Setelah kepergian Mama Rina sikap Dirga kembali ke Dirga sebelumnya, dia segera masuk kedalam rumah dan meninggalkan Elisa yang masih berdiri disampingnya.
Elisa pun langsung mengikut Dirga masuk kedalam rumahnya tidak lupa dia sudah mengunci pintu rumah itu, dan segera menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya bersama Dirga.
Sesampainya di kamar itu, Dirga nampak terlihat sedang membawa batal dan selimut untuk ia bawa keluar dari kamar itu, disana mata Elisa heran melihatnya.
"Mas? Kamu mau kemana?"
"Aku akan tidur di kamar tamu!"
"Tidak perlu, biar aku saja yang tidur disana! Kamu tidur disini saja! Ini kan kamarmu?" Elisa segera mengambil baju-bajunya yang ternyata sudah ia siapkan dari siang dan sudah ia masukkan kedalam koper.
"Baguslah kalau kamu tahu!" Dirga sedikit pun tak melembutkan ucapannya, semua itu membuat hati Elisa sedikit sakit. Tidak dianggap pun tidak apa-apa asal dia tidak semena2 pada dirinya.
Elisa segera membawa kopernya dan pergi dari kamar itu, sesampainya di luar air matanya kembali mengalir membasahi pipinya. Dia tidak ingin membuat malu keluarga besarnya, entah sampai kapan dia akan menutupi masalah rumah tangganya yang baru saja ia bina menyesal pun tidak ada guna.
Sesampainya di kamar tamu Elisa segera membuka kopernya dan mulai memasukan semua pakaiannya kedalam lemari yang ada di kamar itu.
"Biarlah aku disini, mungkin ini lebih baik dari pada aku harus sekamar dengan Dirga."
Disana dia mulai merebahkan tubuhnya, seharian ini dia sungguh sangat lelah sekali. Padahal kalau dia tinggal bersama kedua orang tuanya dia tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah sama sekali semua sudah dikerjakan oleh asisten rumah tangganya.
Sementara itu dikamarnya Dirga nampak masih berbicara dengan Mona kekasihnya lewat sambungan telepon Mona ingin mengajak Dirga untuk pergi malam ini tapi Dirga sedikit menolaknya.
"Besok saja ya sayang, aku sangat lelah seharian di kantor!"
"Apa kamu tidak mencintaiku lagi?"
"Baiklah, dimana kamu sekarang? Aku akan menyusulmu!"
Setelah di beritahu oleh Mona dimana Dirga harus menyusulnya, Dirga dengan segera meraih jaketnya yang berada di dalam lemari miliknya, Dirga nampak terdiam sejenak setelah membuka lemari di depannya, ternyata semua baju Elisa sudah tidak ada di dalam lemari miliknya.
"Baguslah kalau dia sadar diri!" Ucapnya lirih.
Dengan menuruni tangga Dirga nampak pelan-pelan menapaki tangga itu, dia tidak ingin Elisa mengetahui kepergiannya. Nampak terlihat mengendap-endap Dirga buru-buru langsung ingin pergi dari rumah itu.
Sementara Elisa yang sedang berada di dapur nampak heran melihat gerak-gerik Dirga yang sudah seperti maling dirumahnya sendiri akhirnya dia mulai berjalan mendekati suaminya.
"Kamu mau kemana mas?" Nampak Dirga sangat terkejut dengan kedatangan Elisa yang sudah berdiri di belakangnya.
"Ka-kamu!" Kamu mengikuti aku ya?"
"Siapa yang mengikuti kamu si maaas? aku baru saja dari dapur, aku haus dan pergi kedapur untuk mengambil air minum."
"Kamu mau kemana?"
"Bukan urusanmu!"
"Apa aku tidak boleh tahu? bukankah kita sudah menikah dan seharusnya kita saling terbuka?"
"Aku tidak menginginkan pernikahan ini, seharusnya kamu tahu itu!"
"Kamu masih ingat, aku sudah tidak mau melanjutkan pernikahan ini! Tapi kamu yang meyakinkan sendiri kalau kita tetap bisa menikah. Apa aku salah?"
"Kamu salah, harusnya kamu menolaknya di hadapan semua keluarga besar! Aku tidak ingin di salahkan dalam pernikahan ini kalau aku yang membatalkannya!"
"Jadi? apa hanya aku yang harus terlihat salah di kedua keluarga kalau aku yang menolak pernikahan kita? pikiranmu picik sekali mas!"
"Sudah, jangan kamu lanjutkan! aku mau pergi!"
Dengan cepat Dirga langsung keluar dari rumahnya dan segera berjalan menuju ke dalam mobilnya, Elisa masih saja mengikuti langkah suaminya walaupun hatinya sudah terasa tersayat tapi dia tidak ingin membuat kekecewaan atas pernikahannya di hadapan keluarga besarnya.
Deru mobil Dirga sudah nampak terlihat keluar dari pelataran rumah itu, kini hanya tinggal Elisa yang masih berdiri menatap kepergian suaminya. Lagi-lagi air matanya harus berjatuhan kembali, dia tidak menginginkan pernikahan seperti ini.
Sementara itu Dirga masih melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sedari tadi Mona sudah berkali-kali menghubunginya. Dia tidak ingin membuat Mona menunggu terlalu lama di kafe yang akan dia tuju.
Kurang dari dua puluh menit akhirnya Dirga sudah sampai di kafe yang Mona juga berada disana, nampak Mona dengan wajahnya yang kesal segera menemui Dirga di luar kafe itu.
"Kamu lambat sekali sih? Apa kamu sedang berduaan dengan istrimu itu?''
"Jaga bicaramu, jalanan macet kamu tahu itu?"
"Ya sudah, ayo kita masuk! Aku ingin memperkenalkan kamu dengan teman-temanku!''
Disana Dirga tidak begitu menyukai keinginan Mona dia takut kalau sampai tersorot kamera dan fotonya bisa saja tersebar di dunia maya, dia bisa jadi kambing guling kalau orang tuanya mengetahui dia masih berhubungan dengan Mona.
"Sayang, maaf lain kali saja ya? kamu tahukan bagaimana kalau sampai orang tuaku tahu kalau kita masih bersama, aku akan terbuang dari keluarga besarku! Kamu mau aku pergi tanpa membawa apapun dari rumah?" Disana nampak Mona mulai berfikir dia tidak ingin kehilangan aset besarnya itu.
"Ya sudah kalau begitu, bagaimana kalau kita ke apartemenku saja? kamu mau?"
"Baiklah kita ke apartemenmu saja!"
Akhirnya mereka berdua meninggalkan kafe itu, sedikit kelegaan di hati Dirga setidaknya dia akan aman bersama Mona kalau tidak di tempat umum.
Sesampainya di apartemen milik Mona, mereka segera turun dari mobil dan segera menuju ke apartemen Mona yang berada di lantai sepuluh.
Sesampainya di apartemen miliknya Mona segera mengajak Dirga untuk segera masuk, disana dia segera memeluk Dirga dalam pelukannya.
"Sayang kita tidur saja ya? Aku capek lain kali saja ya!" Dirga sedikit menolak keinginan Mona untuk memadu kasih.
"Apa kamu sudah bosan denganku?"
"Tidak, aku tidak akan bosan. Tapi hari ini aku benar-benar lelah sekali, lagian kemarin di kantor kita sudah melakukannya bukan?"
Sebenarnya Mona sangat kesal dengan penolakan Dirga, tapi mau tak mau dia harus mengikuti kemauan Dirga agar dirinya tetap bisa memenangkan hati seorang Dirga pewaris tunggal yang hartanya tidak akan habis sampai tujuh turunan.
''Baiklah, tapi sebelum itu temani aku minum sebentar ya?"
"Ya sudah, tapi jangan banyak-banyak ya? Nanti aku malah susah tidur!"
"Hanya sedikit saja!"
Mona segera membawa dua gelas air yang sudah di isi minuman untuk ia berikan pada Dirga dan dirinya, Mona ingin sedikit memberi sensasi pada Dirga pada minuman yang sudah ia berikan.
"Ya sudah kita tidur yuk?" Ajak Dirga saat dirinya sudah menghabiskan satu gelas minuman yang sudah Mona berikan.
"Kamu tidur dulu saja, aku masih sedikit lagi!" tolak Mona yang memang di gelasnya masih ada setengah lagi minuman yang belum dia habiskan.
Akhirnya Dirga segera masuk kedalam kamar milik Mona dan ingin segera merebahkan tubuhnya, tapi suara bunyi dari ponselnya membuatnya mengurungkan diri untuk segera tidur.
"Ayah?" Dirga sangat terkejut ternyata selarut ini Ayahnya menghubunginya pasti ada sesuatu yang penting.
"Ya Halo yah?"
"Halo Dirga, maaf kalau Ayah malam2 mengganggumu! Ayah sedang berada di depan rumahmu!" Disana Dirga sangat terkejut dengan ucapan Ayahnya, bagaimana kalau ayahnya tahu dia tidak ada di rumahnya.
"A-ayah maaf aku sedang tidak ada dirumah!" Dengan suara yang sedikit gemetar Dirga berucap.
"Apa! Jadi kamu dimana? Bukankah kamu seharusnya sedang bulan madu? jangan bilang kalau kamu masih menemui Mona lagi!" Suara Ayahnya yang keras sungguh membuat Dirga sangat ketakutan.
"Ti-tidak ayah, tadi Elisa memintaku membelikan sesuatu untuknya!''
"Apakah Elisa sedang hamil dan menginginkan sesuatu?"
"Dirga tidak tahu, tapi ada apa ayah malam-malam menemui Dirga?"
"Ada satu berkas yang besok harus kamu bawa, ini berkas penting! kamu segera pulang Ayah tunggu!"
Disana Dirga ketakutan sendiri, dia segera meraih jaket serta kunci mobilnya dia segera keluar begitu saja dari kamar Mona.
"Sayang kamu mau kemana?'' ucap Mona saat melihat Dirga keluar dari kamarnya.
"Aku harus segera pulang! Ayahku ada di depan rumahku dan menungguku pulang!" Disana Mona mulai panik, Dirga pulang dan obat yang di berikannya?
Bersambung ....
Tinggalkan jejak kalian readers like serta komennya terimakasih🙏😊♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
kelihatan kalo mona baikx sama dirga krn dirga anak org kaya..
semangat kuat elisa❤
kalo aq. punya suami macam dirga langsung tak tinggal saja buat apa dipertahankan..trs disantet online dirga jg mona biar tau rasa🙊
2024-02-16
2
Ara Julyana
semangat terus ya...
2024-01-25
1