11. Kepanikan Dirga

Kedua orang tua Dirga benar-benar marah dengan putra satu-satunya mereka, bisa-bisanya dia malah meninggalkan Elisa saat ada sesuatu sedang mengancam keselamatan istrinya.

"Sayang, kamu tunggu dulu ya! Mama dan Ayah akan segera datang membawa polisi! Kamu tetap disitu kunci kamarmu dan jangan kemana-mana!"

Kedua orang tua Dirga segera bergegas berangkat menuju kerumah Dirga, di sepanjang jalan pikiran mereka hanya tertuju pada keselamatan Elisa.

"Ma, coba kamu hubungi Dirga suruh dia pulang!" Dengan cepat Mama Dirga segera menghubungi ponsel milik Dirga tapi sedari tadi belum juga Dirga mengangkatnya.

"Tidak diangkat mas!"

"Ya sudah biar aku saja!" Akhirnya Ayah Dirga juga mencoba menghubungi Dirga, satu kali, dua kali ternyata tidak juga mendapat jawaban dari Dirga.

"Kemana sih anak itu! Coba aku cari tahu lewat Ronal.

Akhirnya Ayah Dirga segera menghubungi asisten Dirga yaitu Ronal siapa tahu dia tahu tentang keberadaan putranya sekarang, satu kali panggilan ternyata Ronal sudah mengangkatnya.

"Halo Pak!"

"Ya halo Ronal, maaf malam-malam saya mengganggu istirahatmu!"

"Tidak apa-apa Pak! Apa ada yang bisa saya bantu!"

"Apa kamu tahu Dirga ada dimana?"

"Dirga? Dirga ada diapartemen saya Pak!"

"Apa? Jadi dia menginap diapartemenmu!"

"Benar pak, semalam dia datang ke apartemen saya dan bilang ingin menginap ditempat saya!"

"Dimana ponselnya? Sedari tadi banyak orang menghubunginya tapi dia tidak juga mengangkatnya!"

"Saya akan bangunkan Dirga Pak!"

"Ya sudah cepat berikan ponselmu padanya saya mau bicara dengan Dirga!"

"Baik Pak!"

Dengan cepat Ronal segera membangunkan Dirga yang ternyata sedang tertidur pulas di sofa apartemen miliknya.

"Ga, bangun! Ayahmu menelponmu!'' disana Dirga mulai menggeliat saat Ronal membangunkannya, dengan mata yang masih mengantuk rasanya Dirga susah sekali untuk membuka matanya.

"Ga, cepat bangun! Ayahmu!" Belum sempat Ronal melanjutkan ucapannya saat dia mengatakan Ayahmu Dirga langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Ayah?"

"Iya ini!" Ronal segera memberikan ponselnya pada Dirga, disana Dirga langsung mengambil ponsel yang Ronal sodorkan.

"Halo yah!"

"Kenapa kamu tidak tidur di rumah? Kamu tahu istrimu sedang ketakutan sendirian di rumah, ada dua orang yang masuk kerumahmu!"

"Apa!" Dirga nampak kaget sekali dengan informasi yang baru saja ayahnya katakan, bukankah dia sudah menyuruh Elisa mengunci semua pintu, apa dia lupa menguncinya.

"Pulang sekarang!"

"Ba-baik Ayah!' Dirga segera mematikan sambungan teleponnya, dia sedikit panik dan dengan segera mengecek ponselnya ternyata sedari tadi banyak orang yang menghubunginya tapi dia tidak mendengarnya.

"Nal, ikut denganku! Ada pencuri dirumahku!"

"Apa! Baiklah! Aku ikut denganmu!" Dengan cepat mereka berdua segera memakai jaket, Dirga segera mengambil kunci mobil dan bergegas turun dari apartemen Ronal.

Sekarang sudah sangat larut malam, Dirga melirik jam ditangannya sekarang sudah hampir jam dua malam. Bagaimana bisa dia tertidur begitu nyenyak sedang Elisa dirumahnya sedang ketakutan, ada rasa kekhawatiran Dirga disana ditambah Ayahnya pasti akan marah besar atas kejadian malam ini.

''Nal, tolong lebih cepat lagi!''

"Baiklah!" Ronal segera menambah kecepatan laju mobilnya.

Sementara itu kedua orang tua Dirga ternyata sudah sampai dirumah Dirga, mereka segera turun dari mobil. Disana juga ada rombongan polisi yang sudah mereka bawa.

Dengan cepat Mama Dirga segera berlari masuk kedalam rumah setelah pintu rumah itu di buka paksa oleh beberapa polisi, Mama Rina benar-benar sangat mengkhawatirkan keselamatan menantunya.

Disana Mama Dirga segera menaiki tangga menuju ke kamar Dirga, sesampainya disana Mama Rina tak menemukan keberadaan Elisa.

''Dimana Elisa?'' Mama Rina semakin panik, atau jangan-jangan Elisa ada dikamar tamu?'' dengan langkah seribu Mama Rina segera berlari menuju kelantai bawah, dan kembali berlari menuju ke kamar tamu, benar saja kamar itu terkunci dari dalam.

''Sayang apa kamu ada didalam? ini Mama sayang buka pintunya, kamu sudah aman!''

Terlihat ada pergerakan dari gagang pintu didepannya, tidak menunggu lama keluarlah Elisa dengan wajahnya yang benar-benar nampak pucat.

''Mama!'' Elisa segera memeluk mama mertuanya, tumpahlah sudah air matanya dalam pelukan mama Rina.

''Tenang sayang kamu sudah aman!"

''Elisa!'' Suara Dirga disana nampak panik setelah melihat keberadaan Elisa yang masih berada dalam pelukan mamanya.

Disana Elisa segera melepas pelukannya dan segera menoleh ke tempat Dirga berdiri, disana nampak raut wajah Dirga yang terlihat pucat menahan ketakutan. Dirga langsung mendekati Elisa dan mamanya.

"Kamu tidak apa-apa sayang?" disana nampak Elisa begitu tercengang mendengar perkataan dari Dirga, Elisa baru tersadar pasti Dirga sedang memerankan aksinya didepan mama mertuanya.

"Kamu gimana si Ga! lihat istrimu pucat begini kamu tanya tidak apa-apa?'' mama Rina sungguh geram dengan sikap putranya sendiri.

Disana nampak Elisa masih terdiam, dia hanya mampu melihat Dirga yang sedang kena marah oleh mamanya sendiri entah dia harus senang atau sedih melihat suaminya dalam poisisi yang tidak bisa membela dirinya sendiri.

Beberapa polisi sudah mulai mencari tahu bukti-bukti terutama rekaman CCTV yang berada di dalam serta diluar rumah itu, kini nampak terlihat empat orang sedang duduk berama di ruang tamu.

"Dirga ada apa dengan rumah tanggamu?''

"Kami baik-baik saja Ayah!''

''Kalau baik-baik saja mengapa kejadian ini bisa terjadi? bukannya tidur di rumah bersama istrimu, kamu malah tidur di apartemen Ronal!''

Baik Dirga dan juga Elisa masih sama-sama terdiam, entah jawaban apa yang harus mereka katakan kali ini sudah pasti ayahnya akan tetap curiga dengan rumah tangganya.

"Maaf ayah, sepulang dari rumah mama kemarin kami sempat bertengkar, jadi mas Dirga pergi dari rumah!" kali ini Dirga tidak percaya mendengar perkataan istrinya, Elisa membela dirinya di depan kedua orang tuanya.

"Bertengkar? Bukankah kalian kemarin baik-baik saja!'' ucap mama Rina disana.

"Hanya masalah sedikit ma, dan maaf aku yang salah, mas Dirga tidak salah ma, yah?Mas Dirga maafkan aku ya?'' Disana Dirga tidak habis pikir mengapa Elisa rela mengorbankan dirinya dengan kesalahan yang dia buat.

''Ya sudah, Ayah tidak mau tahu siapa yang salah disini tapi Ayah minta mulai sekarang beri penjagaan di rumah ini, beri satpam dan juga asisten rumah tangga di rumah ini. Ayah tidak mau kejadian ini terulang kembali!''

''Ba-baik Ayah!"

**

Pagi hari disebuah markas disana sudah terlihat orang-orang yang semalam sudah gagal menjalankan tugas dari bosnya, disana mereka sedang menunggu bos mereka datang.

Benar saja tidak menunggu lama akhirnya orang yang mereka tunggu datang juga, nampak satu orang laki-laki dan satu perempuan sedang berjalan mendekati anak buah mereka.

''Kenapa anak buahmu bisa gagal? kalau begini caranya aku tidak mau membayar penuh kerja kalian!'' ucap perempuan yang sudah menyewa orang bayaran di depan mereka.

''Maafkan anak buah saya bos! Kali ini gagal tapi saya jamin kedepannya tidak akan gagal lagi!''

''Hanya mengambil kalung seharga tujuh ratus lima puluh juta kalian tidak mampu! Aku kecewa dengan kerja kalian!''

BERSAMBUNG.........

Bantu like serta komennya readers terimakasih

🙏😊♥️

Terpopuler

Comments

Aileen

Aileen

gk nyangka kerajaan Mona rupa ny

2024-03-04

1

Uthie

Uthie

Oalah... si Mona itu tohhh 🤨

2024-02-23

1

ria

ria

ternyata kerjaan mona si ular betina

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pernikahan
2 2. Kedatangan Mona
3 3. Kedatangan Mama Rina
4 4. Sesuatu dalam Minuman
5 5. Harus Terjadi Lagi
6 6. Di Toko Perhiasan
7 7. Menyusul Elisa
8 8. Permintaan Mona
9 9. Lima Orang Berbaju Hitam
10 10. Meminta Pertolongan
11 11. Kepanikan Dirga
12 12. Hadiah Bulan Madu
13 13. Mata-mata
14 14. Ancaman Mama Rina
15 15. Menuju Bandara
16 16. Keras kepala
17 17. Bunga Mawar Merah
18 18. Kejadian tak terduga
19 19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20 20. Sesuatu Terjadi
21 21. Kedatangan Edwin
22 22. Kembali Bertemu
23 23. Kecewa
24 24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25 25. Menemui Ayahnya
26 26. Saling Melepas Rindu
27 27. Kecurigaan Edwin
28 28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29 29. Kedatangan Dela
30 30. Black card
31 31. Bertemu dengan mantan suami
32 32. Partner Kerja
33 33.Rencana Mama Rina
34 34. Kepanikan Mona
35 35. Baku Hantam
36 36. Kepergian Elisa
37 37. Hamil???
38 38. Hasil Pemeriksaan
39 39. Menyimpan Rahasia
40 40. Mengungkap Rahasia
41 41. Penyesalan Dirga
42 42. Kemarahan Mona
43 43. Musuh Baru
44 44. Dirga mulai bangkit
45 45. Tidak sengaja bertemu
46 46. Mulai Curiga
47 47. Ingin melakukan pencarian
48 48. Bertemu dengan Berno
49 49. Kesombongan Mona
50 50. Menyemangati diri sendiri
51 51. Datang ke Villa
52 52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53 53. Mendengar kabar dari Elisa
54 54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55 55. Dua bulan kemudian
56 56. Terjadi sesuatu
57 57. Kedatangan orang tua Elisa
58 58. Kembali menyesal
59 59. Semakin membaik
60 60. Pemutusan kerja sama
61 61. Andrew dan Andrea
62 62. Pertemuan Mona dan Dirga
63 63. Cek lima juta
64 64. Pertemuan Steve dan Elisa
65 65. Mulai Bekerja
66 66. Gugatan Cerai
67 67. Kemarahan Mama Rosa
68 68. Pertemuan
69 69. Pengajuan Syarat
70 70. Pergi nya Elisa
71 71. Andai waktu bisa diputar kembali
72 72. Keputusan Cerai
73 73. Di kamar Hotel
74 74. Kemarahan Anita
75 75. Hilangnya semua harta Martin
76 76. Dokter Spesialis Saraf
77 77. Sesuatu terjadi pada Mona
78 78. Ketakutan Mona
79 79. Kepergian Mona
80 80. Dirga sangat menyesal
81 81. Ada apa dengan Mona?
82 82. Hasil cek darah
83 83. Bertemu dengan Pak Aditya
84 84. Mengetahui Kebenaran
85 85. Terjadi sesuatu
86 86. Kepanikan Pak Hartawan
87 87. Menemui kedua cucunya
88 88. Mencari Pengacara Pak Robert
89 89. Kemunculan Andreas
90 90. Mencari tahu tentang Gery Young
91 91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92 92. Bertemu dengan Elisa
93 93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94 94. Mengetahui kebenaran
95 95. Mona bertemu dengan Martin
96 96. Andrew dan Andrea di culik
97 97. Menuju ketempat lokasi
98 98. Mengetahui kebenaran
99 99. Petunjuk
100 100. Kedatangan polisi
101 101. Penangkapan Markus
102 102. Cerai?
103 103. Sesuatu terjadi
104 104. Ayah pengganti?
105 105. Mendapat jawaban
106 106. Penangkapan pak Hartawan
107 107. Rencana Lamaran
108 108. Kabar duka
109 109. Proses lamaran
110 110. Akhir dari Cerita Penyesalan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Awal pernikahan
2
2. Kedatangan Mona
3
3. Kedatangan Mama Rina
4
4. Sesuatu dalam Minuman
5
5. Harus Terjadi Lagi
6
6. Di Toko Perhiasan
7
7. Menyusul Elisa
8
8. Permintaan Mona
9
9. Lima Orang Berbaju Hitam
10
10. Meminta Pertolongan
11
11. Kepanikan Dirga
12
12. Hadiah Bulan Madu
13
13. Mata-mata
14
14. Ancaman Mama Rina
15
15. Menuju Bandara
16
16. Keras kepala
17
17. Bunga Mawar Merah
18
18. Kejadian tak terduga
19
19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20
20. Sesuatu Terjadi
21
21. Kedatangan Edwin
22
22. Kembali Bertemu
23
23. Kecewa
24
24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25
25. Menemui Ayahnya
26
26. Saling Melepas Rindu
27
27. Kecurigaan Edwin
28
28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29
29. Kedatangan Dela
30
30. Black card
31
31. Bertemu dengan mantan suami
32
32. Partner Kerja
33
33.Rencana Mama Rina
34
34. Kepanikan Mona
35
35. Baku Hantam
36
36. Kepergian Elisa
37
37. Hamil???
38
38. Hasil Pemeriksaan
39
39. Menyimpan Rahasia
40
40. Mengungkap Rahasia
41
41. Penyesalan Dirga
42
42. Kemarahan Mona
43
43. Musuh Baru
44
44. Dirga mulai bangkit
45
45. Tidak sengaja bertemu
46
46. Mulai Curiga
47
47. Ingin melakukan pencarian
48
48. Bertemu dengan Berno
49
49. Kesombongan Mona
50
50. Menyemangati diri sendiri
51
51. Datang ke Villa
52
52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53
53. Mendengar kabar dari Elisa
54
54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55
55. Dua bulan kemudian
56
56. Terjadi sesuatu
57
57. Kedatangan orang tua Elisa
58
58. Kembali menyesal
59
59. Semakin membaik
60
60. Pemutusan kerja sama
61
61. Andrew dan Andrea
62
62. Pertemuan Mona dan Dirga
63
63. Cek lima juta
64
64. Pertemuan Steve dan Elisa
65
65. Mulai Bekerja
66
66. Gugatan Cerai
67
67. Kemarahan Mama Rosa
68
68. Pertemuan
69
69. Pengajuan Syarat
70
70. Pergi nya Elisa
71
71. Andai waktu bisa diputar kembali
72
72. Keputusan Cerai
73
73. Di kamar Hotel
74
74. Kemarahan Anita
75
75. Hilangnya semua harta Martin
76
76. Dokter Spesialis Saraf
77
77. Sesuatu terjadi pada Mona
78
78. Ketakutan Mona
79
79. Kepergian Mona
80
80. Dirga sangat menyesal
81
81. Ada apa dengan Mona?
82
82. Hasil cek darah
83
83. Bertemu dengan Pak Aditya
84
84. Mengetahui Kebenaran
85
85. Terjadi sesuatu
86
86. Kepanikan Pak Hartawan
87
87. Menemui kedua cucunya
88
88. Mencari Pengacara Pak Robert
89
89. Kemunculan Andreas
90
90. Mencari tahu tentang Gery Young
91
91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92
92. Bertemu dengan Elisa
93
93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94
94. Mengetahui kebenaran
95
95. Mona bertemu dengan Martin
96
96. Andrew dan Andrea di culik
97
97. Menuju ketempat lokasi
98
98. Mengetahui kebenaran
99
99. Petunjuk
100
100. Kedatangan polisi
101
101. Penangkapan Markus
102
102. Cerai?
103
103. Sesuatu terjadi
104
104. Ayah pengganti?
105
105. Mendapat jawaban
106
106. Penangkapan pak Hartawan
107
107. Rencana Lamaran
108
108. Kabar duka
109
109. Proses lamaran
110
110. Akhir dari Cerita Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!