3. Kedatangan Mama Rina

Sore hari pun tiba, di sepanjang hari tadi Elisa di sibukan dengan pekerjaan rumah, dia merapikan dan membersihkan seluruh ruangan dirumah itu, sendiri tanpa asisten rumah tangga sedikit membuatnya kelelahan. Walaupun Dirga tidak menyuruhnya tapi dia ingin berusaha menjadi istri yang baik.

Sebuah mobil nampak terlihat memasuki pelataran rumah besar itu, Elisa tahu kalau itu adalah mobil Dirga yang baru saja pulang, Elisa dengan segera merapikan penampilannya untuk menyambut kedatangan suaminya.

"Kamu sudah pulang mas?" Sambut Elisa didepan pintu sambil mengulurkan tangannya.

Disana Dirga tak memperdulikan Elisa sama sekali dia langsung masuk begitu saja kedalam rumah meninggalkan Elisa yang masih berdiri menyambutnya. Elisa hanya mampu tersenyum tipis saat dirinya seperti tak di anggap istri oleh Dirga.

Dengan cepat Elisa segera mengikuti langkah Dirga yang sudah terlihat menaiki tangga menuju kamar mereka, Dirga masih terlihat tenang saat tahu Elisa mengikutinya.

Sesampainya di dalam kamar Dirga segera melempar tas kerjanya keatas tempat tidur, dengan cepat Elisa segera mengambil tas itu dan dengan segera ia simpan tas itu di atas meja.

Dirga terlihat masih sibuk membuka dasi serta kancing baju kemejanya, Elisa ingin sekali membantunya dia mulai mendekati suaminya untuk membantu melepaskan kancing baju yang ia kenakan.

"Jangan sentuh aku! Dan jangan membantuku!" Tepis Dirga saat Elisa mau membantunya.

Elisa nampak terdiam, dia hanya mampu melihat suaminya berusaha sendiri membuka pakaian kerjanya.

"Kenapa kamu masih disitu? Aku mau mandi! Apa kamu juga mau ikut mandi? Sudah pergi sana!" Bentakan suaminya sedikit membuat hati Elisa terasa sakit, dia tidak menyangka suaminya akan bersikap kasar seperti ini. Padahal Dirga yang dulu sangat ramah kalau berkunjung kerumahnya, bahkan kalau berbicara dengan Elisa juga sangat lembut.

Elisa dengan cepat langsung keluar meninggalkan Dirga sendiri di dalam kamar, dia segera berjalan menuju kedapur untuk menyiapkan makan untuk suaminya.

Sudah hampir dua puluh lima menit Elisa menunggu Dirga keluar dari dalam kamar, tapi sepertinya belum ada tanda-tanda Dirga ingin turun Elisa berencana ingin menyusul Dirga di dalam kamar, tapi suara bel pintu rumahnya membuatnya mengurungkan niatnya.

Dia dengan cepat langsung berlari menuju keruang tamu untuk melihat siapa yang datang, dengan segera Elisa membukakan pintu itu.

"Tante!" dengan takzim Elisa mencium tangan mertuanya.

"Kok Tante sih? sekarang Tante sudah jadi Mamamu juga kan?"

"Maaf Ma-Mama"

"Nah, itu kan enak. Dimana Dirga? Pasti anak itu baru saja pulang kerja dan masih tertidur!"

"Masuk dulu ma, Nanti Elisa panggilkan mas Dirga"

Mama Dirga segera masuk kerumah putranya, disana dia nampak heran rumah itu sangat bersih sekali. Pasti Elisa yang sudah membersihkan dan merapikan rumah itu.

"Sebentar ya Ma, aku panggilkan mas Dirga dulu, Oya apa Mama ingin minum?"

"Sudah, nanti mama ambil sendiri, wah sepertinya kamu habis masak ya?"

"Iya ma, nanti kita makan bersama ya?"

"Baiklah, mama ingin menyicipi masakan menantu Mama." senyum bahagia terlihat dari mama Rina saat melihat menantunya bisa menjadi istri yang baik untuk putranya.

Di depan kamarnya, nampak Elisa sangat hati-hati membuka pintu kamarnya. Dia tidak mau suaminya terganggu dengan kedatangannya, benar saja kata mama Rina Dirga sedang tertidur pulas di tempat tidur.

"Maaaas....bangun, Maaf aku mengganggumu.'' nampak Dirga sedikit menggeliat saat dirinya terusik dengan suara Elisa.

"Mas, bangun."

"Kamu apa-apaan sih! Apa kamu tidak lihat aku sedang istirahat!"

"Maaf, aku tahu, tapi di luar ada Mama Rina datang!"

Dirga yang tadi memiringkan tubuhnya kini tiba-tiba langsung terbangun saat mendengar mamanya datang kerumahnya.

"Mama! Mama kesini?"

"Iya, mama ada di luar!"

"Kenapa kamu tidak bilang dari tadi!" Dirga segera bangun dari tempat tidurnya, dan segera mencuci wajahnya.

"Ingat kita harus nampak mesra di depan mama!" Ancam Dirga pada Elisa.

Disana Elisa hanya mampu mengelus dadanya kembali saat mendengar perintah suaminya untuk berpura-pura di depan mertuanya.

Nampak dari bawah Dirga dan Elisa sedang menuruni tangga dengan tangan mereka yang saling bergandengan, mereka nampak tersenyum bahagia saat mama Rina menatap kearah mereka.

"Wah, pengantin baru mesra sekali ya?"

"Mama? kapan mama datang? Kenapa tidak meminta Dirga untuk menjemput mama?" Mereka berdua saling berpelukan disana.

"Mama bisa sendiri sayang, Oya mama ingin mencicipi masakan istrimu, apa kamu mau menemani mama?"

"Tentu saja ma, walau nampak berat tapi demi menunjukan dirinya dan Elisa baik-baik saja Dirga akhirnya mengabulkan permintaan mamanya, disana nampak Elisa tersenyum saat tahu Dirga terpaksa mau mengikuti ucapan mamanya.

"Kamu mau makan apa mas?" Tanya Elisa saat Dirga sudah duduk di kursi meja makan.

"Apa saja, semua masakanmu aku suka." Ucap Dirga sambil tersenyum dengan kepura-puraannya, walaupun demikian Elisa sudah merasa bahagia seandainya Dirga baik padanya mungkin rasanya akan seperti ini.

"Mama, mau aku ambilkan?"

"Boleh sayang, ambilkan mama masakan yang paling enak yang sudah kamu buat." Mama Rina memang sangat sayang sekali dengan Elisa dia sudah menganggap Elisa sebagai putri kandungnya saat sebelum menikah dengan Dirga.

Disana nampak keraguan di mata Dirga, dia sebenarnya tidak mau menelan omongannya sendiri, dia sudah bilang kalau dirinya muak melihat masakan Elisa tapi demi mamanya kali ini dia harus memakannya.

Satu suapan dua suapan di dalam hati Dirga mulai memuji masakan Elisa berbeda dengan masakan Mona yang hanya terasa asin saja tapi Dirga tetap bilang enak, tapi beda dengan masakan Elisa bumbunya sangat meresap rasanya juga enak.

"Wah, kamu harus bangga dengan istrimu Dirga, Elisa pintar sekali memasak, benarkan?"

"I-iya Ma, masakan istriku memang paling enak." Disana rasanya Elisa ingin sekali tertawa mendengar pujian dari suaminya entah itu tulus atau berbohong tapi dia sungguh sangat geli mendengarnya.

Nampak terlihat Dirga juga menambah lagi makanannya begitu juga dengan Mamanya, Dirga seakan lupa dengan semuanya, mulutnya serasa tidak mau berhenti untuk makan.

"Sudah Ma, Dirga sudah kenyang sekali!'' Elisa pun dengan cekatan mengambilkan segelas air minum untuk suaminya.

"Minumlah!" Mata mereka saling bertemu saat Elisa menyodorkan gelas itu pada Dirga, tapi dengan cepat Dirga langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, dia tidak mau terbuai dengan perasaannya, di hatinya tetap ada Mona tidak akan tergantikan.

"Makasih ya sayang, masakanmu sungguh enak-enak lain kali mama akan kesini lagi!" ucap mama Rina yang sangat puas dengan masakan menantunya.

"Sama-sama ma, mama kapanpun boleh datang kesini, nanti akan aku masakan makanan yang mama mau!"

"Benarkah? Mama sungguh senang punya menantu sebaik kamu, Dirga, tolong jaga baik-baik istrimu ini! Jangan buat dirinya menangis, ingat itu!''

"I-iya ma!" Jantung Dirga seakan mau lepas saat mendengar pesan dari mamanya.

Jam delapan malam akhirnya mama Rina berpamitan untuk pulang, sebenarnya dia ingin sekali menginap di rumah itu, tapi dia tahu kalau anaknya baru saja menikah pasti mereka sedang bahagia merasakan bulan madu.

"Ya sudah mama pulang dulu ya sayang, cepat kasih mama cucu!" bisik mama Rina ditelinga Dirga saat dirinya memeluk putra semata wayangnya.

Dirga tidak bisa menjawab apa-apa dia hanya bisa menganggukan kepalanya. Dia rasa tidak mungkin karena dirinya tidak mencintai Elisa sedikitpun.

Bersambung ....

Tinggalkan jejak kalian Readers😊terimakasih🙏♥️

Terpopuler

Comments

ria

ria

dirga bener2. suami egois..
sok sok an baik

2024-02-16

1

Ara Julyana

Ara Julyana

tidak mencintai kok di unboxing

2024-01-25

2

Nofita Sari

Nofita Sari

tidak mencintai tp udh nyentuh dn udh nabur benih ke elisa..

2023-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pernikahan
2 2. Kedatangan Mona
3 3. Kedatangan Mama Rina
4 4. Sesuatu dalam Minuman
5 5. Harus Terjadi Lagi
6 6. Di Toko Perhiasan
7 7. Menyusul Elisa
8 8. Permintaan Mona
9 9. Lima Orang Berbaju Hitam
10 10. Meminta Pertolongan
11 11. Kepanikan Dirga
12 12. Hadiah Bulan Madu
13 13. Mata-mata
14 14. Ancaman Mama Rina
15 15. Menuju Bandara
16 16. Keras kepala
17 17. Bunga Mawar Merah
18 18. Kejadian tak terduga
19 19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20 20. Sesuatu Terjadi
21 21. Kedatangan Edwin
22 22. Kembali Bertemu
23 23. Kecewa
24 24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25 25. Menemui Ayahnya
26 26. Saling Melepas Rindu
27 27. Kecurigaan Edwin
28 28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29 29. Kedatangan Dela
30 30. Black card
31 31. Bertemu dengan mantan suami
32 32. Partner Kerja
33 33.Rencana Mama Rina
34 34. Kepanikan Mona
35 35. Baku Hantam
36 36. Kepergian Elisa
37 37. Hamil???
38 38. Hasil Pemeriksaan
39 39. Menyimpan Rahasia
40 40. Mengungkap Rahasia
41 41. Penyesalan Dirga
42 42. Kemarahan Mona
43 43. Musuh Baru
44 44. Dirga mulai bangkit
45 45. Tidak sengaja bertemu
46 46. Mulai Curiga
47 47. Ingin melakukan pencarian
48 48. Bertemu dengan Berno
49 49. Kesombongan Mona
50 50. Menyemangati diri sendiri
51 51. Datang ke Villa
52 52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53 53. Mendengar kabar dari Elisa
54 54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55 55. Dua bulan kemudian
56 56. Terjadi sesuatu
57 57. Kedatangan orang tua Elisa
58 58. Kembali menyesal
59 59. Semakin membaik
60 60. Pemutusan kerja sama
61 61. Andrew dan Andrea
62 62. Pertemuan Mona dan Dirga
63 63. Cek lima juta
64 64. Pertemuan Steve dan Elisa
65 65. Mulai Bekerja
66 66. Gugatan Cerai
67 67. Kemarahan Mama Rosa
68 68. Pertemuan
69 69. Pengajuan Syarat
70 70. Pergi nya Elisa
71 71. Andai waktu bisa diputar kembali
72 72. Keputusan Cerai
73 73. Di kamar Hotel
74 74. Kemarahan Anita
75 75. Hilangnya semua harta Martin
76 76. Dokter Spesialis Saraf
77 77. Sesuatu terjadi pada Mona
78 78. Ketakutan Mona
79 79. Kepergian Mona
80 80. Dirga sangat menyesal
81 81. Ada apa dengan Mona?
82 82. Hasil cek darah
83 83. Bertemu dengan Pak Aditya
84 84. Mengetahui Kebenaran
85 85. Terjadi sesuatu
86 86. Kepanikan Pak Hartawan
87 87. Menemui kedua cucunya
88 88. Mencari Pengacara Pak Robert
89 89. Kemunculan Andreas
90 90. Mencari tahu tentang Gery Young
91 91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92 92. Bertemu dengan Elisa
93 93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94 94. Mengetahui kebenaran
95 95. Mona bertemu dengan Martin
96 96. Andrew dan Andrea di culik
97 97. Menuju ketempat lokasi
98 98. Mengetahui kebenaran
99 99. Petunjuk
100 100. Kedatangan polisi
101 101. Penangkapan Markus
102 102. Cerai?
103 103. Sesuatu terjadi
104 104. Ayah pengganti?
105 105. Mendapat jawaban
106 106. Penangkapan pak Hartawan
107 107. Rencana Lamaran
108 108. Kabar duka
109 109. Proses lamaran
110 110. Akhir dari Cerita Penyesalan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Awal pernikahan
2
2. Kedatangan Mona
3
3. Kedatangan Mama Rina
4
4. Sesuatu dalam Minuman
5
5. Harus Terjadi Lagi
6
6. Di Toko Perhiasan
7
7. Menyusul Elisa
8
8. Permintaan Mona
9
9. Lima Orang Berbaju Hitam
10
10. Meminta Pertolongan
11
11. Kepanikan Dirga
12
12. Hadiah Bulan Madu
13
13. Mata-mata
14
14. Ancaman Mama Rina
15
15. Menuju Bandara
16
16. Keras kepala
17
17. Bunga Mawar Merah
18
18. Kejadian tak terduga
19
19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20
20. Sesuatu Terjadi
21
21. Kedatangan Edwin
22
22. Kembali Bertemu
23
23. Kecewa
24
24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25
25. Menemui Ayahnya
26
26. Saling Melepas Rindu
27
27. Kecurigaan Edwin
28
28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29
29. Kedatangan Dela
30
30. Black card
31
31. Bertemu dengan mantan suami
32
32. Partner Kerja
33
33.Rencana Mama Rina
34
34. Kepanikan Mona
35
35. Baku Hantam
36
36. Kepergian Elisa
37
37. Hamil???
38
38. Hasil Pemeriksaan
39
39. Menyimpan Rahasia
40
40. Mengungkap Rahasia
41
41. Penyesalan Dirga
42
42. Kemarahan Mona
43
43. Musuh Baru
44
44. Dirga mulai bangkit
45
45. Tidak sengaja bertemu
46
46. Mulai Curiga
47
47. Ingin melakukan pencarian
48
48. Bertemu dengan Berno
49
49. Kesombongan Mona
50
50. Menyemangati diri sendiri
51
51. Datang ke Villa
52
52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53
53. Mendengar kabar dari Elisa
54
54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55
55. Dua bulan kemudian
56
56. Terjadi sesuatu
57
57. Kedatangan orang tua Elisa
58
58. Kembali menyesal
59
59. Semakin membaik
60
60. Pemutusan kerja sama
61
61. Andrew dan Andrea
62
62. Pertemuan Mona dan Dirga
63
63. Cek lima juta
64
64. Pertemuan Steve dan Elisa
65
65. Mulai Bekerja
66
66. Gugatan Cerai
67
67. Kemarahan Mama Rosa
68
68. Pertemuan
69
69. Pengajuan Syarat
70
70. Pergi nya Elisa
71
71. Andai waktu bisa diputar kembali
72
72. Keputusan Cerai
73
73. Di kamar Hotel
74
74. Kemarahan Anita
75
75. Hilangnya semua harta Martin
76
76. Dokter Spesialis Saraf
77
77. Sesuatu terjadi pada Mona
78
78. Ketakutan Mona
79
79. Kepergian Mona
80
80. Dirga sangat menyesal
81
81. Ada apa dengan Mona?
82
82. Hasil cek darah
83
83. Bertemu dengan Pak Aditya
84
84. Mengetahui Kebenaran
85
85. Terjadi sesuatu
86
86. Kepanikan Pak Hartawan
87
87. Menemui kedua cucunya
88
88. Mencari Pengacara Pak Robert
89
89. Kemunculan Andreas
90
90. Mencari tahu tentang Gery Young
91
91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92
92. Bertemu dengan Elisa
93
93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94
94. Mengetahui kebenaran
95
95. Mona bertemu dengan Martin
96
96. Andrew dan Andrea di culik
97
97. Menuju ketempat lokasi
98
98. Mengetahui kebenaran
99
99. Petunjuk
100
100. Kedatangan polisi
101
101. Penangkapan Markus
102
102. Cerai?
103
103. Sesuatu terjadi
104
104. Ayah pengganti?
105
105. Mendapat jawaban
106
106. Penangkapan pak Hartawan
107
107. Rencana Lamaran
108
108. Kabar duka
109
109. Proses lamaran
110
110. Akhir dari Cerita Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!