Begitu sampai di kediaman orang tua nya.Erlan langsung di giring oleh sang Mama untuk duduk di sofa ruang keluarga dan mengabaikan mata lelah yang di perlihatkan oleh sang putra.
" Ada apa sih Ma? Erlan mau istirahat dulu." protes Erlan yang memang sudah merasa sangat letih setelah beberapa jam menghabis kan waktu di dalam pesawat.belum sempat dia meluruskan pinggang nya tiba-tiba saja kedua orang tua nya sudah menarik paksa tangan nya untuk ikut duduk bersama mereka di ruang keluarga.
" CK...Nanti Kamu juga bisa istirahat.sekarang ada hal yang lebih penting yang harus kita bicarakan dan Kamu tidak boleh menolak apapun yang Mama katakan." ancam Bu Rossi dengan sorot mata tajam nya.
" Memang hal penting apa sih Ma sampai anak nya nggak boleh istirahat sebentar saja.awas ya Mama kalau ini nggak penting. " Erlan terlihat kesal dengan tingkah sang Mama yang selalu memaksa kan kehendak terhadap diri nya.walaupun begitu Erlan tetap menyayangi kedua orang tua nya melebihi apapun itu.
" Sudah jangan banyak protes Kamu, dengarkan dulu apa yang akan di katakan sama Mama Kamu itu." sahut Pak Bambang menengahi perdebatan yang terjadi antara istri dan juga anak nya.
Erlan hanya mengangguk kan kepala dengan rasa kantuknya yang semakin menjadi-jadi.namun sekuat tenaga dia tahan sampai pembicaraan penting ini di nyatakan selesai oleh sang Mama yang memegang penuh kekuasaan.
" Kapan Kamu mau menikah?" tanya Bu Rossi to the point.
" Menikah? Aku?" Erlan malah semakin bingung dengan pertanyaan yang di berikan oleh sang Mama.
" Ya Kamu dong Erlan! Masa Papa yang jelas-jelas sudah tua begini.Kamu harus secepatnya menikah karena Papa sama Mama sudah ingin menggendong seorang cucu." sambung Pak Bambang gregetan melihat tingkah putra nya.jika dalam urusan bisnis Erlan sudah sangat jago sekali.tapi dalam urusan percintaan putra tunggal nya itu malah nol besar sampai di tipu oleh mantan kekasih yang begitu dia cintai.
"Kenapa pertanyaan nya itu mulu sih Pa? Gimana mau menikah kalau pacar aja nggak punya,nggak mungkin kan Papa nggak tau apa yang sudah terjadi kepada anak Papa ini." ucap Erlan yang sangat yakin jika kedua orang tua nya tentu saja sudah mendengar tentang pernikahan mantan kekasih nya dengan lelaki lain.Erlan malah semakin di buat bingung saja antara mau berterima kasih atau marah kepada kedua orang tua nya itu.larangan keras yang mereka berikan membuat Erlan terselamatkan dari wanita matre seperti Tias Andita.
Pak Bambang dan Bu Rossi langsung tertawa puas melihat wajah lesu dari putra nya itu.
Ini lah yang mereka inginkan dan akan mereka manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin tanpa bisa di tawar lagi oleh Erlan.
" Benar kan apa yang Mama sama Papa bilang selama ini.orang tua tidak pernah mau menjebak anak nya apalagi anak nya itu adalah pewaris tunggal keluarga."Erlan merasa tertampar oleh ucapan sang Mama.selama ini dia selalu membantah dan tetap saja menjalin hubungan dengan Tias di Belakang kedua orang tua nya.
" Maafkan Erlan Ma ,Pa." hanya itu yang keluar dari mulut Erlan yang sedang tertunduk di hadapan kedua orang tua nya.
" Aku takut salah dalam memilih pasangan lagi.lebih baik Papa sama Mama saja yang memilihkan calon istri untuk ku."sambung Erlan lagi membuat kedua orang tua nya langsung bersorak gembira di hadapan Erlan yang menatap bingung ke arah mereka.
" Siapapun itu pilihan Papa dan Kamu nggak akan pernah menolak nya?" tanya Pak Bambang memastikan membuat Erlan mengangguk dengan sangat yakin.
" Baiklah,satu minggu lagi Kamu akan menikah ya."ucap sang Papa kelewat santai membuat Erlan melongo menatap ke arah nya.
" Apa nggak kecepatan Pa ,Ma? Kenalan aja dulu kalau cocok lanjut kalau nggak cocok ya nggak harus di paksa juga kan Pa." Erlan semakin menatap aneh kedua orang tua nya yang selalu tersenyum penuh makna.entah apa yang sedang mereka pikirkan saat ini yang jelas Erlan masih sangat syok dengan waktu yang di berikan oleh sang Papa kepada nya.
" Untuk apa berkenalan lagi sedangkan Kamu saja sudah sangat mengenalinya dan dekat sekali dengan wanita cantik itu." jawab sang Mama begitu frontal.entah kenapa bayangan wajah cantik Jihan kembali menari di kepala nya membuat Jihan yang ada di dalam rumah nya langsung tersedak karena sedang di bicarakan oleh keluarga Erlan.
" Siapa sih Ma? Jangan bikin penasaran begini dong Ma! Awas saja ya Ma kalau wanita itu mirip dengan dakocan." Erlan semakin di landa oleh rasa penasaran nya kepada sosok wanita tersebut.rasa kantuk yang sejak tadi menyiksa tubuh nya kini sudah sirna berganti dengan rasa penasaran yang tak terbendung kan lagi.
" Besok malam kita akan datang ke rumah nya untuk melamar wanita itu.dia itu sangat cantik sekali dan masih muda juga.pokok nya Kamu tidak akan menyesal punya istri seperti calon mantu Mama itu." lagi dan lagi Bu Rossi berhasil menambah rasa penasaran di benak putra nya itu.tak lupa juga Bu Rossi mempersembahkan senyuman mengejek nya untuk sang putra yang saat ini sedang berpikir keras.
" Muda, cantik dan Aku mengenal wanita itu?" Erlan mengusap dagu nya berusaha mencari sendiri Jawaban dari ucapan sang Mama.entah kebetulan atau pun tidak.nama Jihan serta wajah cantik nya kembali hadir di kepala Erlan.
" Nggak mungkin Jihan kan Ma!" seru Erlan asal tapi sangat berharap banyak jika sosok wanita itu adalah anak dari bos tempat dia bekerja sekaligus menuntut ilmu bisnis.
"Sangat mungkin sekali karena memang dia lah yang sedang kita bahas saat ini.besok Kamu wajib libur bekerja sampai acara lamaran ini selesai.dan Mama harap Kamu jangan lagi berkomunikasi dengan mantan kekasih mu itu." pinta Bu Rossi yang tidak ingin putra nya ini kembali terjebak ke dalam rayuan seorang Tias.
" Jadi beneran Jihan Ma,Pa?" Erlan menatap bergantian kedua orang tua nya yang kompak mengangguk kan kepala .rasa nya sangat mustahil tapi harapan besar itu malah selalu tertuju kepada Jihan yang begitu sempurna bak bidadari.
" Tapi Ma? Bagaimana dengan Tuan Arlis.apa beliau sudah mengetahui semua nya?" tanya Erlan lagi karena takut di tolak mentah-mentah oleh sang Bos.
" Kamu tidak perlu memikirkan itu.serahkan semua nya kepada Papa.kalian itu sudah dewasa apalagi Kamu.tidak ada pdkt lagi dan harus segera di gas supaya bisa kasih Cucu sama kami." ledek Pak Bambang begitu frontal.
" Mana bisa main gas segala Pa,Jihan masih punya kedua orang tua.dan kita tidak bisa memaksakan kehendak kepada mereka." sanggah Erlan masih di landa kebingungan.
" CK, Jangan kebanyakan mikir Erlan! Kalau Jihan di ambil orang lain baru Kamu menyesal seumur hidup.karena stok bidadari seperti Jihan sangat langka di muka bumi ini.kalau Kamu nggak nurut maka Mama akan buang Kamu sebagai anak Mama dan Papa."ancam Bu Rossi tak main-main.
" Iya..Iya Ma.. Ngancem nya kok kayak gitu sih." Erlan terlihat santai dengan permintaan tersebut karena sebenarnya dia juga merasakan ada getaran di hati nya untuk Jihan.meskipun belum sepenuhnya pulih tapi Erlan yakin bisa melewati semua nya dengan bantuan calon istri nya nanti.
" Besok kita harus melamar Jihan.Mama tidak mau keduluan sama yang lain nya." Erlan hanya mengangguk pelan dengan pikiran yang masih tertuju kepada Jihan.
" Apa dia mau menerima tawaran ini.umur kami terpaut 6 tahun.gimana kalau dia menolak dan tidak suka dengan cowok dewasa seperti Aku ini." batin Erlan dengan pikiran yang berkecamuk.
" Arghh... Bodoh amat lah .yang penting udah usaha.di terima atau nggak nya ya urusan belakangan." batin Erlan lagi.
Sementara di kediaman Pamungkas.semua anggota keluarga sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.begitu juga dengan Jihan.tanpa membersihkan tubuh nya terlebih dahulu.Jihan langsung saja tidur di atas ranjang dengan hanya memakai celana pendek serta thank top berwarna hitam.ac di dalam kamar sudah menyala dengan sangat dingin sehingga membuat tidur nya semakin nyenyak sekali tanpa perduli lagi dengan keadaan sekitar.
" Bun,jangan tidur dulu ya.ada yang Ayah ingin bicarakan kepada Bunda." ucap Pak Arlis yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung berganti pakaian dengan piyama tidur yang sudah di siapkan oleh istri nya.
" Mau bicara apa Yah?" tanya Bunda Nilam membenarkan posisi duduknya dengan bersandar di kepala ranjang.
" Besok malam keluarga Brahmana akan datang melamar putri kita.Ayah minta tolong persiapkan semua nya dan pasti kan juga Jihan tidak keluar rumah besok pagi sampai Keluarga Brahmana datang ke sini." kata Pak Arlis menjelaskan.
" Apa Jihan sudah tahu mengenai lamaran ini Yah? Bunda tidak mau dia syok dan untuk baju nya juga harus di siap kan secepatnya tanpa ada kesalahan." tanya Bunda Nilam yang memang begitu perfeksionis.
" Besok pagi akan Ayah sampai kan kepada dia.pokok nya Bunda harus membantu Ayah meyakinkan dia sampai dia menerima tawaran ini." Pak Arlis rupanya sudah tidak sabar lagi ingin memiliki sosok menantu seperti Erlan.meskipun nanti nya dia sangat sadar sekali bahwa menantu nya itu setelah menikah akan pergi meninggalkan posisi nya sekarang dan memilih menjabat sebagai presiden direktur di perusahaan nya sendiri.itu tidak jadi masalah yang besar yang penting putri nya hidup bahagia dengan lelaki yang tepat.
" Tanpa di yakini juga Jihan bakal menerima lamaran ini Yah,Bunda sudah tahu bagaimana perasaan nya dan Bunda pastikan lamaran itu akan berjalan dengan lancar."Pak Arlis mengangguk kan kepala dan rencana nya mulai besok akan mencari calon pengganti Erlan yang akan membantu dia mengurus perusahaan besar nya itu.
Keadaan di kamar ini sudah hening dengan Bunda Nilam yang tertidur pulas berbaring miring menghadap ke arah suami nya.sedangkan Pak Arlis malah kesulitan untuk tidur karena masih bingung memutuskan siapa yang pantas menempati posisi Erlan sebagai asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan nya.
Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alanunyu Alan
/Smile//Heart//Heart//Heart/
2024-02-09
0
Rita Riau
ayok Erlan di gas aja,,, beda 6 tahun itu mah kecil,,,belum juga masuk SD baru lulus paud👍🏻😬🥰🥰🥰
2023-12-29
0
Sugiharti Rusli
iya benar pak cari orang yang bisa dipercaya sulit yah kalo ga kenal dekat,,,
2023-12-17
1