10. Meminta Pertolongan

Setelah menemukan tangga ada di depan mereka dua orang itu langsung mengambil langkah seribu untuk bisa segera naik menuju ke lantai atas sesuai dengan perintah dari bos mereka.

"Kita harus cepat masuk kekamar utama!" Bisik salah satu dari mereka.

Sesampainya didepan kamar yang mereka maksud salah satu dari mereka segera membuka pintu itu, mereka kira kamar itu terkunci tapi ternyata kamar itu langsung bisa di buka begitu saja karena sepertinya Elisa lupa mengunci kamar Dirga.

"Tidak di kunci, kita akan lebih mudah kalau seperti ini!"

"Ya sudah kamu segera masuk, aku akan berjaga di luar kamar ini!"

"Baiklah!'' salah satu dari mereka akhirnya masuk dengan mudah, orang itu langsung menyalakan lampu senter yang sudah mereka bawa, disana mereka tidak mau menyalakan lampu dikarenakan pasti banyak CCTV di dalam rumah itu.

Dengan cepat laki-laki berbaju serba hitam itu langsung mendekati sebuah lemari pakaian, disana kunci lemari itu ternyata dibiarkan tergantung begitu saja di sana.

Orang itu kembali dengan mudah membuka pintu lemari itu, dengan cepat orang itu mulai mengobrak-abrik baju-baju yang sudah tersusun rapi didalam lemari, sudah hampir lima menit orang itu tak juga mendapatkan hasil dia tidak menemukan apa yang mereka cari.

"Tidak ada apa-apa di dalam lemari itu!" Ucapnya yang baru saja keluar menemui temannya.

"Coba kamu cari di tempat lain, mungkin di tempat tidur, di bawah tempat tidur atau dimana saja coba kamu cari lagi!"

"Baiklah!" Orang itu akhirnya kembali lagi masuk ke dalam kamar Dirga, dia segera mengacak-acak tempat tidur milik Dirga, dibawah tempat tidur juga tidak luput dalam pencariannya tapi tak ada apapun dibawah sana.

"Tidak ada apa-apa disini! Dimana Pak Dirga menyimpannya?"

"Aku juga tidak tahu, kita hanya mengikuti perintah bos kita!''

"Kalau begitu kita cari di kamar bawah, kali ini kita harus hati-hati ada orang didalam kamar itu!"

Kedua orang itu pun segera menuruni tangga dari lantai dua kelantai satu, kini mereka menuju ke kamar yang Elisa tempati. Dengan masih mengendap-endap mereka mulai mendekati kamar itu.

Mereka mencoba mengecek gagang pintu kamar itu, satu kali percobaan ternyata pintu itu sudah langsung terbuka. Kembali mereka tersenyum karena pekerjaan mereka terasa mudah kali ini.

Kedua orang itu pun langsung masuk begitu saja, kamar itu sangat gelap Elisa memang sudah terbiasa tidur tanpa menyalakan lampu kamarnya.

Kembali salah satu dari mereka menyalakan lampu senter yang mereka bawa, pertama yang mereka sorot adalah tempat tidur milik Elisa disana hanya terlihat ada sebuah bantal, guling serta selimut.

"Dimana orang itu yang sudah mematikan lampu tadi?" Mereka saling berbisik.

"Sudahlah, segera kamu cek lemari disana!''

Salah satu orang itu langsung segera ingin membuka lemari itu, tapi sepertinya sangat sulit lemari itu ternyata di kunci oleh pemiliknya mungkin disinilah barang yang kita cari.

"Siapa kalian!'' tiba-tiba sebuah teriakan sudah melengking dari suara Elisa yang ternyata baru saja kembali dari dapur untuk mengambil air minum.

Seketika dua orang itu langsung kaget mendengar teriakan histeris dari seseorang dibalik pintu, orang itu segera menyoroti kearah pintu itu. Tapi disana tidak terlihat ada satu orang pun.

"Siapa orang tadi? Apa jangan-jangan hantu?"

"Sembarangan, mana ada hantu? ayo kita cari! aku yakin dia istri pemilik rumah ini!"

Dua orang itu mengurungkan niatnya untuk membuka lemari, mereka segera keluar mencari suara seorang wanita tadi yang sudah berteriak di depan pintu. Masih terus mencari mereka tak menemukan satu orang pun dimana-mana.

"Kemana perempuan tadi?"

"Semua ruangan tidak ada jejaknya! Apa jangan-jangan dia hantu yang menunggu rumah ini!" Merinding sudah dua orang itu yang ternyata sama-sama takut dengan yang namanya hantu.

Sementara itu Elisa yang masih bersembunyi di dalam sebuah lemari di bawah tangga, ternyata disana ada sebuah ruang kosong yang belum di pakai untuk menyimpan barang-barang.

Masih ketakutan sendiri dengan kedatangan dua orang di kamarnya, entah siapa orang itu. Elisa yakin dua orang itu orang jahat, dengan nafas yang masih terengah Elisa mencoba menenangkan dirinya sendiri agar tidak terlalu panik.

Dia tidak menyangka disaat matanya sudah mengantuk sekali rasa hausnya tiba-tiba melanda hingga membuatnya harus terbangun lagi untuk mengambil air minum didapur, sepertinya kepergiannya malah membuatnya harus bertemu dengan dua orang misterius.

"Ga, kamu dimana aku takut sekali!" Ucap Elisa dalam hati dengan wajahnya yang sudah mulai nampak berkeringat.

Sementara itu samar-samar dari tempat persembunyiannya dia mendengar dua orang sedang berbicara di dekat tangga, mereka seperti dekat sekali dengan tempat persembunyian Elisa. Disana Elisa kembali merasakan ketakutan yang luar biasa.

Ditempatnya bersembunyi penutup pintu itu tidak ada kuncinya sama sekali karena memang Dirga sengaja membuatkan ruangan itu untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai.

Udara yang sangat lembab sekali membuat Elisa sedikit mulai sesak nafas, dia masih mencoba memasang telinganya untuk bisa mendengarkan pembicaraan dua orang yang berada ditangga persis di samping Elisa bersembunyi.

"Bagaimana tadi? Itu orang apa bukan?"

"Aku juga tidak tahu, disetiap tempat yang kita cari tidak kita temukan juga. Apa kita akan melanjutkan tugas kita?" Tiba-tiba suara dari ponsel mereka kembali mengagetkan mereka.

"Ya halo!"

"Bagaimana kerja kalian?"

"Kita sudah masuk kerumahnya Bos, tapi kita tidak menemukan apapun disini sepertinya Pak Dirga tidak menyimpan barang-barangnya di rumah ini!"

"Apa kalian sudah mencari di setiap sudut?"

"Sudah Bos, di lemari kamar Pak Dirga juga tidak ada apa-apa, sepertinya rumah ini juga baru saja di tempati oleh penghuni rumah!"

"Sial! Dimana kamu menyimpannya Ga! Ya sudah kalaian pergi dari rumah itu dan kembali kemarkas!"

"Baik Bos!"

Elisa masih saja memasang telinganya yang sengaja ia tempelkan kesebuah pintu lemari dari tempatnya bersembunyi, dengan nafas yang mulai sesak dia masih bertahan di dalam lemari itu.

Sedang dua orang yang berada di luar sudah tidak terdengar lagi suaranya disana Elisa dengan segera membuka celah sedikit untuk bisa mengambil nafas dari luar.

"Ya Tuhan, apakah dua orang itu sudah pergi? Aku sudah tidak tahan didalam sini!"

Elisa mencoba mengintip kembali dari dalam lemari itu, dia mengeluarkan kepalanya sedikit untuk mengintip, sepertinya orang-orang itu sudah benar-benar pergi.

Akhirnya Elisa memberanikan diri keluar dari persembunyiannya, dia mulai mengendap-endap dengan sedikit cahaya yang ia dapat dari luar dia mulai pelan-pelan berjalan kekamarnya.

Sesampainya di depan kamarnya dia langsung masuk dan dengan cepat mengunci kamarnya, masih dengan kegelapan Elisa kembali meraba tempat tidurnya.

Disana dia menemukan ponselnya yang ia simpan di bawah bantal, dia segera mengambil ponsel itu dan dengan cepat langsung menghubungi suaminya.

Dia masih mencoba terus mengubungi Dirga tapi tak satu pun panggilannya yang mendapat jawaban dari Dirga, Elisa benar-benar sangat kesal akhirnya dia menghubungi mama mertuanya untuk meminta bantuan. Satu kali panggilan langsung dijawab oleh mama Rina.

"Halo sayang? Ada apa malam-malam telepon mama?

"Ma, tolong Elisa Ma!" Mama Rina beserta suaminya langsung terbangun dari tidurnya. "Ada apa dengan Elisa Ma?" Tanya suaminya disana, mama juga tidak tahu tapi Elisa meminta tolong pada Mama!''

"Ya sayang, kamu kenapa? Katakan pada mama!"

"Elisa dirumah sendiri, Elisa sedang ketakutan ma! Ada dua orang yang sudah masuk kerumah ini!"

"Apa! Dimana Dirga?"

"Mas Dirga tidak tidur di rumah ma, dia tadi hanya mengantar Elisa pulang lalu pergi!"

"Dirga! anak itu!!!!"

Bersambung..

Tinggalkan jejak kalian readers kalau kalian suka dengan cerita ini.

Terimakasih🙏😊♥️

Terpopuler

Comments

ria

ria

suruhan siapa ya mereka ber5

2024-02-17

1

Itha Fitra

Itha Fitra

mampus lo ga..

2024-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pernikahan
2 2. Kedatangan Mona
3 3. Kedatangan Mama Rina
4 4. Sesuatu dalam Minuman
5 5. Harus Terjadi Lagi
6 6. Di Toko Perhiasan
7 7. Menyusul Elisa
8 8. Permintaan Mona
9 9. Lima Orang Berbaju Hitam
10 10. Meminta Pertolongan
11 11. Kepanikan Dirga
12 12. Hadiah Bulan Madu
13 13. Mata-mata
14 14. Ancaman Mama Rina
15 15. Menuju Bandara
16 16. Keras kepala
17 17. Bunga Mawar Merah
18 18. Kejadian tak terduga
19 19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20 20. Sesuatu Terjadi
21 21. Kedatangan Edwin
22 22. Kembali Bertemu
23 23. Kecewa
24 24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25 25. Menemui Ayahnya
26 26. Saling Melepas Rindu
27 27. Kecurigaan Edwin
28 28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29 29. Kedatangan Dela
30 30. Black card
31 31. Bertemu dengan mantan suami
32 32. Partner Kerja
33 33.Rencana Mama Rina
34 34. Kepanikan Mona
35 35. Baku Hantam
36 36. Kepergian Elisa
37 37. Hamil???
38 38. Hasil Pemeriksaan
39 39. Menyimpan Rahasia
40 40. Mengungkap Rahasia
41 41. Penyesalan Dirga
42 42. Kemarahan Mona
43 43. Musuh Baru
44 44. Dirga mulai bangkit
45 45. Tidak sengaja bertemu
46 46. Mulai Curiga
47 47. Ingin melakukan pencarian
48 48. Bertemu dengan Berno
49 49. Kesombongan Mona
50 50. Menyemangati diri sendiri
51 51. Datang ke Villa
52 52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53 53. Mendengar kabar dari Elisa
54 54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55 55. Dua bulan kemudian
56 56. Terjadi sesuatu
57 57. Kedatangan orang tua Elisa
58 58. Kembali menyesal
59 59. Semakin membaik
60 60. Pemutusan kerja sama
61 61. Andrew dan Andrea
62 62. Pertemuan Mona dan Dirga
63 63. Cek lima juta
64 64. Pertemuan Steve dan Elisa
65 65. Mulai Bekerja
66 66. Gugatan Cerai
67 67. Kemarahan Mama Rosa
68 68. Pertemuan
69 69. Pengajuan Syarat
70 70. Pergi nya Elisa
71 71. Andai waktu bisa diputar kembali
72 72. Keputusan Cerai
73 73. Di kamar Hotel
74 74. Kemarahan Anita
75 75. Hilangnya semua harta Martin
76 76. Dokter Spesialis Saraf
77 77. Sesuatu terjadi pada Mona
78 78. Ketakutan Mona
79 79. Kepergian Mona
80 80. Dirga sangat menyesal
81 81. Ada apa dengan Mona?
82 82. Hasil cek darah
83 83. Bertemu dengan Pak Aditya
84 84. Mengetahui Kebenaran
85 85. Terjadi sesuatu
86 86. Kepanikan Pak Hartawan
87 87. Menemui kedua cucunya
88 88. Mencari Pengacara Pak Robert
89 89. Kemunculan Andreas
90 90. Mencari tahu tentang Gery Young
91 91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92 92. Bertemu dengan Elisa
93 93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94 94. Mengetahui kebenaran
95 95. Mona bertemu dengan Martin
96 96. Andrew dan Andrea di culik
97 97. Menuju ketempat lokasi
98 98. Mengetahui kebenaran
99 99. Petunjuk
100 100. Kedatangan polisi
101 101. Penangkapan Markus
102 102. Cerai?
103 103. Sesuatu terjadi
104 104. Ayah pengganti?
105 105. Mendapat jawaban
106 106. Penangkapan pak Hartawan
107 107. Rencana Lamaran
108 108. Kabar duka
109 109. Proses lamaran
110 110. Akhir dari Cerita Penyesalan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Awal pernikahan
2
2. Kedatangan Mona
3
3. Kedatangan Mama Rina
4
4. Sesuatu dalam Minuman
5
5. Harus Terjadi Lagi
6
6. Di Toko Perhiasan
7
7. Menyusul Elisa
8
8. Permintaan Mona
9
9. Lima Orang Berbaju Hitam
10
10. Meminta Pertolongan
11
11. Kepanikan Dirga
12
12. Hadiah Bulan Madu
13
13. Mata-mata
14
14. Ancaman Mama Rina
15
15. Menuju Bandara
16
16. Keras kepala
17
17. Bunga Mawar Merah
18
18. Kejadian tak terduga
19
19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20
20. Sesuatu Terjadi
21
21. Kedatangan Edwin
22
22. Kembali Bertemu
23
23. Kecewa
24
24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25
25. Menemui Ayahnya
26
26. Saling Melepas Rindu
27
27. Kecurigaan Edwin
28
28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29
29. Kedatangan Dela
30
30. Black card
31
31. Bertemu dengan mantan suami
32
32. Partner Kerja
33
33.Rencana Mama Rina
34
34. Kepanikan Mona
35
35. Baku Hantam
36
36. Kepergian Elisa
37
37. Hamil???
38
38. Hasil Pemeriksaan
39
39. Menyimpan Rahasia
40
40. Mengungkap Rahasia
41
41. Penyesalan Dirga
42
42. Kemarahan Mona
43
43. Musuh Baru
44
44. Dirga mulai bangkit
45
45. Tidak sengaja bertemu
46
46. Mulai Curiga
47
47. Ingin melakukan pencarian
48
48. Bertemu dengan Berno
49
49. Kesombongan Mona
50
50. Menyemangati diri sendiri
51
51. Datang ke Villa
52
52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53
53. Mendengar kabar dari Elisa
54
54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55
55. Dua bulan kemudian
56
56. Terjadi sesuatu
57
57. Kedatangan orang tua Elisa
58
58. Kembali menyesal
59
59. Semakin membaik
60
60. Pemutusan kerja sama
61
61. Andrew dan Andrea
62
62. Pertemuan Mona dan Dirga
63
63. Cek lima juta
64
64. Pertemuan Steve dan Elisa
65
65. Mulai Bekerja
66
66. Gugatan Cerai
67
67. Kemarahan Mama Rosa
68
68. Pertemuan
69
69. Pengajuan Syarat
70
70. Pergi nya Elisa
71
71. Andai waktu bisa diputar kembali
72
72. Keputusan Cerai
73
73. Di kamar Hotel
74
74. Kemarahan Anita
75
75. Hilangnya semua harta Martin
76
76. Dokter Spesialis Saraf
77
77. Sesuatu terjadi pada Mona
78
78. Ketakutan Mona
79
79. Kepergian Mona
80
80. Dirga sangat menyesal
81
81. Ada apa dengan Mona?
82
82. Hasil cek darah
83
83. Bertemu dengan Pak Aditya
84
84. Mengetahui Kebenaran
85
85. Terjadi sesuatu
86
86. Kepanikan Pak Hartawan
87
87. Menemui kedua cucunya
88
88. Mencari Pengacara Pak Robert
89
89. Kemunculan Andreas
90
90. Mencari tahu tentang Gery Young
91
91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92
92. Bertemu dengan Elisa
93
93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94
94. Mengetahui kebenaran
95
95. Mona bertemu dengan Martin
96
96. Andrew dan Andrea di culik
97
97. Menuju ketempat lokasi
98
98. Mengetahui kebenaran
99
99. Petunjuk
100
100. Kedatangan polisi
101
101. Penangkapan Markus
102
102. Cerai?
103
103. Sesuatu terjadi
104
104. Ayah pengganti?
105
105. Mendapat jawaban
106
106. Penangkapan pak Hartawan
107
107. Rencana Lamaran
108
108. Kabar duka
109
109. Proses lamaran
110
110. Akhir dari Cerita Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!