Setelah menyelesaikan semua pekerjaan nya.Erlan sekarang malah menyibukkan diri mengecek sosial media milik istri nya yang ternyata sudah bersih dari masa lalu dan hanya meninggalkan beberapa foto Jihan bersama teman-teman nya dan juga foto pernikahan mereka berdua.bibir Erlan pun melengkung bak bulan sabit ketika mengetahui bahwa istri nya sudah menutup rapat kisah masa lalu dan hanya menyisakan mereka berdua di lembaran kehidupan yang baru.
" Nanti Aku harus mengecek ponsel nya juga." batin Erlan tampak bersemangat menyelidiki semua kisah masa lalu istri nya yang sempat mengganggu pikiran dan juga hati nya.
Sebelum pulang ke rumah untuk menemui istrinya.Erlan kembali memeriksa email yang baru di kirim oleh Asisten pribadi nya dan harus selesai hari ini juga karena besok pagi akan di gunakan dalam meeting bersama client dari luar negeri.
Seperti biasa nya Erlan menyetir sendiri mobil mewah keluaran terbaru membelah jalanan yang sudah macet karena kepulangan nya ini bertepatan dengan jam pulang kerja pada umumnya.Erlan dengan kesabaran tingkat dewa melajukan mobil sedikit demi sedikit hingga 1 jam kemudian dia sudah berhasil sampai di depan rumah dan di depan pintu sana ada Jihan yang sudah menyambut kepulangan nya dengan wajah cantik serta senyuman manis yang sangat memabukkan sekali.
" Cantik banget sih bini Aku." gumam Erlan geleng-geleng tak percaya lalu turun dari mobil sambil menenteng jas serta tas kerja nya.kebimbangan yang sempat dia rasakan tadi sirna sudah begitu melihat sosok pendamping hidup nya yang layak nya bidadari yang turun dari langit.
Jihan yang sudah di bekali terlebih dahulu oleh sang bunda bagaimana menjadi istri yang baik untuk suami nya sengaja berdiri di depan pintu lalu maju dengan mengulurkan tangan mencium punggung tangan suami nya dengan sangat ikhlas.
" Mas! Capek ya?" tanya Jihan mengambil alih tas serta jas milik suami nya lalu berjalan masuk sambil bergelayut manja di lengan suami nya.
" Tadi sih iya capek banget,tapi pas lihat wajah cantik Kamu capek nya langsung jadi hilang sayang." ucap Erlan mencuri kecupan mesra di pipi sebelah kanan Jihan hingga membuat sang istri tersipu malu karena ada bibi yang melihat keromantisan mereka berdua.
" Di lihat sama Bibi loh Mas." ucap Jihan lirih tak berani menegakkan kepala nya lagi.
" Lah memang nya kenapa? Kita udah sah sebagai suami istri dan Bibi juga paham akan hal itu.apalagi kita ini masih pengantin baru yang lagi anget-anget nya." goda Erlan sehingga membuat istri nya semakin kelabakan tak menentu.
Sambil menunggu suami nya membersihkan diri di dalam kamar mandi.Jihan kini mulai terbiasa menyiapkan pakaian ganti untuk suami nya.bahkan dia juga harus kreatif mencocokkan antara baju serta celana yang akan di kenakan oleh suami nya agar terlihat semakin keren dan juga rapi.dua hari menikah Erlan pun mulai terbiasa di layani oleh istri nya dan selalu suka dengan baju pilihan istri nya tersebut.
" Bagaimana kerja nya hari ini Mas?" tanya Jihan membuka suara.
" Lancar dan Aku sudah menyelesaikan semua nya.tapi ada sedikit gangguan yang membuyarkan konsentrasi ku." jawab Erlan mengambil posisi duduk di dekat sofa lalu menarik Jihan untuk duduk di atas pangkuan nya.Jihan yang masih malu-malu domba terpaksa mengikuti permintaan suami nya dan sengaja mengalungkan kedua tangan di leher kokoh suami nya agar tidak terjatuh ke lantai kamar.
" Kenapa bisa ada gangguan Mas?" tanya Jihan ingin tahu.
" Karena Aku selalu memikirkan Kamu." jawab Erlan asal sambil tersenyum penuh makna.
" Istt jangan gombal terus Mas! Kamu ternyata benar-benar suhu nya deh.lama-lama Aku bisa diabetes kalau begini setiap hari."Jihan mencubit gemas kedua pipi suami nya sampai membuat Erlan kesakitan karena ulah Jihan yang tidak mau berhenti dan malah sengaja menggigit pipi nya.
" Boleh Aku pinjam ponsel Kamu?" tanya Erlan kepada istri nya.
Jihan pun mengangguk kan kepala nya lalu menyerah kan ponsel android milik nya ke tangan sang suami.Jihan menyebut sandi ponsel nya dan langsung di ingat dengan cepat oleh Erlan yang tidak ingin lupa dan pasti akan selalu mengecek ponsel istri nya secara diam-diam.batin nya berbicara bahwa tidak mungkin istri yang layak nya bidadari tidak memiliki fans di ponsel nya dan jika sampai ketahuan akan langsung di musnah kan oleh Erlan tanpa ada kata ampun lagi.
Erlan mengotak-atik ponsel Jihan sampai dia merasa puas dan kini sudah pindah ke galeri foto untuk mencari foto lelaki yang tersimpan di sana.Jihan yang tidak merasa bersalah memilih santai sambil tiduran dengan paha suami sebagai bantal nya.
" Sayang ini kenapa pesan Akandra belum Kamu hapus juga?" tanya Erlan ketus karena di landa cemburu berat.
" Memang nya masih ada pesan dari dia di sana.perasaan nomer nya sudah Aku blokir loh Mas." jawab Jihan santai.
" Ini masih ada dan ada foto kalian berdua juga di sini." Erlan langsung menghapus foto tersebut termasuk juga pesan yang di kirim oleh Akandra dua hari yang lalu.
" Jangan dekat-dekat dengan dia lagi sayang,Aku nggak suka melihat nya." titah Erlan kepada istri nya yang tanpa di duga malah tertidur di atas pangkuan nya dengan begitu nyenyak sekali.
Tok..
Tok.. Pintu kamar mereka di ketuk dari luar dan terdengar suara Bibi yang memanggil mereka untuk ikut makan malam.Erlan menjawab nya tanpa membuka pintu kamar karena Jihan yang masih belum bangun juga dari tidur nyenyak nya ini.
" Sayang...Bangun dulu.kita sudah di tungguin Bunda untuk makan malam." bisik Erlan di telinga istri nya.
" Sayang...Sayang..." panggil Erlan lagi tapi masih belum berhasil juga.
10 menit berlalu tapi Jihan masih betah terlelap di alam mimpi nya memaksa Erlan untuk mencium dan bahkan melahap habis bibir yang sudah menjadi candu bagi nya.Erlan bahkan sengaja mengukir tanda merah di leher sang istri karena sudah lepas kendali dan erangan yang keluar dari mulut istri nya semakin membuat Erlan mabuk kepayang.
Tangan Erlan mulai meraba perut tipis Jihan sehingga membuat sang Empu langsung membuka mata lebar-lebar dan bersiap menerkam mangsanya.
" Mas! Kenapa Kamu jahil sekali sih." ucap Jihan begitu manja nya.
Hahaha...Erlan malah tertawa ngakak melihat tingkah istri nya yang dalam keadaan tidur tapi tetap menikmati ciuman hangat yang mereka lakukan tadi.
" Kamu susah sekali di bangun kan sayang,Bunda sama Ayah udah nungguin kita dari tadi untuk makan malam." kata Erlan menjelaskan membuat Jihan langsung terduduk dengan kepala yang masih pusing.
" Serius Mas?" tanya Jihan memastikan dengan bola mata yang melirik jam di dinding kamar nya.
" Hmm..Ayok kita turun ke bawah." ajak Erlan tapi malah kembali duduk ketika merasa kaki nya keram akibat terlalu lama di jadikan bantal oleh istri nya.
" Sebentar dulu sayang." ucap Erlan sambil meluruskan kedua kaki nya yang semakin terasa keram dan sulit untuk di gerakkan.
" Kenapa Mas?" tanya Jihan khawatir.
" Nggak papa sayang,Kamu turun duluan aja kalau gitu.kasihan Bunda sama Ayah udah kelamaan menunggu kita turun." titah Erlan yang merasa tidak enak kepada mertua nya.
Jihan menggeleng kan kepala nya lalu membantu memijit kedua kaki suami nya secara bergantian.
" Masih terasa keram?" tanya Jihan merasa bersalah karena telah tidur nyaman sementara suami nya menahan rasa sakit dari kecerobohan nya itu.
" Udah mendingan kok sayang,kita turun sekarang ya." ajak Erlan mulai menggoyangkan kaki nya lalu berjalan selangkah demi selangkah dengan Jihan yang memeluk erat lengan nya.
" Maaf ya Mas." ucap Jihan lirih.
" Bukan karena Kamu sayang,ini karena faktor usia aja." celetuk Erlan menahan tawa nya dan Jihan yang kesal mendengar candaan suami nya langsung mencubit gemas perut Erlan yang kotak-kotak itu.
Dan benar saja di lantai bawah kedua orang tua nya serta Jevin sang adik sudah menunggu kedatangan mereka yang sangat terlambat ini.
" Lama banget sih Kak.ngapain aja dari tadi?" todong Jevin dengan wajah datar menahan rasa lapar nya.
" Ya maaf dek,tadi Kakak ketiduran dan sulit di bangun kan." jawab Jihan karena tidak ingin mereka berpikir macam-macam .
" Lain kali jangan tidur sebelum makan malam dulu sayang.sudah ayok duduk dan jangan lupa ambil kan nasi untuk suami mu terlebih dahulu." Bunda Nilam tersenyum tipis melihat ada tanda merah di leher putri nya.sebagai orang yang sudah berpengalaman tentu saja Bunda Nilam mengerti apa yang sudah terjadi dan memilih diam karena di samping nya ada Jevin yang masih belum pantas mendengar tentang tanda merah.
Pak Arlis yang juga tidak sengaja melihat leher sang putri akhirnya ikut terperangah mengetahui tanda merah itu lalu mengkode istri nya melalui aksi sikut menyikut .
" Sebentar lagi kita bakal punya cucu Bun." bisik Pak Arlis sangat pelan sekali dan bahkan tidak terlihat oleh anak-anak nya.
" Benar Yah." jawab Bunda Nilam lagi.
Makan malam berjalan dengan damai dengan Jevin yang tiba-tiba saja bertanya mengenai tanda merah di leher kakak nya dan di balas oleh Jihan secara asal karena tidak tau lagi harus menjawab apa.sementara itu Erlan dan kedua orang tua nya memilih diam membiarkan Jihan menyelesaikan sendiri pertanyaan yang di berikan oleh Jevin kepada nya.
Jangan lupa like ,Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alanunyu Alan
/Shy/9
2024-02-09
0
Murni Zain
tak bisikan itu tanda alergi tongkol 🤭
2023-12-21
1
Sugiharti Rusli
usil yah si Erlan😁😁
2023-12-18
1