Mobil yang membawa Elisa ternyata sudah sampai di depan rumahnya, Mama Elisa nampak sedang menyambut kedatangan putri kesayangannya. Mereka saling merindukan setelah beberapa hari mereka belum pernah bertemu lagi.
"Sayang, bagaimana kabarmu?"
"Elisa baik-baik saja Ma" Disana mereka saling berpelukan dan saling melepas rindu.
"Apa kamu sudah meminta ijin suamimu?"
"Sudah Ma, aku tadi sudah mengirim pesan kalau aku pulang ke rumah Mama, tapi sepertinya Mas Dirga sedang sibuk jadi suamiku belum membalasnya."
"Ya sudah kalau begitu, kita masuk dulu ya!"
Masuk kerumahnya kembali terasa membuat hati Elisa kembali menemukan dunianya, sebelum menikah setiap harinya dia akan menghabiskan setiap harinya hanya bersantai dan merebahkan tubuhnya di dalam kamarnya. Dia sangat merindukan kamar itu.
"Duduk sayang, ayo cerita ke mama bagaimana rasanya pertama kali menjadi seorang istri?" Disana Elisa nampak terdiam sebenarnya tidak ada yang bisa ia ceritakan pernikahannya sungguh menyedihkan, tapi demi menjaga kehormatan keluarganya Elisa kali ini harus berpura-pura bahagia.
"Apa'an si ma, mama pernah merasakan bagaimana pertama menikah kan?" Senyum malu-malu Elisa membuat mama Rosa mengerti dengan apa yang Putrinya rasakan, bahagia ya dia tahu putrinya pasti sedang menikmati indahnya pernikahan.
"Ma, bolehkah malam ini Elisa tidur di sini?"
"Boleh sayang, tapi sekarang kamu sudah mempunyai suami, kamu harus meminta ijin dulu kalau suamimu mengijinkan mama juga akan mengijinkan sayang!"
Elisa sedikit kecewa dengan jawaban Mama Rosa, sebenarnya dia ingin sekali selamanya di rumah itu. Kalau boleh memilih dia ingin menjadi Elisa yang kemarin.
**
Sementara itu Dirga yang baru saja selesai menemui tamu pentingnya kini sudah kembali keruangannya bersama Ronal, disana mereka masih berbincang sedikit mengenai kemajuan perusahaan yang ia pimpin.
"Bagaimana menurutmu?"
"Bagus, kita bisa memperbesar kembali perusahaan ku ini. Aku serahkan semua urusan ini padamu!"
Disela-sela diskusinya dengan Ronal, sedari tadi ponsel milik Dirga terus mendapat panggilan telepon entah dari siapa, dia mengira Mona yang menghubunginya Dirga masih sedikit kesal dengan ulah Mona.
"Ga, coba lihat dulu siapa yang menghubungimu! Siapa tahu penting!"
"Aku sedang malas, aku tahu dia pasti Mona. Bagaimana kalau kamu saja yang mengangkatnya?"
"Aku?"
"Ya, siapa lagi!"
Mau tak mau Ronal akhirnya mengambil ponsel milik Dirga yang sengaja Dirga simpan di dalam laci mejanya, hari ini dia tidak ingin berbicara pada Mona.
"Ga! Mamamu!" Ucap Ronal saat dia sudah melihat siapa yang sedari tadi menghubungi Dirga.
"Apa! Jadi dari tadi Mama menghubungiku?" Disana Dirga sedikit panik, dia langsung mengambil ponselnya dari tangan Ronal dan dengan cepat segera mengangkatnya.
"Ya halo ma!"
"Dirga! kenapa kamu baru mengangkatnya, sudah berapa kali mama telepon! kamu sedang sibuk apa sih?" Dengan kesal Mama Dirga berucap.
"Maaf ma, Dirga baru saja selesai bertemu dengan klien penting relasi dari ayah!"
"Mama sedari tadi ada di depan rumahmu! Tapi tak ada yang membukakan pintu, Elisa sepertinya tidak di rumah, dan ponselnya juga tidak bisa di hubungi!"
Dirga disana nampak terkejut, tidak biasanya Elisa pergi dari rumah. Mengapa Elisa juga tidak meminta ijin terlebih dahulu kalau dia mau pergi.
"Dirga! kamu tahu tidak istrimu di mana?"
"Dirga cari tahu dulu ma!" Dirga segera mematikan sambungan teleponnya, dia mulai mencari nomor Elisa di ponselnya setelah menemukan nomor kontaknya Dirga langsung menghubungi Elisa tapi benar seperti yang mamanya bilang ponsel milik Elisa tidak bisa di hubungi.
Sementara itu Elisa masih berada di dalam kamarnya, dia sungguh merindukan saat-saat masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Disana dia baru teringat dengan ponselnya, siapa tahu suaminya sudah membalas pesannya.
Elisa baru tahu kalau ternyata ponselnya sedari tadi dalam keadaan mati, dia lupa mengisi batre di ponselnya tadi. Mungkin saja suaminya menghubunginya, dia langsung buru-buru mengisi daya batrenya di kabel charge miliknya.
"Sayang, di mana ponselmu?" Tiba-tiba mama Rosa sudah masuk kedalam kamar Elisa.
"Ada ma, ponselku mati, sedari tadi aku lupa mengisi daya batrenya!''
"Pantas saja Rina menghubungi Mama!"
"Apa! Mama Rina menghubungi Mama?"
"Iya, katanya sedari tadi mertuamu sudah lama berada di depan rumah tapi kamu tidak kunjung membukakan pintu!"
"Ya Tuhan, terus dimana sekarang mama Rina?"
"Dia akan kesini, ada sesuatu yang ingin dia berikan untukmu!" Disana Elisa nampak berfikir apa yang ingin mama Rina berikan untuknya.
**
"Dirga, mama sudah tahu di mana istrimu!" Ucap Mama Dirga saat menghubungi Dirga kembali.
"Di mana ma?"
"Elisa pulang kerumah orang tuanya! Ada masalah apa sebenarnya kamu dengan Elisa?"
Dirga benar-benar panik saat tahu Elisa pulang kerumah orang tuanya, dia takut apakah gara-gara ulahnya semalam Elisa jadi meninggalkan rumahnya.
"Tidak bisa di biarkan, kalau sampai Ayah tahu Elisa kembali kerumah orang tuanya dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi posisiku bisa terancam!" resah Dirga disana.
"Tidak ada masalah ma, mungkin Elisa merindukan kedua orang tuanya!" Kilah Dirga disana
"Apa istrimu tidak meminta ijin terlebih dulu?"
"Mungkin sudah ma, tapi aku tadi sibuk jadi tidak sempat mengecek ponselku!"
"Ya sudah, mama akan menyusul Elisa di rumah Rosa. Kamu juga pulang kerja langsung jemput istrimu pulang!"
"I-iya ma, Dirga nanti akan segera kesana!"
"Ada apa Ga?" Tanya Ronal didepannya.
"Elisa pulang kerumah orang tuanya!" Disana Ronal tersenyum miring menanggapi ucapan Dirga, kalau dia jadi Elisa dia pasti akan melakukan hal yang sama, Dirga tak pernah menganggap Elisa ada, di hati Dirga hanya ada Mona, Mona dan Mona.
"Apa aku masih ada pertemuan lagi?"
"Tida ada Ga, hari ini sudah tidak ada jadwal lagi. Apa kamu akan menyusul istrimu? kalau begitu pergilah biar aku yang menyelesaikan tugasmu!''
Sebenarnya Dirga juga sedikit malas kalau bukan karen perintah mamanya mungkin saja dia tidak akan menjemput Elisa di rumah mertuanya.
"Baiklah, aku serahkan semua pekerjaanku pada mu! Aku akan segera menyusul Elisa!''
Akhirnya Dirga segera mengambil ponsel miliknya dan mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja kerjanya, dia segera keluar dari ruangan itu meninggalkan Ronal yang ia tugasi menyelesaikan semua pekerjaannya.
Sesampainya di dalam mobil Dirga dengan segera melajukan mobilnya menuju kerumah mertuanya sedang mamanya sendiri ternyata sudah sampai di rumah besannya.
"Rina kamu sudah datang?" ucap Mama Rosa saat tahu sang besan sudah datang.
"Ya, Ros! Dimana Elisa?"
"Ada didalam, kita masuk dulu ya!"
Akhirnya dua sahabat yang sekarang sudah sama-sama menjadi besan segera masuk kedalam rumah itu, Mama Dirga sudah tidak sabar menemui menantunya.
Melihat kedatangan mertuanya Elisa segera berlari menyambutnya disana, dengan senyum bahagia Mama Dirga segera memeluk Elisa.
"Sayang, besok-besok kalau mau pergi kasih tahu suamimu ya?"
"Elisa sudah meminta ijin mas Dirga ma, tapi sepertinya mas Dirga sedang sibuk dan tidak membuka pesan dariku!"
"Anak itu benar-benar ya! Nanti kalau sampai sini Mama akan memarahinya!"
"Mas Dirga mau kesini ma?"
"Tentu saja, dia akana menyusulmu dan membawamu pulang!" Ada sedikit kekecewaan di hati Elisa padahal niatnya dia ingin menginap saja di rumah orang tuanya malam ini.
Deru suara mobil Dirga sudah terdengar dari dalam rumah Elisa, disana Elisa langsung memerankan drama rumah tangganya agar kedua orang tuanya tidak curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Elisa kenapa kamu pergi tidak bilang sama aku?" Ucap Dirga saat dirinya melihat Elisa mendekati mobilnya.
"Aku sudah mengirimkan pesan padamu, tapi kamu belum membaca pesanku!" Dirga segera mengambil ponselnya dan mengecek pesan-pesan yang sudah masuk ke dalam ponselnya, ternyata banyak sekali pesan yang belum sempat ia baca.
Disana Dirga mulai mencari pesan yang katanya sudah Elisa kirimkan, benar saja pesan Elisa berada di barisan terakhir dari pesan yang belum sempat ia baca. Disana dia mulai membuka pesan itu, benar saja Elisa sudah meminta ijin padanya.
"Sudah di baca pesannya?"
"Ya, harusnya kamu menunggu jawaban dariku! Aku kan suamimu!" Disana Elisa tersenyum getir saat Dirga mengatakan dia suaminya, tapi dirumah itu dia tidak dianggap seorang istri oleh Dirga.
"Kenapa kalian masih berdiri disitu? Ayo cepat masuk!" Dari jauh mama Dirga sudah memanggil anak serta menantunya dari dalam rumah.
Disana Dirga dan Elisa langsung saling pandang, dari tatapan Dirga Elisa seolah tahu apa yang Dirga inginkan berpura-pura baik di depan kedua orang tua mereka.
"Iya, ma!'' Dirga tanpa basa basi tiba-tiba sudah menggandeng tangan Elisa dalam genggamannya dan segera membawa Elisa untuk segera masuk.
Sebenarnya Elisa sedikit risih dengan ulah Dirga, tapi mau bagaimana lagi dia harus menutupi semuanya demi nama baik keluarga besar mereka. Dia belum mau berterus terang atas apa yang terjadi tentang rumah tangganya karena kedua orang tua mereka baru saja berbahagia atas penyatuan dua keluarga.
Bersambung..
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN READERS KALAU KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI
TERIMAKASIH...🙏😊❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ria
semangat elisa😚
2024-02-16
1