Gairah Sang Konglomerat
1 Sayap Patah.
Seorang pria tengah mengamati foto gadis cantik, yang tergenggam erat di jemari tangannya.
“Rosalin,” gumam Dirga lirih, memandangi potret gadis yang selama ini menjadi pujaan hatinya. Gadis itu menjadi sulit di luar jangkauan karena penyakit seksual aversion disorder yang diderita. Dirga belum siap untuk membuka rahasia besar mengenai penyakitnya itu pada Rosalin.
Alasan pertama, karena ia tidak ingin gadis itu menjauh setelah mengetahui penyakitnya. Dan alasan kedua, Dirga juga tidak ingin merusak persahabatannya selama ini. Bisa saja Rosalin akan merasa kecewa dan menjauh saat mengetahui perasaan cinta sekaligus penyakit yang dideritanya.
“Seharusnya ini menjadi waktu yang tepat karena hari ini ulang tahunmu, Rosalin. Waktu yang tepat untuk menyatakan cinta padamu, tapi—,” Dirga menghentikan ucapannya.
Pria itu meraih kunci mobil. Kemudian ia segera meninggalkan apartemen pribadinya, pergi menuju tempat tinggal sang gadis pujaan.
***
Tiba di apartemen Rosalin Dirga menghentikan mobilnya di basemen. Kemudian ia keluar dan bergerak menuju lift. Alat transportasi dalam gedung akan mengantarkan menuju lantai tertinggi di mana unit milik Rosalin berada.
Sudah menjadi hal yang biasa Dirga datang ke apartemen Rosalin. Di waktu siang atau malam hari. Hanya untuk sekedar melihat, atau menyapa. Sekaligus memastikan gadis yang ia cintai itu dalam keadaan baik-baik saja.
Bahkan Dirga juga mengetahui password pintu apartemen Rosalin. Hampir tak ada rahasia di antara keduanya.
Hanya dua rahasia yang Dirga sembunyikan dari gadis itu. Dua hal yang sangat penting, yaitu mengenai perasaan cintanya, juga kelainan seksual yang ia derita.
Pintu lift terbuka.
Dirga melangkah yakin. Tangan kanannya merogoh saku jas, untuk memastikan sebuah cincin yang sudah ia siapkan masih tersimpan dengan aman. Rencananya cincin itu ya akan berikan pada Rosalin untuk kado ulang tahunnya yang ke-25 tahun. Tepat malam ini.
Dirga berdiri di depan pintu. Sebelum menekan sandi pintu. Pria itu berdiam sejenak sekedar mengatur debar jantungnya yang bertalu-talu. Bukan hanya itu Dirga juga meyakinkan dirinya akan mengutarakan perasaannya pada Rosalin malam ini juga.
“Semua akan baik-baik saja aku harus mengutarakan sekarang atau tidak sama sekali, sebelum pria sialan itu mendahuluiku aku akan mengutarakan perasaan padamu, aku akan memberitahumu Rosalin,” lirih Dirga meyakinkan dirinya.
Telunjuk Dirga bergerak lincah menekan sandi pintu. Lima detik berikutnya, pintu terbuka. Pria itu menyembunyikan setangkai mawar merah di belakang punggung. Kemudian ia mendorong pintu lantas menerobos masuk.
Ada yang aneh ada sepatu pria di rak. Biasanya hanya ada alas kaki dan sepatu heels milik wanita. Dirga melirik arloji di pergelangan tangan kirinya. Sudah larut malam, hampir tengah malam. Tidak mungkin papa Rosalin berkunjung semalam ini? Lantas siapa yang datang?
Mengalahkan rasa ragu, Dirga terus memacu kedua kakinya untuk melangkah masuk. Semakin mencurigakan karena terdapat sepatu heels milik Rosalin yang terlepas sembarang.
Bukan hanya itu yang lebih mengherankan, sebuah dress yang menjadi songkok kain tertumpuk di depan pintu kamar Rosalin.
Dirga bergerak mendekat ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka. Kedua manik matannya fokus melihat ke atas ranjang. Di mana ada sepasang pria dan wanita sedang berpacu mengeruk kenikmatan, terus bergelut di atas ranjang. Suara dan deru nafas mereka saling bersahutan. Saling mengalahkan satu sama lain.
Pria itu menundukkan kepala. Ia takut menerima kenyataan seikat bunga yang ia bawa terjatuh ke lantai sejalan dengan suara lenguhan dan suara mengarang seorang wanita. Siapa lagi, tidak lain dan tidak bukan wanita itu adalah suara Rosalin yang sedang bercinta dengan seorang pria.
Detik berikutnya Dirga menegakkan kepala. Ia kembali melihat ke dalam kamar lewat celah pintu. Dugaannya tepat wanita yang baru saja mengerang penuh kenikmatan memang Rosalin. Sayang sekali pria yang memberikan kenikmatan itu bukan dirinya, melainkan pria lain. Sungguh Dirga ingin sekali berada di posisi itu. Partner Rosalin di atas ranjang.
Dirga menelan ludah, meneguk rasa pahit. Ada getir di ujung tenggoroknya yang membuat dadanya terasa sesak. Ini sangat pedih!! Kenyataan yang sangat pahit. Bukan hanya tentang cinta, tapi juga tentang dirinya yang cacat Tidak mampu menjadi pria normal, bahkan untuk wanita yang sangat dicintainya.
Untuk mengurangi rasa hancur, patah hati, dan luka. Dirga memutuskan untuk segera pergi dari apartemen Rosalin. Tidak, pria itu tidak akan membiarkan hatinya lebih terluka lagi dengan melihat gadis yang ia puja, terus menunjukkan suara dan rasa puas yang diberikan oleh pria yang bukan dirinya.
***
Dinginnya angin malam Dirga biarkan masuk ke kamarnya. Ia membiarkan pintu kamar terbuka dan angin berembus dari luar melewati balkon kamarnya.
Sejak pulang dari apartemen Rosalin, Dirga merasa teramat sakit tak berdarah! Dadanya terasa sesak! Ia juga tidak percaya, mampu memacu kedua kakinya berjalan meninggalkan tempat tinggal Rosalin. Dan kini ia sudah tiba di apartemennya lagi.
“Huffft!” desahnya kesal.
Dirga beranjak dari tidur. Meraup wajahnya kasar dengan kedua tangan. Ia cemburu, ia marah, tapi ia tidak berhak untuk cemburu apalagi marah? Bertanya pun ia tidak berhak!
Malam semakin larut, pagi hampir menjelang. Dirga pun berusaha untuk tidur membawa luka hatinya ke alam mimpi. Pria itu merasa terbuang, tersudutkan, tidak percaya, dan tidak bisa melakukan apa pun.
Dia bukan anak kecil lagi yang bisa menangis dan mendapat pelukan dari mamanya. Dia juga bukan remaja yang bisa menghapus kesedihan dengan pergi nongkrong bersama teman-teman sebaya atau dia bisa merajuk manja pada sang papa ketika mendapat masalah.
Dirga juga sudah melewati usia 20-an di mana ia bisa dengan bebas pergi ke klub malam atau diskotik untuk sekedar melepaskan diri dari masalahnya dengan meminum air haram.
Dirga kini berusia 28 tahun dia menjabat sebagai wakil direktur senior di Abraham Group, yang merupakan perusahaan milik keluarga. Dirga juga merupakan CEO dari perusahaan furnitur interior yang sudah digelutinya sejak 4 tahun lalu. Pria itu tidak akan membiarkan dirinya terlihat bodoh di depan mama, papa, dan keluarganya.
Kesedihan mengantarkan Dirga terlelap, hingga pagi hari itu terjaga karena sebuah panggilan telepon.
Rosalin.
Nama yang terpapar di layar ponselnya. Pria itu menggeser ikon warna hijau, memberanikan diri tetap menerima telepon dari sang gadis pujaan.
“Halo,” sapa Dirga dengan suara parau khas bangun tidur.
“Halo Dirga, selamat pagi,” balas Rosalin di seberang telepon.
“Selamat pagi,” sahut Dirga singkat.
“Apa semalam kamu datang ke apartemenku?” selidik perempuan itu. Pasalnya hanya ada dua orang yang mengetahui password pintu apartemen. Pertama adalah papanya. Dan kedua adalah Dirga. Selain itu tidak ada orang lain yang tahu.
“Iya aku datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun,” jawab Dirga. “Tapi sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat,” imbuhnya.
“Maaf aku tidak tahu kalau kamu akan datang,” ujar gadis itu memelankan suaranya. “Aku sungguh menyesal,” tambahnya.
“Tak apa!” ketus Dirga. Sejujurnya ia ingin tahu siapa yang semalam bergelut di atas ranjang dengan perempuan itu, tetapi gengsi masih mendominasi. Ia berusaha menahan diri agar tidak menunjukkan rasa cemburu dan rasa ingin tahunya.
Rosalin tidak menanggapi ucapan Dirga. Selanjutnya, pewaris Abraham Group tersebut, mendengar suara pria memanggil Rosalin dengan sebutan sayang.
Dirga berusaha menahan emosinya. Rosalin bukan hanya menghancurkan perasaan, tetapi juga membuat Dirga seperti orang yang terbuang! Tidak penting dan tidak dihiraukan. Namun tetap saja Dirga masih sangat mencintai wanita itu.
Klik
Dirga mengakhiri panggilan telepon. Ia melempar ponselnya sembarang. Sakit tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa penyakitnya rasa cinta rasa kagum terhadap Rosalin begitu menyiksa hati membuat dadanya terasa begitu berat dan sesak.
Ketika alarm ponsel berbunyi Dirga segera beranjak. Tidak ada waktu berlama-lama untuk menikmati patah hati banyak pekerjaan yang menanti.
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Bu Kus
kaya gak ada wanita lain nih dirga
2024-08-17
0
🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸
mampir kak
2024-05-10
1
Bilqies
hai kak salam kenal yaaa, aku mampir niih
mohon saling support dengan benar ☺️🙏
2024-05-08
1