Mona tidak bisa mencegah kepergian Dirga kalau sudah menyangkut tentang Ayahnya, mau tak mau Mona harus melepaskan kepergian Dirga untuk kembali kerumahnya.
Dengan kecepatan tinggi Dirga segera melajukan mobilnya, dia tidak ingin Ayahnya berpikir macam-macam tentang kepergiannya. Kurang dari dua puluh menit akhirnya mobilnya sudah sampai di depan rumahnya, nampak mobil Ayahnya masih berada disana.
Dirga segera turun dari mobilnya dan dengan cepat menemui ayahnya yang berada di depan mobilnya. Melihat kedatangan putranya Ayah Dirga langsung keluar dari dalam mobil.
''Sudah datang rupanya, lama sekali? dari mana saja kamu?''
''Hanya mencari buah Ayah.''
''Apa Elisa sedang hamil?''
''Aku juga tidak tahu, oya mana berkas yang Ayah mau berikan untukku?'' Dirga dengan cepat mencari alasan agar kebohongannya tidak semakin panjang.
''Ini, besok kamu serahkan berkas ini pada klien Ayah. Dia orang penting jaga nama baik perusahaan, ingat itu! kalau begitu Ayah langsung pulang ya, Ayah titip salam buat menantu Ayah!''
''I-Iya yah, nanti akan Dirga sampaikan!''
Dengan cepat Ayah Dirga segera melajukan mobilnya dan meninggalkan Dirga disana, mau tak mau Dirga harus kembali kerumahnya.
Saat ingin memasukkan mobilnya di garasi, Dirga merasakan keanehan pada tubuhnya, entah mengapa badannya terasa panas dan sesuatu dibawah sana tiba-tiba saja tegang dengan sendirinya, kali ini dia menginginkan sesuatu.
Mendengar deru mobil mulai memasuki halaman rumah, Elisa tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dia langsung mengintip dari tirai jendelanya, benar saja nampak suaminya baru saja pulang selarut ini.
Dengan cepat Elisa segera keluar dari kamarnya dia bermaksut membukakan pintu untuk suaminya, setelah pintu itu terbuka terlihat Dirga sudah berdiri di balik pintu.
"Kamu baru pulang mas, selarut ini?" Disana Dirga tidak menjawab pertanyaa istrinya, dia malah terdiam memandang lurus kewajah Elisa tanpa berkedip.
Disana nampak Elisa memakai baju tidurnya yang sedikit tipis hingga nampak terlihat pakaian dalamnya dari luar, entah mengapa Dirga sangat bernafsu sekali saat melihat pemandangan di depannya.
Dengan sedikit tidak sadar Dirga segera menyeret tangan Elisa untuk segera masuk kedalam rumah dia bermaksud ingin membawanya kekamarnya, disana Elisa berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Dirga, tapi rupanya Dirga sangat kuat menggenggamnya.
"Mas, lepaskan aku! kamu mau apa?" Dirga tak menjawab pertanyaan Elisa, sesampainya di kamarnya Dirga segera membawa Elisa ketempat tidurnya dan dengan segera menindih tubuh kecil Elisa.
"Mas, tolong jangan lakukan itu! Kamu sedang mabuk ya?" Elisa berusa memukul dada bidang milik Dirga agar suaminya mau melepaskannya.
Obat yang di taburkan ke minumannya oleh Mona kini membuatnya kehilangan akal dia sungguh menginginkan tubuh Elisa malam ini.
Tubuh Elisa seakan terkunci di bawah sana sampai Dirga bisa membuka satu persatu pakaian yang Elisa kenakan, kembali Elisa menangis saat tangan Dirga sudah mulai menyentuh bagian-bagian sensitif miliknya.
"Aku memang istrimu mas, tubuhku adalah milikmu. Tapi kalau kamu seperti ini malah kamu semakin menyakitiku!" Ucap lirih Elisa di bawah sana.
Dirga sudah tidak tahan lagi menahan sensasi panas di tubuhnya, dia segera melepas semua pakaian yang ia gunakan dan dengan cepat dia segera melakukan penyatuannya dengan Elisa, kembali tangis Elisa pecah saat rasa sakit kembali harus ia rasakan.
Dengan penuh bergairah, Dirga mulai menikmati permainannya, dia tidak peduli dengan tangisan Elisa yang memohon dirinya untuk segera menghentikan aksinya.
"Ternyata kamu sangat sempit sekali Elisa, aku menyukainya!" Racau Dirga disana.
Semakin cepat dan bertambah cepat Dirga sudah ingin sekali menumpahkan laharnya di dalam milik Elisa, disana Elisa mulai sedikit menikmati atas apa yang di lakukan oleh Dirga, tapi dia kembali menangis saat mengingat semua perlakuan Dirga terhadapnya.
Akhirnya tumpah lah sudah lahar itu didalam peraduan milik Elisa, disana Dirga langsung memeluk tubuh Elisa yang berada bawahnya, tanpa terlihat bersalah Dirga melakukan semua itu untuk kedua kalinya.
Disana air mata Elisa belum bisa berhenti dia terus saja menangis, menolak pun dia akan berdosa karena Dirga adalah suaminya. Setelah melakukan apa yang di inginkan Dirga malah langsung tertidur pulas di samping Elisa.
Disana Elisa segera bangun setelah Dirga sudah tidak memeluknya, dia berusa bangun dan ingin segera kembali kekamarnya. Dengan cepat dia segera memungut pakaiannya yang sudah berserakan di atas lantai, dengan sedikit terburu-buru dia memakainya.
Dengan sangat pelan Elisa berusah berjalan keluar dari kamar itu sambil sesekali melirik ke arah Dirga yang sudah tertidur pulas di tempat tidurnya, rasa sakit untuk berjalan kembali harus Elisa rasakan.
Sesampainya di kamarnya dia segera membersihkan tubuhnya kekamar mandi, Elisa kini sedang berdiri di depan cermin kamar mandinya dia mulai menatap tubuhnya yang kini sudah tidak suci lagi.
"Mengapa pernikahanku harus seperti ini? harusnya aku bahagia menikmati setiap sentuhan suamiku, tapi ternyata semua itu hanya kepalsuan yang kini aku rasakan!" Kembali dia menangisi atas apa yang sudah di lakukan oleh suaminya.
**
Pagi hari pun tiba, Dirga mulai terbangun dari tidurnya. Dia sangat kaget dengan apa yang terjadi, dia tertidur tanpa memakai pakaiannya. Dia berusaha mengingat kembali apa yang telah terjadi.
"Elisa? Apa aku semalam melakukan lagi dengan Elisa? tunggu! sepertinya ada yang salah, apa Mona yang sudah menjebakku semalam hingga aku bisa melakukan itu pada Elisa.
Disana Dirga sangat kesal sekali pada Mona, dia takut Elisa akan mengira kalau dia mencintainya apalagi dengan ulahnya semalam. Disana Dirga hanya bisa menyesal atas apa yang terjadi "Harusnya aku tidak menyentuh Elisa lagi!''
Dengan cepat Dirga langsung membersihkan dirinya, jam sudah menunjukan pukul tujuh dia harus buru-buru sampai di kantor karena ada berkas penting yang harus ia berikan pada klien Ayahnya.
Nampak Disana Dirga sedang menuruni tangga, dari atas dia mencoba mencari-cari sesuatu, biasanya jam segini sudah ada makanan yang sudah terhidang diatas meja makan, perutnya sungguh lapar.
Sesampainya di dapur dia tidak menemukan Elisa, di meja makan juga nampak tak ada satu makanan pun yang bisa ia makan. "Dasar pemalas!" Ucapnya.
"Siapa yang pemalas mas?" Tiba-tiba Elisa sudah ada di belakang Dirga.
"Apa kamu tidak masak?"
"Bukankah kamu tidak mau memakan masakanku?" Disana Dirga terdiam entah mengapa mulutnya bisa bertanya seperti itu, Elisa segera berjalan melewati dirinya, disana Dirga sedikit melirik ke arah Elisa Dirga melihat Elisa berjalan seperti menahan kesakitan.
"Apa itu ulahku tadi malam?" Disana Nampak Elisa sedang membuka lemari pendingin dia mencari sesuatu yang bisa ia masak. Dirga disana nampak melirik jam di tangannya, ternyata sudah jam tujuh lewat dia harus segera berangkat ke kantornya.
Belum sempat Elisa selesai memasak dia sudah tidak melihat Dirga ada di meja makan. "Kebiasaan kamu mas, kamu pergi tanpa berpamitan!" Rasa kesal menyelimuti hati Elisa dengan sikap Dirga yang tak menganggapnya ada.
Dirga dengan cepat membawa mobilnya untuk segera menuju kekantornya, selama ini Dirga tidak pernah memakai sopir pribadi dia sudah di didik apa-apa sendiri, jadi walaupun dia seorang Direktur tetap saja kemana-mana selalu sendiri.
Baru saja Dirga sampai di kantornya sebuah pesan dari ponselnya mengalihkan pandangan Dirga yang akan segera membuka pintu mobil, dia segera mengambil benda pipih di kantong celana nya "Mona?'' dengan cepat dia segera membaca pesan yang sudah Mona kirimkan.
"Sayang, semalam kamu langsung tidurkan? Tidak terjadi apa-apa denganmu bukan?"
Disana Dirga akhirnya mendapat jawaban, jadi benar Mona sudah membubuhkan sesuatu di minumannya sehingga dia untuk kedua kalinya melakukan penyatuan dengan Elisa.
Bersambung ..
Tinggalkan jejak kalian Readers Like serta komennya terimakasih🙏😊♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
semangaat kuat elisa❤..
semoga kebahagiaan akhirx yg kamu dapatkn
2024-02-16
1
ria
kereen jawabanmu elisa❤
2024-02-16
1
ria
ya iyalaa..daripd mona
2024-02-16
1