Kebetulan sekali Jihan masih ada sisa libur semester nya yang tinggal beberapa hari lagi.Jihan segera menghubungi ketiga teman-teman nya yakni Egi,Ajeng dan juga Nia.Jihan memilih melakukan sambungan video call secara bersamaan agar dia tidak perlu capek-capek lagi untuk menjelaskan semua nya kepada ketiga sahabat nya itu.
" Boleh lah yang baru pulang dari luar negeri." ucap Nia mulai bar-bar.
" Baru ingat sama teman Kamu ya." sambung Ajeng lagi.
" Oleh-oleh buat kita bertiga mana?" sambung Egi lagi.
" Jangan ngegas dulu dong." tegur Jihan ketika melihat ketiga teman nya sudah berbicara tiada henti nya.
Ketiga teman Jihan pun sontak saja tertawa lebar ketika melihat wajah kesal yang di persembahkan Jihan kepada mereka saat ini.
" Udah jangan ngambek seperti itu,Kamu udah pulang kan dari Kanada?" tanya Nia mengintrogasi karena dia tentu sudah sangat hapal sekali suasana kamar Jihan yang terlihat jelas di layar ponsel nya.
" Betul sekali." balas Jihan balik mengerjai ketiga sahabat nya itu.
" Besok pagi ikut Aku ke butik ya.sekalian ada yang mau Aku bicara kan kepada kalian bertiga.pokok nya besok jam 10 kita ketemuan di restoran Dmelati ya guys." ucap Jihan tanpa berbelit lagi.
" Ke butik? Mau ngapain?" tanya Egi kebingungan.
" Mau numpang tidur dodol! Memang nya selama ini Butik udah berubah fungsi ya.ini Aku yang salah atau Kamu sih?" Jihan hanya bisa geleng-geleng kepala menatap penuh arti kepada ketiga sahabat nya itu.
" Besok Aku jelaskan dan jangan paksa Aku untuk menjelaskan nya sekarang.
Bye...bye..."dengan cepat Jihan mematikan sambungan telepon sebelum kembali di cerca dengan pertanyaan oleh ketiga sahabat nya itu.
Di lantai bawah kediaman Pamungkas.ada Oma Sari dan Opa Ridwan yang sedang berbincang dengan Bunda dan juga Ayah dari Jihan.awal nya mereka tak menyangka jika Jihan akan menikah secepat ini.namun setelah di jelaskan oleh Pak Arlis akhirnya mereka mengerti dan mensupport Jihan untuk segera menikah di usia yang masih muda.terlebih Jihan adalah cucu perempuan satu-satunya di dalam keluarga mereka karena semua sepupunya Jihan kebanyakan laki-laki.sehingga membuat Jihan sebagai cucu kesayangan dari Oma Sari dan juga Opa Ridwan.
Wajah santai yang di perlihatkan oleh Jihan setelah lamaran ini terjadi.membuat Oma dan Opa nya semakin yakin jika Jihan pun sudah menerima semua nya tanpa ada yang memaksakan diri nya.
Keesokan hari nya.
Erlan yang masih memakai setelan kantor nya datang untuk menjemput Jihan menemui ketiga sahabat nya itu.Erlan semakin terlihat gagah dengan memakai kemeja serta celana bahan nya.dan ternyata tanpa mereka rencanakan sebelumnya.pagi ini kedua nya berhasil memakai warna baju yang senada sehingga membuat Jevin kembali meledek mereka habis-habisan.
" Baru juga lamaran udah pakai baju couple segala sih." ucap Jevin membuat Bunda Nilam yang tadi nya di dapur langsung keluar untuk memastikan ucapan putra nya itu.
" Ini nama nya nggak di sengaja.Kamu ngapain masih di sini? Kenapa nggak berangkat ke sekolah juga sih?" tanya Jihan sedikit kesal.
" Udah di bilang sekolah nya bubar lebih cepat.masih aja di tanya terus.gini amat punya kakak yang sedang bucin - bucin nya." Jevin memasang wajah masam nya menatap ke arah sang Kakak.hingga pada akhirnya datang lah Bunda Nilam yang selalu berhasil menengahi perdebatan kakak beradik ini.
" Kalian jadi mau pergi ke Butik ?" tanya Bunda Nilam memastikan.
" Iya Bun,Aku sengaja minta anterin Pak Erlan biar sekalian ikut fitting baju juga."jawab Jihan yang sudah selesai memakai sendal santai nya yang di padukan dengan rok putih bermotif bunga-bunga kecil.
" Jangan panggil Erlan dengan embel-embel Bapak lagi dong sayang,dia itu calon suami Kamu bukan Ayah Kamu." tegur Bunda Nilam mengajarkan putri nya.
" Sebentar lagi kalian akan menikah dan cari lah panggilan yang tepat untuk Erlan.bisa abang atau pun Mas." sambung Bunda Nilam lembut.Jevin yang berada tidak jauh dari posisi mereka berdiri hanya bisa menahan tawa ketika mendengar semua nya.
" Iya Bun, nanti Jihan biasakan memanggil dengan sebutan lain." Jihan yang sudah salah tingkah akhirnya memutuskan untuk berpamitan kepada sang Bunda.lalu masuk ke dalam mobil milik Erlan yang sudah terparkir di depan rumah nya.
Selama perjalanan menuju ke restoran.Kedua nya sama-sama memilih diam hingga pada akhirnya Erlan lah yang terlebih dahulu membuka suara setelah lelah menutup rapat mulut nya.
" Jangan panggil Aku bapak lagi ya, panggil Mas saja mulai sekarang." ucap Erlan yang ternyata sejak tadi sibuk membantu Jihan mencari panggilan yang tepat untuk diri nya.
" Baiklah...Pak..Eh maksud Aku Mas,kita langsung ke restoran Dmelati aja dulu ya.nanti baru ke butik nya barengan sama teman-teman Aku juga." balas Jihan mulai bersikap biasa saja.
" Oke sayang." kata sayang yang keluar dari mulut Erlan sukses membuat Jihan sesak nafas dan butuh banyak pasokan udara.
" Kamu suka nggak di panggil kayak gitu?" tanya Erlan lembut yang memang sudah bertekad akan memulai semua nya.
" Suka sih? Percuma sayang di mulut tapi di hati nggak?" celetuk Jihan membuat Erlan mengernyit heran.
" Kata siapa Aku nggak sayang sama calon istri ku sendiri.memang nya Kamu bisa menebak isi hati ku saat ini?" goda Erlan kepada Jihan yang sudah tersipu malu mendengar ucapan calon suami nya itu.
" Aku kira cupu ternyata suhu nya." balas Jihan lagi ikut menatap ke arah Erlan yang tengah menyetir mobil nya.
Erlan pun tertawa mendengar ledekkan Jihan.
" Jadi Mas Erlan nanti beneran mau keluar dari perusahaan Ayah dan pindah ke perusahaan Papa Bambang?" tanya Jihan yang sudah mengetahui semua nya dan memanggil Pak Bambang dengan panggilan Papa seperti yang di minta oleh kedua calon mertua nya.
" Hm...Aku harus bisa memulai semua nya demi Kamu dan calon anak kita nanti." Erlan mengelus kepala Jihan dengan satu tangan nya membuat Jihan terbang melayang menembus luar angkasa.
" Mas ternyata bisa romantis juga ya." Jihan memalingkan wajah ke luar jendela karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa aneh dari sikap manis calon suami nya itu.
Erlan pun tak berhenti tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari calon istri nya ini.
Beberapa menit kemudian.mobil mewah milik Erlan sudah berhenti di parkiran restoran Dmelati.mereka berdua turun secara bersamaan dan melangkah masuk ke dalam restoran dengan Erlan yang menggandeng mesra tangan Jihan.membuat Jihan tidak menyangka jika Erlan bisa melakukan hal romantis ini di depan banyak orang.
" Kita harus membiasakan diri seperti ini.mulai sekarang dan seterusnya." ucap Erlan membuat Jihan mengangguk kan kepala nya.
Pasangan yang sedang kasmaran ini terus berjalan mencari keberadaan ketiga sahabat Jihan.hingga sebuah lambaian tangan menari di udara membuat Jihan paham lalu membawa Erlan menuju ke meja yang terletak di bagian ujung ruangan terbuka ini.
" Eji ku sayang." panggil Nia lalu berhamburan memeluk Jihan setelah tangan Jihan terlepas dari genggaman tangan calon suami nya.Ajeng yang tidak ingin ketinggalan pun ikut serta memeluk tubuh Jihan dan hanya menyisakan Egi yang tetap duduk di tempat nya sambil menatap bingung ke arah Erlan.
" Kenapa Kamu malah bergandengan tangan dengan Pak Erlan?" tanya Nia pelan tapi masih bisa di dengar oleh Erlan yang berdiri tepat di belakang Jihan.
" 3 hari lagi kita akan menikah. Mas Erlan adalah calon suami Aku." jawab Jihan cepat dan berhasil membuat ketiga sahabat nya melongo tak percaya.bagaimana mungkin Jihan yang bucin akut sama Akandra mantan kekasih nya itu ternyata bisa move on dengan cepat dan langsung akan menikah dalam waktu dekat.
Nia dan Ajeng saling melirik satu sama lain dan selanjutnya saling mencubit pipi untuk memastikan jika saat ini mereka dalam keadaan sadar.
" Ternyata ini nyata." gumam Nia lagi membuat Erlan yang melihat kekocakan dari sahabat Jihan langsung mengulum senyum.
Jihan yang sudah lelah berdiri lalu mengambil posisi duduk berdampingan dengan Erlan.membiarkan kedua sahabat nya yang masih belum percaya dengan apa yang dia ucapkan saat ini.sementara Egi yang berada di tempat nya masih menatap Jihan meminta penjelasan dari ucapan nya tadi.
" Biasa aja kali guys..Sini duduk dulu biar Aku jelaskan semua nya." Nia dan Ajeng pun menurutinya dan duduk di kursi mereka masing-masing.
Sebelum memulai cerita nya.Jihan memperkenalkan Erlan kepada ketiga sahabat nya itu.Jihan menunjuk mereka satu persatu dan tidak lupa juga menyebut nama nya.Erlan yang memang belum mengenal ketiga sahabat Jihan langsung mengulurkan tangan nya sambil mengulum senyum.
" Aku sudah bosan pacaran lagi yang akhirnya harus kandas di tengah jalan.Aku memutuskan untuk menikah muda karena merasa ini adalah pilihan yang tepat dan bersama dengan orang yang menurut ku tepat juga." Jihan terus melanjutkan cerita nya sampai ketiga sahabat nya mengerti tanpa banyak bertanya lagi.
" Jadi ini perjodohan tapi sama-sama cinta,begitu?" ledek Nia masih tak percaya Jihan sudah jatuh ke pelukan pria lain.
" Terserah Kamu aja lah mau bilang apa." balas Jihan cuek.
Selesai dengan urusan penjelasan tentang pernikahan nya.Jihan langsung mengajak ketiga sahabat nya untuk menuju ke sebuah butik.di sana mereka semua melakukan fitting baju termasuk juga untuk Jihan dan Erlan sebagai calon pengantin nya.
Satu jam lama nya mereka berada di butik ini hingga pada akhirnya masalah baju berhasil di selesaikan hari ini juga.
"Kalian mau kemana lagi sayang?" tanya Erlan menatap dalam bola mata Jihan yang begitu indah dan teduh sekali.
Panggilan sayang yang di berikan Erlan kepada Jihan sukses membuat ketiga sahabat nya itu langsung kepanasan.
" Kita seperti obat nyamuk di sini." ucap Nia dengan wajah menyedihkan nya.
" Maka nya jangan kelamaan jomblo." ledek Egi kepada sahabat nya itu.
" Udah ayok kita pulang aja.Aku udah capek banget nih.kalian jangan sampai sakit dan wajib menemani Aku besok." ucap Jihan kepada ketiga sahabat nya.
" Siap Nyonya Erlan." Balas Nia dan Ajeng dengan kompak sehingga membuat Erlan kembali mengulum senyum di wajah tampan nya.
" Udah sana masuk ke mobil kalian.jangan lama-lama menatap calon suami orang." Jihan menggandeng tangan Erlan menuju ke lantai bawah untuk mengambil mobil yang ada di parkiran.Jihan sebenarnya masih ingin menghabiskan waktu berlama-lama dengan calon suami nya ini.namun Jihan tidak ingin egois mengingat saat ini pekerjaan Erlan sedang banyak sekali dan Minggu depan nya lagi sudah pindah ke perusahaan mertua nya.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alanunyu Alan
hhhhreèmmm
2024-02-09
0
Sugiharti Rusli
memang mending gitu langsung dilamar dan nikah, biar bisa pacaran halal nanti
2023-12-17
4
Dewi @@@♥️♥️
cieeee yg udah panggil sayang
2023-12-16
1