Lihatlah Rasaku

Lihatlah Rasaku

bab 1

Semua panik saat mengetahui calon pengantin wanita kabur, padahal hari pernikahan akan digelar besok. Reva hanya meninggalkan sepucuk surat di atas meja riasnya yang berisi tentang kepergiannya meninggalkan rumah karena belum siap untuk menikah.

Rendy Prasetya adalah putra pebisnis kondang di kota tersebut harus menelan pil pahit saat mengetahui bahwa calon istrinya pergi meninggalkannya di saat hari kebahagiaan segera dilaksanakan.

Laki-laki yang berusia hampir 30 tahun itu sangat kecewa dengan keputusan sang kekasih yang secara mendadak dan tanpa memberitahu sebelumnya padanya sehingga membuatnya merasa malu dan frustasi.

Revalina yang sudah hampir 3 tahun bertahta di dalam hatinya dengan tega meninggalkannya di saat ia sudah benar-benar mencintainya.

Tak bisa dipungkiri bahwa Rendy begitu kecewa dan berusaha untuk membenci perempuan tersebut, tetapi lagi-lagi dengan rasa cintanya yang begitu besar mampu mengalahkan rasa bencinya pada Reva.

Hingga Rendy ingin mengundurkan pernikahan mereka dan masih berusaha menunggu sang kekasih datang untuk jalani kehidupan bersama dirinya.

Rendy masih begitu yakin bahwa Reva masih sangat mencintainya dan akan segera kembali untuk menemuinya dan mengikat janji suci bersama.

" Apa kamu masih tetap mau mengundur pernikahanmu dan menunggu wanita tersebut kembali? Apa kamu sudah gila Ren? Dimana otak kamu? Apa yang akan orang-orang katakan ketika mengetahui pernikahanmu batal padahal semuanya sudah siap, beribu-ribu undangan sudah disebar dan besok adalah hari yang sudah ditetapkan sebagai hari bahagiamu tapi dengan seenak jidat kekasihmu itu justru kabur entah ke mana." Sentak Arga sang Papa dengan wajah yang diliputi amarah yang memuncak.

Laki-laki paruh baya Itu tampak memarahi putranya yang terlalu dibutakan oleh cinta hingga sudah tak bisa lagi membedakan mana wanita yang serius dan mana yang modus.

Tak jauh dari tempat kedua pria yang sedang bicara itu, terdengar tangis seorang wanita yang duduk di sofa ruang tengah karena melihat putranya yang ditinggal oleh kekasihnya.

Wanita itu merasa sesak dan tidak sanggup membayangkan betapa malu keluarganya besok karena undangan pernikahan sudah disebar dan para tamu pasti akan datang. Semua yang sudah disiapkan termasuk dekorasi yang begitu mewah itu terancam batal. Sebagai keluarga terpandang dan terhormat, Citra tidak ingin jika nama baik keluarganya tercoreng begitu saja dan berimbas pada perusahaannya.

" Papa tidak mau tahu pokoknya kamu besok harus tetap menikah." Titah Arga yang sudah tidak bisa diganggu gugat lagi.

"Tapi menikah dengan siapa Pak Reva sudah pergi!" Ucap Rendi yang sudah sangat kacau.

"Kamu sudah tidak perlu pusing memikirkan siapa pengganti Reva, karena papa akan mencarikan wanita yang pantas dan yang benar-benar mencintaimu. Percuma Papa membiarkanmu bebas memilih istri, nyatanya kamu dicampakkan begitu saja dan membuat malu keluarga kita. Pernikahan ini tidak boleh batal, kamu mau kita semua menanggung malu hanya karena perbuatan wanita tidak jelas itu?" Tutur Arga.

Sejak awal Arga memang sudah tidak menyukai wanita pilihan Rendy. Tapi karena bujukan sang istri dengan mengatasnamakan kebahagiaan sang anak, akhirnya dengan berat hati Arga merestui hubungan mereka.

Rendy hanya bisa pasrah dengan keadaan, di mana Papanya ingin ia tetap melaksanakan pernikahan itu dengan wanita yang dipilihkan oleh orang tuanya. Pria itu tak berdaya ketika Papanya mengancam akan mencabut semua fasilitas mewah yang selama ini ia dapatkan serta mencabut Rendy sebagai pewaris tunggal kekayaan keluarganya.

Kini Arga dan Citra sedang duduk di hadapan sahabatnya. Mereka meninggalkan Rendy di rumah dan berkunjung ke rumah sahabatnya walaupun malam sudah larut.

"Arga? Citra? Ada apa kalian malam-malam datang ke sini? Bukankah kalian seharusnya mempersiapkan pesta Rendy untuk esok hari?" Tanya Dika sahabat Arga.

Belum sempat Arga menjawab, Sari istri Dika datang menyuguhkan minuman.

" Ayo diminum dulu nanti baru lanjut ceritanya." Titah Sari.

Arga dan Citra meminum teh yang sudah disiapkan oleh sahabat mereka. Sejak mendapat kabar perginya calon menantu mereka, keduanya belum sempat makan ataupun minum.

Rasa panik membuat keduanya tidak terpikirkan untuk mengisi perut mereka. Karena yang ada di kepala mereka hanyalah bagaimana caranya agar besok bisa mendapatkan pengantin perempuan pengganti Reva.

"Jadi ada perlu apa sehingga membuatmu datang ke sini di saat tengah malam begini. Sepertinya ada sesuatu yang mendesak?" Tanya Dika.

"Calon istrinya Rendy kabur." Jawab Arga dengan perasaan masih begitu kesal.

"Kabur? Kenapa bisa begitu? Bukankah Arga dan calon istrinya sudah sama-sama saling mencintai?" Sahut Sari yang berada disamping Citra.

"Kami tidak mengetahui alasan pastinya apa tapi hanya ada sepucuk surat yang ditinggalkan dan mengatakan bahwa ia belum siap untuk menikah." Jawab Citra.

Tangis wanita itu kembali pecah mengingat kembali nasib putranya.

Sari memeluk sahabatnya tersebut, berusaha menenangkan dan memberikan masukkan agar Citra kuat dan sabar dalam menghadapi masalah ini.

"Yang sabar ya Cit pasti semua ini akan ada hikmahnya." Ucap Sari sambil mengelus punggung Citra.

" Aku tidak tahu gimana besok harus menghadapi tamu yang sudah hadir. Pasti mereka menertawakan kami karena pernikahan putra kami satu-satunya gagal. Sar Tolong bantu kami." Ucap Citra memohon.

"Kalian yang tenang ya! Kami akan berusaha membantu kalian kok." Jawab Dika.

"Kamu bener Dik? Hanya kalian harapan kami satu-satunya untuk membantu kita keluar dari masalah ini. Jadi tolong bantu kami ya!" Kali ini harga ikut memohon seperti istrinya.

" Iya pasti aku bantu kok. Terus kita suruh gimana untuk membantu kamu?" Tanya Dika yang merasa iba melihat kedua sahabatnya itu memohon padanya.

"Izinkan Anin untuk menikah dengan Rendy untuk menggantikan Reva!" Ucap Arga.

"Apa? Kamu gila ya Ar? Kamu pikir putriku apaan bisa menggantikan calon menantumu? Aku tidak akan menyerahkan putriku satu-satunya untuk menikah dengan putramu karena putramu tidak mencintai putriku sedikitpun dan aku tidak ingin membuat putriku sakit hati karenanya." Dika berusaha menolak permohonan Arga.

"Aku mohon Dik! Awalnya Rendy memang tidak menyukai Anin, tapi aku yakin seiring berjalannya waktu pasti Rendy akan mencintai Anin. Karena aku dulu udah pernah ada di posisi itu. Apa kamu lupa kalau aku dulu dijodohkan dengan Citra di saat aku belum bisa mencintainya tapi Seiring berjalannya waktu rasa cinta itu mulai tumbuh dan kini sudah menetap mengisi hatiku. Dan aku yakin besok anakku juga akan seperti itu." Ucap Arga berusaha meyakinkan sahabatnya tersebut.

"Dika, tolong kami! Hanya Anin lah perempuan yang kami inginkan untuk menjadi menantu kami. Kamu tahu sendiri kan kalau dulu aku dan Mas Arga menyukai putrimu untuk menjadi menantu kami. Apalagi Anin juga mempunyai rasa sayang pada Rendy, jadi apa salahnya kalau kita sama-sama saling mewujudkan mimpi Anin untuk bisa bersanding dengan Rendy." Ucap Citra.

Arga dan Citra berusaha mempengaruhi sepasang suami istri tersebut dan meyakinkan kepada mereka dengan menjanjikan bahwa Anin akan bahagia bersama Rendy setelah menikah nanti.

Bahkan Arga mengatakan bahwa putranya pasti akan mencintai Anin setelah sudah saling mengenal.

Dika larut dalam pikirannya,lelaki itu kembali teringat kala Anin putrinya mengetahui kabar pernikahan putra sahabatnya itu. Anin menjadi murung karena sebentar lagi pria pujaannya akan menjadi milik orang lain.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Menarik... sy coba mampir 👍👍🤗

2023-12-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!