Musik Ansambel

Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Putri Kasandra mencari keberadaan pelayan Gesha.

"Kenapa pelayan Gesha belum kembali?" Tanya Putri Kasandra sambil berjalan mencari pelayan Gesha.

"Apakah ada di dapur membuat makanan untukku?" Tanya Putri Kasandra lagi sambil masih berjalan.

Plak

"Ampun ... Aku salah." Ucap pelayan Gesha.

"Pelayan Gesha." Ucap Putri Kasandra dengan wajah terkejut.

Putri Kasandra langsung berlari dengan secepat kilat hingga dirinya melihat seorang pelayan pria sedang mengangkat cambuk ke atas. Sedangkan Pelayan Gesha terjatuh ke lantai sambil berteriak kesakitan.

"Pelayan Gesha ..." Ucap Putri Kasandra dengan wajah terkejut.

"Berhenti! Beraninya kamu memukul Pelayan Gesha!" Teriak Putri Kasandra.

Pelayan pria tersebut sangat terkejut dan langsung menurunkan tangannya untuk tidak mencambuknya.

Putri Kasandra yang sangat marah langsung menendang perut pelayan pria tersebut membuat pelayan pria tersebut sangat terkejut.

Bruk

"Aduh." Ucap pelayan pria tersebut.

Tendangan Putri Kasandra mendadak dan lumayan keras membuat pelayan tersebut tidak bisa menghindar dan jatuh tersungkur ke jalan.

"Pelayan Gesha, apakah kamu baik - baik saja?" Tanya Putri Kasandra dengan wajah kuatir.

Putri Kasandra mengangkat tubuh Pelayan Gesha dengan mata berkaca - kaca tanpa memperdulikan orang yang ada disekitarnya.

"Putri Kasandra ..." Ucapan Pelayan Gesha terputus ketika mendengar suara gelas dibenturkan di meja.

Putri Kasandra menatap ke arah sumber suara dan melihat Putri Ririn duduk di kursi sambil memegang gelas yang dibenturkan di meja dekat kursi.

Ternyata Putri Ririn memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan kursi, meja dan minuman sambil melihat Pelayan Gesha di cambuk oleh pelayannya.

"Pelayanmu mencuri gaunku jadi Aku harus mengajarinya pelajaran berupa cambuk. Kakak harus hati - hati dengan Pelayan Gesha. Bukan masalah besar kehilangan beberapa pakaian tapi Aku tidak ingin ada kehilangan sesuatu yang penting nantinya." Ucap Putri Ririn.

"Pelayan Gesha, mencuri gaunmu? Apakah ada bukti?" Tanya Putri Kasandra sambil menahan amarahnya.

"Pelayan Veni, katakan padanya!" Perintah Putri Ririn.

"Aku melihatnya menyelinap dekat dengan halaman kami jadi Aku mengikutinya keluar lalu Aku menemukannya sedang memegang gaun milik Putri Ririn." Jawab Pelayan Veni dengan wajah ketakutan.

"Kamu pasti bohong! Katakan dengan jujur atau Aku akan memukulmu seperti pelayan itu." Ucap Putri Kasandra sambil menunjuk ke arah pelayan pria.

Di mana pelayan pria tersebut masih berbaring dan meringis menahan rasa sakit pada perutnya akibat tendangan Putri Kasandra. Tubuh Pelayan Veni gemetaran karena dirinya sangat takut jika perutnya di tendang oleh Putri Kasandra.

"Putri Kasandra, jangan lakukan itu karena Aku tidak mau kamu di hukum dan nanti malam kamu tidak bisa datang di acara pesta ulang tahun Ratu." Ucap Pelayan Gesha sambil memegang tangan Putri Kasandra.

"Jika kamu melakukan sesuatu ke adikmu, reputasimu akan dihancurkan oleh Ibu Tirimu." Sambung Pelayan Gesha.

"Pelayan Gesha, Aku pasti akan ..." Ucapan Putri Kasandra terpotong oleh Putri Ririn.

"Kalian berdua benar - benar saling perduli satu sama lain." Ucap Putri Ririn sambil berdiri.

"Hampir lupa tentang gaun yang sudah di curi jadi ambil saja gaun itu sebagai hadiah dariku." Sambung Putri Ririn sambil menunjuk ke arah gaun yang tergeletak di tengah jalan.

Putri Ririn pergi meninggalkan tempat tersebut dan diikuti oleh pelayan setianya. Sedangkan Putri kasandra membantu Pelayan Gesha untuk berdiri.

"Pelayan Gesha, istirahatlah dengan baik dalam beberapa hari ke depan. Aku akan mengurus pakaiannya sendiri jadi Pelayan Gesha jangan kuatir." Ucap Putri Kasandra.

"Ririn, tidakkah kamu suka menjadi pusat perhatian? Nanti malam, kamu akan mempermalukan dirimu sendiri.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.

Putri Kasandra membantu Pelayan Gesha untuk istirahat di kamarnya setelah Pelayan Gesha berbaring di ranjang Putri Kasandra pergi untuk membeli gaun pesta.

Putri Kasandra terpaksa menyamar menjadi pelayan pria agar tidak di curigai Ibu Valena dan Putri Ririn dan para pelayan mereka.

xxxxxxxxxxxx

Tidak terasa jam cepat berlalu di mana hari sudah menjelang malam. Semua orang berkumpul di aula milik Raja dan Ratu di mana aula tersebut sangat luas.

"Panjang umur Raja dan Ratu! Hidup Sang Ratu." Ucap para pejabat istana.

"Panjang Umur Pangeran William dan Pangeran Alex." Sambung para pejabat istana.

"Hahaha ... Semuanya bangun. Ini hanya pesta ulang tahun Ratu jadi santai saja dan selamat bersenang - senang." Ucap Raja tersebut sambil tertawa.

Tidak berapa lama datang Putri Kasandra dengan memakai pakaian yang sangat indah namun wajahnya di tutup dengan kain dan di sebelahnya Putri Ririn yang cantik.

"Salam untuk Yang Mulia Raja, Ratu, Pangeran William dan Pangeran Alex." Ucap Putri Kasandra dan Putri Ririn sambil memberikan hormat.

"Putri Ririn memang sangat cantik daripada Putri Kasandra." Ucap Pangeran Alex memuji kecantikan Putri Ririn.

"Baik ... Aku sudah mendengar sebelumnya bahwa wanita muda dari keluarga lebih banyak memiliki tempramen yang luar biasa. Itu sangat benar." Ucap Ratu sambil menatap ke arah Putri Kasandra dan Putri Ririn secara bergantian.

"Tapi pakaian yang dikenakan Putri Kasandra sederhana dan wajahnya di tutup cadar." Sambung Ratu.

"Maafkan Saya, Ratu. Saya telah menjual barang - barang berhargaku untuk disumbangkan kepada para korban bencana banjir. Jadi tolong maafkan karena Saya memakai pakaian sederhana dan mengenai kenapa wajah Saya di tutup cadar karena Saya sangat nyaman menggunakan cadar." Jawab Putri Kasandra dengan nada lembut.

"Oh ... Putri Kasandra memiliki hati yang baik. Albert, kamu memiliki putri yang sangat baik dan perduli dengan para korban bencana banjir." Ucap Raja memuji kebaikan Putri Kasandra.

'Berhentilah berbohong, kamu pikir itu akan membuat orang terkesan dengan kebaikanmu.' Ucap Putri Ririn dalam hati.

"Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu. Saya tidak tahu banyak tentang bencana banjir tapi Saya tahu Raja dan para mentri kuatir tentang bencana banjir. Karena itu Saya ingin memainkan sebagian musik untuk menunjukkan keperdulianku terhadap korban banjir." Ucap Putri Ririn dengan nada lembut sambil memberikan hormat.

"Aku sudah mendengar kalau kamu merupakan salah satu pemain musik paling berbakat di kerajaan kita. Hari ini Aku sangat beruntung bisa mendengarnya." Puji Raja.

"Terima kasih telah mengatakan begitu, Yang Mulia. Perkataan Yang Mulia membuatku terbang. Tapi Saya membutuhkan seseorang untuk membantuku dan Aku harap Yang Mulia setuju." Ucap Putri Ririn.

"Oh? Musik apa? Tidak bisakah kamu melakukannya sendiri?" Tanya Raja.

"Yang Mulia, musik yang Saya pergunakan adalah ansambel di mana membutuhkan dua orang untuk bermain.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dengan kata lain, ansambel dapat diartikan sebagai bermain musik secara rombongan atau bersama-sama dengan memadukan beberapa alat musik sekaligus. Jumlah pemain musik ansambel dapat terdiri atas dua, tiga, atau lebih, tetapi tidak sebanyak pemain dalam pertunjukan orkestra.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Musik ansambel? Bisakah kamu mainkan seluruh bagian?" Tanya Ratu.

"Yang Mulia Ratu, Saya menciptakan setengah musik kedua dan Saya sudah mengajukan orang yang mendekatiku tentang setengah kedua." Jawab Putri Ririn sambil menggenggam tangan Putri Kasandra.

"Kakak, apakah Kakak masih ingat musik yang Aku ajarkan waktu itu?" Tanya Putri Ririn dengan nada lembut.

"Aku rasa Kakak masih ingat jadi mari kita kita mainkan bersama di depan Raja, Ratu, Pangeran William dan Pangeran Alex." Sambung Putri Ririn tanpa memberi jeda Putri Kasandra berbicara.

Hal itu tentu saja Putri Kasandra sangat terkejut pasalnya Putri Ririn sama sekali tidak pernah mengajarinya baik dirinya maupun pemilik tubuh aslinya.

"Pfttttttttt .... Hahahaha... Apa Aku tidak salah dengar? Semua orang tahu kalau Putri Kasandra tidak bisa membaca apalagi bermain musik." Hina Pangeran Alex.

"Huh, Dia hanya orang bodoh yang tidak tahu apa - apa." Sambung Pangeran Alex dengan nada masih menghina.

'Jangan mencoba menggangguku karena Aku akan membuat Kakak dipermalukan di depan orang banyak.' Ucap Putri Ririn dalam hati.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

mulut alex kayak mak lampir..cocok dg si sampah ririn

2024-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pura - Pura Baik
3 Awal Mula Bertemu
4 Pangeran William
5 Keracunan
6 Pertemukan Aku Dengan Dokter Ini
7 Bertemu Kembali
8 Sepertinya Lucu
9 Menyebut
10 Boomerang
11 Bertemu Kembali
12 Rahasiamu
13 Pelayan Gesha
14 Musik Ansambel
15 Aku ....
16 Wajah Cantikku
17 Putri Kehormatan
18 Selamat Tuan Albert
19 Merindukan
20 Pangeran William dan Putri Kasandra
21 Kucing Kecilku
22 Kiriman
23 Ibu! Jangan!
24 Apa tebakanku benar?
25 Hantu
26 Mengapa
27 Itu
28 Putri Cinta Kasih
29 Di Serang
30 Pelayan Gesha Meninggal Dunia
31 Tapi
32 Wajahmu Kenapa?
33 Tidak Menular
34 Putri Bela Dari Kerajaan Lemola
35 Berhenti!
36 Apakah Ayah Serius
37 Mengontrol Emosi
38 Tuan Muda Ronald
39 Mengganti Pemiliknya
40 Siapa Yang Menjebakmu?
41 Wanita Biasa
42 Racun
43 Menikah Dengan Tuan Muda Ronald
44 Tapi Aku Tidak
45 Tapi
46 Cemburu
47 Terlihat Marah
48 Melanggar Janji
49 Apa Saranmu?
50 Panah
51 Dua Gadis
52 Pengawal Arnold dan Pengawal Veni
53 Ulurkan Tanganmu
54 Permintaan Pribadi
55 Pernikahan Pangeran William dengan Putri Bela
56 Keduanya Adalah Milikku
57 Velanie
58 Pangeran Antonie dan Velanie
59 Tidak Sadarkan Diri
60 Kenapa Diam?
61 Seekor Ular
62 Darimana Batang Pohon dan Ranting?
63 Bagaimanapun Caranya?
64 Layang - Layang
65 Mengusir Pengawal Veni
66 Pangeran William dan Putri Kasandra
67 Sangat Yakin
68 Pergi Saja
69 Aduh
70 Lima Hari Kemudian
71 Ayah dan Ibu. Tolong, Aku!
72 Senjata Canggih
73 Racun
74 Perasaan
75 Dari Kerajaan Mana
76 Kerajaan Gulali
77 Senjata Canggih
78 Gitar
79 Apakah kamu ada ide?
80 Korek Api
81 Hubungan Saudara
82 Racun
83 Pangeran Antonie dan Velanie
84 Aku Sangat Lelah
85 Tamat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Awal Mula
2
Pura - Pura Baik
3
Awal Mula Bertemu
4
Pangeran William
5
Keracunan
6
Pertemukan Aku Dengan Dokter Ini
7
Bertemu Kembali
8
Sepertinya Lucu
9
Menyebut
10
Boomerang
11
Bertemu Kembali
12
Rahasiamu
13
Pelayan Gesha
14
Musik Ansambel
15
Aku ....
16
Wajah Cantikku
17
Putri Kehormatan
18
Selamat Tuan Albert
19
Merindukan
20
Pangeran William dan Putri Kasandra
21
Kucing Kecilku
22
Kiriman
23
Ibu! Jangan!
24
Apa tebakanku benar?
25
Hantu
26
Mengapa
27
Itu
28
Putri Cinta Kasih
29
Di Serang
30
Pelayan Gesha Meninggal Dunia
31
Tapi
32
Wajahmu Kenapa?
33
Tidak Menular
34
Putri Bela Dari Kerajaan Lemola
35
Berhenti!
36
Apakah Ayah Serius
37
Mengontrol Emosi
38
Tuan Muda Ronald
39
Mengganti Pemiliknya
40
Siapa Yang Menjebakmu?
41
Wanita Biasa
42
Racun
43
Menikah Dengan Tuan Muda Ronald
44
Tapi Aku Tidak
45
Tapi
46
Cemburu
47
Terlihat Marah
48
Melanggar Janji
49
Apa Saranmu?
50
Panah
51
Dua Gadis
52
Pengawal Arnold dan Pengawal Veni
53
Ulurkan Tanganmu
54
Permintaan Pribadi
55
Pernikahan Pangeran William dengan Putri Bela
56
Keduanya Adalah Milikku
57
Velanie
58
Pangeran Antonie dan Velanie
59
Tidak Sadarkan Diri
60
Kenapa Diam?
61
Seekor Ular
62
Darimana Batang Pohon dan Ranting?
63
Bagaimanapun Caranya?
64
Layang - Layang
65
Mengusir Pengawal Veni
66
Pangeran William dan Putri Kasandra
67
Sangat Yakin
68
Pergi Saja
69
Aduh
70
Lima Hari Kemudian
71
Ayah dan Ibu. Tolong, Aku!
72
Senjata Canggih
73
Racun
74
Perasaan
75
Dari Kerajaan Mana
76
Kerajaan Gulali
77
Senjata Canggih
78
Gitar
79
Apakah kamu ada ide?
80
Korek Api
81
Hubungan Saudara
82
Racun
83
Pangeran Antonie dan Velanie
84
Aku Sangat Lelah
85
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!