Mama Rina memang sudah menyiapkan semua, dia memberikan fasilitas untuk anak dan menantunya selama tinggal di Eropa, Hotel dan perjalanan lain pun sudah dipersiapkan.
Kini Dirga dan Elisa sudah berada didalam pesawat, disana mereka tidak berdua? mereka akan didampingi orang-orang kepercayaan dari Ayah Dirga yang memang sudah ditugasi untuk mengawal perjalanan putra dan menantunya selama di Eropa.
Kini pesawat yang mereka tumpangi sudah lepas landas, butuh waktu kurang lebih dua puluh jam jarak yang harus mereka tempuh untuk sampai di Eropa.
Sementara itu Mona yang berada dikursi paling belakang dari tempat duduk Dirga dan Elisa masih terus mengawasi pergerakan Dirga dan Elisa, Mona tetap dalam penyamarannya bahkan Dirga saja sampai tidak mengenalinya.
2 jam kemudian ...
Disana nampak Elisa sudah tertidur pulas di kursinya, sementara Dirga sejak tadi tidak bisa memejamkan matanya, dia berencana akan ke toilet untuk buang air kecil, sepertinya Elisa sudah terlalu nyenyak disana.
Dirga segera beranjak dari tempat duduknya, dia segera menuju ke sebuah toilet yang berada di depan, Dirga memakai pesawat kelas bisnis yang toiletnya memang berada didepan, sementara itu Mona yang melihat pergerakan Dirga dari jauh segera mengikuti Dirga yang sedang berjalan ke toilet.
Disana Dirga langsung masuk kedalam toilet sementara itu Mona berpura-pura untuk mencuci mukanya dia masih menunggu Dirga keluar dari dalam toilet menunggu kurang lebih lima menit akhirnya Dirga keluar juga, disana Mona langsung menghadang Dirga di depan pintu
"Sayang apa kamu mengenaliku?'' disana Dirga sedikit kaget kenapa ketika membuka pintu sudah ada perempuan di depannya.
"Siapa kamu?" ucap Dirga sedikit berbisik.
''Apa kamu tidak mengenaliku?"
"Mona?"
''Ya, apa kamu kaget?"
"Apa kamu sudah gila? kenapa kamu mengikutiku ke Eropa?''
"Ooo...Jadi kamu mau diam-diam meninggalkan aku untuk bulan madu, begitu?''
"Sayang ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan! aku hanya mengikuti keinginan orang tuaku!"
"Oke! kenapa kamu tidak memberi tahuku, atau jangan-jangan kamu mau menutupi kepergianmu dariku? tapi sayangnya informasi yang aku dapat sudah lebih cepat!"
"Dengar aku, aku mohon! kali ini jangan ikuti aku, disini banyak mata-mata dari ayahku, kalau sampai Ayahku tahu ada kamu diperjalanan kali ini, itu akan jadi masalah untukku!''
"Kamu tega denganku?''
"Dengar sayang, aku tidak mau kalau kamu sampai terkena masalah. Tolong! kali ini dengarkan aku, ini untuk kebaikan hubungan kita!"
"Maaf apa toilet didalam kosong?'' tanya seseorang disana.
"Kosong pak, silahkan!" jawab Dirga disana.
''Aku mohon kembalilah ke Indonesia kalau kamu sudah sampai di Eropa ya? aku janji kalau urusanku sudah selesai aku akan mengajakmu kemana pun kamu mau!" disana nampak Mona berfikir keras.
"Kamu janji?"
"Ya, aku janji sekarang kembalilah kekursimu, jangan terlalu lama disini nanti malah membuat curiga orang-orang dari ayahku!"
"Baiklah!"
Disana Mona segera berjalan kembali ke tempat duduknya, di belakangnya ada Dirga yang berjalan pelan, mata Dirga masih saja memperhatikan Mona, Dirga ingin tahu kekasihnya berada dikursi sebelah mana. Sesampainya di tempat Duduknya, Dirga sudah melihat Elisa mulai terbangun dari tidurnya.
"Kamu dari mana mas?"
"Toilet!"
''Apa kamu tadi tidak tidur?"
"Tidak!''
"Jawabanmu datar sekali mas, apa kamu tidak bisa lebih panjang lagi bicaranya?"
"Sudahlah jangan meminta lebih!" Disana Elisa langsung terdiam, hatinya benar-benar sakit "Apa tidak ada sedikit kebaikanmu untukku mas?'' ucapnya lirih.
Disana Dirga tidak begitu memperdulikan Elisa, dia malah sibuk memikirkan Mona kenapa Mona malah mengikutinya sampai ke Eropa. "Ini semua salahku!"
"Maafkan aku sayang aku harus melakukan ini demi kebaikan kita berdua!" ucap Dirga dalam hati.
"Mas apa kamu lapar?" tanya Elisa di sampingnya.
''Tidak, aku tidak lapar! kalau kamu mau makan makan saja!"
Disana kembali Elisa tidak suka dengan jawaban Dirga, tapi dia tidak mau larut dalam kesedihannya harusnya dia semangat karena sedikit lagi dia akan sampai ke Eropa tempat yang sudah lama ia inginkan.
Disana Elisa tidak memperdulikan Dirga lagi, disana dia mulai membuka makanan yang sudah diberikan oleh awak kabin yang bertugas dipesawat itu. Elisa makan dengan lahapnya, karena dia memang sangat lapar, perjalanan yang membutuhkan waktu lama membuat Elisa kelaparan.
Disana nampak Dirga sedikit melirik kearah Elisa yang sedang makan tanpa menawarinya lagi, sebenarnya perut Dirga juga sudah merasakan lapar bahkan perutnya sekarang sudah meronta-ronta saat melihat Elisa begitu lahap memakan makanan di depannya.
''Apa kamu lapar?" ucap Elisa saat tahu sedari tadi Dirga melirik kearahnya.
''Tidak! aku tidak lapar!''
"Kalau begitu apa makananmu boleh aku makan?''
"Apa kamu masih lapar? makan saja punyaku!"
"Benarkah?'' dengan cepat Elisa segera mengambil jatah makan milik Dirga, disana Dirga hanya mampu menelan ludahnya saat dia melihat Elisa mulai memakan makanannya, ''Ternyata banyak sekali makannya Elisa, apa dia tidak tahu kalau aku juga lapar!'' gerutu Dirga disana.
Sementara itu orang-orang disamping Dirga yang ternyata adalah orang-orang suruhan ayahnya sedikit tertawa melihat sikap Tuan mudanya yang sikapnya bisa terbaca disana.
''Tuan Muda benar-benar keras kepala ya!''
''Benar!" ucap mereka saling berbisik.
Mona sedari tadi mulai jenuh, disana dia mulai memejamkan matanya tapi lagi-lagi dia tidak bisa tertidur, fikirannya malah tertuju pada Dirga, dia bisa memanfaatkan janji Dirga dia ingin mengganti janji itu dengan meminta Dirga untuk memberinya Black card saja.
BERSAMBUNG.....
YUK...TINGGALKAN JEJAK KALIAN READER KALAU KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI, DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI UNTUK AUTHOR TERIMAKASIH.....😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
bener2 gregeten sm dirga..
2024-02-17
1