Kedua orang tua Dirga benar-benar marah dengan putra satu-satunya mereka, bisa-bisanya dia malah meninggalkan Elisa saat ada sesuatu sedang mengancam keselamatan istrinya.
"Sayang, kamu tunggu dulu ya! Mama dan Ayah akan segera datang membawa polisi! Kamu tetap disitu kunci kamarmu dan jangan kemana-mana!"
Kedua orang tua Dirga segera bergegas berangkat menuju kerumah Dirga, di sepanjang jalan pikiran mereka hanya tertuju pada keselamatan Elisa.
"Ma, coba kamu hubungi Dirga suruh dia pulang!" Dengan cepat Mama Dirga segera menghubungi ponsel milik Dirga tapi sedari tadi belum juga Dirga mengangkatnya.
"Tidak diangkat mas!"
"Ya sudah biar aku saja!" Akhirnya Ayah Dirga juga mencoba menghubungi Dirga, satu kali, dua kali ternyata tidak juga mendapat jawaban dari Dirga.
"Kemana sih anak itu! Coba aku cari tahu lewat Ronal.
Akhirnya Ayah Dirga segera menghubungi asisten Dirga yaitu Ronal siapa tahu dia tahu tentang keberadaan putranya sekarang, satu kali panggilan ternyata Ronal sudah mengangkatnya.
"Halo Pak!"
"Ya halo Ronal, maaf malam-malam saya mengganggu istirahatmu!"
"Tidak apa-apa Pak! Apa ada yang bisa saya bantu!"
"Apa kamu tahu Dirga ada dimana?"
"Dirga? Dirga ada diapartemen saya Pak!"
"Apa? Jadi dia menginap diapartemenmu!"
"Benar pak, semalam dia datang ke apartemen saya dan bilang ingin menginap ditempat saya!"
"Dimana ponselnya? Sedari tadi banyak orang menghubunginya tapi dia tidak juga mengangkatnya!"
"Saya akan bangunkan Dirga Pak!"
"Ya sudah cepat berikan ponselmu padanya saya mau bicara dengan Dirga!"
"Baik Pak!"
Dengan cepat Ronal segera membangunkan Dirga yang ternyata sedang tertidur pulas di sofa apartemen miliknya.
"Ga, bangun! Ayahmu menelponmu!'' disana Dirga mulai menggeliat saat Ronal membangunkannya, dengan mata yang masih mengantuk rasanya Dirga susah sekali untuk membuka matanya.
"Ga, cepat bangun! Ayahmu!" Belum sempat Ronal melanjutkan ucapannya saat dia mengatakan Ayahmu Dirga langsung membuka matanya lebar-lebar.
"Ayah?"
"Iya ini!" Ronal segera memberikan ponselnya pada Dirga, disana Dirga langsung mengambil ponsel yang Ronal sodorkan.
"Halo yah!"
"Kenapa kamu tidak tidur di rumah? Kamu tahu istrimu sedang ketakutan sendirian di rumah, ada dua orang yang masuk kerumahmu!"
"Apa!" Dirga nampak kaget sekali dengan informasi yang baru saja ayahnya katakan, bukankah dia sudah menyuruh Elisa mengunci semua pintu, apa dia lupa menguncinya.
"Pulang sekarang!"
"Ba-baik Ayah!' Dirga segera mematikan sambungan teleponnya, dia sedikit panik dan dengan segera mengecek ponselnya ternyata sedari tadi banyak orang yang menghubunginya tapi dia tidak mendengarnya.
"Nal, ikut denganku! Ada pencuri dirumahku!"
"Apa! Baiklah! Aku ikut denganmu!" Dengan cepat mereka berdua segera memakai jaket, Dirga segera mengambil kunci mobil dan bergegas turun dari apartemen Ronal.
Sekarang sudah sangat larut malam, Dirga melirik jam ditangannya sekarang sudah hampir jam dua malam. Bagaimana bisa dia tertidur begitu nyenyak sedang Elisa dirumahnya sedang ketakutan, ada rasa kekhawatiran Dirga disana ditambah Ayahnya pasti akan marah besar atas kejadian malam ini.
''Nal, tolong lebih cepat lagi!''
"Baiklah!" Ronal segera menambah kecepatan laju mobilnya.
Sementara itu kedua orang tua Dirga ternyata sudah sampai dirumah Dirga, mereka segera turun dari mobil. Disana juga ada rombongan polisi yang sudah mereka bawa.
Dengan cepat Mama Dirga segera berlari masuk kedalam rumah setelah pintu rumah itu di buka paksa oleh beberapa polisi, Mama Rina benar-benar sangat mengkhawatirkan keselamatan menantunya.
Disana Mama Dirga segera menaiki tangga menuju ke kamar Dirga, sesampainya disana Mama Rina tak menemukan keberadaan Elisa.
''Dimana Elisa?'' Mama Rina semakin panik, atau jangan-jangan Elisa ada dikamar tamu?'' dengan langkah seribu Mama Rina segera berlari menuju kelantai bawah, dan kembali berlari menuju ke kamar tamu, benar saja kamar itu terkunci dari dalam.
''Sayang apa kamu ada didalam? ini Mama sayang buka pintunya, kamu sudah aman!''
Terlihat ada pergerakan dari gagang pintu didepannya, tidak menunggu lama keluarlah Elisa dengan wajahnya yang benar-benar nampak pucat.
''Mama!'' Elisa segera memeluk mama mertuanya, tumpahlah sudah air matanya dalam pelukan mama Rina.
''Tenang sayang kamu sudah aman!"
''Elisa!'' Suara Dirga disana nampak panik setelah melihat keberadaan Elisa yang masih berada dalam pelukan mamanya.
Disana Elisa segera melepas pelukannya dan segera menoleh ke tempat Dirga berdiri, disana nampak raut wajah Dirga yang terlihat pucat menahan ketakutan. Dirga langsung mendekati Elisa dan mamanya.
"Kamu tidak apa-apa sayang?" disana nampak Elisa begitu tercengang mendengar perkataan dari Dirga, Elisa baru tersadar pasti Dirga sedang memerankan aksinya didepan mama mertuanya.
"Kamu gimana si Ga! lihat istrimu pucat begini kamu tanya tidak apa-apa?'' mama Rina sungguh geram dengan sikap putranya sendiri.
Disana nampak Elisa masih terdiam, dia hanya mampu melihat Dirga yang sedang kena marah oleh mamanya sendiri entah dia harus senang atau sedih melihat suaminya dalam poisisi yang tidak bisa membela dirinya sendiri.
Beberapa polisi sudah mulai mencari tahu bukti-bukti terutama rekaman CCTV yang berada di dalam serta diluar rumah itu, kini nampak terlihat empat orang sedang duduk berama di ruang tamu.
"Dirga ada apa dengan rumah tanggamu?''
"Kami baik-baik saja Ayah!''
''Kalau baik-baik saja mengapa kejadian ini bisa terjadi? bukannya tidur di rumah bersama istrimu, kamu malah tidur di apartemen Ronal!''
Baik Dirga dan juga Elisa masih sama-sama terdiam, entah jawaban apa yang harus mereka katakan kali ini sudah pasti ayahnya akan tetap curiga dengan rumah tangganya.
"Maaf ayah, sepulang dari rumah mama kemarin kami sempat bertengkar, jadi mas Dirga pergi dari rumah!" kali ini Dirga tidak percaya mendengar perkataan istrinya, Elisa membela dirinya di depan kedua orang tuanya.
"Bertengkar? Bukankah kalian kemarin baik-baik saja!'' ucap mama Rina disana.
"Hanya masalah sedikit ma, dan maaf aku yang salah, mas Dirga tidak salah ma, yah?Mas Dirga maafkan aku ya?'' Disana Dirga tidak habis pikir mengapa Elisa rela mengorbankan dirinya dengan kesalahan yang dia buat.
''Ya sudah, Ayah tidak mau tahu siapa yang salah disini tapi Ayah minta mulai sekarang beri penjagaan di rumah ini, beri satpam dan juga asisten rumah tangga di rumah ini. Ayah tidak mau kejadian ini terulang kembali!''
''Ba-baik Ayah!"
**
Pagi hari disebuah markas disana sudah terlihat orang-orang yang semalam sudah gagal menjalankan tugas dari bosnya, disana mereka sedang menunggu bos mereka datang.
Benar saja tidak menunggu lama akhirnya orang yang mereka tunggu datang juga, nampak satu orang laki-laki dan satu perempuan sedang berjalan mendekati anak buah mereka.
''Kenapa anak buahmu bisa gagal? kalau begini caranya aku tidak mau membayar penuh kerja kalian!'' ucap perempuan yang sudah menyewa orang bayaran di depan mereka.
''Maafkan anak buah saya bos! Kali ini gagal tapi saya jamin kedepannya tidak akan gagal lagi!''
''Hanya mengambil kalung seharga tujuh ratus lima puluh juta kalian tidak mampu! Aku kecewa dengan kerja kalian!''
BERSAMBUNG.........
Bantu like serta komennya readers terimakasih
🙏😊♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Aileen
gk nyangka kerajaan Mona rupa ny
2024-03-04
1
Uthie
Oalah... si Mona itu tohhh 🤨
2024-02-23
1
ria
ternyata kerjaan mona si ular betina
2024-02-17
1