Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya pesawat yang ditumpangi Elisa dan Dirga sudah sampai di Eropa, setelah turun dari pesawat disana mereka sudah disambut oleh beberapa orang penting yang sudah sengaja ayah Dirga sewa untuk menemani mereka selama di Eropa.
"Selamat pagi Pak Dirga, mari ikut kami, kami akan membawa anda ke hotel yang sudah disiapkan untuk bulan madu anda beserta istri!"
Disana baik Dirga dan Elisa sama-sama saling pandang, kini mereka hanya bisa mengikuti orang-orang itu. Disana kembali mata Dirga mulai menyusuri orang-orang disekelilingnya, mata Dirga berusaha mencari keberadaan Mona.
Sementara Mona sendiri sebenarnya masih berada di sekitar Dirga, dia masih memperhatikan Dirga dan orang-orang disekitarnya. "Elisa aku tidak akan membiarkan kamu merebut hati Dirga dari hatiku, seharusnya aku yang pergi bulan madu bersama Dirga, bukan kamu!!" kesal Mona disana.
Kini Dirga dan Elisa sudah berada didalam mobil, mereka akan segera dibawa menuju Hotel ketempat dimana mereka akan berbulan madu, disana nampak Dirga sangat gusar dia masih saja memikirkan Mona.
Sedang Mona sendiri ternyata tidak langsung pulang ke Indonesia, dia malah tetap mengikuti mobil Dirga yang berjalan menuju ke sebuah Hotel. 'Maafkan aku Ga, aku tetap akan mengikutimu sungguh kali ini aku tidak rela kalau kamu akan menghabiskan harimu berdua bersama Elisa!"
Sebenarnya ini kali kedua Mona datang ke Eropa, dulu dia juga pernah ke Eropa bersama mantan kekasihnya Edwin, sebelum dia bersama Dirga dia sudah sering menghabiskan malamnya bersama Edwin mantan kekasihnya yang juga seorang anak orang kaya walaupun masih kalah kaya dengan Dirga.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih dua puluh menit akhirnya Dirga dan Elisa sudah sampai di Romance Hotel, disana mereka segera masuk ke hotel itu, semua akses masuk ke Hotel itu sudah di lakukan oleh orang-orang kepercayaan Ayahnya. Elisa dan Dirga hanya mengikuti arahan saja.
Kini tibalah mereka sampai didepan kamar yang sudah di siapkan sebagai kamar pengantin untuk Dirga dan Elisa, orang-orang yang mengantar merekapun sudah pergi dari tempat itu, kini hanya tinggal mereka disana.
"Apa selama di Hotel kita akan satu kamar?" tanya Elisa disana.
"Tentu saja! bisa-bisanya kamu menanyakan pertanyaan itu!" Disana nampak Elisa terdiam.
Sementara itu Dirga sudah mulai masuk kekamar Hotel itu, setelah dirinya membuka pintu kini di tempatnya berdiri terlihat disana dia sudah di sambut dengan taburan bunga mawar merah disepanjang lantai kamar itu sampai menuju ke tempat tidur.
Elisa yang baru saja ikut masuk juga nampak kaget dia tidak menyangka kalau orang tua serta mertuanya menyiapkan kejutan untuk dirinya dan juga Dirga.
Untuk menghilangkan ketegangannya Elisa langsung berjalan melewati Dirga dan juga melewati taburan bunga di depannya. Elisa segera ingin menuju ketempat tidur, dia ingin bermaksud merebahkan tubuhnya yang kali ini benar-benar terasa sangat lelah.
Lagi-lagi dia kembali dikagetkan dengan pandangan didepannya diatas tempat tidur juga tak luput dengan banyaknya taburan bunga, sedang dibelakangnya kini sudah berdiri Dirga yang juga kaget setelah melihat diatas tempat tidur kamar itu penuh dengan bunga mawar merah.
Mereka masih sama-sama terdiam, seharusnya tempat itu adalah tempat yang paling romantis untuk mereka melakukan bulan madu. Tapi tidak seperti yang orang tua mereka inginkan pernikahan mereka hanya sekedar kebohongan belaka.
"Sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Elisa pada Dirga.
"Apa lagi kalau bukan menghabiskan bulan madu kita!"
"Apa?"
"Bukankah itu tujuan kita?"
"Tapi?"
"Tapi apa?"
Disana Elisa tidak bisa menjawab pertanyaan Dirga kembali kini badannya mulai merinding membayangkan sesuatu yang tiba-tiba sudah membuat aliran darahnya berdesir. Sementara itu Dirga nampak puas setelah membuat wajah Elisa sudah seperti kepiting rebus.
Sebenarnya Dirga hanya bercanda saja, dia ingin membuat Elisa bahagia atas keinginannya menikah dengannya, sebenarnya dihatinya tak pernah ada Elisa dihatinya tentu saja hanya ada Mona kekasihnya.
"Sudahlah, aku mau istirahat sepertinya badanku kurang enak badan!" ucap Dirga yang langsung merebahkan tubuhnya ketempat tidur.
''Apa kamu sakit?" tanya Elisa yang nampak khawatir dengan keadaan Dirga.
"Sedikit, mungkin kalau aku tidur sebentar akan lebih baik!"
"Baiklah istirahatlah aku aka bersih-bersih dulu!"
Disana Dirga langsung memejamkan matanya, sedang Elisa sedang sibuk membuka kopernya untuk segera mengambil baju-bajunya. Seharian berada di dalam pesawat sungguh membuat seluruh badannya terasa lengket.
Dia berencana ingin segera berendam di air hangat mungkin dengan berendam dia akan sedikit segar kembali, dia pun segera bergegas menuju ke kamar mandi. Elisa segera meyalakan kran air dengan air yang hangat.
"Berendam seperti ini memang rasanya enak sekali!" Ucap Elisa saat dia sudah melepas semua pakaiannya dan mulai masuk kedalam bathtub, disana dia nampak memejamkan matanya tak terasa rasa kantuknya tiba-tiba saja datang, menikmati berendam di air hangat membuat Elisa malah tertidur di dalam bathtub dengan kepala yang ia sandarkan dipinggiran bathtub kamar mandi itu.
Sudah hampir dua puluh menit Dirga tertidur kini dia mulai terbangun dari tempat tidurnya, dia sudah sedikit merasakan badannya terasa segar kembali, disana dia tidak melihat keberadaan Elisa.
"Dimana Elisa? bukankah tadi dia ingin membersihkan badannya? tapi kenapa dia tidak keluar-keluar dari dalam sana!"
Dirga nampak curiga, dia segera bangun dan berjalan mendekati pintu kamar mandi dia sedikit membuka kamar mandi didepannya, dikamar hotel itu kamar mandinya tidak memakai akses kunci untuk membukanya, jadi Dirga bisa langsung masuk ke dalamnya.
Tidak ada suara gemercik air, Dirga memberanikan diri langsung masuk ke kamar mandi itu, disana dia melihat Elisa seperti orang pingsan Dirga mulai panik disana.
''Elisa kamu kenapa?" saking paniknya Dirga segera berlari masuk kedalam kamar mandi, disela-sela rasa paniknya disana Dirga disuguhi pemandangan dengan melihat Elisa tidak memakai sehelai kain pun ditubuhnya. Melihat pemandangan itu Dirga hanya mampu menelan ludahnya sendiri selama bersentuhan dengan Elisa dia tidak pernah memperhatikan tubuh Elisa.
"Ternyata tubuhmu indah sekali El!" Entah mengapa tiba- tiba Dirga memuji kemolekan tubuh Elisa yang sedang dalam keadaan polos didepannya, disana juga nampak gunung kembar milik Elisa yang sungguh nampak padat dan berisi sampai membuat Dirga dan sesuatu di bawah sana sudah mulai meronta-ronta.
Entah mengapa tangan Dirga tiba-tiba saja mulai masuk kedalam air dan mulai ingin menelusup ke dalam sana, tapi tiba-tiba.
"Maaaas kamu mau ngapain?????"
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
halaah km baru nyadar dirga kalo elisa lebih segala2x dari mona yg seorg pelacur murahan..camkan itu
2024-02-17
1