Saat itu juga Shea langsung memikirkan rencananya lebih matang, dia menyadari bahwa dia tidak boleh kembali sekarang pada keluarganya. Meskipun Shea sangat ingin menemui Mommy dan Daddy nya serta Lucy, lalu mengatakan fakta sebenarnya yang baru saja dia ketahui bahwa Lucy adalah saudari kembarnya yaitu Zheara Zaen Xavier. Akan tetapi, Shea ingin mengungkap fakta sebenarnya dibalik menghilangnya Lucy selama ini.
“Jadi, inilah yang dia maksud dengan mengatakan bahwa Lucy anak berharga bagaikan bom waktu. Mereka sejak awal tahu bahwa Lucy adalah saudari kembarku, salah satu bagian dari keluarga Xavier dan Zaen Der. Mereka ingin memanfaatkan Lucy untuk menghancurkan keluarga kami yang artinya mereka merupakan musuh dari Grandpa, Uncle atau bahkan musuh Daddy,” batin Shea yang kini tengah berpikir keras menyusun rencananya.
“Mereka bahkan bisa memalsukan kematian Zhea saat lahir, padahal sudah pasti penjagaan saat itu sangat ketat di rumah sakit. Fakta ini sudah menyiratkan bahwa mereka cukup berkuasa sampai bisa melakukan itu.” Shea masih mengungkapkan semua itu di dalam hatinya, mengabaikan keberadaan Jery dan anak buahnya yang lain.
“Lalu apakah semua ini ada kaitannya dengan kecelakaan yang dialami Kakek dan Nenek buyut?”
Entah mengapa tebakan Shea sampai pada kecelakaan tragis yang menimpa Kakek Roman, Noland dan Julia 13 tahun yang lalu. Kecelakaan yang membuat Kakek Roman meninggal, sementara Noland dan Julia masih terbaring koma sampai detik ini.
“Jika semua ini ada kaitannya dengan menghilangnya Zhea selama ini, maka aku tidak bisa diam saja! Aku harus mengungkap semua ini sampai ke akarnya.” Shea membulatkan tekad untuk mengungkap semua rahasia yang tersimpan selama 13 tahun.
“Dengan menjadi Lucy, aku bisa dengan mudah mengalihkan perhatian mereka. Karena itulah aku memberitahu Lucy... Maksudku Zhea untuk tetap berperan sebagai Shea. Dengan begitu musuh tidak akan menyadari bahwa Lucy yang mereka kenal adalah Shea. Benar, aku harus meminta Zhea untuk tetap menjadi Shea. Sedangkan aku akan berperan sebagai Lucy untuk mengungkap semua rahasia ini.” Shea mengatakan semua di dalam hatinya.
Untuk sekarang Shea akan menggunakan rencana itu, setidaknya tidak akan ada yang menyadari bahwa mereka kini telah tertukar. Kemudian Shea menggenggam kalung pemberian Regis yang terdapat sebuah alat pelacak di dalamnya.
Sembari menggenggam kalungnya Shea bergumam, “Uncle, sepertinya aku membutuhkan bantuan kalian bertiga untuk mengungkap semua rahasia ini.”
“Jery, berikan aku sebuah kertas dan alat tulisnya sekarang!” Titah Shea setelah dirasa semua rencana yang sejak tadi dia pikirkan cukup baik untuk sementara waktu.
“Baik, Nona Boss!” Jery langsung memberikan arahan agar anak buahnya segera melaksanakan perintah dari Shea.
Dan tak memerlukan waktu lama anak buah Jery mendapatkan apa yang Shea inginkan. Jery pun segera menyerahkan beberapa lembar kertas kosong serta sebuah alat tulis pada Shea. Tanpa membuang waktu, Shea langsung menuliskan sebuah surat yang akan dia berikan pada Lucy atau lebih tepatnya saudari kembarnya yang seharusnya bernama Zhea.
Selesai menulis surat itu, Shea langsung menyuruh Jery dan yang lainnya untuk menunggu di mobil saja. Sedangkan Shea sendiri akan memberikan surat itu secara langsung pada Zhea.
Ingat, Shea hanya akan memberikan surat itu dan surat keterangan tes DNA nya saja agar Zhea mempercayainya. Shea tidak akan mengatakan apapun pada Zhea, apalagi kalau keduanya sampai saling mengobrol satu sama lain.
Dengan mengenakan topi, masker dan syal untuk menutupi wajahnya. Shea mulai berjalan dengan hati-hati di Lorong rumah sakit tempat Zhea masih dirawat. Beruntung, Levi dan Lucia entah sedang pergi kemana hingga menyisakan Zhea seorang diri di dalam kamar rawatnya.
Tanpa ragu Shea langsung memasuki ruang rawat Zhea. Pemandangan pertama yang Shea lihat adalah seorang gadis yang sama persis seperti dirinya yang tengah terlelap dalam tidurnya. Shea berjalan perlahan menghampiri Zhea dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
“Zhea, saudari kembarku,” gumam Shea disertai air mata yang luruh begitu saja.
“Aku sungguh tidak menyangka bahwa selama ini kau masih hidup. Selama tujuh tahun aku selalu mengunjungi sebuah makam yang semua orang bilang adalah makammu dengan membawa sebuket bunga Lily. Namun, siapa sangka kau masih hidup hingga detik ini,” ujar Shea dengan berlinang air mata yang seolah tidak ingin berhenti.
“Aku sangat senang dan bahagia bahwa kau ternyata masih hidup, Zhea. Apalagi Daddy dan Mommy? Bahkan semua orang pasti tidak akan percaya bahwa kau adalah Zhea, saudari kembar Shea.” Lanjut Shea yang perlahan mulai menggenggam tangan Zhea.
“Tunggulah sebentar lagi! Aku pasti akan mengungkap semuanya. Siapapun yang telah memisahkan mu dari kami semua akan aku pastikan mereka mendapatkan balasan yang lebih menyakitkan atas perbuatannya.” Sambung Shea seraya meletakkan suratnya, sekaligus surat keterangan hasil tes DNA nya.
“Selama semuanya belum terungkap, tolong tetaplah menjadi Shea. Jaga Mommy dan Daddy untukku, kalau bisa minta pada mereka untuk memberikan kita seorang adik karena aku sangat menginginkannya. Dan jangan lupa jaga dirimu, Zheara!” Shea menggenggam cukup erat tangan saudari kembarnya. Hingga tiba-tiba genggaman tangan Zhea terasa begitu kuat Shea rasakan.
“Siapa kau?” Sebuah pertanyaan disusul dengan tatapan tajam Zhea yang baru saja membuka matanya.
Shea yang terkejut Zhea tiba-tiba membuka matanya, sontak langsung menepis tangan Zhea dengan kasar dan segera melarikan diri dari ruangan itu. Zhea ingin menyusulnya, tetapi sakit di kepalanya kembali terasa ditambah dengan selang infus di pergelangan tangannya membuat Zhea harus mengurungkan niatnya.
“Ugh… Kenapa kepalaku terasa sakit lagi.” Zhea merintih kesakitan sembari memegangi kepalanya.
“Siapa orang itu? Kenapa dia langsung berlari seolah ingin menghindari ku.” Sambungnya sambil menatap pintu ruangannya yang kini telah tertutup kembali.
“Dan apa ini?” Zhea mulai menyadari keberadaan sebuah surat dan dokumen berlogo rumah sakit yang sedang dia tempati. Zhea kembai bergumam, “Mengapa orang itu memberiku sebuah surat? Kenapa tidak mengatakannya secara langsung saja.”
Zhea pun mulai membaca isi suratnya dengan seksama. Air mata Zhea seketika mengalir deras membasahi wajahnya ketika setiap kata yang dia baca dalam surat itu. Ada perasaan tidak percaya di hati Zhea, dimana surat itu mengatakan bahwa sebenarnya dia memiliki sebuah keluarga selama ini. Keluarga yang selalu menyayanginya, bahkan ketika mengira bahwa dirinya telah mati selama ini.
“Tidak mungkin…” Zhea tak mampu berkata-kata lagi.
Suara isak tangisnya semakin keras ketika membaca kalimat terakhir dalam surat itu yang berisi, “Ingatlah! Mulai sekarang namamu adalah Zheara Zaen Xavier, bukan Lucy lagi. Namun, bisakah kau tetap menjadi Shea sampai aku kembali dan mengungkapkan semua rahasia ini? _Dari saudari kembarmu, Sheana Zaen Xavier {Shea}”
Isi surat yang Shea tulis, ....
^^^Bersambung, ....^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
🇱🇪🇴
ini shea pemberani seperti lucia dan Levi menjadi satu di diri shea, wanita tangguh generasi bocah psikopat nya levi🤭
2024-11-10
1
Kimberli Christina Sakan
author luka punya anak nggak ya ?
2024-08-14
0
Retno Elisabeth
keren ceritanya thor
2024-04-10
1