Elisa tidak mau larut dalam kesedihannya, dia segera masuk kedalam rumah itu. Kini dia berjalan mendekati meja makan yang sudah penuh dengan makanan yang sudah ia hidangkan, sebenarnya dia berharap suaminya bisa menghargai usahanya tapi sayangnya Dirga sepertinya tak mengharapkan pelayanan dari istrinya.
"Tanda merah itu? Apa semalam mas Dirga menghabiskan malam bersama Mona?"
Elisa tahu Dirga dan Mona Memang sudah menjalin hubungan cukup lama, dari awal dia meragukan pernikahan ini tapi dengan wajah manisnya Dirga meyakinkannya untuk tetap melanjutkannya.
Sesampainya di kantor, Dirga segera turun dari mobilnya dia segera di sambut oleh Ronal sahabatnya yang kini sudah ia jadikan sebagai asisten pribadinya.
"Tolong bawakan berkas-berkas yang ada di mobilku!" Perintah Dirga pada Ronal.
Dengan cepat Ronal segera masuk kedalam mobil milik Dirga, disana dia segera mengambil berkas yang ada di bangku bagian depan, mata Ronal juga melihat ada sebuah bekal kotak makan berada disana. Dia pikir mungkin Elisa sengaja membawakan bekal itu untuk suaminya, dia pun akhirnya mengambil bekal itu untuk di bawanya juga.
Dengan cepat Ronal segera mengikuti langkah Dirga dari belakang, disana nampak para karyawan menyambut kedatangan Direktur utama pemilik tunggal perusahan ternama di kota itu.
Dirga segera masuk keruangannya dengan di ikuti Ronal di belakangnya, sesampainya di ruangannya Dirga segera menghempaskan tubuhnya di atas kursi kerjanya.
"Kelihatannya kamu lelah sekali, berapa ronde kamu habiskan semalam?" Sudah biasa Ronal berbincang layaknya teman dengan Dirga, Dirga sendiri tidak mempermasalahkan itu.
"Aku sangat muak dengan pernikahan ini! Kamu tahu di hatiku hanya ada Mona yang akan selalu menjadi kekasihku!"
"Jadi, apa kamu tidak menyentuh Elisa sama sekali?"
"Sudahlah aku sedang tidak ingin membicarakan itu!" Nafas berat Dirga terlihat kala dia mengingat kejadian semalam bersama Elisa, sebenarnya dia hanya ingin memberi pelajaran pada Elisa yang sepertinya mengharapkan dirinya untuk menjadi suaminya.
Bahkan di hati Dirga tidak tahu betapa Elisa sangat menghormatinya, tapi nyatanya Dirga selama ini hanya berpura-pura dalam menjalin hubungan yang mereka bina, Dirga merasa hidupnya seperti sudah di atur kedua orang tuanya bahkan hubungannya saja dengan Mona tidak di restui oleh kedua orang tuanya.
Hatinya sangat hancur kala dia harus menerima Elisa menjadi istrinya, Elisa memang cantik perawakannya juga sangat menarik tapi Dirga tetap memilih Mona yang notabennya adalah seorang janda.
Dirga sangat tergila-gila sekali dengan Mona yang selalu ada di setiap hari menemaninya, Mona memang pandai merayu lelaki bahkan Dirga seorang pewaris tunggal mampu ia dapatkan.
Di sela-sela kerjanya Dirga merasakan perutnya sangatlah lapar, dia melirik bekal kotak makan diatas meja yang sudah Elisa berikan tadi, tapi dia sungguh tidak sudi menyentuhnya bahkan memakannya dia tak mau. Dia segera memanggil Ronal untuk datang keruangannya.
"Kamu memanggilku?"
"Ya, tolong pesankan aku sarapan!"
"Bukankah kamu tadi membawa bekal dari rumah!"
"Ini? ini buat kamu saja aku tidak sudi memakannya!''
"Ya sudah kalau begitu aku pesan kan sarapan untukmu! ini buat aku saja, pasti masakan Elisa sangat enak." nampak senyum miring Dirga menanggapi ucapan asistennya.
"Ya, ambillah!"
Dengan cepat Ronal segera mengambil kotak makan itu, dia pun ingin segera memesankan makanan untuk Dirga. Baru saja dia mau memesan tiba-tiba pintu ruangan itu sudah terbuka dengan sendirinya, nampak dari balik pintu seorang Mona datang menemui Dirga dengan membawakan sesuatu.
"Pagi sayang!" sapaan Mona membuat Dirga sangat terkejut.
"Mona! Kamu?"
Dirga sedikit kaget karena Mona sangat berani sekali datang ke kantornya, padahal Ayah Dirga sudah memberi peringatan padanya untuk tidak membiarkan Mona terlihat di kantor setelah Dirga resmi menikah dengan Elisa.
"Kenapa? Apa aku tidak boleh menemuimu?''
"Bukan begitu! Aku sudah bilang kapan pun kita bisa bertemu asal tidak di kantor ini!"
Disana Ronal hanya bisa menatap kesal pada Mona, entah ada apa dengan Dirga mengapa dia bisa jatuh cinta pada perempuan itu. Kalau di lihat Elisa lebih cantik dari Mona hanya berbeda di badannya saja, Mona nampak terlihat berisi di bandingkan Elisa yang bodinya menarik tapi perawakan kecil.
Disana tanpa canggung Mona segera duduk di pangkuan Dirga dengan tangannya yang ia lingkaran di leher Dirga, disana Ronal merasa tidak enak sendiri akhirnya dia memutuskan keluar dari ruangan itu.
"Sayang, apa kamu tidak merindukanku?"
"Bukankah kita semalam sudah menghabiskan malam bersama?"
"Tapi aku sangat merindukanmu." Dengan terampil Mona segera membuka dasi yang melingkar di leher Dirga.
"Sayang jangan disini! Kita bisa melakukan itu di tempat lain!"
"Kamu menolakku?"
"Bukan begitu, baiklah apa pun yang kamu mau akan aku penuhi."
Di kantor itu mereka akhirnya memadu kasih kembali, mereka tidak peduli kalau mereka masih berada di dalam kantor. Rasa lapar Dirga sudah tidak dihiraukannya bersama Mona terasa dunia milik berdua.
"Kamu benar-benar sangat kuat sayang!" ucap Mona memuji kejantanan seorang Dirga, deru nafas mereka saling bertautan saat Dirga sedikit lagi menuntaskan hasratnya yang akan ia selesaikan.
Ruangan dingin terasa menjadi panas saat dua kasih tak malu dengan apa yang sudah mereka lakukan, sedang Ronal yang masih menunggu di luar sungguh merasa kesal dengan Dirga, dulu Dirga tidak seperti ini semenjak mengenal Mona dia langsung berubah.
Hampir lima belas menit mereka habiskan untuk memadu kasih, mereka akhirnya menyudahi pergumulan panas itu. Disana Mona selalu puas dengan kenikmatan yang Dirga berikan, baru kali ini dia menemukan seorang laki-laki yang bisa memuaskannya di atas ranjang.
"Sayang, aku lupa! tadi aku membawakan sarapan untukmu!"
"Benarkah, Mana? Aku sudah lapar sekali aku belum sarapan sama sekali!"
"Apa istrimu tidak memberimu makan?"
"Dia masak, tapi aku tidak sudi makan makanan yang sudah dia buat!"
Disana nampak senyum kemenangan dari wajah Mona, ternyata setelah menikah pun Dirga tetap memilih dirinya dari pada istrinya. Disana nampak Dirga memakan dengan lahap makanan yang di bawakan olehnya. Dia bahkan lupa kalau Elisa juga memberinya bekal tadi.
Bersambung ....
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian readers happy reading! 😊🙏♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Adinda
jijik bngt lhat dirga gk kasihan sama elisha
2024-02-23
2
ria
semangaat kuat elisa..pasti akan ada karmax buat mona juga dirga nantix
2024-02-16
1
Ara Julyana
udah aku subcribe dan like tp blm punya hadiah ni buat othor😊
2024-01-25
1