Siang hari nya Erlan langsung mengajak Jihan untuk pulang ke rumah mertua nya .satu tangan Erlan membawa serta koper yang berisi perlengkapan milik mereka berdua.sedangkan satu tangan nya lagi menggandeng mesra jemari Jihan yang sudah memakai cincin pernikahan di jari manis nya.
" Mau mampir dulu atau mau langsung pulang saja sayang?" tanya Erlan begitu mereka sudah masuk ke dalam mobil.
" Kita langsung pulang aja ya Mas." jawab Jihan sambil memakai sabuk pengaman nya dan mengikat asal rambut yang sejak tadi dia gerai begitu saja.Erlan yang kaya raya memang lebih suka menyetir mobil nya sendiri ketimbang harus memakai jasa sopir pribadi. apalagi saat ini ada Jihan duduk di samping nya membuat Erlan lebih semangat lagi dan tidak ingin di ganggu oleh siapa pun itu.
" Maaf ya sayang kita belum bisa honeymoon.nanti setelah pekerjaan Aku beres dan tidak terlalu sibuk lagi.Aku janji akan membawa Kamu berlibur ke luar negeri.terserah Kamu mau pilih ke negara manapun yang Kamu sukai." ucap Erlan lalu menggenggam tangan Jihan yang sedang fokus menatap ke arah depan.
" Iya Aku ngerti kok Mas! Lagian nggak pakai honeymoon juga nggak masalah.toh kita bisa berduaan seperti ini juga udah lebih dari cukup. Aku bukan wanita yang gila liburan dan juga kemewahan lain nya." jawab Jihan tersenyum manis kepada suami nya.
" Terimakasih banyak atas pengertiannya.tapi kita wajib liburan berdua agar bisa menyicil Junior nanti." pipi Jihan dalam sekejap langsung merah merona mendengar ucapan suami nya yang sedikit mesum.
" Mas! Kamu yakin Semua anggota keluarga kita sudah pulang ke rumah masing-masing? Nanti kita udah pulang duluan sementara mereka masih ketinggalan di hotel lagi." Jihan sengaja mengalihkan pembicaraan ke arah lain karena belum siap membahas tentang urusan ranjang.dia juga ingin melakukan kewajiban nya tapi entah kenapa ada sesuatu yang terasa mengganjal dalam benak nya yang mengurungkan niat baik nya itu.
" Yakin banget kok sayang,Aku udah kirim pesan juga sama Bunda dan saat ini mereka sedang istirahat di dalam rumah." jawab Erlan mengecup jemari Jihan dan kembali fokus dengan setir mobil nya.
20 menit kemudian.mobil milik Erlan sudah memasuki perumahan milik mertua nya dan langsung masuk ke dalam gerbang memarkirkan mobilnya di samping koleksi mobil sang mertua.
" Loh Bunda pikir kalian langsung pulang ke rumah kalian sendiri?" ucap Bunda Nilam menyambut kedatangan anak serta menantu nya.
" Belum Bun! Rumah nya masih belum selesai dan kemungkinan besar dalam satu bulan lagi akan siap.untuk sementara waktu Jihan kata nya mau tinggal di sini dulu sampai menunggu rumah kami selesai di kerjakan." jawab Erlan membiarkan istrinya berjalan berdampingan dengan Bunda Nilam sedang kan dia sendiri memilih berjalan di sisi kanan Ayah mertua nya.
" Bagus lah kalau begitu,nanti pindah nya pelan-pelan saja agar Kami tidak merasa kehilangan.Kamu yakin sudah tidak ingin membantu Ayah lagi di kantor?" sebenarnya Pak Arlis masih berberat hati melepas kepergian mantan asisten sekaligus menantu nya ini untuk pindah ke perusahaan Brahmana.kepintaran serta keberhasilan Erlan dalam membantu nya selama di perusahaan menjadi bahan pertimbangan Pak Arlis dan bahkan sempat berpikir ingin meminta Erlan mengganti posisi nya saat ini agar dia bisa pensiun di usia dini .tapi Pak Arlis tidak ingin terjadi konflik antar keluarga dengan sikap egois nya itu.
Biar lah dia menunggu Jevin besar dan lulus sekolah sampai siap menjalankan perusahaan milik keluarga mereka dan membiarkan anak perempuan nya hidup bahagia bersama suami nya ini.
Sebelum naik ke lantai atas di mana kamar Jihan berada.Erlan dan Jihan menyempatkan diri untuk mengobrol ringan bersama mertua serta adik ipar nya.tanpa terasa obrolan ringan ini terasa sangat seru sekali dan Jevin yang awal nya tidak tertarik menjadi lebih banyak bicara dan terus menerus melempar kan pertanyaan kepada kakak ipar nya.
Erlan yang memang menguasai ilmu beladiri menjawab pertanyaan Jevin dengan baik dan tepat sampai membuat remaja ini mengangguk kan kepala sebagai tanda mengerti.
" Kalau mau belajar bela diri harus konsisten loh Vin! Nggak boleh setengah-setengah dan harus rajin dalam belajar setiap gerakan nya.ini sangat bermanfaat untuk Kamu sebagai seorang lelaki yang akan melindungi Bunda dan Juga Kakak." ucap Erlan menasehati adik ipar nya yang memang sudah lengket dengan Erlan yang cair tanpa ada kata jaim.
" Iya Kak.Aku udah tertarik dari dulu untuk ikut latihan bela diri.tapi Ayah sama Bunda selalu melarang dengan alasan takut keluyuran dan salah pergaulan." kata Jevin menjelaskan secara detail karena merasa ini adalah kesempatan yang pas untuk mengungkapkan semua yang dia pendam selama ini.terlebih lagi mumpung ada kakak ipar yang akan membantu dia memulus kan jalan terjal nya.
Erlan hanya tersenyum menanggapi hal tersebut.
"Bunda dan Ayah hanya sedang menjaga Kamu .tapi Kamu juga wajib membuktikan kalau tuduhan itu tidak lah benar.belajar dari rumah juga bisa dan undang saja pelatih nya ke rumah untuk mengajari Kamu." jawab Erlan bijak tanpa mau memihak kepada siapapun.Jihan yang merasa bosan dengan pembicaraan ini memilih memainkan ponsel nya sambil bertukar pesan dengan ketiga sahabat nya itu sehingga dia tidak fokus lagi mendengar pembicaraan keluarga nya.
" Beneran bisa ngundang pelatih nya ke rumah ya kak? Tapi Jevin nggak ada kenalan yang paling bagus dan masih minim pengetahuan tentang hal beginian." tutur Jevin lirih.
" Kakak punya kok kenalan yang dulu pernah mengajarkan Kakak sebelum pindah sekolah ke luar negeri.orang nya masih muda dan merupakan atlit berprestasi di bidang nya." jawab Erlan lagi.
" Boleh ya Bunda ,Ayah ! Jevin janji bakal belajar dengan rajin dan juga serius dalam sekolah nya.pelajaran di sekolah tetap nomer satu dan Jevin yakin bisa mengatur waktu dengan baik." mohon Jevin sambil mengatupkan kedua tangan di depan dada nya.
Bunda Nilam saling menatap dengan Ayah Arlis sebelum pada akhirnya mengangguk kan kepala sebagai tanda setuju.
" Alhamdulillah ya Allah... Terimakasih banyak Bunda dan Ayah...Jevin janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja." Jevin memeluk bergantian kedua orang tua nya seolah-olah sedang mendapatkan hadiah luar biasa yang sudah sejak lama dia ingin kan.
" Terimakasih Kakak ipar." Jevin lalu beralih memeluk Erlan sehingga membuat Jihan mencebik kesal melihat tingkah aneh dari adik nya tersebut.
Di antara semua anggota keluarga yang ada di ruangan ini.hanya Jihan sendiri yang tidak mendapatkan pelukan bahagia dari Jevin.bukan nya marah kepada sang adik.tetapi Jihan merasa bersyukur dan melanjutkan kembali aksi berbalas pesan nya dengan ketiga sahabat random nya itu.
" Bagaimana malam pertama Kamu sama suami mu Eji?" tanya Nia kepo.
" CK...Jangan bahas urusan orang dewasa.kalau ingin tahu langsung menikah saja biar bisa tahu sendiri bagaimana rasa nya malam pertama." balas Jihan dengan mata melotot ke arah ponsel nya sendiri.
"Jihan udah langsung marah- marah saja. pasti malam pertama nya gagal total kan?"sambung Ajeng lagi yang saat ini sedang tertawa lebar tanpa bisa di lihat oleh ketiga sahabat nya itu.
" Apaan sih kalian berdua,nggak jelas banget sih jadi teman ." balas Jihan malu-malu domba.
" Jangan menggoda istri Pak Erlan nanti Jihan ngadu loh sama pawang nya." sambung Egi yang sudah ikut bergabung dengan ketiga sahabat nya.
" Ini lagi anak! Tiba-tiba saja muncul nuduh yang nggak jelas begitu. Mau gue kasih suntik mati ya kalian bertiga." balas Jihan murka.
" Kalau pun iya juga nggak papa kan Eji! Toh Kamu juga udah punya suami dan sudah halal untuk melakukan banyak gaya bebas." Egi semakin memanas kan keadaan membuat Jihan malu dan akhirnya memilih keluar dari percakapan tersebut dan berpindah memeluk lengan suami nya.
Pasangan pengantin baru ini langsung pamit masuk ke kamar meninggalkan kedua orang tua Jihan,Jevin beserta Oma dan Opa Ridwan yang baru pulang dari rumah Kakak Bunda Nilam yang kebetulan dekat dari Hotel tempat mereka menginap.tanpa banyak berbicara lagi kedua nya akhirnya memilih tidur siang sebelum memulai pekerjaan mereka pada besok hari.Jihan yang belum terbiasa tidur berpelukan dengan suami nya akhir nya memilih pasrah menikmati tidur siang ini dengan satu tangan Erlan yang sudah memeluk agresif pinggang nya.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
seru memang yah kalo satu punya adik cowok dan satu punya abang ipar cowok jadi pembicaraannya lebih nyambung😉😉
2023-12-18
7
Dewi @@@♥️♥️
semoga erlan bisa cepat bobol gawang ,kasihan pengantin baru
2023-12-17
2
sabil abdullah
jadi inget manten anyar deh...🤣🤣🤣🤣
2023-12-17
1