Kejadian 13 Tahun Lalu (Part. 3)

Dr. Chloe pun langsung menghampiri bayi yang masih merah itu dan mencoba untuk mengembalikan detak jantungnya dengan berbagai cara sesuai prosedur yang ada.

Namun, setelah beberapa menit berlalu detak jantung sang bayi tidak kunjung kembali. Tubuhnya yang awalnya terlihat masih merah dan terasa hangat, perlahan memucat dan terasa dingin.

“Tuan Levi! Nyonya Lucia. Maaf, kami sudah berusaha sebisa kami tapi putri pertama kalian tidak bisa diselamatkan lagi. Kami mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Dr. Chloe sembari membungkuk penuh penyesalan karena tidak dapat menyelamatkan salah satu bayi kembar itu. Para perawat yang lain pun ikut membungkuk dan meminta maaf.

“Tidak… Tidak mungkin putriku meninggal dunia,” ujar Lucia yang tidak bisa percaya begitu saja.

“Bukankah tadi suara tangisnya terdengar begitu kuat yang menandakan bahwa bayinya sangat sehat, tapi kenapa tiba-tiba detak jantungnya bisa berhenti. Apa yang telah kalian lakukan pada putriku, sialan!” Sambung Lucia yang sudah pasti tidak terima dengan kabar kematian putri pertamanya.

Sedangkan Levi hanya terpaku dengan air mata yang sudah berjatuhan membasahi wajah tampannya sembari menggendong bayi kedua mereka. Untuk pertama kalinya, Levi sang dewa kematian sangat membenci mendengar kata kematian. Yang tak lain kematian dari putri pertamanya sendiri.

Ingin sekali Levi membunuh Dr. Chloe dan para perawat di depannya saat ini. Akan tetap, akal pikirannya sepertinya masih bekerja. Meskipun dia membunuh semua orang di rumah sakit itu, tetap tidak akan bisa mengembalikan nyawa putrinya.

Jujur saja, Dr. Chloe juga tidak mengerti mengapa bayi pertama itu tiba-tiba jantungnya berhenti berdetak. Padahal sangat jelas bahwa bayi tersebut terlahir sangat sehat, dia bahkan tidak bisa membalas ucapan Lucia dan hanya bisa tertunduk lesu penuh penyesalan.

“Sekali lagi maafkan kami,” ucap Dr. Chloe setulus hatinya.

Namun, perkataan Dr. Chloe malah semakin membuat Lucia mengamuk hingga berakhir tidak sadarkan diri. Dr. Chloe pun segera melakukan penangan pada Lucia dengan menyuntikan obat penenang.

Levi masih terpaku mengabaikan tangis putri keduanya yang masih berada dalam gendongannya, dia tatap wajah Lucia penuh rasa sakit. Kemudian, Levi berjalan menghampiri putri pertamanya yang sudah tidak bernyawa.

Levi meletakkan sang anak kedua tepat di samping kembarannya, berharap dengan begitu bisa datang sebuah keajaiban dimana putri pertamanya bisa hidup kembali.

Namun, sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Putri pertamanya masih tetap tidak bernapas, hingga membuat tangisan Levi pecah seketika bersamaan dengan tangisan sang putri keduanya.

Bahkan Levi sampai tidak menyadari bahwa salah satu dari perawat di sana, diam-diam menyeringai puas melihat betapa hancur dan terpuruknya Levi dan Lucia.

Disaat yang bersamaan, Rayga mendapat telepon dari Noland yang menanyakan keberadaan ruang bersalin Lucia karena mereka katanya suda sampai di rumah sakit.

Tidak lupa, Noland menanyakan tentang keberadaan cicitnya apakah sudah terlahir ke dunia ini atau belum. Rayga pun memberitahu bahwa Lucia masih dalam penanganan di ruang bersalin yang hanya ditemani Levi di dalam sana.

Namun, sudah satu jam lamanya Noland, Julia dan Kakek Roman belum kunjung tiba juga. Padahal saat meneleponnya, Noland mengatakan bahwa mereka sudah tiba di rumah sakit dan sedang dalam perjalanan menuju ke ruangan tempat Lucia sedang melahirkan.

“Pah, kenapa Grandpa, Grandma dan Kakek Roman lama sekali? Padahal tadi Grandpa bilang sudah tiba di rumah sakit, tapi ini sudah satu jam berlalu kenapa belum sampai juga,” ujar Rayga yang membuat perhatian semua orang menoleh ke arahnya.

“Coba, kalian bertiga cari di parkiran mobil! Papah dan Mamah akan tetap di sini,” perintah Rayden pada ketiga putranya.

“Baik, Pah! Jika persalinan Kak Lucia sudah selesai, tolong segera beritahu kami,” pinta Ryuga yang kemudian membawa kedua adik kembarnya pergi untuk mencari keberadaan Noland, Kakek Roman dan Julia.

Namun, baru beberapa langkah Rayga tiba-tiba mendapat telepon dari Noland. Akan tetapi, begitu sambungan telepon itu terhubung bukan suara Noland yang mereka dengar tapi suara orang lain. Detik itu juga, perasaan Rayga sudah merasa tidak enak.

“Halo, apakah benar ini dengan keluarga dari Tuan Noland Cano Xavier, Julia Der Xavier dan Roman Zaen Der?” tanya pria dibalik telepon itu.

“Ya, benar saya cucunya,” jawab Rayga membenarkan dan memberitahu bahwa dia cucunya.

Kemudian, Rayga mencecar orang itu dengan berbagai pertanyaan, “Lalu anda siapa? Mengapa anda menghubungi saya dengan ponsel milik Kakek saya?”

“Saya dari kepolisian ingin mengabarkan bahwa mobil yang ditumpangi oleh Tuan Noland, Tuan Roman dan Nyonya Julia mengalami kecelakaan dan mobilnya masuk ke dalam jurang. Saat ini Tuan Noland dan Nyonya Julia sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit dengan menggunakan ambulance,” terang polisi itu yang membuat Rayga langsung terpaku dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

“Sementara Tuan Roman dinyatakan meninggal di lokasi kejadian dan saat ini sedang dalam proses evakuasi kami. Bisakah salah satu dari keluarga datang ke lokasi agar bisa kami mintai keterangan,” imbuh polisi itu.

“Ya, aku akan datang kesana sekarang! Tolong kirimkan lokasinya padaku,” ujar Rayga lirih bersamaan dengan air matanya yang sudah jatuh membasahi wajahnya.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba menangis seperti ini?” Regis memberondong Rayga dengan berbagai pertanyaan, tapi Rayga malah berbalik dan menemui Rayden dan Zhia. Hingga membuat Ryuga dan Regis terpaksa harus mengikutinya.

“Pah! Mah!” panggil Rayga dengan suara gemetar dan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.

Sontak Rayden dan Zhia pun terkejut melihat putranya yang tidak pernah menangis dihadapan siapapun, kini menemui mereka sambil terisak. Perasaan Rayden dan Zhia semakin tidak menentu, keduanya yakin bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk.

“Ada apa?” tanya Rayden.

“Pah… Grandpa, Grandma dan Kakek Roman mengalami kecelakaan.” Rayga semakin terisak, sementara Rayden, Zhia, Ryuga dan Regis seketika merasa lemas dan jangan lupakan air mata yang turut jatuh detik itu juga.

Masih dalam keadaan terisak Rayga kembali menjelaskan, “Kakek Roman dinyatakan meninggal dunia di tempat. Sedangkan Grandma dan Grandpa sedang dalam perjalanan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance.

“APA?”

Suara Levi mengalihkan perhatian Rayden dan yang lainnya. Baru saja, dia menela kenyataan pahit bahwa salah satu putrinya tidak bisa diselamatkan. Kini Levi harus menelan kenyataan pahit lainnya, ketika Rayga mengatakan bahwa Kakeknya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tempat.

“Tolong katakan padaku bahwa apa yang aku dengar barusan tidak benar, Rayga!”

Ya, sudah pasti hari itu Levi merasa sangat hancur, sehancur hancurnya. Sosok Levi sangat dewa kematian yang gagah dan penuh percaya diri, hari itu sama sekali tidak terlihat. Hanya sosok Levi yang tampak lemah dan tak berdaya yang harus dihadapkan kenyataan pahit dalam hidupnya.

^^^Bersambung, ....^^^

Terpopuler

Comments

🇱‌🇪‌🇴‌

🇱‌🇪‌🇴‌

sungguh keluarga mafia yang sangat lengah bisa-bisanya sampai kecolongan begitu, bepergian tanpa pengawalan dan lahiran cucuny seorang mafia masa tidak dijaga ketat sampai ada penyusup

2024-11-10

1

Saha Weh

Saha Weh

o,,,,begitu awal mulanya 🤔🤗🤗🙏KA popo soalya baru tau 🤗

2024-04-02

1

Susi Bule

Susi Bule

begitu hancurnya seoran levi di saat waktu bersamaan mendengar kematian kakek dan putrinya aku jadi mewek thor

2024-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Ulang Tahun Yang Terlupakan
2 Hadiah Sederhana Tapi Sangat Berharga
3 Rasa Penyesalan
4 Saling Tertukar
5 Terbangun Di Tempat Asing
6 Shea Dan Lucy
7 Kemungkinan Hilang Ingatan
8 Cicit, Cucu, Keponakan Dan Putri Mafia
9 Diam-Diam Melakukan Tes DNA
10 Bukan Hilang Ingatan
11 Anak Berharga Bagaikan Bom Waktu
12 Hasilnya Sangat Cocok
13 Tetap Bertukar Peran
14 Ada Dua Shea
15 Akhirnya Kembali
16 Rencana Shea
17 Keluarga Impian
18 Kejadian 13 Tahun Lalu (Part.1)
19 Kejadian 13 Tahun Lalu (Part. 2)
20 Kejadian 13 Tahun Lalu (Part. 3)
21 Kemarahan Zhia & Rayden
22 Kedatangan Para Uncle
23 Apakah Akan Gagal?
24 Tidak Mungkin Ada Dua Shea!
25 Bertemu Dengan Para Musuh
26 Keyakinan Shea
27 Datang Tepat Waktu
28 Musuh Berhasil Kabur
29 Berhasil Walau Tidak Sesuai Rencana
30 Akankah Semua Terbongkar?
31 Batas Waktu Satu Minggu
32 Hampir Saja
33 Ditemukan Alat Penyadap
34 Lucia Mengetahui Kebenarannya
35 Pengawal & Dokter Pribadi Zhea
36 Musuh Mulai Beraksi
37 Kegelisahan Semua Orang
38 Rencana Penculikan
39 Menggilanya Mommy Lucia
40 Perburuan Dimulai
41 Duplikat Daddy Levi
42 Situasi Menegangkan
43 Terungkapnya Kebenaran Part. 1
44 Terungkapnya Kebenaran Part. 2
45 Gadis Kecil Yang Berbahaya
46 Berhasil Lolos lagi
47 Akhirnya Si Kembar Dipertemukan
48 Sidang Keluarga Part. 1
49 Sidang Keluarga Part. 2
50 Teka-Teki Yang Saling Terhubung
51 Makan Malam Penuh Kebahagiaan
52 Kekuatan Pasukan IT (Xavier Family)
53 Berhasil Mendapatkan Banyak Informasi
54 Amukan Klan Musuh
55 Saling Menyusun Rencana
56 Rencana Untuk Menggila
57 Firasat Buruk! Akankah....
58 Menggila Part. 1
59 Menggila Part. 2
60 Menggila Part. 3
61 Menggila Part. 4
62 Menggila Part. 5
63 Menggila Part. 6
64 Menggila Part. 7
65 Menggila Part. 8
66 Menggila Part. 9
67 Menggila Part. 10
68 Belum Mati, Belum Selesai Part. 1
69 Belum Mati, Belum Selesai Part. 2
70 Mengikuti Permainan Musuh
71 Rencana Dibalik Rencana
72 Pembagian Tugas
73 Proses Interogasi
74 Interogasi Ala Shea & Zhea
75 Kabar Bahagia Yang Selalu Ditunggu
76 Bergegas Ke Negara K
77 Akhirnya Terbangun Dari Koma
78 Akhirnya Formasi Kembali Lengkap
79 Kondisi Yang Buruk & Ancaman Musuh
80 Kebahagiaan Berselimut Kesedihan
81 Seolah Pesan Terakhir
82 Rencana Dan Kerjasama (Luca & Levi)
83 Adanya Rekaman CCTV
84 Gerak Cepat
85 Serangan Yang Sempurna
86 Saling Menyusun Rencana Besar
87 Dibalik Meriahnya Pesta
88 Pernyataan Untuk Berperang
89 Hadiah Yang Tak Pernah Diinginkan
90 Awan Mendung Penuh Duka
91 Keterangan Saksi
92 Terkuaknya Identitas Jery
93 Pemakaman Penuh Duka
94 Penyebab Kematian
95 Informasi Yang Asli
96 Waktunya Pembalasan
97 Waktunya Raja Iblis dan Pasukannya Menggila
98 Masih Lanjut Menggila
99 Akibat Mengusik Xavier Family
100 Menggilanya Trio Somplak
101 Musuh Semakin Terdesak
102 Pilihan Yang Berat
103 Penyelamat Shea & Zhea
104 Kemenangan Yang Menegangkan
105 Kemenangan Yang Menegangkan Part. 2
106 Rencana Perjodohan
107 Ending
108 Promo Novel Baru (Xavier Family Season 6)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Hari Ulang Tahun Yang Terlupakan
2
Hadiah Sederhana Tapi Sangat Berharga
3
Rasa Penyesalan
4
Saling Tertukar
5
Terbangun Di Tempat Asing
6
Shea Dan Lucy
7
Kemungkinan Hilang Ingatan
8
Cicit, Cucu, Keponakan Dan Putri Mafia
9
Diam-Diam Melakukan Tes DNA
10
Bukan Hilang Ingatan
11
Anak Berharga Bagaikan Bom Waktu
12
Hasilnya Sangat Cocok
13
Tetap Bertukar Peran
14
Ada Dua Shea
15
Akhirnya Kembali
16
Rencana Shea
17
Keluarga Impian
18
Kejadian 13 Tahun Lalu (Part.1)
19
Kejadian 13 Tahun Lalu (Part. 2)
20
Kejadian 13 Tahun Lalu (Part. 3)
21
Kemarahan Zhia & Rayden
22
Kedatangan Para Uncle
23
Apakah Akan Gagal?
24
Tidak Mungkin Ada Dua Shea!
25
Bertemu Dengan Para Musuh
26
Keyakinan Shea
27
Datang Tepat Waktu
28
Musuh Berhasil Kabur
29
Berhasil Walau Tidak Sesuai Rencana
30
Akankah Semua Terbongkar?
31
Batas Waktu Satu Minggu
32
Hampir Saja
33
Ditemukan Alat Penyadap
34
Lucia Mengetahui Kebenarannya
35
Pengawal & Dokter Pribadi Zhea
36
Musuh Mulai Beraksi
37
Kegelisahan Semua Orang
38
Rencana Penculikan
39
Menggilanya Mommy Lucia
40
Perburuan Dimulai
41
Duplikat Daddy Levi
42
Situasi Menegangkan
43
Terungkapnya Kebenaran Part. 1
44
Terungkapnya Kebenaran Part. 2
45
Gadis Kecil Yang Berbahaya
46
Berhasil Lolos lagi
47
Akhirnya Si Kembar Dipertemukan
48
Sidang Keluarga Part. 1
49
Sidang Keluarga Part. 2
50
Teka-Teki Yang Saling Terhubung
51
Makan Malam Penuh Kebahagiaan
52
Kekuatan Pasukan IT (Xavier Family)
53
Berhasil Mendapatkan Banyak Informasi
54
Amukan Klan Musuh
55
Saling Menyusun Rencana
56
Rencana Untuk Menggila
57
Firasat Buruk! Akankah....
58
Menggila Part. 1
59
Menggila Part. 2
60
Menggila Part. 3
61
Menggila Part. 4
62
Menggila Part. 5
63
Menggila Part. 6
64
Menggila Part. 7
65
Menggila Part. 8
66
Menggila Part. 9
67
Menggila Part. 10
68
Belum Mati, Belum Selesai Part. 1
69
Belum Mati, Belum Selesai Part. 2
70
Mengikuti Permainan Musuh
71
Rencana Dibalik Rencana
72
Pembagian Tugas
73
Proses Interogasi
74
Interogasi Ala Shea & Zhea
75
Kabar Bahagia Yang Selalu Ditunggu
76
Bergegas Ke Negara K
77
Akhirnya Terbangun Dari Koma
78
Akhirnya Formasi Kembali Lengkap
79
Kondisi Yang Buruk & Ancaman Musuh
80
Kebahagiaan Berselimut Kesedihan
81
Seolah Pesan Terakhir
82
Rencana Dan Kerjasama (Luca & Levi)
83
Adanya Rekaman CCTV
84
Gerak Cepat
85
Serangan Yang Sempurna
86
Saling Menyusun Rencana Besar
87
Dibalik Meriahnya Pesta
88
Pernyataan Untuk Berperang
89
Hadiah Yang Tak Pernah Diinginkan
90
Awan Mendung Penuh Duka
91
Keterangan Saksi
92
Terkuaknya Identitas Jery
93
Pemakaman Penuh Duka
94
Penyebab Kematian
95
Informasi Yang Asli
96
Waktunya Pembalasan
97
Waktunya Raja Iblis dan Pasukannya Menggila
98
Masih Lanjut Menggila
99
Akibat Mengusik Xavier Family
100
Menggilanya Trio Somplak
101
Musuh Semakin Terdesak
102
Pilihan Yang Berat
103
Penyelamat Shea & Zhea
104
Kemenangan Yang Menegangkan
105
Kemenangan Yang Menegangkan Part. 2
106
Rencana Perjodohan
107
Ending
108
Promo Novel Baru (Xavier Family Season 6)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!