9. Lima Orang Berbaju Hitam

Akhirnya dengan sangat berat hati Elisa harus kembali pulang kerumah bersama Dirga, padahal dia ingin sekali malam ini bisa bermalam di rumah orang tuanya. Demi menjaga nama baik keluarga kali ini Elisa tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ga! langsung pulang ya, cepat buatkan mama cucu!" Ucap Mama Rina disambut anggukan juga dari mama Rosa.

Dirga hanya mampu tersenyum sedang Elisa masih terdiam menanggapi mertua serta mamanya berbicara, entah harus dengan apa Elisa menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah tangganya bersama Dirga.

"Ya sudah ma, kita pulang dulu! Mama ga mau Dirga anterin sekalian?"

"Tidak usah, mama pakai mobil sendiri! kan ada sopir mama juga!" Tolak mama Rina yang sebenarnya ingin membiarkan anak serta menantunya berduaan saja didalam mobil.

Akhirnya Dirga segera melajukan mobilnya setelah sudah berpamitan pada mama, serta mertuanya, di perjalanan baik Dirga dan juga Elisa masih sama-sama terdiam, belum ada satu pun yang mau membuka pembicaraan.

Setelah melakukan perjalanan hampir 30 menit akhirnya Dirga dan Elisa sampai juga di rumah mereka, masih dengan kebisuan mereka tak ada satu pun yang berbicara.

Elisa segera turun dari mobil dan dengan cepat berjalan menuju kepintu rumah itu, tapi suara Dirga dari dalam mobilnya menghentikan langkah Elisa yang akan segera membuka pintu.

"Elisa aku akan pergi dan mungkin malam ini aku tidak pulang, kunci semua pintu!" Disana Elisa segera menoleh ke arah Dirga yang ternyata masih berada di dalam mobil.

"Kamu mau kemana mas?"

''Bukan urusanmu!" jawaban Dirga membuat hati Elisa kembali merasakan sakit.

"Teganya mas kamu bilang bukan urusanku lalu untuk apa pernikahan ini? Dan kamu anggap aku apa?" Suara lirih Elisa mengiringi kepergian Dirga yang sudah mulai melajukan mobilnya meninggalkannya sendiri.

Elisa pun segera masuk kerumah itu, kalau boleh memilih seharusnya tadi dia tetap di rumah orang tuanya ketimbang harus sendiri lagi di rumah besar itu.

Sementara itu Dirga ingin sekali pergi ke apartemen milik Ronal, malam ini dia ingin menginap saja disana. Dirumahnya sendiri dan harus bersama Elisa, sudah membuatnya tidak nyaman, dia takut terjadi sesuatu lagi kalau harus berdua bersama Elisa.

"Nal, kamu ada diapartemen kan?" tanya Dirga saat sedang menelepon Ronal di dalam mobilnya.

"Ya aku ada di apartemen! Apa kamu mau ketempatku?"

"Ya, malam ini aku menginap di apartemenmu?"

"Lalu istrimu? kamu biarkan sendiri?" Tak ada jawaban lagi dari Dirga, Ronal segera mengecek ponselnya ternyata Dirga sudah mematikan sambungan teleponnya.

"Kebiasaan kamu Ga, bisa ga sih kamu menghargai Elisa!!" Kesal Ronal disana.

Tidak menunggu lama ternyata Dirga sudah sampai di apartemen milik Ronal, bel di apartemen itu pun berbunyi dan dengan cepat Ronal segera membukakan pintu apartemennya.

"Lama sekali kamu membukanya?"

"Baru juga kamu sampai dan aku langsung membukanya!"

Dirga segera masuk begitu saja tanpa menunggu Ronal mempersilahkannya untuk masuk, Dirga memang sudah terbiasa datang ke tempat Ronal. Walaupun mereka atasan dan bawahan tapi mereka tidak mempermasalahkan itu semua.

"Ga! apa kamu tidak kasihan dengan Elisa?"

"Ini bukan kemauanku, orang tuaku yang menginginkan semua ini. Bukan aku!"

"Tapi secara tidak langsung kamu mengorbankan Elisa di sini! Kamu menyakitinya!''

"Sudahlah Nal, aku kesini mau cari ketenangan bukan malah keributan. Sudah ini urusanku, aku minta kamu jangan ikut campur dengan masalahku!"

Ronal terdiam sejenak memang benar tidak seharusnya dia ikut campur dengan urusan rumah tangga sahabatnya, tapi rasa pedulinya membuat lupa siapa dirinya. Ronal hanya kasian pada Elisa, Dirga tidak tahu selama ini Ronal sudah memendam perasaan cintanya pada sosok Elisa yang kini sudah resmi menikah dengan sahabatnya.

Drrtttttt..

Drtttttt....

Sedari tadi ponsel milik Dirga terus bergetar, sebenarnya malam ini dia tidak mau diganggu siapa pun dia ingin ketenangan. Tapi getaran diponselnya sedari tadi tidak mau berhenti, dengan malas Dirga segera melihat siapa yang sudah menghubunginya.

"Mona?"

"Ya!"

"Halo sayang, kok kamu jawabnya begitu sih? Apa kamu marah sama aku?"

"Pikir saja sendiri!"

"Sayang sudahlah, aku tidak akan meminta kalung itu lagi, sekarang kamu dimana? Kita jalan yuk!" Disana Dirga segera melirik jam di tangannya ternyata sudah jam sembilan malam.

"Besok saja ya, sekarang sudah jam 9sembilan malam, aku janji besok aku akan mengajakmu kemana pun kamu mau ya?" Disana nampak Mona sedang berpikir.

"Baiklah, kamu janji ya?"

"Iya sayang aku janji! Sekarang aku tidur diapartemen Ronal dan aku tidak tidur di rumahku!" Disana nampak senyum sumringah Mona saat tahu Dirga ternyata tidak tidur satu kamar dengan Elisa.

"Baiklah sayang, selamat beristirahat. Jangan lupa besok kamu ada janji denganku!"

"Iya tunggu besok ya!"

Dengan cepat Dirga segera mengakhiri sambungan teleponnya, dia sudah sedikit tenang saat Mona sudah tidak meminta kalung yang sama dengan Elisa, sebenarnya Dirga tidak masalah kalau harus mengeluarkan uang tujuh ratus lima puluh juta tapi dia tidak suka kalau Mona meniru semua yang Elisa punya.

**

Sementara itu Elisa yang berada sendiri di rumahnya malah merasa tenang, malam ini Dirga tidak ada di rumah itu. Dia tidak perlu merasa was-was malam ini, dia bisa tidur nyenyak semalaman.

Tapi sendiri membuat Elisa sudah merasa bosan dia malah tidak bisa memejamkan matanya, entah mengapa malam ini dia merasa kesepian seharusnya dia bisa tidur pulas.

"Ya Tuhan kenapa dengan mataku, kenapa susah sekali aku pejamkan?" Dengan cepat Elisa mengambil obat tidurnya yang biasanya ia minum kalau sedang susah tidur.

Tidak menunggu lama akhirnya rasa kantuknya pun datang Elisa bisa memejamkan matanya begitu saja saat obat yang ia minum sudah mulai bereaksi.

Tanpa Elisa ketahui di luar pagar rumahnya sudah ada beberapa orang memakai baju hitam serta memakai tutup kepala serba hitam sedang mengintai rumah itu. Dua di antara mereka sedang mengawasi kamar milik Elisa yang baru saja lampu kamarnya terlihat mati.

Rumah Dirga memang masih terlihat sepi dia mengambil rumah disebuah perumahan Elit yang masih sepi penghuni hanya beberapa penghuni saja yang sudah menempati rumah mereka itu pun jaraknya terlalu jauh dari rumah Dirga.

"Sepertinya penghuninya baru saja tidur bos, lampunya baru saja mati!" Ucap seseorang disana.

"Kita lanjutkan tugas berikutnya, dua orang masuk dan tiga orang berjaga di depan rumah!"

Benar saja mereka berlima berperan dengan tugas mereka masing-masing, suara sedikit berisik tidak membuat Elisa terbangun dia masih saja nyenyak dalam tidurnya.

Dua orang sudah berhasil memanjat masuk lewat atas tembok pagar yang berada didekat pintu gerbang, tiga orang tetap berjaga di luar pagar itu. Sambil mengendap-endap mereka mulai berjalan mendekati pintu rumah Dirga.

Denga keahlian yang mereka punya akhirnya pintu itu mulai terbuka dua orang itu segera masuk kerumah itu dengan mata tajam mereka menyusuri ruangan yang semuanya nampak gelap. Satu kamar di lantai bawah sepertinya itu kamar yang sedang ditempati oleh pemilik rumah.

Seperti tugas yang di berikan untuk mereka, disana mereka harus menaiki tangga masuk kekamar atas yang kemungkinan itu adalah kamar Dirga, disana mereka akan mencari sesuatu.

Bersambung.....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian Readers terimakasih🙏😊♥️

Terpopuler

Comments

ria

ria

waduuh..perampok2x suruhan mona gk ya

2024-02-17

1

ria

ria

oala..ronal cinta elisa..

2024-02-17

1

Itha Fitra

Itha Fitra

wah,,scara tdk langsung.ibu mertua mmberi mslh kpd anak mantu ny ni..

2024-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pernikahan
2 2. Kedatangan Mona
3 3. Kedatangan Mama Rina
4 4. Sesuatu dalam Minuman
5 5. Harus Terjadi Lagi
6 6. Di Toko Perhiasan
7 7. Menyusul Elisa
8 8. Permintaan Mona
9 9. Lima Orang Berbaju Hitam
10 10. Meminta Pertolongan
11 11. Kepanikan Dirga
12 12. Hadiah Bulan Madu
13 13. Mata-mata
14 14. Ancaman Mama Rina
15 15. Menuju Bandara
16 16. Keras kepala
17 17. Bunga Mawar Merah
18 18. Kejadian tak terduga
19 19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20 20. Sesuatu Terjadi
21 21. Kedatangan Edwin
22 22. Kembali Bertemu
23 23. Kecewa
24 24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25 25. Menemui Ayahnya
26 26. Saling Melepas Rindu
27 27. Kecurigaan Edwin
28 28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29 29. Kedatangan Dela
30 30. Black card
31 31. Bertemu dengan mantan suami
32 32. Partner Kerja
33 33.Rencana Mama Rina
34 34. Kepanikan Mona
35 35. Baku Hantam
36 36. Kepergian Elisa
37 37. Hamil???
38 38. Hasil Pemeriksaan
39 39. Menyimpan Rahasia
40 40. Mengungkap Rahasia
41 41. Penyesalan Dirga
42 42. Kemarahan Mona
43 43. Musuh Baru
44 44. Dirga mulai bangkit
45 45. Tidak sengaja bertemu
46 46. Mulai Curiga
47 47. Ingin melakukan pencarian
48 48. Bertemu dengan Berno
49 49. Kesombongan Mona
50 50. Menyemangati diri sendiri
51 51. Datang ke Villa
52 52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53 53. Mendengar kabar dari Elisa
54 54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55 55. Dua bulan kemudian
56 56. Terjadi sesuatu
57 57. Kedatangan orang tua Elisa
58 58. Kembali menyesal
59 59. Semakin membaik
60 60. Pemutusan kerja sama
61 61. Andrew dan Andrea
62 62. Pertemuan Mona dan Dirga
63 63. Cek lima juta
64 64. Pertemuan Steve dan Elisa
65 65. Mulai Bekerja
66 66. Gugatan Cerai
67 67. Kemarahan Mama Rosa
68 68. Pertemuan
69 69. Pengajuan Syarat
70 70. Pergi nya Elisa
71 71. Andai waktu bisa diputar kembali
72 72. Keputusan Cerai
73 73. Di kamar Hotel
74 74. Kemarahan Anita
75 75. Hilangnya semua harta Martin
76 76. Dokter Spesialis Saraf
77 77. Sesuatu terjadi pada Mona
78 78. Ketakutan Mona
79 79. Kepergian Mona
80 80. Dirga sangat menyesal
81 81. Ada apa dengan Mona?
82 82. Hasil cek darah
83 83. Bertemu dengan Pak Aditya
84 84. Mengetahui Kebenaran
85 85. Terjadi sesuatu
86 86. Kepanikan Pak Hartawan
87 87. Menemui kedua cucunya
88 88. Mencari Pengacara Pak Robert
89 89. Kemunculan Andreas
90 90. Mencari tahu tentang Gery Young
91 91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92 92. Bertemu dengan Elisa
93 93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94 94. Mengetahui kebenaran
95 95. Mona bertemu dengan Martin
96 96. Andrew dan Andrea di culik
97 97. Menuju ketempat lokasi
98 98. Mengetahui kebenaran
99 99. Petunjuk
100 100. Kedatangan polisi
101 101. Penangkapan Markus
102 102. Cerai?
103 103. Sesuatu terjadi
104 104. Ayah pengganti?
105 105. Mendapat jawaban
106 106. Penangkapan pak Hartawan
107 107. Rencana Lamaran
108 108. Kabar duka
109 109. Proses lamaran
110 110. Akhir dari Cerita Penyesalan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Awal pernikahan
2
2. Kedatangan Mona
3
3. Kedatangan Mama Rina
4
4. Sesuatu dalam Minuman
5
5. Harus Terjadi Lagi
6
6. Di Toko Perhiasan
7
7. Menyusul Elisa
8
8. Permintaan Mona
9
9. Lima Orang Berbaju Hitam
10
10. Meminta Pertolongan
11
11. Kepanikan Dirga
12
12. Hadiah Bulan Madu
13
13. Mata-mata
14
14. Ancaman Mama Rina
15
15. Menuju Bandara
16
16. Keras kepala
17
17. Bunga Mawar Merah
18
18. Kejadian tak terduga
19
19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20
20. Sesuatu Terjadi
21
21. Kedatangan Edwin
22
22. Kembali Bertemu
23
23. Kecewa
24
24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25
25. Menemui Ayahnya
26
26. Saling Melepas Rindu
27
27. Kecurigaan Edwin
28
28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29
29. Kedatangan Dela
30
30. Black card
31
31. Bertemu dengan mantan suami
32
32. Partner Kerja
33
33.Rencana Mama Rina
34
34. Kepanikan Mona
35
35. Baku Hantam
36
36. Kepergian Elisa
37
37. Hamil???
38
38. Hasil Pemeriksaan
39
39. Menyimpan Rahasia
40
40. Mengungkap Rahasia
41
41. Penyesalan Dirga
42
42. Kemarahan Mona
43
43. Musuh Baru
44
44. Dirga mulai bangkit
45
45. Tidak sengaja bertemu
46
46. Mulai Curiga
47
47. Ingin melakukan pencarian
48
48. Bertemu dengan Berno
49
49. Kesombongan Mona
50
50. Menyemangati diri sendiri
51
51. Datang ke Villa
52
52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53
53. Mendengar kabar dari Elisa
54
54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55
55. Dua bulan kemudian
56
56. Terjadi sesuatu
57
57. Kedatangan orang tua Elisa
58
58. Kembali menyesal
59
59. Semakin membaik
60
60. Pemutusan kerja sama
61
61. Andrew dan Andrea
62
62. Pertemuan Mona dan Dirga
63
63. Cek lima juta
64
64. Pertemuan Steve dan Elisa
65
65. Mulai Bekerja
66
66. Gugatan Cerai
67
67. Kemarahan Mama Rosa
68
68. Pertemuan
69
69. Pengajuan Syarat
70
70. Pergi nya Elisa
71
71. Andai waktu bisa diputar kembali
72
72. Keputusan Cerai
73
73. Di kamar Hotel
74
74. Kemarahan Anita
75
75. Hilangnya semua harta Martin
76
76. Dokter Spesialis Saraf
77
77. Sesuatu terjadi pada Mona
78
78. Ketakutan Mona
79
79. Kepergian Mona
80
80. Dirga sangat menyesal
81
81. Ada apa dengan Mona?
82
82. Hasil cek darah
83
83. Bertemu dengan Pak Aditya
84
84. Mengetahui Kebenaran
85
85. Terjadi sesuatu
86
86. Kepanikan Pak Hartawan
87
87. Menemui kedua cucunya
88
88. Mencari Pengacara Pak Robert
89
89. Kemunculan Andreas
90
90. Mencari tahu tentang Gery Young
91
91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92
92. Bertemu dengan Elisa
93
93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94
94. Mengetahui kebenaran
95
95. Mona bertemu dengan Martin
96
96. Andrew dan Andrea di culik
97
97. Menuju ketempat lokasi
98
98. Mengetahui kebenaran
99
99. Petunjuk
100
100. Kedatangan polisi
101
101. Penangkapan Markus
102
102. Cerai?
103
103. Sesuatu terjadi
104
104. Ayah pengganti?
105
105. Mendapat jawaban
106
106. Penangkapan pak Hartawan
107
107. Rencana Lamaran
108
108. Kabar duka
109
109. Proses lamaran
110
110. Akhir dari Cerita Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!