Keesokan harinya karena sedang tidak ada jadwal kuliah di hari ini.Jihan memutuskan untuk ikut menemani suami nya ke kantor.bayang- bayang kata pelakor selalu bergentayangan di kepala nya membuat tidur yang biasa nya nyenyak harus terganggu sampai pagi menjelang.
Jihan sejak tadi tiada henti menatap lekat wajah suami nya yang sedang fokus menatap jalanan dengan satu tangan yang selalu setia menggenggam tangan kanan nya.kemeja abu-abu dengan dasi hitam yang melingkar di leher suami nya membuat Jihan semakin salting dan bangga memiliki sosok suami yang menjabat sebagai seorang CEO di perusahaan nomer 2 paling besar di tanah air.
" Harus kah Aku ini berterimakasih kepada Akandra yang sudah berselingkuh sehingga membuat Aku bisa bertemu dan menikah dengan Mas Erlan?" batin Jihan tersenyum tipis sambil membayangkan kata apa yang pantas dia ucapkan kepada Akandra yang sudah pernah menyakiti perasaan nya tapi sekaligus menjadi penyelamat hidup nya sehingga menjadi istri dari Erlangga Ghafi Brahmana.
" Aku memang sudah tampan sejak lahir sayang,jangan di lihat terus dong." goda Erlan tersenyum menatap sebentar istri nya lalu kembali fokus ke jalanan yang sudah hampir mendekati perusahaan nya.
" Mas." Jihan semakin di buat salah tingkah dengan wajah merah nya.
" Kamu lagi mikir apa sih sayang? Sampai sebegitu nya menatap Aku?" Erlan mencium punggung tangan istrinya yang terasa dingin dari biasa nya dan dia cukup sadar bahwa saat ini sang istri sedang gugup dan juga salah tingkah.
" Di perusahaan Kamu pasti banyak staf cewek yang cantik dan juga seksi kan Mas? Apa salah satu di antara mereka ada yang pernah menjadi gebetan Kamu juga?" tanya Jihan random kembali ingat dengan yang nama nya pelakor.
Hahaha....Erlan tertawa sampai sudut mata nya mengeluarkan air karena terlalu lama menertawai tingkah konyol Jihan.bagi dia istri nya sudah begitu sempurna layak nya seorang bidadari.tapi entah kenapa bidadari hati nya ini masih saja berkecil hati jika di hadapkan dengan wanita di luar sana.
" Aku sudah bahagia sekali memiliki Kamu dan bangga bisa masuk menjadi anggota keluarga Pamungkas.bagaimana bisa hati yang sudah penuh oleh nama mu berpaling kepada orang lain sementara berjauhan sebentar saja dengan mu membuat dunia ku terasa gelap.Aku begitu menghormati pernikahan sakral ini dan tak pernah berniat untuk mengakhiri nya sampai pada hembusan nafas ku yang terakhir kali nya."jawab Erlan dengan pasti.
Hati Jihan menghangat mendengar jawaban yang di berikan oleh suami nya.Jihan pun sebenarnya tak pernah menyesali pernikahan ini dan mulai berpikir keras menjadi istri yang lebih baik lagi untuk suami nya ini.Jihan dengan tingkah manja nya menyandarkan kepala di bahu sang suami, sehingga membuat Erlan yang sudah berhasil memarkirkan mobilnya menyentuh kepala sang istri dan mengusap nya dengan gerakan lembut.
Cup..
" Kita turun ya sayang.ini sudah sampai di parkiran perusahaan." ajak Erlan setelah mengecup kening istri nya.
Jihan pun mengangguk kan kepala sebagai tanda setuju.Erlan turun terlebih dahulu dari mobil membuka kan pintu untuk istri nya dan seperti biasa selalu menggenggam tangan Jihan berjalan masuk ke dalam perusahaan dan tanpa mereka sadari saat ini kedua nya tengah menjadi pusat perhatian seluruh karyawan yang memang sudah tau siapa yang di gandeng mesra oleh pemimpin mereka saat ini.
Mereka berdua langsung masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan yang akan membawa mereka menuju ke lantai atas dan ini adalah kali pertama nya bagi Jihan mengunjungi perusahaan milik suami nya.
Awal nya Jihan tidak punya niat sama sekali untuk mengekori kemana pun suami nya pergi.lagi- lagi masalah pelakor membuat dia memberanikan diri untuk meminta izin ikut sekaligus ingin melihat seperti apa penampilan dan sikap wanita yang bekerja di sini dan jika ada yang berada di luar ekspektasi nya maka akan dia hempaskan secara rata tanpa ada yang tersisa sedikit pun.
"I love you sayang." ucap Erlan begitu mereka keluar dari lift.
" Mas ini beneran?" tanya Jihan dengan hati yang berbunga -bunga.
" Iya benaran lah sayang." Erlan menjepit hidung Jihan sehingga membuat Jihan semakin lepas kendali dan tanpa pikir panjang malah mengecup sekilas bibir seksi milik suami nya.
" Istri ku ternyata sudah mulai agresif sekali dan Aku sangat menyukai nya." kemesraan serta ciuman singkat yang mereka perlihatkan tadi tidak terlepas dari tatapan dua orang manusia yang merupakan asisten serta sekretaris Erlan yang tidak lain adalah sahabat dekat Erlan.
" Pagi Bos." sapa kedua nya begitu kompak sambil menahan tawa karena melihat tingkah bucin sang Bos yang tidak mengenal waktu dan juga tempat.
" Hm.." Erlan berdehem dengan wajah datar nya sedangkan Jihan sedikit menunduk dengan senyuman manis yang terpancar di wajah cantik nya.
" Gila...Gila...Kalau sudah dekat seperti ini cantik nya Nyonya bos semakin bertambah 10 kali lipat.kalau di sanding kan dengan mantan gatal nya itu sangat ke banting sekali. yang kata nya model tapi cuman modal bedak tebal doang." sindir Repi bocor tanpa punya saringan sehingga membuat Roy asisten pribadi dari Erlan ikut tertawa geli.
" Benar banget bro...Aku aja nggak habis pikir kenapa bisa dulu si Erlan jatuh cinta sama wanita itu.dulu Aku pun sudah pernah memergoki dia jalan sama model asal negeri sakura tapi sayang nya Aku lupa mengambil bukti dan Erlan malah percaya begitu saja dengan akting cantik yang di mainkan wanita gila itu." Roy semakin geleng-geleng kepala menyadari kebodohannya yang sudah membiarkan sahabat baik nya terlalu lama berada di bawah kekuasaan wanita licik seperti Tias.
Erlan yang sudah masuk ke dalam ruangan nya sama sekali tidak mendengar kan apa yang sedang di gosip kan oleh kedua bawahan nya.Erlan mengambil posisi duduk di kursi kebesaran nya sedang kan Jihan sengaja duduk di sofa karena tidak ingin menganggu suami nya yang sedang sibuk dengan banyak berkas penting.
Setengah hari sudah berlalu dengan cepat. tetapi kedua insan ini sama sekali tidak merasa bosan berada di dalam ruangan ini.Jihan bahkan anteng dengan buku bacaan yang dia ambil dari rak buku sehingga membuat suasana hening tanpa ada suara sedikit pun.
" Sayang jadi ya makan di luar sama teman Kamu?" tanya Erlan sengaja menghentikan jemari nya dan beralih menatap wajah istri nya yang seolah tidak ada bosan-bosannya untuk di pandang.
" Jadi kok Mas! Tadi kata nya mereka lagi di jalan sudah mau jemput ke sini." jawab Jihan lagi lalu berdiri menyimpan buku ke tempat asal nya dan pindah duduk ke depan suami nya.
" Nggak mau di antar sama sopir aja?"tanya Erlan lembut.
" Nggak perlu Mas,Aku ikut mobil mereka aja biar lebih seru.sopir sama yang lain nya suruh ikut dari belakang aja ya.eh ngapain Aku yang ngatur.tanpa Aku bilang pun Kamu sama Ayah pasti sudah meminta mereka untuk mengikuti Aku.benarkan?" tebak Jihan yang sudah terbiasa mendapatkan pengawalan ketat dari pria berbadan tegap begitu juga dengan ketiga sahabat Jihan yang selalu merasa aman jika ada Jihan yang berada di samping mereka .
Hahahaha.... Erlan pun tertawa mengacak gemas rambut istri nya.
" Ini semua kami lakukan demi kebaikan Kamu sayang." ucap Erlan yang sudah berdiri di depan istri nya.
" Ini nafkah untuk Kamu sebagai istri ku.yang satu nya untuk keperluan Kamu dan rumah tangga kita dan satu nya lagi tabungan untuk masa depan kita yang setiap bulan nya selalu Aku isi.Kamu boleh membeli apapun yang Kamu inginkan dan kalau kurang jangan segan untuk meminta tambahan nya kepada suami mu ini." ucap Erlan sambil menyerahkan dua kartu tipis kepada istri nya berikut dengan satu buah amplop coklat tebal yang belum di ketahui apa isi di dalam nya.
" Ini ada uang Cash untuk pegangan Kamu ya sayang,maaf Aku hanya punya segini saja uang cash nya." sambung Erlan membuat Jihan ragu untuk mengambil nya.
"Mas! Dua kartu limited ini saja sudah sangat cukup bagi ku.kenapa harus di tambah pakai uang cash segala." Jihan membalikkan amplop coklat yang ada di tangan nya dan tanpa sengaja melihat nominal yang tertulis di ujung kanan amplop sehingga membuat kedua bola mata nya hampir copot tak berdaya.
" 50 juta!" seru Jihan meminta penjelasan dari suami nya.
" Itu hasil dari usaha kerja sama bareng teman dan di sana dia sebagai manager nya.semua penghasilan ku sengaja Aku kasih kepada Kamu dan Aku yakin Kamu bisa mengatur nya dengan baik." kata Erlan semakin membuat Jihan merasa bangga di cintai dan di perlakukan dengan baik oleh suami pilihan orang tua nya.
" Terus untuk Kamu mana kalau semua nya di kasih sama Aku?" tanya Jihan bingung.
" Ada dan sangat cukup sekali." Erlan memperlihatkan isi dompet dengan banyak kartu kredit di sana dan laci meja yang juga terdapat 1 gepok uang cash sisa dari uang yang dia kasih kepada istri nya.
" Benar- benar sultan suami ku ini." sorak Jihan berhambur memeluk tubuh suami nya.
" Jangan pernah meminta uang jajan dari Ayah lagi karena mulai sekarang semua kebutuhan Kamu adalah tanggung jawab Aku sebagai suami." bisik Erlan di samping telinga istri nya dan di balas kata oke yang sangat singkat dari Jihan yang tengah bahagia.
" I love you suami ku." ucap Jihan mengecup singkat bibir suami nya dan tanpa di sangka Erlan malah menahan tengkuk Jihan sehingga terjadi lah ciuman panas yang begitu menggebu - gebu di siang hari ini.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍
Ramaikan kolom komentar supaya author lebih semangat lagi dalam menulis.😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Pay No
wah klu punya suami kayak Erlangga klu blm mati jgn di kubur dulu😀😀
2024-03-27
2
Murni Zain
Yah cuma bs halu suami seperti mas Erlangga
2023-12-21
1
sabil abdullah
wa aaaa kebablasan nggak jadi makan siang nih
2023-12-20
1