Sentuhan Ajaib.
Pria bernama lengkap Dirga Xavier Abraham, tengah duduk di mobil. Di sampingnya sang sekretaris, duduk di belakang kemudi melajukan mobil untuknya.
“Tommy! Kenapa ini bisa macet! Sudah lama sekali, kita bisa terlambat sampai ke Bandung. Kalau caranya seperti ini! Kamu tahu kan ada Buyer penting dari Australia yang harus kita temui! Bisa kacau semuanya kalau kita tidak mendapatkan proyek ini!” keluh Dirga seraya melirik arloji di pergelangan tangannya. Bisa jadi ia akan terlambat dan ia tidak ingin hal itu terjadi.
“Tunggu sebentar Tuan, sepertinya terjadi kecelakaan yang mengakibatkan macet panjang.” Tommy dengan bergegas memeriksa aplikasi Google Map di ponselnya. Jalur yang ia lewati berwarna merah dan sangat panjang. Seharusnya ia tidak lewat jalan tol, kalau tahu seperti ini.
“Bagaimana Tom, apa kita bisa tiba tepat waktu?” desak Dirga.
“Tuan, bagaimana kalau kita turun di sini dan melewati perkampungan warga, nanti kita bisa memesan taksi dari sana,” usul Tommy. Jangan sampai mereka terlambat. Ia tahu bagaimana pentingnya buyer dari Australia tersebut.
“Kamu mau aku jalan kaki dan berkeringat?” Dirga menyipitkan mata.
“Kalau begitu, kalau Tuan tidak mau. Bagaimana kalau Tuan, beritahu saja kita akan terlambat datang?” tanya Tommy memberikan opsi lain.
Dirga menghembuskan nafas panjang. “Baiklah ayo kita turun sekarang!” titahnya.
“Siap Tuan!” Tommy menepikan mobilnya jalanan yang macet, bertambah macet saja.
Kemudian kedua pria itu meninggalkan mobil dan berjalan ke arah rest area yang tidak terlalu jauh dari sana. Dengan begitu mereka memiliki akses agar bisa ke rumah warga dengan lebih cepat.
“Tom kita pesan go-jek saja!” titah Dirga.
“Tapi Tuan ini kita masih berada di Jakarta, mungkin pengemudinya tidak mau kalau mengantarkan sampai ke Bandung,” sahut si sekretaris.
“Ayo lakukan saja kita harus segera cepat sampai di sana!” desak Dirga.
“Tidak Tuan, aku akan memesan taxi saja.” Tommy mengeluarkan ponselnya.
“Ya benar kamu pesan taksi, kita ke stasiun kereta saja! Dengan begitu kita bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuan!” ucap Dirga
“Siap Tuan!”
Tak sampai lima belas menit, taxi yang mereka pesan sudah tiba. Keduanya masuk ke dalam duduk di kursi belakang. Sepanjang perjalanan Dirga terlihat gundah gulana karena ia tidak ingin terlambat!
Sekitar 15 menit perjalanan dengan taksi mereka tiba di Stasiun Kereta Api.
Dengan sigap Tommy segera membeli tiket di loket, sementara Dirga duduk menunggu dengan tidak sabar.
“Tuan Ayo kita masuk sekarang,” ajak Tommy setelah berhasil membeli 2 tiket kereta.
Dirga beranjak dari duduk. Ia melangkah cepat dan masuk ke dalam kereta. Tepat saat dia berbelok untuk memilih kursi, tangannya bersentuhan dengan seorang gadis yang hendak keluar dari kereta.
“Ada apa Tuan?” tanya Tommy.
“Kamu lihat gadis tadi, gadis di sini yang baru saja lewat?” tanya Dirga karena tidak melihat ke mana arah gadis itu pergi.
“Tidak Tuan. Memangnya kenapa, apa dia melukaimu?” selidik Tommy. Pandangannya menyapu, mengamati Dirga dari ujung kaki ke ujung kepala.
“Aku harus mencarinya sekarang!” Dirga berbalik dan hendak mengejar gadis yang bersentuhan dengannya tadi.
“Tapi Tuan kita harus bertemu dengan Buyer dari Australia. Bukankah itu lebih penting!” kekeh Tommy menghentikan niat Dirga.
“Tidak Gadis itu lebih penting!” serunya.
“Tidak Tuan!” Tommy menghadang Dirga, menyadarkan pria itu! Dan akhirnya, pewaris Abraham Group itu pun mau duduk, tanpa menjelaskan apa pun pada sekretarisnya.
Sepanjang perjalanan di dalam kereta Dirga tidak bisa tenang. Pikirannya selalu tertuju pada gadis yang tadi sempat bersentuhan dengannya. Ini sebuah keajaiban, bisa dibilang ini 8 keajaiban dunia. Bagaimana bisa dirinya yang selama ini, sejak masa remaja tidak pernah berhasrat? Hanya dengan bersentuhan sekian detik saja dengan seorang gadis yang tak dikenalnya, tubuhnya bereaksi lebih.
Tunggu! Apa dia sudah sembuh? Apa dia harus bertanya dengan dokter Edo sekarang juga?
“Tuan! Ada apa dengan gadis tadi?” tanya Tommy.
“Jangan tanya kenapa! Selesai menemui buyer, kamu harus mencari Gadis itu. Aku tidak mau tahu!” seru Dirga.
“Ya Tuan!”
Setelah 2 jam perjalanan via kereta api Dirga dan Tommy turun. Mereka pun naik taksi kembali agar tiba di lokasi tujuan. Total 3 jam perjalanan, barulah mereka tiba di lokasi. Lantas, bertemu dengan bayar dari Australia tersebut.
Sepanjang pertemuan, Dirga tidak bisa fokus. Ia terlihat gundah, gulana, gelisah tak menentu. Tommy lah yang lebih sering menjawab pertanyaan dari Buyer.
Untung saja Buyer dari Australia tersebut menyetujui perjanjian. Menyepakati kerja sama. Mulai bulan depan mereka akan mengambil produk furniture interior dari perusahaan yang Dirga pimpin.
“Thanks Mister!” ucap Tommy seraya menjabat tangan pria dan wanita yang ada di hadapannya.
“Cari gadis yang berpapasan denganku tadi!” titah Dirga mengepalkan jemari tangannya.
Mereka berdua tengah duduk di sebuah mobil. Dalam perjalanan pulang kembali ke Jakarta.
Tommy pikir Dirga sudah melupakan kejadian di dalam kereta. Nyatanya Dirga masih memerintahkan untuk mencari tahu Gadis itu. Apa alasannya? “Tuan kalau boleh tahu. Kenapa Anda ingin sekali bertemu dengan gadis itu?” tanya Tommy.
“Kamu tahu masalah terbesarku selama ini? Kamu tahu kelainan ku kan?” ujar Dirga datar.
“Ya Tuan. Lantas kenapa?”
“Tadi saat aku bersentuhan dengan gadis itu. Hanya bersentuhan sekian detik saja, aku kembali berhasrat! Pokoknya kamu harus segera menemukan gadis itu, kalau bisa malam ini juga!” Bibir Dirga terjatuh rapat memperlihatkan rahangnya yang kokoh.
Tommy terkesiap.
“Kalau kamu sampai tidak mendapatkannya! Awas saja karena kamu yang telah membuatku kehilangan gadis itu. Sebenarnya ini lebih penting daripada Buyer dari Australia! Kamu harus membayarnya Tom!”
“Maaf Tuan, aku tidak tahu aku benar-benar tidak tahu,” lirih Tommy menyesal.
“Siapa yang menyuruhmu meminta maaf, aku ingin kamu menemukan gadis itu!” titah Dirga tidak dapat diganggu gugat.
“Siap Tuan, setelah tiba di kantor saya akan segera mencari gadis itu!” ucap Tommy. Ya, dia akan memeriksa CCTV di stasiun kereta. Mungkin dengan begitu ia bisa mencari tahu identitas gadis yang dimaksud oleh Tuan Dirga.
Sebenarnya Dirga sudah tidak sabar hingga menunggu tiba di kantor, baru Tommy mencarinya. Jangankan menunggu tiba di kantor menunggu sampai 1 menit pun ia tidak sabar.
Siapa gadis itu sebenarnya? Siapa gadis yang tidak ia tahu namanya itu? Kenapa tubuhnya bereaksi lebih? Bahkan berhasrat! Bukan hanya menyentuh. Dirga ingin melakukan lebih selain bersentuhan dengan gadis yang belum dikenalnya itu.
Kalau bisa dia ingin menciumnya, memeluknya, dan berniat menghabiskan malam yang panjang dengan gadis yang bahkan ia belum tahu siapa namanya.
Sebagai seorang pria dewasa, Dirga mengetahui kelainan seksualnya itu sudah cukup lama. Ia merasakan hal aneh karena dia tidak bisa berkeinginan untuk bercinta. Hal itu karena ia menyaksikan langsung bagaimana dua orang lelaki yang jahat. Merudapaksa kakaknya. Bukan hanya itu Dirga Xavier Abraham juga menyaksikan Kakak perempuannya, Devita Xavier Abraham menjemput maut tepat di hadapannya.
Pertemuan tak sengaja dan sentuhan sekian detik dari gadis itu. Mungkinkah akan mengubah hidup Dirga yang selama ini terkurung dengan penyakit yang dideritanya?
To be continue. ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Bilqies
semangat tom buat nyari gadis yang dimaksud sama Dirga....
2024-05-08
1