Aku Hina.
Setelah percakapan dengan Dirga, Tiara tidak bisa tidur lagi. Ia mulai mencari cara bagaimana agar bisa keluar dari kamar tapi sia-sia.
Ia tidak tahu di mana kuncinya, dan yang paling mengenaskan perih di bawah sana membuatnya enggan bergerak. Rasanya memang sakit dan perih, ketika pria itu berada di atas tubuhnya dan melakukan aksinya. Meninggalkan perih di tubuhnya dan sakit di hatinya.
Dinodai dengan pria yang bukan suaminya, ini menyakitkan dan Tiara menganggap dirinya hina, kotor!
Apa aku mati saja? Apa aku pergi saja dari dunia ini? Apa yang aku katakan pada ibuku? Apa yang akan aku katakan pada calon suamiku nanti. Dasar Dirga sialan! Siapa sih pria ini dari beraninya merenggut sesuatu yang paling berharga yang kumiliki.
Tak terasa bulir-bulir air mata mulai membasahi pipi Tiara. Selanjutnya hidup tidak akan mudah lagi baginya. Bagaimana ia bisa melanjutkan kehidupan dengan baik-baik saja, sementara kejadian malam ini akan terus membekas dan menjadi kenangan buruk dalam ingatannya. Tiara menelan ludah semakin pahit saja yang ia rasakan. Ada petir yang merayap ke ulu hati. Tidak mudah melupakan apa yang terjadi malam ini karena melaporkan pada polisi tidak akan membuatnya lega. Tetap saja ia merasa kotor dan hina.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Tiara kembali tidur terlelap dengan air mata yang membasahi pipi. Ini adalah kesedihan yang paling berat yang ia rasakan.
Hari menjelang pagi saat Dirga membuka mata. Pagi ini ia harus berangkat kerja untuk memimpin briefing seperti biasa. “Tiara bangun. Tiara bangun!” liriknya seraya menggoyangkan dengan perempuan yang tidur di sampingnya.
Dirga beranjak dari tidur dan mencari pakaiannya. “Tiara! Tiara!” panggilnya dengan suara lebih keras.
“Iya,” sahut gadis itu membuka kelopak matanya pelan dan berusaha memperoleh kesadaran.
“Ayo bangun aku atau kamu yang mandi dulu?” tawar Dirga.
“Aku masih ngantuk,” sahut Tiara yang belum sadar sepenuhnya.
“Ayo bangun! Kamu harus mandi keramas!” ajak Dirga. Tiba-tiba pria itu menjadi sangat perhatian.
“Ya,” balasnya dan segera beranjak. Tiara yang tidak mengenakan selembar kain pun memilih menggunakan selimut untuk menutupinya. Lantas iya bergerak menuju kamar mandi.
Dirga tersenyum melihat tingkah gadis itu. Ada rasa suka yang merayap ke dalam sanubari. Entahlah Ia senang sekali melihat Tiara malu-malu seperti itu.
Kemudian ia bergerak ke lantai bawah, daripada menunggu Tiara mandi. Lebih baik ia mandi di lantai bawah.
Dan Dirga terkejut ketika melihat seseorang yang baru datang dia adalah Rosalin.
Kenapa wanita itu bisa ada di sini? Kenapa Rosalin saling bisa datang ke sini? Tunggu ini bukan akhir dari segalanya kan? Tidak mungkin Rosalin mengetahui kalau dirinya menghabiskan malam dengan wanita lain kan? Tunggu! Ini hanya kebetulan atau Rosalin menyuruh orang untuk memata-matai ku?
“Roosalin Untuk apa kamu datang ke sini tanya Dirga saat ini penampilannya masih berantakan ia mengenakan kaos dan celana lengkap hanya saja ia mengenakan kaos secara terbalik mungkin karena terburu-buru rambutnya juga terlihat ajak-ajakan
“Aku kira kamu di rumah Dirga, beberapa kali aku menelponmu tidak ada jawaban. Tapi tadi aku sudah telepon Tommy. Aku mau menyewa homestay ini selama 2 Minggu karena Om dan Tanteku dari Amerika mau datang ke sini bersama kedua anaknya. Mereka tidak ingin tinggal di apartemen ataupun di rumah orang tuaku. Kata Tommy aku harus menelponmu terlebih dahulu sebelum datang ke sini tapi karena kamu tidak menerima teleponmu makanya aku langsung ke sini,” jelas Rosalin.
“Iya, enggak apa-apa Om dan Tante kamu bersama anak-anaknya bisa tinggal di sini selama mereka berada di Jakarta, apa ini sangat mendesak hingga pagi ini kamu sudah tiba di sini?” selidik Rey. Sepemahaman Nya, Rosalin bukan tipe orang yang akan pergi pagi-pagi jika itu bukan sesuatu yang penting.
“Iya jam 08.00 Om dan Tanteku sudah tiba di bandara dan mungkin akan langsung ke sini. Untuk biaya sewanya selama 2 minggu aku akan mentransfer ke nomormu,” kata Rosalin. Wanita itu segera mengambil duduk.
“Iya ya, kamu tidak perlu membayarnya, santai saja. Ya sudah ya, aku harus mandi sekarang ada rapat penting jam 07.00 pagi,” ujar Dirga seraya melirik jam dinding. Seandainya tidak ada Tiara di kamar atas, dia akan mengajak Rosalin untuk sarapan bersama.
“Tunggu apa kamu mengusirku?” tanya Rosalin dengan menautkan alisnya. Sejauh ini, Dirga selalu menyukai kedatangannya. Baru kali ini Dirga bersikap seolah mengusir dan tidak suka dengan kehadirannya.
“Tidak, tentu saja aku tidak mengusirmu ini aku harus mandi,” jelasnya.
“Baiklah aku tunggu di luar ya atau aku duduk di sini saja.” Rosalin tidak berniat untuk pulang.
“Jangan-jangan! Kamu harus pergi dari sini soalnya setelah mandi aku juga harus pergi dari sini.” Ekspresi wajah Dirga terlihat panik dia tidak ingin rosalin tahu kalau Tiara di sini. Bisa hancur semuanya! Bisa musnah semua impiannya untuk menikahi rosalin.
“Oh baik aku akan pergi sekarang,” jawab Rosalin agak heran dengan sikap Dirga. Tidak biasanya pria itu mengusirnya.
“Ya,” jawab Dirga seraya terlalu ke kamar mandi.
To be Continue...
Aku lihat udah ada beberapa para pembaca.
Untuk para pembaca tolong tinggalkan komentar Apa kalian suka dengan cerita ini dan ingin aku melanjutkannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
HelseyTa
kok aneh yg diperkosa siapa yvng mau dinikahi siapa dirga gila
2024-10-09
0
Bu Kus
Dirga kalo sama Tiara bisa berhasrat semoga Dirga gak nyakitin tiara
2024-08-18
0
🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸
sorry Thor baru komen karena keasyikan baca nya 😅😅😅 ceritanya cukup menarik.....tetap semangat 💪💪💪💪💪
2024-05-30
1