7. Menyusul Elisa

Mobil yang membawa Elisa ternyata sudah sampai di depan rumahnya, Mama Elisa nampak sedang menyambut kedatangan putri kesayangannya. Mereka saling merindukan setelah beberapa hari mereka belum pernah bertemu lagi.

"Sayang, bagaimana kabarmu?"

"Elisa baik-baik saja Ma" Disana mereka saling berpelukan dan saling melepas rindu.

"Apa kamu sudah meminta ijin suamimu?"

"Sudah Ma, aku tadi sudah mengirim pesan kalau aku pulang ke rumah Mama, tapi sepertinya Mas Dirga sedang sibuk jadi suamiku belum membalasnya."

"Ya sudah kalau begitu, kita masuk dulu ya!"

Masuk kerumahnya kembali terasa membuat hati Elisa kembali menemukan dunianya, sebelum menikah setiap harinya dia akan menghabiskan setiap harinya hanya bersantai dan merebahkan tubuhnya di dalam kamarnya. Dia sangat merindukan kamar itu.

"Duduk sayang, ayo cerita ke mama bagaimana rasanya pertama kali menjadi seorang istri?" Disana Elisa nampak terdiam sebenarnya tidak ada yang bisa ia ceritakan pernikahannya sungguh menyedihkan, tapi demi menjaga kehormatan keluarganya Elisa kali ini harus berpura-pura bahagia.

"Apa'an si ma, mama pernah merasakan bagaimana pertama menikah kan?" Senyum malu-malu Elisa membuat mama Rosa mengerti dengan apa yang Putrinya rasakan, bahagia ya dia tahu putrinya pasti sedang menikmati indahnya pernikahan.

"Ma, bolehkah malam ini Elisa tidur di sini?"

"Boleh sayang, tapi sekarang kamu sudah mempunyai suami, kamu harus meminta ijin dulu kalau suamimu mengijinkan mama juga akan mengijinkan sayang!"

Elisa sedikit kecewa dengan jawaban Mama Rosa, sebenarnya dia ingin sekali selamanya di rumah itu. Kalau boleh memilih dia ingin menjadi Elisa yang kemarin.

**

Sementara itu Dirga yang baru saja selesai menemui tamu pentingnya kini sudah kembali keruangannya bersama Ronal, disana mereka masih berbincang sedikit mengenai kemajuan perusahaan yang ia pimpin.

"Bagaimana menurutmu?"

"Bagus, kita bisa memperbesar kembali perusahaan ku ini. Aku serahkan semua urusan ini padamu!"

Disela-sela diskusinya dengan Ronal, sedari tadi ponsel milik Dirga terus mendapat panggilan telepon entah dari siapa, dia mengira Mona yang menghubunginya Dirga masih sedikit kesal dengan ulah Mona.

"Ga, coba lihat dulu siapa yang menghubungimu! Siapa tahu penting!"

"Aku sedang malas, aku tahu dia pasti Mona. Bagaimana kalau kamu saja yang mengangkatnya?"

"Aku?"

"Ya, siapa lagi!"

Mau tak mau Ronal akhirnya mengambil ponsel milik Dirga yang sengaja Dirga simpan di dalam laci mejanya, hari ini dia tidak ingin berbicara pada Mona.

"Ga! Mamamu!" Ucap Ronal saat dia sudah melihat siapa yang sedari tadi menghubungi Dirga.

"Apa! Jadi dari tadi Mama menghubungiku?" Disana Dirga sedikit panik, dia langsung mengambil ponselnya dari tangan Ronal dan dengan cepat segera mengangkatnya.

"Ya halo ma!"

"Dirga! kenapa kamu baru mengangkatnya, sudah berapa kali mama telepon! kamu sedang sibuk apa sih?" Dengan kesal Mama Dirga berucap.

"Maaf ma, Dirga baru saja selesai bertemu dengan klien penting relasi dari ayah!"

"Mama sedari tadi ada di depan rumahmu! Tapi tak ada yang membukakan pintu, Elisa sepertinya tidak di rumah, dan ponselnya juga tidak bisa di hubungi!"

Dirga disana nampak terkejut, tidak biasanya Elisa pergi dari rumah. Mengapa Elisa juga tidak meminta ijin terlebih dahulu kalau dia mau pergi.

"Dirga! kamu tahu tidak istrimu di mana?"

"Dirga cari tahu dulu ma!" Dirga segera mematikan sambungan teleponnya, dia mulai mencari nomor Elisa di ponselnya setelah menemukan nomor kontaknya Dirga langsung menghubungi Elisa tapi benar seperti yang mamanya bilang ponsel milik Elisa tidak bisa di hubungi.

Sementara itu Elisa masih berada di dalam kamarnya, dia sungguh merindukan saat-saat masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Disana dia baru teringat dengan ponselnya, siapa tahu suaminya sudah membalas pesannya.

Elisa baru tahu kalau ternyata ponselnya sedari tadi dalam keadaan mati, dia lupa mengisi batre di ponselnya tadi. Mungkin saja suaminya menghubunginya, dia langsung buru-buru mengisi daya batrenya di kabel charge miliknya.

"Sayang, di mana ponselmu?" Tiba-tiba mama Rosa sudah masuk kedalam kamar Elisa.

"Ada ma, ponselku mati, sedari tadi aku lupa mengisi daya batrenya!''

"Pantas saja Rina menghubungi Mama!"

"Apa! Mama Rina menghubungi Mama?"

"Iya, katanya sedari tadi mertuamu sudah lama berada di depan rumah tapi kamu tidak kunjung membukakan pintu!"

"Ya Tuhan, terus dimana sekarang mama Rina?"

"Dia akan kesini, ada sesuatu yang ingin dia berikan untukmu!" Disana Elisa nampak berfikir apa yang ingin mama Rina berikan untuknya.

**

"Dirga, mama sudah tahu di mana istrimu!" Ucap Mama Dirga saat menghubungi Dirga kembali.

"Di mana ma?"

"Elisa pulang kerumah orang tuanya! Ada masalah apa sebenarnya kamu dengan Elisa?"

Dirga benar-benar panik saat tahu Elisa pulang kerumah orang tuanya, dia takut apakah gara-gara ulahnya semalam Elisa jadi meninggalkan rumahnya.

"Tidak bisa di biarkan, kalau sampai Ayah tahu Elisa kembali kerumah orang tuanya dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi posisiku bisa terancam!" resah Dirga disana.

"Tidak ada masalah ma, mungkin Elisa merindukan kedua orang tuanya!" Kilah Dirga disana

"Apa istrimu tidak meminta ijin terlebih dulu?"

"Mungkin sudah ma, tapi aku tadi sibuk jadi tidak sempat mengecek ponselku!"

"Ya sudah, mama akan menyusul Elisa di rumah Rosa. Kamu juga pulang kerja langsung jemput istrimu pulang!"

"I-iya ma, Dirga nanti akan segera kesana!"

"Ada apa Ga?" Tanya Ronal didepannya.

"Elisa pulang kerumah orang tuanya!" Disana Ronal tersenyum miring menanggapi ucapan Dirga, kalau dia jadi Elisa dia pasti akan melakukan hal yang sama, Dirga tak pernah menganggap Elisa ada, di hati Dirga hanya ada Mona, Mona dan Mona.

"Apa aku masih ada pertemuan lagi?"

"Tida ada Ga, hari ini sudah tidak ada jadwal lagi. Apa kamu akan menyusul istrimu? kalau begitu pergilah biar aku yang menyelesaikan tugasmu!''

Sebenarnya Dirga juga sedikit malas kalau bukan karen perintah mamanya mungkin saja dia tidak akan menjemput Elisa di rumah mertuanya.

"Baiklah, aku serahkan semua pekerjaanku pada mu! Aku akan segera menyusul Elisa!''

Akhirnya Dirga segera mengambil ponsel miliknya dan mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja kerjanya, dia segera keluar dari ruangan itu meninggalkan Ronal yang ia tugasi menyelesaikan semua pekerjaannya.

Sesampainya di dalam mobil Dirga dengan segera melajukan mobilnya menuju kerumah mertuanya sedang mamanya sendiri ternyata sudah sampai di rumah besannya.

"Rina kamu sudah datang?" ucap Mama Rosa saat tahu sang besan sudah datang.

"Ya, Ros! Dimana Elisa?"

"Ada didalam, kita masuk dulu ya!"

Akhirnya dua sahabat yang sekarang sudah sama-sama menjadi besan segera masuk kedalam rumah itu, Mama Dirga sudah tidak sabar menemui menantunya.

Melihat kedatangan mertuanya Elisa segera berlari menyambutnya disana, dengan senyum bahagia Mama Dirga segera memeluk Elisa.

"Sayang, besok-besok kalau mau pergi kasih tahu suamimu ya?"

"Elisa sudah meminta ijin mas Dirga ma, tapi sepertinya mas Dirga sedang sibuk dan tidak membuka pesan dariku!"

"Anak itu benar-benar ya! Nanti kalau sampai sini Mama akan memarahinya!"

"Mas Dirga mau kesini ma?"

"Tentu saja, dia akana menyusulmu dan membawamu pulang!" Ada sedikit kekecewaan di hati Elisa padahal niatnya dia ingin menginap saja di rumah orang tuanya malam ini.

Deru suara mobil Dirga sudah terdengar dari dalam rumah Elisa, disana Elisa langsung memerankan drama rumah tangganya agar kedua orang tuanya tidak curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Elisa kenapa kamu pergi tidak bilang sama aku?" Ucap Dirga saat dirinya melihat Elisa mendekati mobilnya.

"Aku sudah mengirimkan pesan padamu, tapi kamu belum membaca pesanku!" Dirga segera mengambil ponselnya dan mengecek pesan-pesan yang sudah masuk ke dalam ponselnya, ternyata banyak sekali pesan yang belum sempat ia baca.

Disana Dirga mulai mencari pesan yang katanya sudah Elisa kirimkan, benar saja pesan Elisa berada di barisan terakhir dari pesan yang belum sempat ia baca. Disana dia mulai membuka pesan itu, benar saja Elisa sudah meminta ijin padanya.

"Sudah di baca pesannya?"

"Ya, harusnya kamu menunggu jawaban dariku! Aku kan suamimu!" Disana Elisa tersenyum getir saat Dirga mengatakan dia suaminya, tapi dirumah itu dia tidak dianggap seorang istri oleh Dirga.

"Kenapa kalian masih berdiri disitu? Ayo cepat masuk!" Dari jauh mama Dirga sudah memanggil anak serta menantunya dari dalam rumah.

Disana Dirga dan Elisa langsung saling pandang, dari tatapan Dirga Elisa seolah tahu apa yang Dirga inginkan berpura-pura baik di depan kedua orang tua mereka.

"Iya, ma!'' Dirga tanpa basa basi tiba-tiba sudah menggandeng tangan Elisa dalam genggamannya dan segera membawa Elisa untuk segera masuk.

Sebenarnya Elisa sedikit risih dengan ulah Dirga, tapi mau bagaimana lagi dia harus menutupi semuanya demi nama baik keluarga besar mereka. Dia belum mau berterus terang atas apa yang terjadi tentang rumah tangganya karena kedua orang tua mereka baru saja berbahagia atas penyatuan dua keluarga.

Bersambung..

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN READERS KALAU KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI

TERIMAKASIH...🙏😊❤

Terpopuler

Comments

ria

ria

semangat elisa😚

2024-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pernikahan
2 2. Kedatangan Mona
3 3. Kedatangan Mama Rina
4 4. Sesuatu dalam Minuman
5 5. Harus Terjadi Lagi
6 6. Di Toko Perhiasan
7 7. Menyusul Elisa
8 8. Permintaan Mona
9 9. Lima Orang Berbaju Hitam
10 10. Meminta Pertolongan
11 11. Kepanikan Dirga
12 12. Hadiah Bulan Madu
13 13. Mata-mata
14 14. Ancaman Mama Rina
15 15. Menuju Bandara
16 16. Keras kepala
17 17. Bunga Mawar Merah
18 18. Kejadian tak terduga
19 19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20 20. Sesuatu Terjadi
21 21. Kedatangan Edwin
22 22. Kembali Bertemu
23 23. Kecewa
24 24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25 25. Menemui Ayahnya
26 26. Saling Melepas Rindu
27 27. Kecurigaan Edwin
28 28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29 29. Kedatangan Dela
30 30. Black card
31 31. Bertemu dengan mantan suami
32 32. Partner Kerja
33 33.Rencana Mama Rina
34 34. Kepanikan Mona
35 35. Baku Hantam
36 36. Kepergian Elisa
37 37. Hamil???
38 38. Hasil Pemeriksaan
39 39. Menyimpan Rahasia
40 40. Mengungkap Rahasia
41 41. Penyesalan Dirga
42 42. Kemarahan Mona
43 43. Musuh Baru
44 44. Dirga mulai bangkit
45 45. Tidak sengaja bertemu
46 46. Mulai Curiga
47 47. Ingin melakukan pencarian
48 48. Bertemu dengan Berno
49 49. Kesombongan Mona
50 50. Menyemangati diri sendiri
51 51. Datang ke Villa
52 52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53 53. Mendengar kabar dari Elisa
54 54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55 55. Dua bulan kemudian
56 56. Terjadi sesuatu
57 57. Kedatangan orang tua Elisa
58 58. Kembali menyesal
59 59. Semakin membaik
60 60. Pemutusan kerja sama
61 61. Andrew dan Andrea
62 62. Pertemuan Mona dan Dirga
63 63. Cek lima juta
64 64. Pertemuan Steve dan Elisa
65 65. Mulai Bekerja
66 66. Gugatan Cerai
67 67. Kemarahan Mama Rosa
68 68. Pertemuan
69 69. Pengajuan Syarat
70 70. Pergi nya Elisa
71 71. Andai waktu bisa diputar kembali
72 72. Keputusan Cerai
73 73. Di kamar Hotel
74 74. Kemarahan Anita
75 75. Hilangnya semua harta Martin
76 76. Dokter Spesialis Saraf
77 77. Sesuatu terjadi pada Mona
78 78. Ketakutan Mona
79 79. Kepergian Mona
80 80. Dirga sangat menyesal
81 81. Ada apa dengan Mona?
82 82. Hasil cek darah
83 83. Bertemu dengan Pak Aditya
84 84. Mengetahui Kebenaran
85 85. Terjadi sesuatu
86 86. Kepanikan Pak Hartawan
87 87. Menemui kedua cucunya
88 88. Mencari Pengacara Pak Robert
89 89. Kemunculan Andreas
90 90. Mencari tahu tentang Gery Young
91 91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92 92. Bertemu dengan Elisa
93 93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94 94. Mengetahui kebenaran
95 95. Mona bertemu dengan Martin
96 96. Andrew dan Andrea di culik
97 97. Menuju ketempat lokasi
98 98. Mengetahui kebenaran
99 99. Petunjuk
100 100. Kedatangan polisi
101 101. Penangkapan Markus
102 102. Cerai?
103 103. Sesuatu terjadi
104 104. Ayah pengganti?
105 105. Mendapat jawaban
106 106. Penangkapan pak Hartawan
107 107. Rencana Lamaran
108 108. Kabar duka
109 109. Proses lamaran
110 110. Akhir dari Cerita Penyesalan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Awal pernikahan
2
2. Kedatangan Mona
3
3. Kedatangan Mama Rina
4
4. Sesuatu dalam Minuman
5
5. Harus Terjadi Lagi
6
6. Di Toko Perhiasan
7
7. Menyusul Elisa
8
8. Permintaan Mona
9
9. Lima Orang Berbaju Hitam
10
10. Meminta Pertolongan
11
11. Kepanikan Dirga
12
12. Hadiah Bulan Madu
13
13. Mata-mata
14
14. Ancaman Mama Rina
15
15. Menuju Bandara
16
16. Keras kepala
17
17. Bunga Mawar Merah
18
18. Kejadian tak terduga
19
19. Kehilangan Sedikit Kesadaran
20
20. Sesuatu Terjadi
21
21. Kedatangan Edwin
22
22. Kembali Bertemu
23
23. Kecewa
24
24. Kepulangan Dirga dan Elisa
25
25. Menemui Ayahnya
26
26. Saling Melepas Rindu
27
27. Kecurigaan Edwin
28
28. Pertemuan dengan Ayah Dirga
29
29. Kedatangan Dela
30
30. Black card
31
31. Bertemu dengan mantan suami
32
32. Partner Kerja
33
33.Rencana Mama Rina
34
34. Kepanikan Mona
35
35. Baku Hantam
36
36. Kepergian Elisa
37
37. Hamil???
38
38. Hasil Pemeriksaan
39
39. Menyimpan Rahasia
40
40. Mengungkap Rahasia
41
41. Penyesalan Dirga
42
42. Kemarahan Mona
43
43. Musuh Baru
44
44. Dirga mulai bangkit
45
45. Tidak sengaja bertemu
46
46. Mulai Curiga
47
47. Ingin melakukan pencarian
48
48. Bertemu dengan Berno
49
49. Kesombongan Mona
50
50. Menyemangati diri sendiri
51
51. Datang ke Villa
52
52. Tidak berhasil menemukan Elisa
53
53. Mendengar kabar dari Elisa
54
54. Pertemuan Pak Hartawan dan Pak Aditya
55
55. Dua bulan kemudian
56
56. Terjadi sesuatu
57
57. Kedatangan orang tua Elisa
58
58. Kembali menyesal
59
59. Semakin membaik
60
60. Pemutusan kerja sama
61
61. Andrew dan Andrea
62
62. Pertemuan Mona dan Dirga
63
63. Cek lima juta
64
64. Pertemuan Steve dan Elisa
65
65. Mulai Bekerja
66
66. Gugatan Cerai
67
67. Kemarahan Mama Rosa
68
68. Pertemuan
69
69. Pengajuan Syarat
70
70. Pergi nya Elisa
71
71. Andai waktu bisa diputar kembali
72
72. Keputusan Cerai
73
73. Di kamar Hotel
74
74. Kemarahan Anita
75
75. Hilangnya semua harta Martin
76
76. Dokter Spesialis Saraf
77
77. Sesuatu terjadi pada Mona
78
78. Ketakutan Mona
79
79. Kepergian Mona
80
80. Dirga sangat menyesal
81
81. Ada apa dengan Mona?
82
82. Hasil cek darah
83
83. Bertemu dengan Pak Aditya
84
84. Mengetahui Kebenaran
85
85. Terjadi sesuatu
86
86. Kepanikan Pak Hartawan
87
87. Menemui kedua cucunya
88
88. Mencari Pengacara Pak Robert
89
89. Kemunculan Andreas
90
90. Mencari tahu tentang Gery Young
91
91. Kedatangan Andreas ke perusahaan Pak Aditya
92
92. Bertemu dengan Elisa
93
93. Pertemuan pak Aditya dengan pak Wilson
94
94. Mengetahui kebenaran
95
95. Mona bertemu dengan Martin
96
96. Andrew dan Andrea di culik
97
97. Menuju ketempat lokasi
98
98. Mengetahui kebenaran
99
99. Petunjuk
100
100. Kedatangan polisi
101
101. Penangkapan Markus
102
102. Cerai?
103
103. Sesuatu terjadi
104
104. Ayah pengganti?
105
105. Mendapat jawaban
106
106. Penangkapan pak Hartawan
107
107. Rencana Lamaran
108
108. Kabar duka
109
109. Proses lamaran
110
110. Akhir dari Cerita Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!