Perasaan Arnold dan Rachel

Hangat mentari pagi telah menyambut, nampak Nayla terbangun oleh sinar matahari yang tlah menyinari separuh wajahnya dari sela gorden.

Nayla mengusap matanya pelan dan membukanya perlahan,

Masih dalam posisi terbaring di atas tempat tidur dengan tubuh yang juga terbungkus dengan selimut, senyum tipis menghiasi wajahnya di awal hari ini.

Ia membuka sedikit selimutnya dan menengok tubuhnya yang tidak mengenakan apapun,

Melihat hal itu sontak membuatnya menaiki kembali selimutnya dan salah tingkah,

Nayla mengingat kejadian semalam yang sangat erotis, bahkan sepertinya malam tadi adalah malam yang paling panas di sepanjang pernikahannya bersama Bian.

Nayla hanyut mengingat hal itu hingga membuat darahnya berdesir, ia kembali terangsang hanya dengan mengingatnya.

“Pagi sayang,”

Nayla membulatkan mata dan terbangun dari lamunannya,

“Mas.”

“Tampaknya permainan kita semalam sangat membuatmu lelah hingga terbangun lebih siang hari ini,” Bian mengecup kening Nayla dengan lembut.

“Mas hari ini nggak ke kantor?”

“Hari ini kan tanggal merah sayang,”

“Oh yaa, maaf Mas aku sudah lama tidak memperhatikan tanggal.”

“Mandilah, Mas sudah membuatkan sarapan untukmu di bawah.”

...----------------...

“Nenek,” ucap Arnold sembari memeluk nek Emma yang sedang asyik memetik sayur di kebun belakang rumahnya.

“Arnold,” nek Emma membalas pelukan cucunya.

Nek Emma dan Arnold kini duduk di halaman belakang rumah sembari memilah sayur yang baru di petik tadi.

“Bagaimana kabar Nenek?”

“Baik, seperti biasa. Nenek fikir kamu telah melupakan nenek. Sudah hampir 7 bulan kamu tidak pernah mengunjungi nenek lagi.”

“Jangan di lebih-lebihkan, Nek. Baru juga 6 bulan.”

“Intinya sama saja.”

“Maaf nenekku sayang, Aku sangat sibuk karena membuka klinik seorang diri. Aku baru punya satu pegawai itupun baru berjalan dua bulan ini. Lagi pula, mana bisa aku melupakan wajah cantik nenekku ini.” goda Arnold.

“Benarkah, Nenek fikir kamu tidak kemari karena Nayla tidak ada.”

Arnold terdiam sesaat, ucapan nek Emma memang ada benarnya. Ketidak beradaan Nayla memanglah salah satu alasan Arnold tidak pernah datang lagi, selain dia harus membuka kliniknya— ia juga belajar melupakan Nayla. Bila kesini sudahlah pasti ia kembali teringat dengan Nayla.

“Apa kamu masih memiliki perasaan terhadapnya?” tanya nek Emma kembali.

“Entahlah, Nek. Aku bingung dengan perasaanku. Logikaku selalu menekankan bahwa hal itu tidaklah mungkin, nenek juga tau— aku dan Nayla hanya bertemu beberapa kali dan itupun tidak lama. Hanya saja yang membuatku heran, aku selalu terbayang olehnya, aku selalu memikirkannya disetiap sela kosongku. Makanya aku menyibukkan diri dengan berbagai hal, apapun kulakukan untuk melupakannya, karna aku sadar— aku memikirkan wanita yang telah dimiliki oleh orang lain.”

“Perasaan apapun yang kamu miliki padanya saat ini, terimalah. Jangan menyangkalnya, kamu harus menerima itu semua dengan lapang dada. Semakin kamu menyangkalnya, yang ada perasaanmu terhadapnya akan semakin besar nantinya. Nenek cukup bangga padamu karena bisa menahannya dengan baik sampai sekarang, tapi kamu harus tetap mengikuti akal sehatmu. Semoga kedepannya kamu bisa mengatasinya.”

“Selama aku tidak bertemu dengannya, ku fikir aku pasti bisa,” ucap Arnold merasa yakin.

Jelas saja, Arnold dan Nayla memang tidak pernah bertemu lagi semenjak kejadian sepeda Nayla yang hancur tertabrak motor. Padahal justru jarak mereka saat ini sangatlah dekat. Walaupun mereka berada di lantai yang berbeda, tapi kenyataannya adalah mereka tinggal di Appart dengan gedung yang sama.

...----------------...

“Mumpung hari ini libur, bagaimana kalau kita jalan-jalan. Sudah lama kita tidak kencan di luar.” ucap Bian pada Nayla.

“Sungguh, Mas.” Nayla terlihat senang dengan matanya yang berbinar.

Bian yang menganggukkan kepalanya untuk memantapkan ajakannya pada Nayla membuat Nayla meloncat kegirangan dan berlari ke kamar untuk bersiap-siap.

Bian mengajak Nayla pergi menonton acara musikal kesukaannya, Sudah lama memang Bian membeli tiket itu karena dia memang sangat menyukai itu.

Nayla yang memahami kesukaan suaminya tidak keberatan sama sekali, walaupun Nayla tak menyukai hal tersebut. Selama ada Bian, bila ditanyai pendapatnya. Nayla sudah pasti berkata bahwa dia juga menyukai hal tersebut.

Acara musikal telah usai, kini Nayla dan Bian berjalan ke Supermarket yang ada di Mall, mereka berdua tampak asyik berbelanja.

“Mas pengen di masakin apa malam ini,” ucap Nayla sembari menengok etalase di bagian lauk-lauk mentah. Berjejer dengan rapih perdagingan dan perikan-ikanan di etalase, lauk-lauk itu masih sangat segar dan tampak menggiurkan.

“Mas makan apapun yang kamu masak sayang.” dengan senyum manis, Bian membiarkan Nayla memilih sendiri bahan yang ingin dia masak.

“Mas kebagian minuman dulu ya,” Lanjut Bian dan berlalu pergi setelah Nayla mengangguk mantap kepalanya.

Bian melihat-lihat minuman yang tertata rapih di rak, matanya tertuju pada botol anggur merah di rak nomer dua.

Itu adalah minuman yang semalam Bian dan Nayla minum, Langsung terlintas dalam fikiran Bian betapa sexynya Nayla semalam.

Aku akan membuat malam ini lebih panas dari malam kemarin, Batin Bian.

Ia mendekati rak itu dan mencoba mengambilnya.

Saat Bian menyentuh botol itu, tangannya ikut bersentuhan dengan tangan asing yang juga ikut menyentuh botol tersebut.

“Maaf,” ucap mereka berdua karena terkejut dengan tangan mereka yang saling bersentuhan.

“Loh, pak Bian ehh maksudku Bian.” ucap orang itu.

Dia adalah wanita muda yang cantik dengan dress mininya yang berwarna kuning dengan motif polkadot putih.

“Rachel.” ucap Bian.

“Ambillah, saya akan mengambil yang lain.”

“Terimakasih,” Rachel tersenyum manis.

“Apa kamu sedang berbelanja juga?” Lanjut Rachel berbasa-basi.

“Tentu, Mumpung hari ini libur aku jalan-jalan sekalian belanja untuk keperluan dirumah. Sepertinya malam ini kamu mau minum,” ucap Bian ikut bertanya.

“Ahh, ini— aku malam ini mau kerumah temanku untuk acara rumah barunya, mereka nitip minuman ini karena tau rumahku dekat sini. Biar sekalian.” jelas Rachel.

“Benar juga, rumahmu kan tidak jauh dari sini yaa. Aku baru ingat,”

“Mas, sudah dapat yang mau kamu beli belum?” Tanya Nayla yang telah berada di belakang Bian.

Mata Rachel membulat melihat Nayla, walaupun Nayla lebih tua dari Rachel namun wajahnya tidak kalah cantik. Belum lagi tubuhnya yang sintal bak gitar spanyol membuat Rachel sedikit minder karena dia memiliki tubuh yang terbilang mungil.

Nayla nampak elegan dengan dress hitamnya yang berada di bawah lutut, dan rambut lurusnya yang terurai. Mereka saling berhadapan dan saling tatap satu sama lain,

Siapa perempuan yang bersama Bian ini? Batin Rachel.

“Sayang, kamu sudah milih lauknya.” ucap Bian pada Nayla sembari merangkul tangannya.

Sayang! Rachel terkejut mendengar Bian memanggil dengan kata sayang.

“Nay, kenalin— ini Rachel, dia teman satu kantor sekaligus anak direktur di perusahaan Mas.”

“Haloo, selamat malam. Saya Nayla istri Bian.” sapa Nayla dengan senyum Manisnya.

“Hh haloo,” Rachel terbata.

“Hel, kami duluan yaa. Selamat bersenang-senang di pesta rumah baru temanmu.” Bian dan Nayla berlalu pergi meninggalkan Rachel yang masih terdiam paku.

Ïstri, jadi Bian sudah menikah— ia sudah memiliki istri. Gumam Rachel. Ia mengigit bibir bawahnya setelah mengetahui bahwa Bian sudah menikah. Tangannya memegang erat bajunya, ia tak menyangka dengan kenyataan yang ada.

Selama ini Rachel mengira Bian adalah lelaki lajang yang tidak memiliki pasangan, karena Rachel masih baru di dalam perusahaan, ia tak mengetahui status Bian sama sekali.

Rachel memegang dadanya yang terasa sesak, jelas sekali ia merasa patah hati.

Lelaki yang memberi perhatian padanya hingga membuatnya jatuh hati ternyata telah memiliki seorang istri.

Hatiku, hatiku sakit sekali. Lirih Rachel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!