Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, akhirnya Elisa keluar dari kamar mandi tapi saat dia keluar dia sudah melihat Dirga tertidur pulas diatas tempat tidurnya.
"Bisa-bisanya kamu mas, baru juga ditinggal sebentar!" Elisa dengan segera pergi meninggalkan Dirga sendiri di kamarnya.
Dilantai bawah Elisa segera menemui asisten rumah tangganya, dia bermaksud mencari tahu tentang keberadaan orang yang sudah dikirim ayah mertuanya itu.
Disana nampak dua orang sedang sibuk didapur, disana mereka nampak sedang memasak sesuatu. Elisa segera turun dan mendekati kedua asisten rumah tangganya.
"Kalian sedang apa bi?" sapa Elisa disana.
"Eh...Nyonya muda kami sedang memasak untuk makan malam Nyonya!"
"Bisa tidak kalian panggil saya Elisa saja!"
"Kami tidak berani Nyonya!"
"Kenapa?"
"Kami hanya mengikuti perintah Nyonya besar saja, sekarang anda adalah majikan kami. Jadi ijinkan kami memanggil anda Nyonya muda saja!''
Elisa sebenarnya keberatan dengan panggilan Nyonya, tapi mereka hanya mengikuti perintah mama mertuanya saja. Elisa juga tidak bisa menentang perintah mama mertuanya.
''Sayang! kenapa kamu tidak membangunkan aku?'' Teriakan Dirga begitu keras sampai terdengar dari lantai bawah, rumah Dirga memang hanya berlantai dua, tapi rumah itu sangatlah luas.
Mendengar panggilan sayang dari Dirga, awalnya Elisa sangat kaget tapi dia teringat dengan mata-mata mamanya seperti yang sudah Dirga katakan. Pasti kali ini Dirga sedang melakukan aksi pura-puranya.
"Iya sayang sebentar!" Teriakan Elisa kini sudah sampai ditelinga Dirga, disana dia tersenyum Elisa ternyata tau apa yang sedang ia lakukan.
Disana nampak kepala asisten rumah tangga Dirga sedang mengawasi gerak-gerik kedua suami istri itu, dia memang di tugasi oleh Nyonya besarnya untuk selalu melaporkan perkembangan rumah tangga putra tunggalnya.
Diam-diam disana dia langsung menghubungi Nyonya besarnya untuk melaporkan kejadian yang baru saja ia dengar dari anak serta menantu dari Nyonyanya.
"Halo Nyonya!"
"Halo bi, bagaimana perkembangan disana?"
"Baru saja saya mendengar teriakan Tuan Dirga memanggil Nyonya muda dengan panggilan sayang Nyonya!"
"Benarkah?"
''Benar Nyonya, saya tidak berani berbohong!"
"Baiklah, terus awasi mereka berdua laporkan setiap perkembangannya. Jangan lupa siapkan barang-barang yang akan mereka bawa besok pagi untuk pergi bulan madu ke Eropa!''
"Baik nyonya!"
Sementara itu Elisa yang baru saja sampai di kamar Dirga dia dengan cepat segera masuk dan dengan sangat buru-buru dia langsung menutup pintu kamar itu.
"Ada apa mas kamu teriak-teriak begitu?''
"Kenapa kamu tidak membangunkan aku? kamu sengaja ya biar aku tidak pergi!"
"Memangnya mas Dirga mau pergi kemana? bahkan aku saja tidak tahu, bagaimana bisa aku sengaja tidak membangunkanmu!"
"Aku ingin menemui seseorang, jadi aku akan butuh bantuanmu untuk berpura-pura lagi kali ini!"
Disana Elisa mulai jenuh dengan harus terus berpura-pura di depan semua orang, dia ingin hidup normal seperti yang lain, menikmati keindahan berumah tangga. Bukan rumah tangga seperti ini yang ia ingikan.
"Aku harus berpura-pura apa mas?"
"Nanti kamu juga akan tahu!"
"Terserah kamu saja mas!"
Tanpa mereka ketahui ternyata mata-mata yang mama Dirga kirimkan sedang mendengarkan pembicaraan mereka dari balik pintu, dia segera mengirimkan pesan pada Nyonya besarnya atas apa yang baru saja ia dengar.
Malam hari pun tiba, Dirga sudah bersiap untuk segera bertemu dengan Mona, dia berjanji pada Mona untuk menemuinya diapartemen miliknya. Dirga nampak sedang menuruni tangga saat Elisa sedang ikut membantu menyiapkan makan malam.
"Sayang aku harus pergi dulu ya!" Ucap Dirga pada Elisa.
"Apa tidak sebaiknya kita makan malam dulu mas?''
"Aku sudah terlambat, nanti saja ya kalau aku sudah pulang!" Ucap Dirga dengan suaranya yang lembut, Dirga segera mendekati Elisa yang sedang duduk di meja makan. Entah mengapa tiba-tiba sebuah kecupan sudah mendarat dikening Elisa.
Disana Elisa sempat tidak percaya dengan sikap Dirga yang begitu mesra terhadapnya, lagi-lagi dia tersadar ini hanya permainan Dirga saja.
Dirga segera berjalan meninggalkan Elisa setelah aksinya berpamitan pada Elisa yang tidak biasanya ia lakukan, itu semata-mata hanya untuk menutupi rumah tangganya karena sekarang dia tahu di rumahnya sudah ada satu orang mata-mata dari mamanya.
Sesampainya di pintu rumahnya dan ingin segera keluar, tiba-tiba ponsel Dirga sudah berbunyi, dia segera merogoh ponselnya dari kantong celananya, disana dia segera melihat siapa yang sudah menghubunginya "Mama?"
"Halo ma!"
"Dirga! kamu mau kemana?"
"Ma-maksud mama?''
''Mama sudah tahu semua, kembali ke dalam atau kamu akan berhadapan dengan Ayah!"
Disana Dirga langsung panik, kenapa mamanya bisa tahu apa jangan-jangan mata-mata itu? Disana Dirga hanya bisa mengacak-acak rambutnya yang sebenarnya tidak gatal.
"Lho mas, kamu tidak jadi pergi?" Ucap Elisa saat melihat Dirga tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.
"Aku tidak jadi pergi! aku akan makan malam saja di rumah!" Ucap Dirga dengan kesal.
Disana salah satu dari mata-mata yang mama Dirga kirimkan hanya bisa tertawa didalam hati, ternyata laporannya sudah membuat Tuannya tidak jadi pergi meninggalkan Nyonya mudanya.
"Mas ada apa?" bisik Elisa di sampingnya.
"Sudahlah nanti saja aku ceritakan!"
Akhirnya Dirga dan Elisa makan malam bersama tanpa harus mereka rencanakan ternyata dengan ancaman mama Dirga sudah membuat Dirga ketakutan sendiri.
BERSAMBUNG...
BANTU LIKE SERTA KOMENNYA READERS KALAU KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI TERIMAKASIH🙏😊❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Soraya
klo aku yg jdi othor biarin Dirga pergi ikutin sampai mana baru ksh tau ibunya Dirga biar dipergokin langsung sama ibunya
2024-07-25
1
Jeni Safitri
😀😀😀 Lucu juga ya dirga
2024-03-19
1
ria
wkwkwkwk..
dirga kalahx sama bapak ibux...
takut kere dirga..
semangat elisa❤
2024-02-17
1