Keesokan harinya baik dari keluarga pihak Anin maupun keluarga Rendy sudah sama-sama sibuk.
Anin juga sudah selesai di rias oleh MUA terkenal yang dipilihkan oleh calon mertuanya. Rasa kagum terdengar setelah MUA selesai merias wajah Anin menjadi sangat cantik dan anggun.
" Masya Allah cantik banget pengantin ku. Nggak perlu banyak dempul sana-sini karena memang sudah cantik bawaan lahir." Ucap seorang perias tersebut di hadapan Anin.
Anin hanya tersenyum mendengar pujian dari sang MUA, karena sebenarnya yang ia rasakan adalah kekhawatiran.
Bagaimana tidak, pernikahan yang akan dilangsungkan hari itu sangat dadakan sehingga membuat Anin sangat gugup dan takut Apakah calon suaminya akan benar-benar mencintainya.
Tapi ia selalu berpikir positif bahwa Rendy akan jatuh hati padanya. Lamunan Anin buyar ketika sang mama mendatanginya dan memegang pundaknya.
" Sudah selesai belum nak?akadnya udah mau dimulai!" Ucap Sari pada putrinya tersebut.
Anin mengangguk dan berdiri dari kursi di depan meja riasnya dan melangkah menuju tempat akad.
Mereka semua sudah berkumpul dan siap untuk melaksanakan akad nikah.
Rendy dengan lantang mengucapkan akad tanpa ada yang salah, dan kini perempuan yang berada di sampingnya itu sudah sah menjadi istrinya.
Rendy hanya pasrah menerima nasibnya untuk menikahi wanita yang tidak ia cintai sebelumnya.
Berbeda dengan Anin yang meneteskan air mata karena impiannya menjadi istri seorang Rendy Pratama akhirnya terwujud.
Kini Anin hanya perlu meluluhkan hati suaminya agar bisa menerimanya dan bisa melupakan Reva wanita yang dicintai Rendy.
Kini keduanya sudah berada di atas pelaminan. Bagaikan raja dan ratu, semua tamu undangan yang datang memuji pasangan itu sangat serasi.
Rendy yang tampan bersanding dengan Anin yang begitu cantik. Keduanya tersenyum dan bersalaman dengan beberapa tamu yang dilewatinya.
Anin tersenyum tulus tetapi Rendy hanya tersenyum penuh kepalsuan.
Laki-laki itu terus bersandiwara seperti pengantin yang benar-benar bahagia.
"Kapan semua ini berakhir? Aku sudah tidak kuat menunjukkan senyum palsu ini. Dasar perempuan manja, aku yakin pasti kamu meminta kedua orangtuamu untuk bilang kepada orangtuaku untuk menjadikanmu pengganti Reva. Tapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencari pengganti Reva untuk selamanya. Hanya Reva yang berkuasa di hatiku." Ucap Rendy dalam hati sembari menatap Anin sinis.
Anin yang menyadari ditatap oleh suaminya, mulai salah tingkah.
"Kak, jangan menatapku terus kak! Aku malu." Ucap Anin.
"Jangan terlalu percaya diri, karena aku tidak tertarik dengan gadis manja seperti kamu.
Kamu hanya beruntung terlahir dari keluarga kaya raya dan hanya bisa menikmati kekayaan orang tuamu saja." Bisik Rendy pelan di samping telinga istrinya.
Mendengar perkataan suaminya, membuat hati Anin seolah diremas. Dengan tega Rendy mengatakan ucapan menyakitkan itu di hadapannya langsung.
Tetapi Anin berusaha sekuat mungkin untuk menyembunyikan rasa kecewa dan sakit hatinya.
Ia justru menggantikan rasa sakit itu dengan senyuman manis untuk Rendy sehingga semua tamu yang melihatnya seolah Rendy dan Anin seperti pasangan yang begitu orang harmonis.
"Dasar bermuka dua pinter juga ini perempuan berakting." Gumam Rendy yang merasa kesal.
Acara pernikahan Rendy dan Anin berjalan dengan lancar hingga tak terasa mereka sudah sampai di penghujung acara. Para tamu sudah mulai meninggalkan tempat dan kini hanya tersisa keluarga dan teman dekat saja.
Kedua orang tua Anin dan Rendy mendekati mereka. Raut wajah bahagia tergambar jelas di wajah keempat orang yang berhadapan di depan pengantin.
"Kalian istirahat ya! Pasti menantu Mama udah capek seharian berdiri menyambut tamu. Mama udah siapin kamar pengantin untuk kalian. Berbahagialah dan kami menanti cucu menggemaskan dari kalian akan segera hadir." Ucap Citra dengan wajah sumringah.
"Mama!" Ucap Rendy yang tidak suka mendengar perkataan dari mamanya.
" Sudah sudah jangan ribut lagi, sekarang bawa istrimu ke kamar dan ini ada dua tiket untukmu dan Anin untuk honeymoon ke Paris. Besok pagi kalian harus berangkat. Berusahalah menerima pernikahan ini, kalian harus saling mengenal dan membuka hati masing-masing. Jangan melihat kembali ke masa lalu tetapi lihatlah masa depan yang sudah menanti dan agar kalian tidak akan menyesal di kemudian hari!" Ucap Arga menasehati pengantin baru tersebut.
" Mama udah menyiapkan semua pakaian kamu. Semua udah ada di kamar kalian, jadi besok kalian tinggal berangkat aja. Dan sekarang kalian harus istirahat agar besok tidak kesiangan." Ucap Sari mertuanya Rendy.
Keduanya pamit setelah mendengar nasehat dari para orang tua. Baru beberapa langkah saja mereka berjalan, terdengar Papa mertua Rendy memanggilnya.
"Iya Pa, ada apa?" Tanya Rendy pada Dika yang sudah merubah panggilannya dari Om menjadi papa.
"Aku tahu kalau kamu belum mencintai putriku, tapi jangan coba-coba untuk menyakiti hatinya karena aku sudah menolong keluargamu dari rasa malu dan merelakan putriku untuk menjadi istrimu. Kalau kamu menyakiti putriku maka kamu akan menyesal seumur hidup." Titah Dika memperingatkan menantunya tersebut.
"Iya Pa kalau begitu kami pamit dulu." Pamit Rendy yang sudah tidak tahan mendengar ocehan orang tua mereka.
Di dalam kamar terlihat Anin sedang menghapus make up, sedangkan Rendy sedang berada di kamar mandi untuk membersihkan diri.
Anin merasakan debaran jantungnya saat mendengar pintu kamar mandi yang dibuka. Bahkan Anin terdiam mematung saat melihat Rendy dari pantulan cermin yang ada di hadapannya. Wanita itu terpesona dengan keindahan tubuh suaminya dan membuatnya berpikir yang tidak tidak.
Tetapi khayalan tingkat tinggi Anin harus terhempas dan dipatahkan oleh suara Rendy yang menyuruhnya untuk segera mandi.
Dengan cepat Anin melangkah menuju kamar mandi dan memulai ritualnya.
Anin yang sudah bertekad untuk merebut hati suaminya,susah siap untuk memberikan hak kepada suaminya malam ini, bahkan Anin sudah menyiapkan pakaian dinas untuk memuaskan suaminya.
" Aku harus bisa membuat Kak Rendy jatuh hati padaku." Ucap Anin sembari menatap penampilannya di pantulan cermin yang berada di kamar mandi.
Rendy yang sudah selesai mengganti pakaiannya, langsung duduk bersandar di tepi ranjang sambil menatap laptopnya, laki-laki itu akan menyelesaikan pekerjaannya. Rendy berpikir tidak ada yang istimewa dalam malam pertamanya, lain halnya jika Reva yang menjadi istrinya, mungkin saat ini mereka sedang sama-sama menikmati malam pertama mereka dengan panas.
Ceklek,,,
Rendy mendengar suara pintu kamar mandi yang sudah terbuka tapi dia tidak ada niatan sedikitpun untuk menoleh ke arah tersebut. Ready justru terlihat sibuk di depan layar laptopnya.
Anin memberanikan diri untuk mendekati ranjang tempat Rendy duduk. Ada rasa kembali kecewa saat suaminya tidak menghiraukan kedatangannya. Tapi tekad gadis ceria itu sudah bulat, ia akan tetap menggapai cintanya.
Walau harus memulai menggoda suaminya dengan memakai lingerie yang sangat sexi.
"Ya Tuhan,kuatkan hamba dan hilangkan rasa malu ini. Bukankah menggoda suami itu sah-saha saja, yang penting tidak menggoda suami orang. Ini semua aku lakukan untuk keutuhan rumah tanggaku, bantu aku Ya Allah!" Batin Anin dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments