4. Sesuatu dalam Minuman

Setelah kepergian Mama Rina sikap Dirga kembali ke Dirga sebelumnya, dia segera masuk kedalam rumah dan meninggalkan Elisa yang masih berdiri disampingnya.

Elisa pun langsung mengikut Dirga masuk kedalam rumahnya tidak lupa dia sudah mengunci pintu rumah itu, dan segera menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya bersama Dirga.

Sesampainya di kamar itu, Dirga nampak terlihat sedang membawa batal dan selimut untuk ia bawa keluar dari kamar itu, disana mata Elisa heran melihatnya.

"Mas? Kamu mau kemana?"

"Aku akan tidur di kamar tamu!"

"Tidak perlu, biar aku saja yang tidur disana! Kamu tidur disini saja! Ini kan kamarmu?" Elisa segera mengambil baju-bajunya yang ternyata sudah ia siapkan dari siang dan sudah ia masukkan kedalam koper.

"Baguslah kalau kamu tahu!" Dirga sedikit pun tak melembutkan ucapannya, semua itu membuat hati Elisa sedikit sakit. Tidak dianggap pun tidak apa-apa asal dia tidak semena2 pada dirinya.

Elisa segera membawa kopernya dan pergi dari kamar itu, sesampainya di luar air matanya kembali mengalir membasahi pipinya. Dia tidak ingin membuat malu keluarga besarnya, entah sampai kapan dia akan menutupi masalah rumah tangganya yang baru saja ia bina menyesal pun tidak ada guna.

Sesampainya di kamar tamu Elisa segera membuka kopernya dan mulai memasukan semua pakaiannya kedalam lemari yang ada di kamar itu.

"Biarlah aku disini, mungkin ini lebih baik dari pada aku harus sekamar dengan Dirga."

Disana dia mulai merebahkan tubuhnya, seharian ini dia sungguh sangat lelah sekali. Padahal kalau dia tinggal bersama kedua orang tuanya dia tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah sama sekali semua sudah dikerjakan oleh asisten rumah tangganya.

Sementara itu dikamarnya Dirga nampak masih berbicara dengan Mona kekasihnya lewat sambungan telepon Mona ingin mengajak Dirga untuk pergi malam ini tapi Dirga sedikit menolaknya.

"Besok saja ya sayang, aku sangat lelah seharian di kantor!"

"Apa kamu tidak mencintaiku lagi?"

"Baiklah, dimana kamu sekarang? Aku akan menyusulmu!"

Setelah di beritahu oleh Mona dimana Dirga harus menyusulnya, Dirga dengan segera meraih jaketnya yang berada di dalam lemari miliknya, Dirga nampak terdiam sejenak setelah membuka lemari di depannya, ternyata semua baju Elisa sudah tidak ada di dalam lemari miliknya.

"Baguslah kalau dia sadar diri!" Ucapnya lirih.

Dengan menuruni tangga Dirga nampak pelan-pelan menapaki tangga itu, dia tidak ingin Elisa mengetahui kepergiannya. Nampak terlihat mengendap-endap Dirga buru-buru langsung ingin pergi dari rumah itu.

Sementara Elisa yang sedang berada di dapur nampak heran melihat gerak-gerik Dirga yang sudah seperti maling dirumahnya sendiri akhirnya dia mulai berjalan mendekati suaminya.

"Kamu mau kemana mas?" Nampak Dirga sangat terkejut dengan kedatangan Elisa yang sudah berdiri di belakangnya.

"Ka-kamu!" Kamu mengikuti aku ya?"

"Siapa yang mengikuti kamu si maaas? aku baru saja dari dapur, aku haus dan pergi kedapur untuk mengambil air minum."

"Kamu mau kemana?"

"Bukan urusanmu!"

"Apa aku tidak boleh tahu? bukankah kita sudah menikah dan seharusnya kita saling terbuka?"

"Aku tidak menginginkan pernikahan ini, seharusnya kamu tahu itu!"

"Kamu masih ingat, aku sudah tidak mau melanjutkan pernikahan ini! Tapi kamu yang meyakinkan sendiri kalau kita tetap bisa menikah. Apa aku salah?"

"Kamu salah, harusnya kamu menolaknya di hadapan semua keluarga besar! Aku tidak ingin di salahkan dalam pernikahan ini kalau aku yang membatalkannya!"

"Jadi? apa hanya aku yang harus terlihat salah di kedua keluarga kalau aku yang menolak pernikahan kita? pikiranmu picik sekali mas!"

"Sudah, jangan kamu lanjutkan! aku mau pergi!"

Dengan cepat Dirga langsung keluar dari rumahnya dan segera berjalan menuju ke dalam mobilnya, Elisa masih saja mengikuti langkah suaminya walaupun hatinya sudah terasa tersayat tapi dia tidak ingin membuat kekecewaan atas pernikahannya di hadapan keluarga besarnya.

Deru mobil Dirga sudah nampak terlihat keluar dari pelataran rumah itu, kini hanya tinggal Elisa yang masih berdiri menatap kepergian suaminya. Lagi-lagi air matanya harus berjatuhan kembali, dia tidak menginginkan pernikahan seperti ini.

Sementara itu Dirga masih melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sedari tadi Mona sudah berkali-kali menghubunginya. Dia tidak ingin membuat Mona menunggu terlalu lama di kafe yang akan dia tuju.

Kurang dari dua puluh menit akhirnya Dirga sudah sampai di kafe yang Mona juga berada disana, nampak Mona dengan wajahnya yang kesal segera menemui Dirga di luar kafe itu.

"Kamu lambat sekali sih? Apa kamu sedang berduaan dengan istrimu itu?''

"Jaga bicaramu, jalanan macet kamu tahu itu?"

"Ya sudah, ayo kita masuk! Aku ingin memperkenalkan kamu dengan teman-temanku!''

Disana Dirga tidak begitu menyukai keinginan Mona dia takut kalau sampai tersorot kamera dan fotonya bisa saja tersebar di dunia maya, dia bisa jadi kambing guling kalau orang tuanya mengetahui dia masih berhubungan dengan Mona.

"Sayang, maaf lain kali saja ya? kamu tahukan bagaimana kalau sampai orang tuaku tahu kalau kita masih bersama, aku akan terbuang dari keluarga besarku! Kamu mau aku pergi tanpa membawa apapun dari rumah?" Disana nampak Mona mulai berfikir dia tidak ingin kehilangan aset besarnya itu.

"Ya sudah kalau begitu, bagaimana kalau kita ke apartemenku saja? kamu mau?"

"Baiklah kita ke apartemenmu saja!"

Akhirnya mereka berdua meninggalkan kafe itu, sedikit kelegaan di hati Dirga setidaknya dia akan aman bersama Mona kalau tidak di tempat umum.

Sesampainya di apartemen milik Mona, mereka segera turun dari mobil dan segera menuju ke apartemen Mona yang berada di lantai sepuluh.

Sesampainya di apartemen miliknya Mona segera mengajak Dirga untuk segera masuk, disana dia segera memeluk Dirga dalam pelukannya.

"Sayang kita tidur saja ya? Aku capek lain kali saja ya!" Dirga sedikit menolak keinginan Mona untuk memadu kasih.

"Apa kamu sudah bosan denganku?"

"Tidak, aku tidak akan bosan. Tapi hari ini aku benar-benar lelah sekali, lagian kemarin di kantor kita sudah melakukannya bukan?"

Sebenarnya Mona sangat kesal dengan penolakan Dirga, tapi mau tak mau dia harus mengikuti kemauan Dirga agar dirinya tetap bisa memenangkan hati seorang Dirga pewaris tunggal yang hartanya tidak akan habis sampai tujuh turunan.

''Baiklah, tapi sebelum itu temani aku minum sebentar ya?"

"Ya sudah, tapi jangan banyak-banyak ya? Nanti aku malah susah tidur!"

"Hanya sedikit saja!"

Mona segera membawa dua gelas air yang sudah di isi minuman untuk ia berikan pada Dirga dan dirinya, Mona ingin sedikit memberi sensasi pada Dirga pada minuman yang sudah ia berikan.

"Ya sudah kita tidur yuk?" Ajak Dirga saat dirinya sudah menghabiskan satu gelas minuman yang sudah Mona berikan.

"Kamu tidur dulu saja, aku masih sedikit lagi!" tolak Mona yang memang di gelasnya masih ada setengah lagi minuman yang belum dia habiskan.

Akhirnya Dirga segera masuk kedalam kamar milik Mona dan ingin segera merebahkan tubuhnya, tapi suara bunyi dari ponselnya membuatnya mengurungkan diri untuk segera tidur.

"Ayah?" Dirga sangat terkejut ternyata selarut ini Ayahnya menghubunginya pasti ada sesuatu yang penting.

"Ya Halo yah?"

"Halo Dirga, maaf kalau Ayah malam2 mengganggumu! Ayah sedang berada di depan rumahmu!" Disana Dirga sangat terkejut dengan ucapan Ayahnya, bagaimana kalau ayahnya tahu dia tidak ada di rumahnya.

"A-ayah maaf aku sedang tidak ada dirumah!" Dengan suara yang sedikit gemetar Dirga berucap.

"Apa! Jadi kamu dimana? Bukankah kamu seharusnya sedang bulan madu? jangan bilang kalau kamu masih menemui Mona lagi!" Suara Ayahnya yang keras sungguh membuat Dirga sangat ketakutan.

"Ti-tidak ayah, tadi Elisa memintaku membelikan sesuatu untuknya!''

"Apakah Elisa sedang hamil dan menginginkan sesuatu?"

"Dirga tidak tahu, tapi ada apa ayah malam-malam menemui Dirga?"

"Ada satu berkas yang besok harus kamu bawa, ini berkas penting! kamu segera pulang Ayah tunggu!"

Disana Dirga ketakutan sendiri, dia segera meraih jaket serta kunci mobilnya dia segera keluar begitu saja dari kamar Mona.

"Sayang kamu mau kemana?'' ucap Mona saat melihat Dirga keluar dari kamarnya.

"Aku harus segera pulang! Ayahku ada di depan rumahku dan menungguku pulang!" Disana Mona mulai panik, Dirga pulang dan obat yang di berikannya?

Bersambung ....

Tinggalkan jejak kalian readers like serta komennya terimakasih🙏😊♥️

Terpopuler

Comments

ria

ria

kelihatan kalo mona baikx sama dirga krn dirga anak org kaya..
semangat kuat elisa❤
kalo aq. punya suami macam dirga langsung tak tinggal saja buat apa dipertahankan..trs disantet online dirga jg mona biar tau rasa🙊

2024-02-16

2

Ara Julyana

Ara Julyana

semangat terus ya...

2024-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pernikahan
2 2. Kedatangan Mona
3 3. Kedatangan Mama Rina
4 4. Sesuatu dalam Minuman
5 5. Harus Terjadi Lagi
6 6. Di Toko Perhiasan
7 7. Menyusul Elisa
8 8. Permintaan Mona
9 9. Lima Orang Berbaju Hitam
10 10. Meminta Pertolongan
11 11. Kepanikan Dirga
12 12. Hadiah Bulan Madu
13 13. Mata-mata
14 14. Ancaman Mama Rina
15 15. Menuju Bandara
16 16. Keras kepala
17 17. Bunga Mawar Merah
18 18. Kejadian tak terduga
19 19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20 20. Sesuatu Terjadi
21 21. Kedatangan Edwin
22 22. Kembali Bertemu
23 23. Kecewa
24 24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25 25. Menemui Ayahnya
26 26. Saling Melepas Rindu
27 27. Kecurigaan Edwin
28 28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29 29. Kedatangan Dela
30 30. Black card
31 31. Bertemu dengan mantan suami
32 32. Partner Kerja
33 33.Rencana Mama Rina
34 34. Kepanikan Mona
35 35. Baku Hantam
36 36. Kepergian Elisa
37 37. Hamil???
38 38. Hasil Pemeriksaan
39 39. Menyimpan Rahasia
40 40. Mengungkap Rahasia
41 41. Penyesalan Dirga
42 42. Kemarahan Mona
43 43. Musuh Baru
44 44. Dirga mulai bangkit
45 45. Tidak sengaja bertemu
46 46. Mulai Curiga
47 47. Ingin melakukan pencarian
48 48. Bertemu dengan Berno
49 49. Kesombongan Mona
50 50. Menyemangati diri sendiri
51 51. Datang ke Villa
52 52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53 53. Mendengar kabar dari Elisa
54 54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55 55. Dua bulan kemudian
56 56. Terjadi sesuatu
57 57. Kedatangan orang tua Elisa
58 58. Kembali menyesal
59 59. Semakin membaik
60 60. Pemutusan kerja sama
61 61. Andrew dan Andrea
62 62. Pertemuan Mona dan Dirga
63 63. Cek lima juta
64 64. Pertemuan Steve dan Elisa
65 65. Mulai Bekerja
66 66. Gugatan Cerai
67 67. Kemarahan Mama Rosa
68 68. Pertemuan
69 69. Pengajuan Syarat
70 70. Pergi nya Elisa
71 71. Andai waktu bisa diputar kembali
72 72. Keputusan Cerai
73 73. Di kamar Hotel
74 74. Kemarahan Anita
75 75. Hilangnya semua harta Martin
76 76. Dokter Spesialis Saraf
77 77. Sesuatu terjadi pada Mona
78 78. Ketakutan Mona
79 79. Kepergian Mona
80 80. Dirga sangat menyesal
81 81. Ada apa dengan Mona?
82 82. Hasil cek darah
83 83. Bertemu dengan Pak Aditya
84 84. Mengetahui Kebenaran
85 85. Terjadi sesuatu
86 86. Kepanikan Pak Hartawan
87 87. Menemui kedua cucunya
88 88. Mencari Pengacara Pak Robert
89 89. Kemunculan Andreas
90 90. Mencari tahu tentang Gery Young
91 91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92 92. Bertemu dengan Elisa
93 93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94 94. Mengetahui kebenaran
95 95. Mona bertemu dengan Martin
96 96. Andrew dan Andrea di culik
97 97. Menuju ketempat lokasi
98 98. Mengetahui kebenaran
99 99. Petunjuk
100 100. Kedatangan polisi
101 101. Penangkapan Markus
102 102. Cerai?
103 103. Sesuatu terjadi
104 104. Ayah pengganti?
105 105. Mendapat jawaban
106 106. Penangkapan pak Hartawan
107 107. Rencana Lamaran
108 108. Kabar duka
109 109. Proses lamaran
110 110. Akhir dari Cerita Penyesalan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Awal pernikahan
2
2. Kedatangan Mona
3
3. Kedatangan Mama Rina
4
4. Sesuatu dalam Minuman
5
5. Harus Terjadi Lagi
6
6. Di Toko Perhiasan
7
7. Menyusul Elisa
8
8. Permintaan Mona
9
9. Lima Orang Berbaju Hitam
10
10. Meminta Pertolongan
11
11. Kepanikan Dirga
12
12. Hadiah Bulan Madu
13
13. Mata-mata
14
14. Ancaman Mama Rina
15
15. Menuju Bandara
16
16. Keras kepala
17
17. Bunga Mawar Merah
18
18. Kejadian tak terduga
19
19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20
20. Sesuatu Terjadi
21
21. Kedatangan Edwin
22
22. Kembali Bertemu
23
23. Kecewa
24
24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25
25. Menemui Ayahnya
26
26. Saling Melepas Rindu
27
27. Kecurigaan Edwin
28
28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29
29. Kedatangan Dela
30
30. Black card
31
31. Bertemu dengan mantan suami
32
32. Partner Kerja
33
33.Rencana Mama Rina
34
34. Kepanikan Mona
35
35. Baku Hantam
36
36. Kepergian Elisa
37
37. Hamil???
38
38. Hasil Pemeriksaan
39
39. Menyimpan Rahasia
40
40. Mengungkap Rahasia
41
41. Penyesalan Dirga
42
42. Kemarahan Mona
43
43. Musuh Baru
44
44. Dirga mulai bangkit
45
45. Tidak sengaja bertemu
46
46. Mulai Curiga
47
47. Ingin melakukan pencarian
48
48. Bertemu dengan Berno
49
49. Kesombongan Mona
50
50. Menyemangati diri sendiri
51
51. Datang ke Villa
52
52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53
53. Mendengar kabar dari Elisa
54
54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55
55. Dua bulan kemudian
56
56. Terjadi sesuatu
57
57. Kedatangan orang tua Elisa
58
58. Kembali menyesal
59
59. Semakin membaik
60
60. Pemutusan kerja sama
61
61. Andrew dan Andrea
62
62. Pertemuan Mona dan Dirga
63
63. Cek lima juta
64
64. Pertemuan Steve dan Elisa
65
65. Mulai Bekerja
66
66. Gugatan Cerai
67
67. Kemarahan Mama Rosa
68
68. Pertemuan
69
69. Pengajuan Syarat
70
70. Pergi nya Elisa
71
71. Andai waktu bisa diputar kembali
72
72. Keputusan Cerai
73
73. Di kamar Hotel
74
74. Kemarahan Anita
75
75. Hilangnya semua harta Martin
76
76. Dokter Spesialis Saraf
77
77. Sesuatu terjadi pada Mona
78
78. Ketakutan Mona
79
79. Kepergian Mona
80
80. Dirga sangat menyesal
81
81. Ada apa dengan Mona?
82
82. Hasil cek darah
83
83. Bertemu dengan Pak Aditya
84
84. Mengetahui Kebenaran
85
85. Terjadi sesuatu
86
86. Kepanikan Pak Hartawan
87
87. Menemui kedua cucunya
88
88. Mencari Pengacara Pak Robert
89
89. Kemunculan Andreas
90
90. Mencari tahu tentang Gery Young
91
91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92
92. Bertemu dengan Elisa
93
93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94
94. Mengetahui kebenaran
95
95. Mona bertemu dengan Martin
96
96. Andrew dan Andrea di culik
97
97. Menuju ketempat lokasi
98
98. Mengetahui kebenaran
99
99. Petunjuk
100
100. Kedatangan polisi
101
101. Penangkapan Markus
102
102. Cerai?
103
103. Sesuatu terjadi
104
104. Ayah pengganti?
105
105. Mendapat jawaban
106
106. Penangkapan pak Hartawan
107
107. Rencana Lamaran
108
108. Kabar duka
109
109. Proses lamaran
110
110. Akhir dari Cerita Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!