Dipaksa Menikah 2
"Jadi sore ini kita akan ke rumah gadis itu," tanya Seno Abraham setelah mendengar seluruh cerita dari sang istri.
Mereka berdua tengah berada di ruang keluarga. Nyonya Rani sengaja menjelaskan semua kejadian yang terjadi pagi tadi. Tentang Dirga yang merenggut kehormatan gadis itu. Juga tentang rencananya untuk menikahkan mereka berdua.
"Memangnya Gadis itu mau menikah dengan Dirga?" selidik Seno ragu. Sudah beberapa kali ia memperkenalkan anak dari rekan kerjanya. mereka semua seumuran dengan Dirga juga memiliki pekerjaan yang mentereng dan menjanjikan di masa depan. Namun semuanya ditolak oleh Dirga karena alasan kelainan seksual yang dideritanya.
"Iya Pak, mereka berdua harus menikah selain ini bentuk pertanggungjawaban kita atas apa yang dilakukan Dirga. Bukankah ini juga kesempatan kita untuk mendapatkan cucu. Hanya pada Gadis itu Dirga merasa bergairah dan ingin bercinta, meski hatinya untuk rosalin. Aku tetap tidak akan setuju Dirga menikahi Rosalin apapun alasannya," tegas Nyonya Rani tidak ingin dibantah.
"Memangnya Dirga mau menikahi gadis itu, selama ini Dirga hanya mencintai Rosalin dan menginginkan Gadis itu untuk menjadi istrinya," kata Pak Seno. Memang bukan rahasia lagi, kalau Dirga mencintai Rosalin. Semua orang di rumah ini dan orang terdekat Dirga pasti mengetahuinya.
"Sebagai orang tua. Mama tahu apa yang terbaik untuk anak kita Pa. Papa tahu sendiri kan Rosalin tidak sebaik apa yang kita kira. Rosalin sudah bukan anak remaja lagi, bukan anak manis yang menurut seperti yang kita kenal dulu. Dia sekarang udah dewasa, jadi model. Dan Mama tahu sekali bagaimana pergaulannya. Tidak! Mama tidak rela Dirga menikah dengan Rosalin, bagaimanapun Mama menginginkan menantu yang baik.
"Baiklah kali ini Papa nurut sama mama, kita memang tidak bisa diam saja. Dirga sudah waktunya untuk menikah dan kita bisa menggunakan ini sebagai senjata untuk mengalahkannya, menundukkannya, agar menuruti perintah kita," sahut Pak Seno seraya manggut-manggut.
Wanita paruh baya itu menganggukkan kepala. Ia merasa lega karena mendapat dukungan dari sang suami.
tap.
tap.
tap.
Terdengar suara langkah kaki mendekat, siapa lagi jika bukan Dirga.
"Pa, Ma, aku mau menikahi Gadis itu sebagai pertanggungjawaban, tapi dengan satu syarat," ujar Dirga setelah beberapa saat di dalam kamar. Pewaris Abraham Group tersebut sudah memikirkan matang-matang keputusannya.
"Katakan! Apa syaratnya!" tantang Nyonya Rani. Dia akan melakukan apapun asal Dirga mau menikahi Tiara. Mengalah untuk menang.
"Aku mau menikahi gadis itu, aku mau menjadi suami yang baik untuknya, tapi setelah aku benar-benar sembuh dari penyakitku ini. Aku ingin bercerai dengan Tiara, dan menikahi Rosalin apa Mama menyetujui persyaratanku?" jelas Dirga. Ia masih menunduk, menghindari pandangan mata sang mama.
Papanya, Seno Abraham membeliak mendengar persyaratan dari putranya itu. Dengan bergegas Nyonya Rani meraih tangan sang suami mengisyaratkan agar dirinya yang menguasai keadaan. "Baik, oke! Mama dan Papa setuju! Sekarang bersiaplah, satu jam lagi kita akan pergi ke rumah Tiara. Kamu harus berpenampilan yang rapi dan sopan!" jawabnya tanpa ragu.
Dirga bergegas masuk ke dalam kamarnya. Kini di ruang tengah hanya ada Nyonya Rani dan Pak Seno.
"Kenapa Mama menyetujui persyaratan dari Dirga. pernikahan bukan sebuah mainan Ma. Untuk apa menikah jika ujung-ujungnya Dirga ingin bercerai dengan Tiara," protes Pak Seno.
"Papa jangan khawatir Mama sangat yakin kalau Dirga akan jatuh cinta pada Tiara. tenanglah Pak meski Tiara bukan seorang model dan belum mengenal lama dengan Dirga Mama sangat yakin suatu hari nanti Dirga akan jatuh cinta pada Tiara Mama akan membantu Tiara," jelas sang istri sangat percaya diri.
"Kenapa Mama bisa saya yakin itu," tanya Pak Seno. Di satu sisi ia ingin mempercayai ucapan sang istri, tapi di lain sisi melihat karakter Dirga. Ia tidak yakin putranya itu bisa jatuh cinta semudah itu dengan gadis yang bernama Tiara, meski Gadis itu spesial.
"Mama sangat yakin, karena dulu saat kita dijodohkan. Papa tidak punya rasa, Papa juga tidak mencintai mama, dan papa bahkan pernah menolak perjodohan kita. Tapi lihat sekarang kita awet sampai detik ini. Papa setia dan mama juga setia, kita sama-sama saling mendukung satu sama lain," terang Nyonya Rani.
"Tapi Dirga bukan kita Ma." Ada keraguan yang menyelinap di hati Pak Seno.
"tapi Dirga anak kita PA sudahlah apa yakin ya sama mama setelah Dirga menikahi Tiara Mama akan berusaha sekuat tenaga agar mereka tidak pernah bercerai
"Kenapa Mama seyakin itu dengan Tiara?" tanya Pak Seno.
"Karena Tiara gadis yang baik Pa, hati mama berkata seperti itu. Nanti setelah Papa bertemu dengan Tiara pasti Papa bisa menilai seperti apa Tiara itu," jawab sang istri dengan senyum menghiasi bibirnya.
"Iya ma," jawabnya singkat.
"Sekarang Papa mandi dulu, mama mau siapin baju. Kita akan ke rumah Tiara," suruh Nyonya Rani dengan mata berbinar. Ia bersemangat.
Pak Seno beranjak dari duduknya, ia meninggalkan ruang keluarga. Lantas perjalanan menuju kamar.
**
Dirga mematut di depan kaca. Pria itu mengenakan celana warna hitam dan kemeja warna navi. Ia termangu beberapa detik. Masih belum mampu menerjemahkan apa yang tersirat di dalam hatinya. Dia masih belum bisa menelaah potongan-potongan rasa yang berpadu di dalam sanubari.
Kalau boleh jujur, sebenarnya ia ingin bertemu dengan Tiara lagi. Hanya saja ia tidak memiliki alasan untuk menemui gadis itu.
Bertemu dengan Tiara adalah anugerah bagi Dirga. Dirinya merasa bisa bernafas kembali. Bisa merasa bebas karena bisa menjadi seorang pria seutuhnya. Selama ini, ia terpenjara dalam dirinya sendiri. Ia tidak bisa merasakan apa yang dirasakan pria dewasa pada umumnya.
Gluk.
Dirga menelan ludah. Bayangan malam yang indah, bayangan malam yang penuh gairah yang ia habiskan dengan Tiara, kemarin. Masih selalu berulang dalam imajinasinya. dan mungkin kali ini otaknya masih dipenuhi dengan pesona setiap inci tubuh gadis itu.
Baiklah Tiara, aku akan menikahimu.
Ini semua aku lakukan, karena mamaku yang memaksa.
Nanti, setelah aku sembuh. Kita akan bercerai, aku akan menikahi Rosalin, dan kamu bisa menjalani hidupmu kembali.
Tenang saja Tiara. Aku tidak berniat untuk menjeratmu seumur hidup dalam pernikahan tidak berguna ini.
Aku hanya menginginkan tubuhmu. Aku hanya ingin sembuh dan normal.
Dirga menyeringai, menikah dengan Tiara sepertinya bukan keputusan yang buruk. Ia bisa tidur dengan Tiara sesuka hati dan kedua orang tuanya juga tidak akan banyak bicara karena hal itu. Ada benarnya juga usulan dari sang mama.
Sampai ketemu Tiara.
To be Continue ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Bu Kus
duh Dirga apa matanya udah rabun nya fi kasih yang terbaik e ko malah pilih sayang ke matengan kan banyak ulat busuk tu
2024-09-01
0
🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸
dikasih wanita baik2 jalang juga yang dia mau 🙄🙄🙄
2024-05-31
1
Musiyam Mam's Akyola
konyol amat Dirga
jahara banget yak
2024-05-07
0