Mau tak mau hari ini Dirga harus pulang kerumahnya bersama Elisa, dia sedang pusing memikirkan acara bulan madu yang sudah kedua orang tuanya rencanakan.
"Mengapa Elisa tidak ada niatan menolaknya, kalau begini kan jadi repot!" dihatinya Dirga masih saja menyalahkan Elisa.
"Mas, apa kamu tidak mau turun?" Ucap Elisa saat mereka sudah berada digarasi rumahnya.
"Turunlah dulu, aku akan meyusulmu!" Ucapan Dirga nampak terdengar lembut ditelinga Elisa tidak seperti yang biasa Elisa dengar.
Akhirnya Elisa segera turun dari dalam mobil disana dia langsung berjalan menuju kepintu rumah itu, disana Elisa sedikit heran kenapa pintu rumahnya sudah terbuka. Elisa nampak menghentikan langkahnya dibelakangnya ternyata sudah ada Dirga yang sudah menyusulnya.
"Kenapa malah berhenti?"
"Lihat mas, pintu rumah kita sudah terbuka atau jangan-jangan ada maling lagi masuk kerumah ini!"
Dirga segera menoleh ke arah pintu rumahnya, benar yang dikatakan Elisa pintu rumahnya sudah terbuka. Padahal tadi dia yang sudah menguncinya.
"Benar! kita lihat dulu siapa yang sudah berani masuk kerumah ini!"
Dengan cepat Dirga segera berjalan melewati Elisa, dia nampak bersiap siaga seandainya ada orang jahat didepannya. Siapa yang sudah berani dan sengaja masuk kedalam rumahnya, Dirga nampak terlihat mengintip kedalam rumahnya.
"Selamat datang Tuan Muda!" Dirga nampak terperanjat disana.
"Si-siapa kalian?"
"Kami yang akan melayani Tuan dan Nyonya muda, kami ditugasi Nyonya besar untuk menjadi asisten rumah tangga disini, dan saya sekaligus yang di jadikan kepala asisten disini!" Disana ada empat orang yang sedang berdiri menyambut Tuan dan Nyonya muda mereka datang.
"Ada apa mas?" Elisa segera mendekati suaminya.
"Kamu lihat sendiri!"
Dirga langsung masuk begitu saja meninggalkan Elisa dan para asistennya, sedang Elisa sendiri sangat santun saat melihat empat orang yang sedang berdiri berbaris menyambutnya.
"Kalian siapa?"
"Kami yang ditugasi Nyonya besar untuk melayani Anda dan Tuan Nyonya muda!"
Disana Elisa berfikir sejenak, apa ini orang-orang yang di maksud Ayah? Elisa memang tadi sudah di beri tahu oleh mama mertuanya kalau Ayah mertuanya akan mengirimkan orang-orang untuk melayani serta menjaga anak serta menantunya di rumah ini.
"Baiklah selamat datang untuk kalian semua ya, semoga kalian betah bekerja di sini!"
"Terimakasih Nyonya muda!" Ucap serempak ke empat orang itu.
"Saya boleh masuk!''
"Silahkan Nyonya ini kan rumah Nyonya sendiri! Oya semua barang-barang Nyonya yang ada di kamar tamu sudah kami pindahkan kekamar utama bersama Tuan Dirga. Maaf ini semua atas perintah Nyonya besar!"
"Mama! apa Mama tahu tentang masalahku dengan mas Dirga?" Disana Elisa pusing dengan pemikirannya.
Sementara itu Dirga yang sudah sampai di dalam kamarnya sungguh heran, barang-barang yang Elisa pindahkan ke kamar tamu ternyata sudah berpindah kembali kekamarnya, disana dia pun langsung mendapatkan telepon dari mamanya.
"Ga, Mama tahu kalau kamu dan Elisa kemarin pisah ranjang. Sebenarnya mama kecewa denganmu, kalau sampai Ayahmu tahu pasti beliau akan marah besar. Mama tidak mau tahu Elisa harus satu kamar denganmu, titik!"
"Ta-tapi ma!" Belum sempat Dirga melanjutkan ucapannya mamanya sudah mematikan sambungan teleponnya.
"Mas ada apa?" Ucap Elisa saat baru saja masuk kekamar itu dan sedikit mendengar perkataan Dirga.
"Seperti yang kamu lihat, mamaku sudah tahu semua dan kita tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti kemauan mereka!"
"Apa kamu keberatan aku tidur disini? Kalau keberatan nanti malam aku akan tidur di sofa itu!'' ucap Elisa sambil menunjuk kearah sofa yang berada dipojok kamar itu.
"Tidak perlu, kita akan satu kamar dan kita akan satu ranjang!"
Disana Elisa sedikit kaget dengan ucapan Dirga, apa dia sedang bermimpi atau Dirga salah berucap kali ini, tidak biasanya Dirga berucap lembut terhadapnya.
"Mas apa kamu terpaksa?"
"Sudahlah, aku tidak mau mengulang ucapanku untuk kedua kalinya. Kamu cukup mengikuti kemauanku saja dan jangan tanyakan tentang keterpaksaan kali ini!"
Elisa kembali harus mengelus dadanya baru satu menit lalu dia mendengar ucapan lembut Dirga sekarang dia harus kembali ke Dirga sebelumnya.
"Mungkin pertanyaanku waktunya tidak tepat, biarlah aku akan mengikuti permainannya saja!" Ucap Elisa dalam hati.
Entah mengapa Elisa dan Dirga kini berjalan bersamaan menuju ke kamar mandi, mereka baru menyadari saat mereka sama-sama sudah berada didepan pintu kamar mandi.
"Kenapa kamu mengikuti aku mas?"
"Kamu yang mengikutiku, jelas-jelas aku mau kekamar mandi!" Ucap Dirga sedikit kesal.
"Baiklah kalau begitu aku kekamar mandi bawah saja!" Ucap Elisa yang langsung ingin berjalan keluar.
"Tunggu! kamu saja yang masuk duluan ke kamar mandi, kamu tidak perlu pergi keluar, dibawah ketua asisten itu adalah mata-mata dari mama jangan sampai mama mendapat aduan yang tidak-tidak!"
"Mata-mata! maksud kamu?''
"Sudahlah jangan banyak tanya! Ikuti dan dengarkan ucapaku! Sudah kamu masuklah dulu kekamar mandi aku akan menunggumu!"
"Baiklah, terimakasih!"
"Terimakasih untuk apa?"
"Untukmu yang sudah mengalah untukku!" Ucap Elisa sambil tersenyum dan berlalu dari hadapan Dirga!''
"Kamu!"
Entah perasaan apa yang Dirga kini rasakan, selama bersama Mona dia tidak pernah merasakan perasaan yang baru saja ia rasakan. Tapi dengan cepat dia segera menepis perasaannya, dia tidak mau hanyut dengan rasa yang tidak dia inginkan.
— To Be Continued.......
TINGGALKAN JEJAK KALIAN READERS KALAU KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI
TERIMAKASIH🙏😊♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
dirga sdh ada rasa tp gk mau ngaku..egois
2024-02-17
1
Diah Darmawati
mg sj Elisa segera pergi biar dirga ngrasain khilangan
2024-02-08
1