Aversion Seksual Disorder.
Aversion Seksual disorder adalah kelainan seksual dimana hilangnya hasrat untuk bercinta. Dan itu yang dirasakan Dirga selama ini. Ya, sejak remaja mungkin hanya sekali atau dua kali saja ia merasa bergairah karena setelah peristiwa memilukan itu, Dirga tidak pernah merasa bergairah lagi.
Hari itu, adalah hari terburuk yang pernah di lalui seorang Dirga Xavier Abraham. Hari dimana dirinya dan sang kakak, Dania Xelove Abraham diculik oleh seseorang yang merupakan musuh keluarga Abraham.
Sangat memilukan memang. Malam itu, di tengah dinginnya malam. Dirinya yang masih berusia 14 tahun tidak berdaya. Tidak bisa melakukan apapun untuk menolong Dania. Keduanya di culik, dan si penculik yang sudah terlanjur marah tengah merudapaksa sang kakak dengan sangat kasar.
Rintihan suara minta tolong dari Dania terdengar sangat menyedihkan. Dan ia tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua tangan Dirga terikat ke belakang dengan mulut tertutup lakban. Sungguh kelam, hujan yang turun sangat deras membuat segala upaya untuk mendapat pertolongan terasa sia-sia.
Dan Tiara…
Tiara hadir dan membebaskan dirinya dari sakit. Ya, kini dirinya sudah kembali berhasrat, satu lagi ia baru saja melewati malam yang indah. Malam yang menggairahkan bersama Tiara. Dan satu hal yang ia prioritaskan, ia melakukannya dengan sangat perlahan. Tidak, ia tidak menyakiti Tiara. Ia bahkan melakukannya dengan sangat perlahan, bukan seperti para penculik itu menggagahi sang kakak. Dengan kasar, brutal, dan mengerikan.
“Terima kasih Tiara, kamu milikku malam ini. Kamu milikku,” lirih Dirga sebelum ambruk di samping gadis itu.
Dirga tersenyum mungkin telah tenaganya kembali pulih. Ia harus mengulanginya lagi, lagi, dan lagi.
Sementara itu Tiara hanya bisa memejamkan mata. Ia merasakan perih dan remuk di sekujur tubuhnya. Terutama di bagian bawah sana rasanya luluh lantak. Seperti perih yang teramat perih. Sepelan apapun Dirga melakukannya, tetap saja pria itu merenggut kehormatannya secara paksa.
Tangan kanan Tiara bergerak mengusap lehernya. Ada beberapa gigitan dan hisapan yang meninggalkan bekas merah di sekitar area dadanya.
Dalam keadaan mata terpejam. Bulir-bulir air mata mengalir membasahi pipi lewat sudut mata gadis itu. Rasanya sakit sekali bukan hanya fisiknya, tapi hatinya terasa sesak. B******* sekali pria yang saat ini merebah di sampingnya.
Dirga Xavier Abraham, entah seberapa besar pria ini dan keluarganya berkuasa. Namun yang jelas pria yang baru tadi pagi ditemuinya itu. Sudah merenggut sesuatu yang paling berharga yang ia miliki. Sesuatu yang harus seharusnya Ia berikan untuk pasangannya kelak. Untuk seseorang yang menikahinya kelak. Untuk seorang pria yang ia sebut sebagai suami. Tapi pria gila itu, pria yang saat ini bisa tertidur lelap di samping tanpa merasa bersalah, telah merenggutnya merenggut kehormatan paling berharga miliknya sebagai seorang wanita.
Jemari tangan Tiara bergerak mengusap air mata yang membasahi pipi. Ingin sekali rasanya bangun. Mencari kunci pintu dan berlari secepat mungkin dari tempat ini. Namun seluruh tubuhnya rasanya lemas bahkan ia kesulitan menggerakkan kakinya yang masih gemetaran.
Rasa perih tidak bawah sana membuat air mata tak mau berhenti mengalir. Sementara pria kejam itu tertidur sangat polos terasa dari hembusan nafas yang mengenai ceruk lehernya.
“Dasar pria sialan! Dasar pria bedebah yang b*******. Awas ya! Awas kamu ya, kamu dalam pengawasanku. Aku memang lemah. Aku memang orang miskin, tapi kamu salah kau mengabaikanku. Besok aku akan melaporkanmu ke penjara. Aku tidak akan tinggal diam. Kamu telah memperkosaku! Aku akan menunjukkan pada semua orang kalau kamu itu biadab! Aku akan memberitahu seluruh dunia tentang kejahatan yang kamu lakukan, Dirga Xavier Abraham ingat itu! Kamu harus dihukum. Kamu harus mendapat ganjaran dari apa yang kamu lakukan!” batin Tiara seraya menggigit bibir bawahnya.
Tiara mengubah posisi tidurnya. Ia mengambil guling untuk memberi jarak dirinya dan Dirga. Dengan kasar ia menepis tangan pria itu yang masih melingkar di pinggangnya.
Meski merasa sangat sedih dan sakit Tiara memutuskan untuk menuruti rasa kantuk yang menghampirinya. Rasakan untuk itu tak tertahankan, iya Ya mulai terlelap di samping Dirga di samping pria kurang ajar yang baru saja merenggut keperawanannya.
Dirga terjaga dini hari. Segera meraih ponsel yang ditaruhnya di atas nakas. Ternyata hampir jam tiga dini hari.
Pria itu yang semula tidur terlentang mengubah posisinya, menghadap ke arah Tiara.
Jika dilihat dari dekat dan secara saksama Tiara terlihat sangat cantik. Wajahnya oval, sedikit chubby. Bulu matanya lentik, dengan kulit yang putih mulus. Hidungnya mancung dan bibirnya yang tipis berwarna merah alami. Pandangan Dirga turun ke dagunya, ke lehernya yang jenjang.
Gluk.
Dirga menelan ludah.
Semakin lama melihat wajah gadis itu. Semakin lama memperhatikannya. Pria itu kembali berhasrat.
Dirga tidak bisa menahannya lagi. Yang ada ia ingin kembali meniduri gadis itu. Melampiaskan seluruh gairahnya. Meluapkan seluruh hasratnya. Bercinta sampai puas malam ini.
Dalam remang cahaya malam. Dirga mulai menggerakkan tangannya. Ia mengambil guling yang sengaja ditaruh Tiara untuk memberikan jarak pada mereke. Selanjutnya ia menggeser tubuhnya, sangat dekat, tanpa sekat.
Dirga mengawalinya dengan mengecup bibir Tiara. Menciumnya beberapa kali. Entah dalam dua puluh empat jam ini, ia sudah mencium gadis itu berkali-kali. Puluhan, atau bahkan ratusan kali.
Tidak ada rasa bosan sama sekali. Yang ada ia hanya ingin menciumnya lagi dan lagi.
“Tiara, aku mendapatkanmu. Aku, aku akan melakukannya lagi,” bisik Dirga.
“Apa yang sedang Om lakukan!” seru Tiara yang baru saja terjaga. Ia terkejut melihat Dirga yang tengah Asyik menciumi lehernya.
“Mencumbuimu, memangnya apalagi. Bercintalah lagi denganku Tiara. Aku ingin lagi,” bisiknya di indra pendengaran perempuan itu.
“Tolong jangan Om! Jangan, tubuhku masih sakit,” balas Tiara orang yang menggelengkan kepalanya dengan menampakkan wajah memelas.
“Jangan menangis manis, tadi kau sempat mengerang dan mendesah nikmat. Bukankah permainanku membuatmu ingin merasakannya lagi. Tiara, kau hanya diam saja. Biar aku yang bergerak,” bujuk Dirga. Kalau sampai Tiara menangis itu akan membuatnya goyah. Air mata seorang perempuan selalu membuatnya kalah. Andai saja ini bukan karena hasratnya, mungkin ia tidak akan merenggut keperawanan Tiara secara paksa.
Namun, demi kesembuhan. Demi impiannya menikahi Rosalin, Dirga menganggap ini sesuatu yang wajar. Bukan sebuah kejahatan. Ya, ini wajar!
Di luar sana, banyak wanita yang menjual diri. Dan Tiara tidak ada bedanya dengan mereka.
Dirga sudah berada di atas Tubuh Tiara.
“Om, sakit. Om hentikan, jangan lakukan lagi. Aku sakit Om,” rintihnya berharap belas kasihan.
Dan...
Bendungan kuat dalam hati Dirga roboh. Ia mengurungkan niatnya untuk bercinta dan menyalurkan hasratnya.
Tiara terus memejamkan mata. Ia takut, tetapi yang terjadi selanjutnya di luar dugaan. Dirga benar-benar mengurungkan niatnya.
“Berhentilah menangis, baiklah, kali ini aku bebaskan kamu. Tapi kali ini saja,” ujar Dirga santai.
“Kali ini? Apa itu artinya Dirga ingin menyekapnya berhari-hari?” batinnya.
To be Continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Greenenly
manusia ter egois yang pernah ku baca
2024-08-27
0
Greenenly
dan sekarang dia melakukan rudapaksa ke anak gadis orang lain,
2024-08-27
0
Cornelia Pujiastuti
Goblokkamu dirga kejar rosalin yv kelas sdh jebol ..
2024-05-24
1