Aku Tahu Apa yang Kamu Sembunyikan.

Aku Tahu Apa yang Kamu Sembunyikan.

Nyonya Rani segera menelefon Tommy. Ya, semua rahasia Dirga pasti diketahui Tommy. Sekretarisnya itu mengetahui segalanya. Orang kepercayaan Dirga dan orang yang paling tahu apa rahasia Dirga, apa rencana Dirga, dan pasti dia tahu mengenai baju dinas malam itu. Lebih tepatnya, siapa gadis yang bermalam dengan putranya di salah satu kamar homestay.

Panggilan telefon terhubung.

“Halo,” sapa Tommy di seberang telefon. Segera menerima telepon begitu mengetahui kalau nyonya Rani yang menelepon.

“Kamu di mana Tommy?” tanya Nyonya Rani berusaha sabar. Menahan semua rasa keingintahuannya.

“Aku baru sampai rumah Nyonya, ada yang bisa saya bantu?” tawarnya. Tommy sudah hafal betul dengan tabiat bosnya itu. Pasti ada hal yang penting mengenai Dirga, jika beliau menelefon.

“Apa yang dilakukan Dirga akhir-akhir ini?” Wanita itu mencoba membuka percakapan tanpa terlihat jika dirinya sedang menggebu-gebu ingin tahu sesuatu.

“Maksud Nyonya tentang pekerjaan atau tentang perjodohan?” Tommy menanggapi dengan santai.

“Mengenai baju malam yang aku temukan di homestay. Apa Rosalin menggoda Dirga sehingga Dirga sembuh dari kelainannya?” selidik Nyonya Rani. Sesungguhnya, dila sangat berharap Dirga bisa sembuh. Namun, jika tujuannya menikah dengan Rosalin. Nyonya Rani tidak rela. Dia tahu pasti bagaimana Rosalin. Kehidupan bebasnya, alkohol, dan dunia malamnya. Itu sangat tidak pantas, untuk wanita yang sudah melewati masa remajanya.

Tommy terdiam. Pasti Dirga ceroboh, ia tidur dengan Tiara dan lupa membereskannya.

“Tommy, kamu mau jawab atau aku bisa cari tahu sendiri,” ancam Nyonya Rani. Sengaja meninggikan nada suaranya satu oktaf.

“Saya tidak tahu Nyonya, saya akan segera mencari tahu. Saya akan datang ke rumah dan menanyai Tuan Dirga,” jawab Tommy serius. Ada sesuatu yang perlu ia luruskan. Entah hanya firasat atau benar-benar dilakukan oleh Dirga.

“Baiklah, datang ke rumah sekarang juga. Kamu menginap di sini saja malam ini,” pinta Nyonya Rani.

“Ya, Nyonya.”

Klik.

Panggilan telefon berakhir.

**

Di kediaman keluarga Abraham.

“Dirga sengaja menghindariku, dia tidak turun ke bawah untuk makan malam,” ujar Nyonya Rani saat Tommy tiba.

“Ini makan malam Tuan Dirga?” tanya Tommy melihat sepiring potongan buah mangga dan melon.

“Ya.” Nyonya Rani mengangguk pelan tidak bersemangat.

“Baik nyonya sebelum saya memberikan informasi saya perlu berbicara dengan tuan Dirga terlebih dahulu,” izin Tommy.

“Ya bicaralah dengan Dirga karena dia selalu menghindariku kamu berada di pihakku kan?” tanya Nyonya Rani.

“Selama Tuan Dirga bertindak ceroboh dan tidak memikirkan masa depannya, maka saya akan selalu berada di pihak Nyonya dan Tuan besar,” klaim Tommy dengan suara tegas meyakinkan.

“Aku percaya padamu.”

"Terimakasih Nyonya."

Tommy meraih nampan berisi piring dengan potongan buah itu. Lantas ia berjalan menuju lantai dua, di kamar Dirga. Pelan tapi pasti ia menaiki anak tangga demi anak tangga.

“Tuan Dirga," panggil Tommy di depan pintu kamar pria itu.

“Ada apa?” sahut Dirga yang sangat mengenali suara sekretarisnya.

“Buka pintunya Tuan, kita perlu bicara,” jawab Tommy. Ia menunggu dengan sabar.

Tak sampai satu menit, pintu kamar terbuka. Lantas, Tommy segera masuk.

“Ada apa. Apa yang membuatmu malam-malam ke sini. Apa kamu bosan menjadi sekretarisku, sekarang kamu jadi pengasuh yang membawa makan malamku,” ujar Dirga dengan tetap fokus menatap layar ponselnya.

“Tuan Anda menodai gadis itukan?” tanya Tommy dengan bahasa yang sopan. Sengaja tidak ingin menyulut emosi bosnya.

Dirga diam, ia tidak akan mengakui secara terang-terangan. Sudah jelas Tommy tidak setuju dengan apa yang sudah ia lakukan terhadap Tiara.

“Tuan, jawablah atau saya--.” Tommy menghentikan ucapannya.

“Apa yang akan kamu lakukan Tom?” Dirga mendongak, sejenak ia melihat wajah sekretarisnya.

“Tuan meniduri Tiara? Sudah aku bilangkan Tuan, gadis itu bukan gadis yang biasa Anda temui di klub malam!” protes Tommy.

Dirga membuang pandangannya. Semua orang tidak memahaminya. Semua orang tidak merasakan penderitaannya. Di saat ia bertemu dengan Tiara, dan bercinta dengan gadis itu untuk merayakan kesembuhan. Tommy malah melarangnya. Muak.

“Anda tidak bisa mengelak Tuan, gaun malam yang Nyonya Rani temukan di homestay itu milik Tiara kan? Anda sudah menidurinya!” tuduh Tommy mulai geram.

Dirga masih tenang, ia tidak merespons dan menganggap itu bukan sesuatu yang perlu di besar-besarkan.

“Kalau memang Tuan sudah merenggut kesucian gadis itu, Tuan harus menikahinya atau saya sendiri yang akan membantu Tiara melaporkan Anda ke penjara,” ancam Tommy refleks suaranya meninggi karena merasa kesal.

“Diam kamu Tom, kamu yang paling tahu siapa gadis yang aku cintai. Jadi jangan coba-coba mendikte atau menyuruhku untuk menikahi Tiara,” sahut Dirga dengan pandangan mata mencibir sungguh ia tidak suka dengan gagasan yang dilontarkan oleh sekretarisnya itu.

“Maaf Tuan, saya minta maaf sebelumnya kalau apa yang akan saya ucapkan ini lancang. Seharusnya Tuan Dirga, lebih sadar diri lebih paham dengan penyakit yang Tuan Dirga derita. Sudah jelas Rosalin yang memiliki gaya hidup seks bebas tidak akan memilih Anda. Dia bukan tipe wanita yang mau menunggu kalau mengetahui Anda sedang sakit. Kali ini Tuhan juga harus benar-benar membuka mata. Lupakan wanita itu dan fokus dengan kehidupan Tuan Dirga sendiri!” tegas Tommy. Ia menaruh nampan di atas nakas lalu duduk di sofa.

“Kamu bodoh apa bagaimana sih! Sudah aku bilang kan aku hanya mencintai Rosalin!” ucap Dirga.

“Tapi Tuan! Hanya Tiara yang membuat Anda bergairah!” sahut Tommy mengingatkan.

“Tapi hanya ada Rosalin di hatiku!” kekehnya dengan wajah berapi-api.

“Tapi Tiara yang membuat Anda sembuh!” desaknya berharap Dirga segera sadar.

“Cukup! Jangan perdebatkan ini. Mana piringnya. Aku mau makan! Laper debat sama kamu dan mama!”

Dirga meraih nampan di atas nakas, lantas tangan kanannya bergerak mengambil garpu dan mendorong potongan mangga ke dalam mulutnya.

“Kalau kamu masih mau jadi sekretarisku jangan ikut campur masalah ini dan jangan katakan apapun pada mama. Kalau mama sampai tahu mengenai Tiara, aku yakin kamulah yang memberitahu mama,” ancam Dirga. Jarang sekali Tommy tak mendukung keputusan. Baru kali ini sang sekretaris tidak berada di pihaknya.

“Tidak Tuan, belum tentu saya yang memberitahu. Nyonya Rani bisa saja menyuruh orang untuk mengikuti Anda dan memberitahu apa yang Anda lakukan akhir-akhir ini. Saya jamin jika bukan saya yang memberitahu Nyonya Rani, pasti ada orang lain yang akan memberitahu beliau,” jawab Tommy mengutarakan pembelaannya.

Dirga menyeringai.

“Keluar saja kau Tommy jangan campuri urusan pribadiku. Cukup bantu saja aku bekerja di kantor!” usir Dirga.

“Saya akan mencampuri jika Tuan Dirga bertindak di luar akal sehat!” Tommy tetap pada pendiriannya.

“Apa maksudmu itu Tom memangnya apa yang aku lakukan! Aku tidak mencuri! Aku tidak merampok! Aku tidak menipu!” balas Dirga dengan wajah muram.

“Tapi anda merampas kehormatan Tiara, Tuan!”

“Sok tahu kamu sudah sana keluar dari kamar ku!” Dirga beranjak dari duduknya lantas ia menyeret Tommy untuk keluar dari kamar.

To be Continue..

Terpopuler

Comments

Bu Kus

Bu Kus

seharusnya nya kalo Dirga gak mencintai Tiara jangan rusak Tiara dong Dirga Giman sih jadi orang jangan egois

2024-08-28

1

🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸

🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸

mungkin Dirga tidak mencintai Rosalin, dia cuma terobsesi saja...

2024-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sayap Patah
2 Sentuhan Ajaib
3 Perjodohan
4 Blind Date
5 Pencarian.
6 Hanya Mengingat Wajahnya.
7 Ciuman Pertama
8 Ciuman Paksa.
9 Malam Yang Bergairah.
10 Aversion Seksual Disorder
11 Aku Hina
12 Disembunyikan.
13 Pria di Hati Tiara.
14 Aku Tahu Apa yang Kamu Sembunyikan.
15 Aku Tahu Yang Sebenarnya
16 Kami Akan Bertanggung jawab
17 Dipaksa Menikah.
18 Dipaksa Menikah 2
19 Dipaksa Menikah 3
20 Aku Bukan Wanita Lemah.
21 Gengsi
22 Syarat Pernikahan
23 Tak Mudah Dipahami
24 Aku Peduli.
25 Berdamai.
26 Penjelasan Dokter.
27 Kesepakatan
28 Menguntungkan Satu Pihak
29 Ditunda?
30 Dipingit
31 Hari Pernikahan 1
32 Hari Pernikahan 2
33 Tidak Peka
34 Bodoh!
35 Cerita Masa Lalu
36 Mertuaku Paling Baik
37 Tamu Tak Diundang
38 Tips Dari Mama
39 Baru Paham!
40 Gaun Malam Pilihan Dirga.
41 Murka Nyonya Rani
42 Ciuman Lembut!
43 Night 1
44 Night 2
45 Night 3
46 Cara Jalanmu Aneh
47 Kehadiran Rosalin
48 Menjaga Rahasia
49 Liontin Kampungan!
50 Tidak Kenal Waktu.
51 Rencana Ke Bali!
52 Dasar Angkuh!
53 Bertemu dengan Ferdinand
54 Hukuman 1
55 Hukuman 2
56 Hukuman 3
57 Bulan Madu
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Sayap Patah
2
Sentuhan Ajaib
3
Perjodohan
4
Blind Date
5
Pencarian.
6
Hanya Mengingat Wajahnya.
7
Ciuman Pertama
8
Ciuman Paksa.
9
Malam Yang Bergairah.
10
Aversion Seksual Disorder
11
Aku Hina
12
Disembunyikan.
13
Pria di Hati Tiara.
14
Aku Tahu Apa yang Kamu Sembunyikan.
15
Aku Tahu Yang Sebenarnya
16
Kami Akan Bertanggung jawab
17
Dipaksa Menikah.
18
Dipaksa Menikah 2
19
Dipaksa Menikah 3
20
Aku Bukan Wanita Lemah.
21
Gengsi
22
Syarat Pernikahan
23
Tak Mudah Dipahami
24
Aku Peduli.
25
Berdamai.
26
Penjelasan Dokter.
27
Kesepakatan
28
Menguntungkan Satu Pihak
29
Ditunda?
30
Dipingit
31
Hari Pernikahan 1
32
Hari Pernikahan 2
33
Tidak Peka
34
Bodoh!
35
Cerita Masa Lalu
36
Mertuaku Paling Baik
37
Tamu Tak Diundang
38
Tips Dari Mama
39
Baru Paham!
40
Gaun Malam Pilihan Dirga.
41
Murka Nyonya Rani
42
Ciuman Lembut!
43
Night 1
44
Night 2
45
Night 3
46
Cara Jalanmu Aneh
47
Kehadiran Rosalin
48
Menjaga Rahasia
49
Liontin Kampungan!
50
Tidak Kenal Waktu.
51
Rencana Ke Bali!
52
Dasar Angkuh!
53
Bertemu dengan Ferdinand
54
Hukuman 1
55
Hukuman 2
56
Hukuman 3
57
Bulan Madu
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!