Bab 7

Begitu sampai di kediaman orang tua nya.Erlan langsung di giring oleh sang Mama untuk duduk di sofa ruang keluarga dan mengabaikan mata lelah yang di perlihatkan oleh sang putra.

" Ada apa sih Ma? Erlan mau istirahat dulu." protes Erlan yang memang sudah merasa sangat letih setelah beberapa jam menghabis kan waktu di dalam pesawat.belum sempat dia meluruskan pinggang nya tiba-tiba saja kedua orang tua nya sudah menarik paksa tangan nya untuk ikut duduk bersama mereka di ruang keluarga.

" CK...Nanti Kamu juga bisa istirahat.sekarang ada hal yang lebih penting yang harus kita bicarakan dan Kamu tidak boleh menolak apapun yang Mama katakan." ancam Bu Rossi dengan sorot mata tajam nya.

" Memang hal penting apa sih Ma sampai anak nya nggak boleh istirahat sebentar saja.awas ya Mama kalau ini nggak penting. " Erlan terlihat kesal dengan tingkah sang Mama yang selalu memaksa kan kehendak terhadap diri nya.walaupun begitu Erlan tetap menyayangi kedua orang tua nya melebihi apapun itu.

" Sudah jangan banyak protes Kamu, dengarkan dulu apa yang akan di katakan sama Mama Kamu itu." sahut Pak Bambang menengahi perdebatan yang terjadi antara istri dan juga anak nya.

Erlan hanya mengangguk kan kepala dengan rasa kantuknya yang semakin menjadi-jadi.namun sekuat tenaga dia tahan sampai pembicaraan penting ini di nyatakan selesai oleh sang Mama yang memegang penuh kekuasaan.

" Kapan Kamu mau menikah?" tanya Bu Rossi to the point.

" Menikah? Aku?" Erlan malah semakin bingung dengan pertanyaan yang di berikan oleh sang Mama.

" Ya Kamu dong Erlan! Masa Papa yang jelas-jelas sudah tua begini.Kamu harus secepatnya menikah karena Papa sama Mama sudah ingin menggendong seorang cucu." sambung Pak Bambang gregetan melihat tingkah putra nya.jika dalam urusan bisnis Erlan sudah sangat jago sekali.tapi dalam urusan percintaan putra tunggal nya itu malah nol besar sampai di tipu oleh mantan kekasih yang begitu dia cintai.

"Kenapa pertanyaan nya itu mulu sih Pa? Gimana mau menikah kalau pacar aja nggak punya,nggak mungkin kan Papa nggak tau apa yang sudah terjadi kepada anak Papa ini." ucap Erlan yang sangat yakin jika kedua orang tua nya tentu saja sudah mendengar tentang pernikahan mantan kekasih nya dengan lelaki lain.Erlan malah semakin di buat bingung saja antara mau berterima kasih atau marah kepada kedua orang tua nya itu.larangan keras yang mereka berikan membuat Erlan terselamatkan dari wanita matre seperti Tias Andita.

Pak Bambang dan Bu Rossi langsung tertawa puas melihat wajah lesu dari putra nya itu.

Ini lah yang mereka inginkan dan akan mereka manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin tanpa bisa di tawar lagi oleh Erlan.

" Benar kan apa yang Mama sama Papa bilang selama ini.orang tua tidak pernah mau menjebak anak nya apalagi anak nya itu adalah pewaris tunggal keluarga."Erlan merasa tertampar oleh ucapan sang Mama.selama ini dia selalu membantah dan tetap saja menjalin hubungan dengan Tias di Belakang kedua orang tua nya.

" Maafkan Erlan Ma ,Pa." hanya itu yang keluar dari mulut Erlan yang sedang tertunduk di hadapan kedua orang tua nya.

" Aku takut salah dalam memilih pasangan lagi.lebih baik Papa sama Mama saja yang memilihkan calon istri untuk ku."sambung Erlan lagi membuat kedua orang tua nya langsung bersorak gembira di hadapan Erlan yang menatap bingung ke arah mereka.

" Siapapun itu pilihan Papa dan Kamu nggak akan pernah menolak nya?" tanya Pak Bambang memastikan membuat Erlan mengangguk dengan sangat yakin.

" Baiklah,satu minggu lagi Kamu akan menikah ya."ucap sang Papa kelewat santai membuat Erlan melongo menatap ke arah nya.

" Apa nggak kecepatan Pa ,Ma? Kenalan aja dulu kalau cocok lanjut kalau nggak cocok ya nggak harus di paksa juga kan Pa." Erlan semakin menatap aneh kedua orang tua nya yang selalu tersenyum penuh makna.entah apa yang sedang mereka pikirkan saat ini yang jelas Erlan masih sangat syok dengan waktu yang di berikan oleh sang Papa kepada nya.

" Untuk apa berkenalan lagi sedangkan Kamu saja sudah sangat mengenalinya dan dekat sekali dengan wanita cantik itu." jawab sang Mama begitu frontal.entah kenapa bayangan wajah cantik Jihan kembali menari di kepala nya membuat Jihan yang ada di dalam rumah nya langsung tersedak karena sedang di bicarakan oleh keluarga Erlan.

" Siapa sih Ma? Jangan bikin penasaran begini dong Ma! Awas saja ya Ma kalau wanita itu mirip dengan dakocan." Erlan semakin di landa oleh rasa penasaran nya kepada sosok wanita tersebut.rasa kantuk yang sejak tadi menyiksa tubuh nya kini sudah sirna berganti dengan rasa penasaran yang tak terbendung kan lagi.

" Besok malam kita akan datang ke rumah nya untuk melamar wanita itu.dia itu sangat cantik sekali dan masih muda juga.pokok nya Kamu tidak akan menyesal punya istri seperti calon mantu Mama itu." lagi dan lagi Bu Rossi berhasil menambah rasa penasaran di benak putra nya itu.tak lupa juga Bu Rossi mempersembahkan senyuman mengejek nya untuk sang putra yang saat ini sedang berpikir keras.

" Muda, cantik dan Aku mengenal wanita itu?" Erlan mengusap dagu nya berusaha mencari sendiri Jawaban dari ucapan sang Mama.entah kebetulan atau pun tidak.nama Jihan serta wajah cantik nya kembali hadir di kepala Erlan.

" Nggak mungkin Jihan kan Ma!" seru Erlan asal tapi sangat berharap banyak jika sosok wanita itu adalah anak dari bos tempat dia bekerja sekaligus menuntut ilmu bisnis.

"Sangat mungkin sekali karena memang dia lah yang sedang kita bahas saat ini.besok Kamu wajib libur bekerja sampai acara lamaran ini selesai.dan Mama harap Kamu jangan lagi berkomunikasi dengan mantan kekasih mu itu." pinta Bu Rossi yang tidak ingin putra nya ini kembali terjebak ke dalam rayuan seorang Tias.

" Jadi beneran Jihan Ma,Pa?" Erlan menatap bergantian kedua orang tua nya yang kompak mengangguk kan kepala .rasa nya sangat mustahil tapi harapan besar itu malah selalu tertuju kepada Jihan yang begitu sempurna bak bidadari.

" Tapi Ma? Bagaimana dengan Tuan Arlis.apa beliau sudah mengetahui semua nya?" tanya Erlan lagi karena takut di tolak mentah-mentah oleh sang Bos.

" Kamu tidak perlu memikirkan itu.serahkan semua nya kepada Papa.kalian itu sudah dewasa apalagi Kamu.tidak ada pdkt lagi dan harus segera di gas supaya bisa kasih Cucu sama kami." ledek Pak Bambang begitu frontal.

" Mana bisa main gas segala Pa,Jihan masih punya kedua orang tua.dan kita tidak bisa memaksakan kehendak kepada mereka." sanggah Erlan masih di landa kebingungan.

" CK, Jangan kebanyakan mikir Erlan! Kalau Jihan di ambil orang lain baru Kamu menyesal seumur hidup.karena stok bidadari seperti Jihan sangat langka di muka bumi ini.kalau Kamu nggak nurut maka Mama akan buang Kamu sebagai anak Mama dan Papa."ancam Bu Rossi tak main-main.

" Iya..Iya Ma.. Ngancem nya kok kayak gitu sih." Erlan terlihat santai dengan permintaan tersebut karena sebenarnya dia juga merasakan ada getaran di hati nya untuk Jihan.meskipun belum sepenuhnya pulih tapi Erlan yakin bisa melewati semua nya dengan bantuan calon istri nya nanti.

" Besok kita harus melamar Jihan.Mama tidak mau keduluan sama yang lain nya." Erlan hanya mengangguk pelan dengan pikiran yang masih tertuju kepada Jihan.

" Apa dia mau menerima tawaran ini.umur kami terpaut 6 tahun.gimana kalau dia menolak dan tidak suka dengan cowok dewasa seperti Aku ini." batin Erlan dengan pikiran yang berkecamuk.

" Arghh... Bodoh amat lah .yang penting udah usaha.di terima atau nggak nya ya urusan belakangan." batin Erlan lagi.

Sementara di kediaman Pamungkas.semua anggota keluarga sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.begitu juga dengan Jihan.tanpa membersihkan tubuh nya terlebih dahulu.Jihan langsung saja tidur di atas ranjang dengan hanya memakai celana pendek serta thank top berwarna hitam.ac di dalam kamar sudah menyala dengan sangat dingin sehingga membuat tidur nya semakin nyenyak sekali tanpa perduli lagi dengan keadaan sekitar.

" Bun,jangan tidur dulu ya.ada yang Ayah ingin bicarakan kepada Bunda." ucap Pak Arlis yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung berganti pakaian dengan piyama tidur yang sudah di siapkan oleh istri nya.

" Mau bicara apa Yah?" tanya Bunda Nilam membenarkan posisi duduknya dengan bersandar di kepala ranjang.

" Besok malam keluarga Brahmana akan datang melamar putri kita.Ayah minta tolong persiapkan semua nya dan pasti kan juga Jihan tidak keluar rumah besok pagi sampai Keluarga Brahmana datang ke sini." kata Pak Arlis menjelaskan.

" Apa Jihan sudah tahu mengenai lamaran ini Yah? Bunda tidak mau dia syok dan untuk baju nya juga harus di siap kan secepatnya tanpa ada kesalahan." tanya Bunda Nilam yang memang begitu perfeksionis.

" Besok pagi akan Ayah sampai kan kepada dia.pokok nya Bunda harus membantu Ayah meyakinkan dia sampai dia menerima tawaran ini." Pak Arlis rupanya sudah tidak sabar lagi ingin memiliki sosok menantu seperti Erlan.meskipun nanti nya dia sangat sadar sekali bahwa menantu nya itu setelah menikah akan pergi meninggalkan posisi nya sekarang dan memilih menjabat sebagai presiden direktur di perusahaan nya sendiri.itu tidak jadi masalah yang besar yang penting putri nya hidup bahagia dengan lelaki yang tepat.

" Tanpa di yakini juga Jihan bakal menerima lamaran ini Yah,Bunda sudah tahu bagaimana perasaan nya dan Bunda pastikan lamaran itu akan berjalan dengan lancar."Pak Arlis mengangguk kan kepala dan rencana nya mulai besok akan mencari calon pengganti Erlan yang akan membantu dia mengurus perusahaan besar nya itu.

Keadaan di kamar ini sudah hening dengan Bunda Nilam yang tertidur pulas berbaring miring menghadap ke arah suami nya.sedangkan Pak Arlis malah kesulitan untuk tidur karena masih bingung memutuskan siapa yang pantas menempati posisi Erlan sebagai asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan nya.

Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍

Terpopuler

Comments

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

/Smile//Heart//Heart//Heart/

2024-02-09

0

Rita Riau

Rita Riau

ayok Erlan di gas aja,,, beda 6 tahun itu mah kecil,,,belum juga masuk SD baru lulus paud👍🏻😬🥰🥰🥰

2023-12-29

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

iya benar pak cari orang yang bisa dipercaya sulit yah kalo ga kenal dekat,,,

2023-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!