Penyesalan
"Maaaaas...Tolong lepaskan aku!"
"Apa kamu bilang? Lepaskan? Bukankah kamu yang menginginkan semua ini?" Ucap Dirga yang tidak memperdulikan Elisa yang kini tubuhnya mulai kesakitan saat dirinya terus menindih tubuh kecil milik Elisa dibawahnya.
Dirga tak perduli yang dia tahu Elisa menyetujui pernikahan ini karena Elisa lah yang sangat menginginkannya, bukankah sebenarnya Elisa tahu kalau sebenarnya seorang Dirga sudah mempunyai kekasih yang teramat dia sayangi.
"Aku mohon jangan lakukan itu!" Elisa masih memohon dengan derai air matanya yang mulai deras membasahi pipinya.
Disana satu persatu gaun pengantin yang Elisa pakai sudah mulai terlepas dari tubuhnya karena ulah Dirga yang kini sudah kehilangan akalnya.
Dirga tidak menginginkan pernikahan ini, ini semua ia lakukan karena permintaan orang tuanya yang memintanya untuk segera menikahi Elisa karena sebuah surat perjanjian antara orang tua Dirga dan juga orang tua Elisa yang sudah mereka sepakati bersama.
Dirga tidak bisa menentang keinginan kedua orang tuanya, bahkan dia harus melepas kekasinya yang sangat ia sayangi demi pernikahan ini.
''Aku mohon lepakan aku!''
''Tidak akan aku lepaskan! bukankah ini yang kamu inginkan?'
Dengan cepat Dirga segera melepas pakaian yang ia kenakan untuk segera menuntaskan malam pertama yang tidak ia inginkan, begitu juga dengan Elisa dia tidak ingin melepas kesuciannya begitu saja kalau ternyata Dirga hanya berpura-pura dalam menikahinya.
Tanpa berfikir panjang Dirga segera melakukan penyatuannya dengan Elisa, disana nampak erangan terdengar dari mulut Elisa yang menahan kesakitan saat dirinya dipaksa melakukan hubungan tanpa dasar cinta dari Dirga.
Deras air mata Elisa kini semakin menjadi-jadi saat benda tumpul milik Dirga sudah memasuki rongga suci miliknya, terasa perih seperti disayat pisau tajam yang kini ia rasakan.
Dirga sebenarnya tidak menikmati penyatuan itu hanya karena kini yang ada di matanya seorang Elisa berubah menjadi Mona kekasih yang ia sayangi.
''Maafkan aku sayang, ini sedikit sakit tapi nanti kamu juga akan terbiasa!'' ucap Dirga dengan matanya yang masih tertutup sambil membayangkan yg di bawahnya adalah Mona.
Elisa tersadar ternyata Dirga memang tidak benar-benar mencintainya, jadi selama ini dia berbohong dengan pura-pura baik di depan kedua orang tuanya.
Melepas pun saat ini Elisa sudah tidak mampu, dirga semakin brutal saat memaksa melakukan hubungan itu. Sampai akhirnya tumpah lah lahar panas dari milik Dirga yang terlepas begitu saja dari benda miliknya.
Elisa semakin menangis kala dia harus melepas kesuciannya begitu saja untuk seorang Dirga yang tidak mencintainya, tubuh kecil milik Elisa kini sudah tidak berdaya saat Dirga sudah melepakan diri dari penyatuannya dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Elisa dengan tangisan pilunya.
Dirga keluar dari kamar pengantinya dan segera pergi membawa mobilnya dengan perasaan marah yang ia rasakan, dia harus berpura-pura entah sampai kapan menjalani hubungan pernikahan yang tidak ia inginkan.
Tujuannya kini hanya ingin menemui Mona kekasih hatinya yang kini tinggal di sebuah apartemen yang sudah ia berikan untuk Mona kala itu.
''Kamu?'' Dengan cepat Dirga segera masuk ke apartemen itu saat Mona sudah membuka pintu apartemennya, Mona sungguh heran bukankah Dirga seharusnya sedang menikmati malam pertamanya dengan istrinya.
''Ga?"
''Sudah jangan banyak tanya, aku hanya ingin bersamamu malam ini!''
Disana Dirga segera membawa Mona kedalam pelukannya, tidak ada penolakan karena sebenarnya mereka memang sama-sama saling mencintai. Bagaimana dengan Elisa? Dirga tidak perduli, malam ini dia hanya ingin menghabiskan malam berdua dengan Mona yang ia cintai.
**
Pagi hari pun tiba, Elisa terbangun dari tidurnya dia tidak mendapati Dirga disampingnya dia baru sadar ternyata Dirga tidak pulang dari kepergiannya semalam.
Kini Elisa harus bangun dan menyiapkan makanan untuk Dirga yang kini sudah resmi menjadi suaminya, baru melangkah sebentar saja Elisa sudah merasakan bagian bawahnya benar-benar sakit atas ulah Dirga semalam.
Setelah pernikahannya memang Dirga langsung meminta ijin untuk menempati rumahnya sendiri bersama Elisa, saat itu Elisa sangat bahagia atas keinginan Dirga itu. Tapi dia tidak menyangka kalau Dirga ternyata hanya berpura-pura saja selama ini.
''Sakit!'' jerit lirih dari mulut Elisa saat dia pelan-pelan memaksakan dirinya untuk berjalan. Sesampainya di dapur Elisa segera melihat isi lemari pendingin yang berada di ujung dapur di rumah itu.
Ternyata didalam sana sudah ada berbagai sayuran yang sudah tersedia, mungkin Dirga sudah menyuruh orang untuk mengisinya. Dengan cepat Elisa segera memasak apa saja yang ada disana.
Rasa sakit tak ia hiraukan, dia ingin menjadi istri yang baik untuk Dirga walaupun Dirga saat ini belum menerimanya sepenuh hati, tapi dia akan tetap berusaha.
Benar saja setelah semua makanan terhidang di atas meja makan, Dirga tiba-tiba datang dengan wajahnya yang kusut karena semalam dia sudah menghabiskan malamnya bersama Mona kekasihnya.
''Kamu sudah pulang Mas?'' sambut Elisa saat dia menyambut Dirga di balik pintu.
''Jangan sok baik kamu sama aku!'' ucap Dirga dengan ketusnya.
Elisa hanya mampu mengelus dadanya saat menerima perkataan dari Dirga, tapi dia akan berusaha menerimanya.
Setelah menunggu lama akhirnya Dirga turun dari kamar mereka, dia sudah nampak rapi dengan pakaian kerjanya. Dirga sengaja tidak mengambil cuti pernikahan dengan alasan pekerjaannya yang tidak bisa ia tinggalkan.
''Mas, makan dulu ya?'' ucap Elisa yang ingin sekali melayani suaminya untuk pertama kalinya menjadi seorang istri.
''Aku tidak mau makan, aku akan makan di luar!'' dengan cepat Dirga segera membawa tas kerjanya dan ingin segera pergi dari rumah itu.
''Mas tunggu!''
''Apa lagi? aku sudah terlambat!'' bentaknya pada Elisa.
''Bawa bekal ini!'' Elisa dengan cepat menyodorkan sebuah tempat makan di tangannya dan dengan segera ia berikan untuk suaminya.
Disana nampak keraguan di mata Dirga saat ingin menerima bekal dari Elisa, sebenarnya Dirga sangat membenci Elisa karena menurutnya Elisa lah yang sudah memisahkan dirinya dengan Mona.
Dengan berat hati dan dengan terpaksa akhirnya Dirga menerimanya juga, dia pun segera melangkah pergi menjauhi Elisa.
''Mas tunggu!'' teriak Elsa kembali membuat Dirga marah.
''Apa lagi?" dengan kesal Dirga berbalik melihat kearah Elisa yang ternyata sudah ada di depannya.
''Dasimu!'' dengan cepat Elisa merapikan dasi suaminya yang sedikit miring, tapi kini mata Elisa tiba-tiba tertuju pada leher Dirga yang ternyata banyak tanda merah disana.
''Mas ini apa?'' tanya Elisa meminta penjelasan.
''Tidak penting!'' Dirga segera menepis tangan Elisa dan dengan segera masuk ke dalam mobilnya, Dirga segera melajukan mobilnya meninggalkan Elisa yang masih berdiri menatap kepergiannya dengan sejuta petanyaan yang ternyata tidak mendapat jawaban dari suaminya.
''Ya Tuhan, apa aku salah menerima pernikahan ini?'' air matanya kembali mulai mengalir meratapi pernikahannya yang ternyata penuh dengan kebohongan.
Bersambung.....
Tinggalkan jejak kalian yuk readers dengan like dan komen...terimakasih🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Puji Rahayu
mamfir thor
2024-08-25
1
Soraya
mampir thor
2024-07-25
1
Uthie
tertarik mampir 👍
2024-02-23
1