Gadis psikopat memang sepertinya tepat sebagai julukan untuk Shea, karena sifat dan perilakunya yang hampir sama persis seperti Daddynya yang mendapat julukan Bocah psikopat.
Dan di buktikan dengan perkataan Shea yang berkata, “Sekarang putuskan sendiri, aku hanya akan memberi kalian dua pilihan! Mati saat ini juga atau menjadi anak buahku mulai sekarang.”
“Aku akan memberikan waktu sepuluh detik untuk kalian memutuskannya. Dan waktu itu di mulai dari sekarang,” sambung Shea tanpa ingin membuang waktunya lebih lama lagi untuk menghadapi para sampah ‘sok berkuasa itu.
Para pria itu pun saling melempar pandangan satu sama lain, ketika Shea mulai menghitung waktunya. Awalnya mereka menganggap bahwa Shea sekadar mengancam saja, sebab tidak mungkin seorang gadis yang masih berusia belasan tahun akan benar-benar membunuh mereka.
Akan tetapi, anggapan mereka ternyata salah. Jangan ragukan Shea yang telah di ajarkan banyak hal tentang dunia mafia sejak dia masih kecil. Dan kalian harus ingat, Shea merupakan anak dari Levi sang bocah psikopat dan Lucia yang tak kenal takut apapun. Maka tidak di ragukan lagi, kalau Shea akan mirip salah satu dari orang tuanya atau bahkan kedua.
“Lima …”
“Empat …”
Siapa sangka pada hitungan ketiga kembali terdengar suara tembakan yang begitu keras. Kali ini tembakan Shea tidak lagi meleset, melainkan tepat mengenai salah satu lengan pria yang tadi sempat berdebat denganya. Seketika mereka semua langsung panik dan ketakutan, gadis remaja itu ternyata tidak bermain-main dengan ucapannya.
Dorr …
“Argh, …” Rintihan kesakitan dari pria itu seketika terdengar.
“Apa kalian masih meremehkan perkataanku?” tanya Shea disertai tatapan tajamnya.
Tidak ada satupun yang beraninya menjawab. Sungguh para pria itu sangat malu, karena penampilan mereka yang seperti preman dan gangster kini malah ketakutan berhadapan dengan seorang gadis remaja tanggung. Memang tidak ada jawaban secara lisan, tapi gelengan kepala mereka dengan ribut sudah cukup bagi Shea.
“Bagus! Mulai sekarang aku boss kalian. Jadi, ikuti perintahku dengan baik!” Shea menegaskan posisinya dengan penuh percaya diri.
“Ya, Nona Boss! Kami akan selalu setia dan mematuhi setiap perintah Nona Boss mulai detik ini juga,” sahut semua pria itu yang langsung berlutut di hadapan Shea.
Shea menyeringai puas karena sekarang dia memiliki anak buah yang sepertinya juga berguna untuk situasinya sekarang. Shea akan menjadikan para pria yang tadi sempat meremehkannya sebagai anak buah cadangan, sedangkan anak buah utamanya adalah Noah dan anak-anak lainnya yang terjebak di tempat itu. Bagaimana pun juga otak cerdas lebih menguntungkan di bandingkan kekuatan fisik.
Kemudian, Shea memerintahkan semua pria itu untuk mengumpulkan ponsel masing-masing. Lalu setelahnya, Shea meminta Noah dan anak-anak ahli IT lainnya untuk menyadap semua ponsel tersebut. Bagaimana pun juga Shea harus berhati-hati, karena saat ini hanya dirinya sendiri yang bisa dia andalkan.
Selesai menyadap semua ponsel itu, Shea lalu melepaskan semua pria itu dan memerintahkan untuk pergi ke rumah sakit malam itu juga. Selain untuk mengobati luka tembak yang dia perbuat, Shea juga ingin memastikan secara langsung apa yang terjadi di rumah sakit. Kenapa lokasi Daddynya terus berada di rumah sakit, sejak awal dia melacaknya. Dan entah mengapa firasat Shea mengatakan kalau dia harus mengenakan topi agar sedikit menyamarkan wajahnya.
...****************...
Benar saja, firasat yang Shea rasakan. Ketika yang lainnya tengah sibuk menunggu pria yang terkena luka tembak tengah di obati, Shea diam-diam mencari keberadaan Daddynya. Shea tahu bahwa Daddynya akan berada di ruangan VVIP rumah sakit tersebut, mengingat keluarganya yang memang memiliki kuasa bahkan untuk membeli rumah sakit itu.
Shea terus mencari, hingga tatapan matanya kini tertuju pada satu ruangan. Dimana Daddynya baru saja masuk, dia lalu mencoba untuk melihat siapa yang tengah dirawat di ruangan tersebut. Jujur Shea takut Mommynya yang jatuh sakit, karena dirinya yang terbilang menghilang cukup lama.
“Apa yang tejadi dengannya?” lirih Shea tak percaya dengan apa yang dia lihat saat itu.
Namun, seketika kedua bola mata Shea membulat sempurna saat melihat Lucy, gadis yang sama persis dengan dirinya dengan terbaring di atas brankar dengan berbagai alat medis di tubuhnya. Shea tidak mengingat apapun, sebab dia sudah terlebih dahulu di culik saat itu sebelum berhasil menemui Lucy.
“Mengapa Lucy bisa terluka seperti itu?”
Shea masih terus bertanya-tanya dengan apa yang terjadi pada Lucy setelah dia tidak sadarkan diri. Hingga tiba-tiba terlintas sebuah ide di otak genius Shea untuk memastikan apakah Lucy memang saudari kembarnya atau memang hanya sebatas orang yang mirip. Karena sangat mustahil jika seseorang bagaikan pinang di belah dua, bila tidak ada hungan apapun.
“Tunggu! Aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memastikan apakah Lucy saudari kembarku atau bukan. Aku harus melakukan tes DNA pada Lucy dan juga Daddy,” gumam Shea yang kemudian langsung bergegas pergi untuk menemui anak buahnya.
“Nona Boss! Anda darimana saja? Kami semua terus mencari anda sejak tadi?” tanya salah satu dari pria itu.
“Bukan urusan kalian!” Shea menolak untuk menjawab pertanyaan itu.
“Tapi aku ingin bertanya, apakah kekuasaan kalian di sini sampai bisa memerintahkan seorang Dokter yang ada di rumah sakit ini?” Kemudian, dia langsung menanyakan tujuannya menemui anak buahnya itu.
“Tentu, Nona Boss! Apakah anda membutuhkan bantuan Dokter di sini? Anda terluka cukup parah, karena pukulan saya sebelumnya?” cecar pria itu dengan raut wajah yang berubah cemas dan takut.
“Ya, aku membutuhkan Dokter di rumah sakit ini tapi bukan untuk memeriksa kondisiku melainkan untuk tugas lain,” ujar Shea.
“Serahkan saja pada kami, Nona Boss!”
Pria itu langsung mengarahkan Shea untuk mengikutinya, menemui seorang Dokter yang dia kenal di rumah sakit itu. Shea cukup terkejut, karena anak buah yang dia anggap tidak berguna ternyata saat ini malah sangat menguntungkan dirinya.
Kini Shea telah mengetahui bahwa Lucy tertabrak mobil, sehingga Daddy dan Mommynya mengira bahwa Lucy adalah Shea. Shea mengerti kenapa kedua orang tuanya itu tidak mencari dirinya yang di culik, karena alasan itu.
“Aku ingin kau melakukan tes DNA pada pasien bernama Sheana Zaen Xavier dengan ayahnya itu.”
Shea langsung memberikan perintah pada dokter itu setelah berhasil mengusir yang lainnya. Sebab pembicaraan ini harus sangat di rahasiakan. Bahkan kini Shea telah memakai masker dan topi untuk menutupi wajahnya agar tidak di kenali dokter itu yang sudah pasti akan mengingatkan tentang pasiennya.
“Mengapa Nona ingin melakukan tes seperti itu? Karena sudah pasti DNA mereka akan sangat cocok mengingat mereka memang ayah dan anak,” ujar sang Dokter yang sedikit bingung dengan perintah gadis remaja di hadapannya.
“Lakukan saja apa yang aku perintahkan, kau tidak perlu tahu alasan di balik perintahku! Katakan saja berapa bayaran yang aku minta, aku akan memberikannya jika kau berhasil melakukan itu.” Shea tidak suka di bantah ataupun perintahnya di pertanyakan.
^^^Bersambung, ....^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Firanty Ranty
emang BNR" gen Levi LBH kental menurun PD Shea
2024-06-14
0
Susi Bule
kecerdasan shea mengingatkan sama luca 😍😍
2024-03-18
5
Asih Ningsih
apa krn ini granpa granmanya koma mungkin tau klu cicitnya di culik.
2024-03-12
0