berusaha untuk lebih serius berbicara dengan Anggi.

"Aku tau, mungkin kamu masih ingat masa masa bersama kita dulu saat kuliah". Anggi sedikit memberi jeda pada ucapan nya.

"Dan ya, aku tau, apa, kenapa dan alasan mengapa, kamu menanyakan hal tersebut".

" Jujur, aku masih ingat kenangan semasa kita bersama saat kuliah, tapi Mix, untuk saat ini, semua itu tidak perlu di kenang".

"Nggi". Mix yg sedikit merasa bersalah akan pertanyaan nya pun, berusaha menghentikan ucapan Anggi.

"Aku minta maaf Mix, sepertinya, kita harus sama sama melupakan semua itu Mix". Ucapan Anggi terlihat penuh rasa sakit.

"A..a..aku.. aku harap, untuk berhenti membicarakan hal tersebut Mix". Air mata pun mulai jatuh tanpa izin.

karena bagi Anggi, ke indahan saat itu bersamaan dengan traumanya. Itu sebabnya, Anggi sudah tak ingin mengingat hal itu.

Melihat Anggi yg sudah mulai menangis, akhirnya Mix meminta maaf pada Anggi, dan mengantarkan Anggi ke kamarnya, agar ia bisa istirahat.

Karena kejadian itu, Mix merasa sangat bersalah, ia berfikir, tak seharusnya ia mengalami koma, dan hilang ingatan.

Andai keduanya tak terjadi, ia yakin, Anggi tak akan mengalami hal buruk, dan tak akan membuatnya trauma sperti saat ini.

Setelah Mix mengantarkan Anggi ke kamarnya, dan memastikan Anggi telah tertidur, ia pun meninggalkan Anggi, agar bisa istirahat dengan tenang.

Tak lama, setelah meninggalkan kamar Anggi, Mix pun menuju kamarnya, dan ia pun ikut beristirahat. Karena, ia berniat bangun pagi hari, dan menyiapkan Anggi sarapan, sebelum mengantarnya pulang, pikirnya.

Keesokan harinya.

Anggi yg terbangun dari tidurnya, ia pun bergegas ke kamar mandi, dan setelah ritual mandinya, ia pun bersiap untuk berkemas, karena ia sudah tak mau berlama lama di apart Mix.

Bukan ia tak mau, hanya saja, sudah saat nya, ia kembali, ke aktivitas seperti biasanya, dan lagi pula, dia tidak mau terus menerus harus merepotkan Mix, yg notaben nya ia hanya seorang mantan kekasih.

Setelah berkemas, ia pun bergegas turun, untuk menunggu Mix di ruang tamu, dan segera berangkat. Ternyata, saat ia sampai di bawah, Mix sudah selesai menyiapkan sarapan untuk mereka.

Anggi semakin merasa tidak enak pada Mix, apalagi melihat sikapnya, yg masih tetap memanjakan nya, namun bagi Anggi, ia sudah tak pantas untuk Mix.

"Morning Nggi". Sapa Mix yang masih setia dengan kegiatan menyiapkan break feast.

"Morning too Mix". Kini Anggi berjalan menuju meja makan.

"Aku baru saja, akan naik dan membangunkanmu Nggi, ternyata kamu sudah lebih dulu bangun".

Saat ini Mix sudah menyelesaikan persiapan sarapan mereka, dan Mix sedang menyiapkan kursi untuk Anggi.

"Kenapa, sepagi ini kamu sudah menyiapkan nya Mix, dan malah nggak bangunin aku". Ucap Anggi pura pura kesal.

"Iya Nggi, saat aku kehilangan mama sama papa, aku belajar semuanya dari awal, ya seperti menjaga diri sendiri Nggi". Jawab Mix sambil tersenyum.

"Em maaf ya Mix, aku disini malah merepotkanmu". Anggi duduk di kursi tanpa menatap Mix.

Mix yang mendengar pun, sedikit terkejut, karena ia tidak bermaksud membuat Anggi tak nyaman. Ia pun langsung, berusaha, untuk meminta maaf.

"Nggi, kamu apa apaan sih, aku yang harusnya minta maaf, karena aku uda bikin kamu nggak nyaman Nggi". Sesal Mix.

"Ya udah, kita sarapan dulu yuk Nggi". Ajak Mix. Anggi hanya mengangguk patuh.

Akhirnya, mereka pun menikmati sarapan pagi, dengan tenang dan damai. Tanpa, mereka sadari, di luar apart ada seseorang yg sedang mengawasi mereka, dan menunggu mereka keluar dari apart mereka.

Siapakah orang yg berada di luar apartemen Mix?

Dan apa tujuan dia sebenarnya?

Yg penasaran jangan lupa selalu ikuti ya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!