Setelah menemukan tangga ada di depan mereka dua orang itu langsung mengambil langkah seribu untuk bisa segera naik menuju ke lantai atas sesuai dengan perintah dari bos mereka.
"Kita harus cepat masuk kekamar utama!" Bisik salah satu dari mereka.
Sesampainya didepan kamar yang mereka maksud salah satu dari mereka segera membuka pintu itu, mereka kira kamar itu terkunci tapi ternyata kamar itu langsung bisa di buka begitu saja karena sepertinya Elisa lupa mengunci kamar Dirga.
"Tidak di kunci, kita akan lebih mudah kalau seperti ini!"
"Ya sudah kamu segera masuk, aku akan berjaga di luar kamar ini!"
"Baiklah!'' salah satu dari mereka akhirnya masuk dengan mudah, orang itu langsung menyalakan lampu senter yang sudah mereka bawa, disana mereka tidak mau menyalakan lampu dikarenakan pasti banyak CCTV di dalam rumah itu.
Dengan cepat laki-laki berbaju serba hitam itu langsung mendekati sebuah lemari pakaian, disana kunci lemari itu ternyata dibiarkan tergantung begitu saja di sana.
Orang itu kembali dengan mudah membuka pintu lemari itu, dengan cepat orang itu mulai mengobrak-abrik baju-baju yang sudah tersusun rapi didalam lemari, sudah hampir lima menit orang itu tak juga mendapatkan hasil dia tidak menemukan apa yang mereka cari.
"Tidak ada apa-apa di dalam lemari itu!" Ucapnya yang baru saja keluar menemui temannya.
"Coba kamu cari di tempat lain, mungkin di tempat tidur, di bawah tempat tidur atau dimana saja coba kamu cari lagi!"
"Baiklah!" Orang itu akhirnya kembali lagi masuk ke dalam kamar Dirga, dia segera mengacak-acak tempat tidur milik Dirga, dibawah tempat tidur juga tidak luput dalam pencariannya tapi tak ada apapun dibawah sana.
"Tidak ada apa-apa disini! Dimana Pak Dirga menyimpannya?"
"Aku juga tidak tahu, kita hanya mengikuti perintah bos kita!''
"Kalau begitu kita cari di kamar bawah, kali ini kita harus hati-hati ada orang didalam kamar itu!"
Kedua orang itu pun segera menuruni tangga dari lantai dua kelantai satu, kini mereka menuju ke kamar yang Elisa tempati. Dengan masih mengendap-endap mereka mulai mendekati kamar itu.
Mereka mencoba mengecek gagang pintu kamar itu, satu kali percobaan ternyata pintu itu sudah langsung terbuka. Kembali mereka tersenyum karena pekerjaan mereka terasa mudah kali ini.
Kedua orang itu pun langsung masuk begitu saja, kamar itu sangat gelap Elisa memang sudah terbiasa tidur tanpa menyalakan lampu kamarnya.
Kembali salah satu dari mereka menyalakan lampu senter yang mereka bawa, pertama yang mereka sorot adalah tempat tidur milik Elisa disana hanya terlihat ada sebuah bantal, guling serta selimut.
"Dimana orang itu yang sudah mematikan lampu tadi?" Mereka saling berbisik.
"Sudahlah, segera kamu cek lemari disana!''
Salah satu orang itu langsung segera ingin membuka lemari itu, tapi sepertinya sangat sulit lemari itu ternyata di kunci oleh pemiliknya mungkin disinilah barang yang kita cari.
"Siapa kalian!'' tiba-tiba sebuah teriakan sudah melengking dari suara Elisa yang ternyata baru saja kembali dari dapur untuk mengambil air minum.
Seketika dua orang itu langsung kaget mendengar teriakan histeris dari seseorang dibalik pintu, orang itu segera menyoroti kearah pintu itu. Tapi disana tidak terlihat ada satu orang pun.
"Siapa orang tadi? Apa jangan-jangan hantu?"
"Sembarangan, mana ada hantu? ayo kita cari! aku yakin dia istri pemilik rumah ini!"
Dua orang itu mengurungkan niatnya untuk membuka lemari, mereka segera keluar mencari suara seorang wanita tadi yang sudah berteriak di depan pintu. Masih terus mencari mereka tak menemukan satu orang pun dimana-mana.
"Kemana perempuan tadi?"
"Semua ruangan tidak ada jejaknya! Apa jangan-jangan dia hantu yang menunggu rumah ini!" Merinding sudah dua orang itu yang ternyata sama-sama takut dengan yang namanya hantu.
Sementara itu Elisa yang masih bersembunyi di dalam sebuah lemari di bawah tangga, ternyata disana ada sebuah ruang kosong yang belum di pakai untuk menyimpan barang-barang.
Masih ketakutan sendiri dengan kedatangan dua orang di kamarnya, entah siapa orang itu. Elisa yakin dua orang itu orang jahat, dengan nafas yang masih terengah Elisa mencoba menenangkan dirinya sendiri agar tidak terlalu panik.
Dia tidak menyangka disaat matanya sudah mengantuk sekali rasa hausnya tiba-tiba melanda hingga membuatnya harus terbangun lagi untuk mengambil air minum didapur, sepertinya kepergiannya malah membuatnya harus bertemu dengan dua orang misterius.
"Ga, kamu dimana aku takut sekali!" Ucap Elisa dalam hati dengan wajahnya yang sudah mulai nampak berkeringat.
Sementara itu samar-samar dari tempat persembunyiannya dia mendengar dua orang sedang berbicara di dekat tangga, mereka seperti dekat sekali dengan tempat persembunyian Elisa. Disana Elisa kembali merasakan ketakutan yang luar biasa.
Ditempatnya bersembunyi penutup pintu itu tidak ada kuncinya sama sekali karena memang Dirga sengaja membuatkan ruangan itu untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai.
Udara yang sangat lembab sekali membuat Elisa sedikit mulai sesak nafas, dia masih mencoba memasang telinganya untuk bisa mendengarkan pembicaraan dua orang yang berada ditangga persis di samping Elisa bersembunyi.
"Bagaimana tadi? Itu orang apa bukan?"
"Aku juga tidak tahu, disetiap tempat yang kita cari tidak kita temukan juga. Apa kita akan melanjutkan tugas kita?" Tiba-tiba suara dari ponsel mereka kembali mengagetkan mereka.
"Ya halo!"
"Bagaimana kerja kalian?"
"Kita sudah masuk kerumahnya Bos, tapi kita tidak menemukan apapun disini sepertinya Pak Dirga tidak menyimpan barang-barangnya di rumah ini!"
"Apa kalian sudah mencari di setiap sudut?"
"Sudah Bos, di lemari kamar Pak Dirga juga tidak ada apa-apa, sepertinya rumah ini juga baru saja di tempati oleh penghuni rumah!"
"Sial! Dimana kamu menyimpannya Ga! Ya sudah kalaian pergi dari rumah itu dan kembali kemarkas!"
"Baik Bos!"
Elisa masih saja memasang telinganya yang sengaja ia tempelkan kesebuah pintu lemari dari tempatnya bersembunyi, dengan nafas yang mulai sesak dia masih bertahan di dalam lemari itu.
Sedang dua orang yang berada di luar sudah tidak terdengar lagi suaranya disana Elisa dengan segera membuka celah sedikit untuk bisa mengambil nafas dari luar.
"Ya Tuhan, apakah dua orang itu sudah pergi? Aku sudah tidak tahan didalam sini!"
Elisa mencoba mengintip kembali dari dalam lemari itu, dia mengeluarkan kepalanya sedikit untuk mengintip, sepertinya orang-orang itu sudah benar-benar pergi.
Akhirnya Elisa memberanikan diri keluar dari persembunyiannya, dia mulai mengendap-endap dengan sedikit cahaya yang ia dapat dari luar dia mulai pelan-pelan berjalan kekamarnya.
Sesampainya di depan kamarnya dia langsung masuk dan dengan cepat mengunci kamarnya, masih dengan kegelapan Elisa kembali meraba tempat tidurnya.
Disana dia menemukan ponselnya yang ia simpan di bawah bantal, dia segera mengambil ponsel itu dan dengan cepat langsung menghubungi suaminya.
Dia masih mencoba terus mengubungi Dirga tapi tak satu pun panggilannya yang mendapat jawaban dari Dirga, Elisa benar-benar sangat kesal akhirnya dia menghubungi mama mertuanya untuk meminta bantuan. Satu kali panggilan langsung dijawab oleh mama Rina.
"Halo sayang? Ada apa malam-malam telepon mama?
"Ma, tolong Elisa Ma!" Mama Rina beserta suaminya langsung terbangun dari tidurnya. "Ada apa dengan Elisa Ma?" Tanya suaminya disana, mama juga tidak tahu tapi Elisa meminta tolong pada Mama!''
"Ya sayang, kamu kenapa? Katakan pada mama!"
"Elisa dirumah sendiri, Elisa sedang ketakutan ma! Ada dua orang yang sudah masuk kerumah ini!"
"Apa! Dimana Dirga?"
"Mas Dirga tidak tidur di rumah ma, dia tadi hanya mengantar Elisa pulang lalu pergi!"
"Dirga! anak itu!!!!"
Bersambung..
Tinggalkan jejak kalian readers kalau kalian suka dengan cerita ini.
Terimakasih🙏😊♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
suruhan siapa ya mereka ber5
2024-02-17
1
Itha Fitra
mampus lo ga..
2024-01-12
1