Bertemu Kembali

Putri Kasandra yang selalu bersikap waspada sudah tahu sejak tadi kalau Putri Ririn berjalan ke arah dirinya dengan perlahan.

Namun Putri Kasandra pura - pura tidak tahu hingga Putri Ririn berlari ke arah dirinya untuk mendorong tubuhnya bersamaan Putri Kasandra menggeser tubuhnya ke arah samping.

"Akhhhhhhhhh ....!" Teriak Putri Ririn dengan wajah sangat terkejut ketika tubuhnya ke arah kolam ikan.

Byur

Putri Ririn yang tidak bisa menahan tubuhnya akhirnya jatuh ke dalam kolam ikan membuat Putri Kasandra tersenyum devil.

"Ups ... Ririn! Kenapa kamu bermain air di kolam?" Tanya Putri Kasandra dengan wajah polosnya.

"Hari ini anginnya lumayan kencang, bagaimana jika kamu masuk angin?" Tanya Putri Kasandra lagi.

"Kasandra! ... Kamu ... Kamu ...." Ucap Putri Ririn menggantungkan kalimatnya dengan wajah kesal.

"Apa?" Tanya Putri Kasandra pura - pura tidak tahu sambil menatap adik tirinya.

'Adik kecil, kamu terlalu muda untuk bermain denganku.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.

Tiba - tiba Ibu tirinya datang dan berlari ke arah Putri Kasandra sambil menahan amarahnya yang teramat sangat.

"Kasandra! Beraninya kamu membully Ririn? Dia itu adikmu!" Teriak Ibu Valena dengan nada kesal.

"Aku akan meminta Albert untuk menghancurkanmu dan mendapatkan keadilan untuk Ririn hari ini!" Sambung Ibu Valena sambil masih berteriak dan mengangkat tangannya untuk menampar Putri Kasandra.

"Apa yang terjadi di sini?" Tanya seorang pria tampan yang tiba - tiba datang dan menahan tangan Ibu Ririn.

Semua menatap ke arah pria tampan tersebut bersama dua orang pengawalnya dengan wajah terkejut terlebih Putri Kasandra. Hingga datang Ayah Albert bersama pelayan setianya memberikan hormat ke pria tampan tersebut.

'Kenapa pria itu ada di sini?' Tanya Putri Kasandra dalam hati.

Pelayan tersebut datang sambil membawa kursi kemudian diletakkan di sisi pria tampan tersebut. Pria tampan itupun duduk di kursi sedangkan ke dua pengawalnya berdiri di belakangnya.

Sedangkan Ayah Albert, Ibu Valena dan Putri Valena bersujud ke arah pria tampan tersebut sedangkan Putri Kasandra masih berdiri dengan wajah masih terkejut.

"Bangun!" Perintah pria tampan tersebut.

Mereka bertiga langsung berdiri sedangkan pria tampan tersebut diam - diam melirik ke arah Putri Kasandra.

'Kenapa gadis ini memakai make up tebal?' Tanya Pangeran William dan kedua pengawalnya dalam hati.

"Aku kemari untuk membahas sesuatu dengan perdana menteri tapi Aku tidak menyangka akan melihat pertunjukkan sebagus ini." Ucap pria tampan tersebut.

"Pangeran William, suatu kehormatan bagi kami Pangeran William datang ke rumah ini." Ucap Ibu Valena sambil tersenyum tanpa memperdulikan ucapan Pangeran William.

Ternyata pria tampan tersebut bernama Pangeran William di mana Putri Kasandra sama sekali tidak tahu kalau pria yang selama ini diusili adalah seorang pangeran.

"Pelayan, ambilkan minuman teh untuk Pangeran William!" Perintah Ibu Valena.

Pelayan tersebut hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi untuk mengambil teh.

"Maafkan putri - putriku atas kekasaran mereka. Yang Mulia." ucap Ayah Albert sambil memberikan hormat.

"Ayah." panggil Putri Kasandra sambil memegang lengan Ayahnya.

Ayah Albert memalingkan wajahnya dengan wajah terkejut karena Putri Kasandra tidak mengenal Pangeran William.

"Siapa orang tua ini?" Tanya Putri Kasandra sambil menunjuk ke arah Pangeran William.

Pangeran William yang mendengar kalimat orang tua ini sangat terkejut sambil menahan amarahnya sedangkan yang lainnya hanya terkejut.

'Pangeran William sangat terkenal karena kekejamannya.' Ucap Putri Ririn dalam hati.

'Kasandra mengira di depan orang banyak tidak mungkin Pangeran William menghukumnya dengan berat. Jika Aku dan Ibuku tidak melakukan apa - apa untuk membantunya pasti Kasandra akan mati di hukum Pangeran William.' Sambung Putri Ririn dalam hati.

"Gadis kecil ..." Ucap Pangeran William menggantungkan kalimatnya sambil menahan amarahnya.

'Ini pertama kalinya Aku mendengar seseorang mengatakan kalau Pangeran William adalah orang tua.' Ucap pengawal pertama dalam hati sambil menahan senyumannya.

'Gadis ini beberapa kali membuat Pangeran William kesal dan Aku sangat yakin pasti gadis ini akan di hukum.' ucap pengawal ke dua dalam hati.

"Umur Aku hanya dua puluh, memangnya Aku terlihat sangat tua?" Tanya Pangeran William sambil masih menahan amarahnya.

"Dua puluh? ... Aku pikir Pangeran William umurnya empat puluh tahun." Jawab Putri Kasandra sambil tersenyum.

Wajah Pangeran William langsung menggelap namun dirinya memaksakan untuk tersenyum walau dalam hatinya ingin sekali menghukum Putri Kasadnra.

"Kasandra, jangan bicara omong kosong!" Bentak Ayah Albert.

"Maafkan perkataan putriku barusan." Mohon Ayah Albert sambil menundukkan kepalanya.

"Kasandra itu sangat bodoh ... Yang Dia lakukan hanya berbicara omong kosong jadi tolong jangan dimasukkan ke dalam hati dan jangan hukum kami." Mohon Ibu Valena.

'Kasandra, kamu pikir Aku tidak bisa berurusan dengan kamu di sini? Tunggu saja Albert dan Pangeran William yang akan menghukummu dengan kejam.' sambung Ibu Valena dalam hati.

"Pangeran William bisa menghukum Kasandra sendirian karena telah menyinggung perasaan Pangeran William." Ucap Ibu Valena.

Pangeran William yang memegang cangkir teh hanya terdiam sambil menggenggam cangkir dengan erat menahan amarahnya terhadap perkataan Ibu Valena.

"Aku tahu Kasandra punya masalah mental tapi Aku tidak tahu kalau Kasandra punya masalah dengan matanya." Ucap Pangeran William.

"Pak Albert dan Ibu Valena, sudah cukup masalah mental dan mata Kasandra yang bermasalah jadi Aku minta jagalah pendengaran Kasandra agar tidak ikut bermasalah." Sambung Pangeran William.

'Kamu berani mengatakan Aku punya masalah mental dan buta.' Ucap Putri Kasandra dengan menggunakan telepati sambil menahan rasa kesal.

'Kamu yang mulai duluan dengan mengatakan Aku tua. Bukankah kamu buta?' Tanya Pangeran William dengan menggunakan telepati sambil tersenyum.

'Apakah pria ini tidak kapok Aku hukum lagi?' Tanya Putri Kasandra dalam hati.

"Aku sudah mengobati Kasandra seperti anakku sendiri tapi belum sembuh juga." Ucap Ibu Valena.

"Walau begitu Aku tetap berusaha untuk mencari tabib. Aku akan menjaga mata baik pada Dia dan jangan pernah membiarkannya menghormatimu lagi jadi tolong hukum Kasandra saja." Sambung Ibu Valena.

'Si*l biasanya Pangeran William langsung menghukum siapa saja yang menghinanya tapi kenapa Kasandra belum juga di hukum? Apa mereka dua - duanya buta?' Tanya Ibu Valena dalam hati.

"Aku takut kalau sekarang Ibu mengutukku dan Yang Mulia di mana di dalam hatimu menyalahkan Yang Mulia karena menghalangimu untuk menghukumku." Ucap Putri Kasandra.

"Kasandra, bagaimana kamu bisa memfitnahku seperti itu? Jika Yang Mulia tidak ada di sini, Aku ..." Ucap Ibu Valena menggantungkan kalimatnya.

"Kamu apa? Apa yang ingin kamu lakukan pada Kasandra?" Tanya Pangeran William sambil menatap tajam ke arah Ibu Valena.

"Maaf Yang Mulia, Aku tidak berani tadi Aku hanya marah pada Kasandra." Jawab Ibu Valena dengan wajah ketakutan.

Putri Ririn yang melihat Ibu Valena ketakutan tidak tega dan menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya.

"Maafkan, perkataan Ibuku Yang Mulia." Ucap Putri Ririn.

Plak

Tiba - tiba salah seorang pengawal Pangeran William menampar pipi mulus Putri Ririn. Hal itu tentu saja Putri Ririn sangat terkejut begitu pula dengan yang lainnya kecuali Ayah Albert, Pangeran William dan Putri Kasandra.

Putri Ririn langsung memegangi pipinya yang terasa sangat perih sambil menahan amarah terhadap Putri Kasandra.

"Beraninya kamu! Siapa kamu?" Tanya pengawal Pangeran William yang tadi menampar wajahnya.

"Beraninya kamu begitu kasar di depan Yang Mulia! Kamu tidak menghormati Yang Mulia! Jika kamu berani meneteskan air mata maka perhatikan matamu!" Sambung pengawal Pangeran William sambil membalikkan tubuhnya.

"Aku pernah membaca buku di mana buku itu mengatakan semakin kamu merasa bersalah maka semakin kamu bertambah panik." Ucap Putri Kasandra.

"Kasandra! Kamu .... Kamu ..." Ucap Ibu Valena menggantungkan kalimatnya sambil menahan amarah yang teramat sangat.

Bruk

Terpopuler

Comments

Cahaya yani

Cahaya yani

gadis bar bar juga badas

2024-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pura - Pura Baik
3 Awal Mula Bertemu
4 Pangeran William
5 Keracunan
6 Pertemukan Aku Dengan Dokter Ini
7 Bertemu Kembali
8 Sepertinya Lucu
9 Menyebut
10 Boomerang
11 Bertemu Kembali
12 Rahasiamu
13 Pelayan Gesha
14 Musik Ansambel
15 Aku ....
16 Wajah Cantikku
17 Putri Kehormatan
18 Selamat Tuan Albert
19 Merindukan
20 Pangeran William dan Putri Kasandra
21 Kucing Kecilku
22 Kiriman
23 Ibu! Jangan!
24 Apa tebakanku benar?
25 Hantu
26 Mengapa
27 Itu
28 Putri Cinta Kasih
29 Di Serang
30 Pelayan Gesha Meninggal Dunia
31 Tapi
32 Wajahmu Kenapa?
33 Tidak Menular
34 Putri Bela Dari Kerajaan Lemola
35 Berhenti!
36 Apakah Ayah Serius
37 Mengontrol Emosi
38 Tuan Muda Ronald
39 Mengganti Pemiliknya
40 Siapa Yang Menjebakmu?
41 Wanita Biasa
42 Racun
43 Menikah Dengan Tuan Muda Ronald
44 Tapi Aku Tidak
45 Tapi
46 Cemburu
47 Terlihat Marah
48 Melanggar Janji
49 Apa Saranmu?
50 Panah
51 Dua Gadis
52 Pengawal Arnold dan Pengawal Veni
53 Ulurkan Tanganmu
54 Permintaan Pribadi
55 Pernikahan Pangeran William dengan Putri Bela
56 Keduanya Adalah Milikku
57 Velanie
58 Pangeran Antonie dan Velanie
59 Tidak Sadarkan Diri
60 Kenapa Diam?
61 Seekor Ular
62 Darimana Batang Pohon dan Ranting?
63 Bagaimanapun Caranya?
64 Layang - Layang
65 Mengusir Pengawal Veni
66 Pangeran William dan Putri Kasandra
67 Sangat Yakin
68 Pergi Saja
69 Aduh
70 Lima Hari Kemudian
71 Ayah dan Ibu. Tolong, Aku!
72 Senjata Canggih
73 Racun
74 Perasaan
75 Dari Kerajaan Mana
76 Kerajaan Gulali
77 Senjata Canggih
78 Gitar
79 Apakah kamu ada ide?
80 Korek Api
81 Hubungan Saudara
82 Racun
83 Pangeran Antonie dan Velanie
84 Aku Sangat Lelah
85 Tamat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Awal Mula
2
Pura - Pura Baik
3
Awal Mula Bertemu
4
Pangeran William
5
Keracunan
6
Pertemukan Aku Dengan Dokter Ini
7
Bertemu Kembali
8
Sepertinya Lucu
9
Menyebut
10
Boomerang
11
Bertemu Kembali
12
Rahasiamu
13
Pelayan Gesha
14
Musik Ansambel
15
Aku ....
16
Wajah Cantikku
17
Putri Kehormatan
18
Selamat Tuan Albert
19
Merindukan
20
Pangeran William dan Putri Kasandra
21
Kucing Kecilku
22
Kiriman
23
Ibu! Jangan!
24
Apa tebakanku benar?
25
Hantu
26
Mengapa
27
Itu
28
Putri Cinta Kasih
29
Di Serang
30
Pelayan Gesha Meninggal Dunia
31
Tapi
32
Wajahmu Kenapa?
33
Tidak Menular
34
Putri Bela Dari Kerajaan Lemola
35
Berhenti!
36
Apakah Ayah Serius
37
Mengontrol Emosi
38
Tuan Muda Ronald
39
Mengganti Pemiliknya
40
Siapa Yang Menjebakmu?
41
Wanita Biasa
42
Racun
43
Menikah Dengan Tuan Muda Ronald
44
Tapi Aku Tidak
45
Tapi
46
Cemburu
47
Terlihat Marah
48
Melanggar Janji
49
Apa Saranmu?
50
Panah
51
Dua Gadis
52
Pengawal Arnold dan Pengawal Veni
53
Ulurkan Tanganmu
54
Permintaan Pribadi
55
Pernikahan Pangeran William dengan Putri Bela
56
Keduanya Adalah Milikku
57
Velanie
58
Pangeran Antonie dan Velanie
59
Tidak Sadarkan Diri
60
Kenapa Diam?
61
Seekor Ular
62
Darimana Batang Pohon dan Ranting?
63
Bagaimanapun Caranya?
64
Layang - Layang
65
Mengusir Pengawal Veni
66
Pangeran William dan Putri Kasandra
67
Sangat Yakin
68
Pergi Saja
69
Aduh
70
Lima Hari Kemudian
71
Ayah dan Ibu. Tolong, Aku!
72
Senjata Canggih
73
Racun
74
Perasaan
75
Dari Kerajaan Mana
76
Kerajaan Gulali
77
Senjata Canggih
78
Gitar
79
Apakah kamu ada ide?
80
Korek Api
81
Hubungan Saudara
82
Racun
83
Pangeran Antonie dan Velanie
84
Aku Sangat Lelah
85
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!