Transmigrasi : Putri Kasandra VS Pangeran William

Transmigrasi : Putri Kasandra VS Pangeran William

Awal Mula

Putri Kasandra adalah seorang gadis yang bekerja dengan seseorang di mana dirinya ditugaskan untuk membunuh penjahat, membantu mengambil barang - barang yang di curi oleh para penjahat dan lain sebagainya.

Putri Kasandra bersedia melakukan apapun asalkan bayarannya tinggi dan tidak menyakiti orang yang tidak bersalah.

Selain bisa bela diri, Putri Kasandra sangat pintar dalam bidang medis dan bisa menguasai semua jenis senjata. Hingga suatu ketika ...

"Apa misiku selanjutnya?" Tanya Putri Kasandra.

"Misi selanjutnya adalah seorang pengusaha kaya raya di mana koleksi kesayangannya di curu oleh seseorang. Tugasmu mengambil kembali koleksi kesayangannya." Jawab bosnya.

"Dia orang kaya raya kenapa tidak beli saja barang yang sama bentuknya." Ucap Putri Kasandra memberikan solusinya.

"Masalahnya barang itu adalah sebuah peninggalan kuno dan hanya ada satu - satunya di dunia." Jawab bosnya.

"Baiklah, asalkan bayarannya sesuai." Ucap Putri Kasandra.

"Tenang saja kali ini dua kali lipat bayarannya." Jawab bosnya.

"Oke. Kalau begitu Aku setuju dan jangan lupa kirim alamatnya." Ucap Putri Kasandra.

"Oke." Jawab bosnya dengan singkat.

Putri Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan tempat kediaman bosnya menuju ke tempat kediamannya.

Putri Kasandra menyiapkan semua yang dibutuhkannya setelah selesai Putri Kasandra istirahat karena dirinya akan pergi pada malam hari.

Skip

Malam yang di tunggu tiba, Putri Kasandra memakai pakaian serba hitam kemudian pergi menuju ke tempat tujuan dengan menggunakan motor sportnya.

Tidak jauh dari tempat yang menjadi tujuannya, Putri Kasandra menghentikan motornya kemudian memarkirkan motornya di tempat yang tersembunyi.

Putri Kasandra melompat ke arah batang pohon setelah selesai melompat Putri Kasandra kembali melompat ke batang pohon lainnya begitu terus sampai di tempat yang di tuju.

Tap

Putri Kasandra kembali melompat dan mendarat tepat di pembatas balkon. Putri Kasandra turun dari pembatas balkom kemudian berdiri sambil mengambil kawat kecil untuk membuka pintu balkon.

Klik

Putri Kasandra berhasil membuka pintu tersebut kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut yang lumayan gelap. Namun Putri Kasandra tidak mempermasalahkan hal itu karena dirinya sudah terbiasa melihat di tempat gelap.

'Rumah seluas ini, bagaimana Aku mencarinya?' Tanya Putri Kasandra dalam hati sambil berjalan dengan perlahan.

"Maaf Tuan Muda Alex, sudah malam waktunya tidur." Ucap seorang pria yang tidak jauh dengan dirinya.

"Sebentar lagi Aku tidur." Jawab Alex.

"Sepertinya Tuan Muda sangat senang dengan benda kuno itu." Ucap pria tersebut.

"Tentu saja. Aku ingin membelinya di saat pelelangan tapi pengusaha kaya raya itu dengan sombongnya menawarkan yang lebih tinggi karena itulah Aku tidak sanggup membelinya." Jawab Alex.

"Karena itulah Aku menyuruhmu untuk mencurinya." Sambung Alex sambil meletakkan kembali benda tersebut ke dalam kaca yang sangat indah.

Setelah selesai meletakkannya Alex pergi meninggalkan ruangan tersebut dan diikuti oleh pria tersebut. Tanpa disadari oleh mereka kalau Putri Kasandra mendengarkan percakapan mereka.

Melihat sudah aman Putri Kasandra masuk ke dalam ruangan tersebut kemudian mengambil benda tersebut yang di simpannya di dalam kaca.

"Benda jelek gini aja direbutkan, dasar orang kaya aneh." Ucap Putri Kasandra.

Sambil berjalan Putri Kasandra membuka tasnya untuk memasukkan benda kuno tersebut namun tanpa sengaja menginjak sesuatu.

Nguing Nguing Nguing

Bruk

Tiba - tiba terdengar suara sirene yang memekakan telinga membuat Putri Kasandra sangat terkejut. Tanpa sengaja Putri Kasandra menjatuhkan benda tersebut.

"Si*l, kenapa mesti bunyi dan jatuh segala." Ucap Putri Kasandra dengan nada kesal.

Putri Kasandra mengambil benda tersebut dan bersiap untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut. Namun dirinya sangat terkejut ketika di ruangan tersebut ada pusaran hitam dan dirinya terlempar ke dunia lain.

xxxxx

Di dunia lain lebih tepatnya di kerajaan jaman dulu seorang gadis yang bernama Putri Kasandra berlari sambil tertawa ke arah gerbang istana milik Pangeran Alex dengan memakai busana pengantin warna merah.

"Alex sayang, buka pintunya." Pinta Putri Kasandra sambil mengetuk pintu dan tersenyum bahagia.

"Buka pintunya Sayang. Aku tidak sabar menikah denganmu." Sambung Putri Kasandra sambil masih mengetuk pintu.

Namun pintu tersebut tidak di buka oleh Pangeran Alex, Putri Kasandra tanpa putus asa mengetuk pintu sambil memanggil nama Alex. Hingga banyak orang datang ke tempat tersebut.

"Dari tadi Putri Kasandra mengetuk pintu tapi Pangeran Alex tidak membuka pintu." Ucap salah satu pria.

"Siapa yang mau menikahi Putri Kasandra, wajahnya jelek dan memakai hiasan tebal." Ucap yang lainnya.

"Iya, apalagi Dia sangat bodoh dan saking bodohnya memakai pakaian pengantin serba merah." Sambung salah satu gadis yang tidak jauh dari Putri Kasandra.

Putri Kasandra yang mendengar ucapan pedas mereka tidak memperdulikan hal itu asalkan dirinya bisa segera bertemu dengan pujaan hatinya.

Putri Kasandra masih memanggil nama Alex sambil mengintip dari balik pintu bersamaan pintu tersebut terbuka.

Putri Kasandra nyaris terjatuh jika saja salah seorang pengawal Pangeran Alex tidak menahan tubuhnya. Putri Kasandra yang sudah berdiri dengan tegak langsung berlari ke arah Pangeran Alex.

"Alex, Sayang." Panggil Putri Kasandra sambil tersenyum manis.

Wajah Pangeran Alex memerah karena menahan amarah yang teramat sangat. Putri Kasandra tidak memperdulikan hal itu malah Putri Kasandra bersiap memeluk Pangeran Alex.

"Alex, Sayang." Panggil Putri Kasandra lagi sambil tersenyum manis dan bersiap memeluk Pangeran Alex.

Grep

"Menjauhlah dariku, kenapa kamu menghalangi jalanku dengan pakaian seperti ini? Sangat memalukan." Ucap Pangeran Alex sambil menahan tangan Putri Kasandra agar tidak memeluknya.

"KELUAR DARI SINI!" Teriak orang - orang yang sejak tadi menontonnya.

Tanpa punya perasaan Pangeran Alex mendorong tangan Putri Kasandra dengan sekuat tenaga.

Hal itu tentu saja membuat Putri Kasandra terlempar dan jatuh ke lantai mengingat Putri Kasandra tidak bisa bela diri.

Putri Kasandra berusaha bangun dan melihat ke dua tangannya terluka membuat dirinya meringis menahan rasa perih karena kedua tangannya lecet.

"Sayang, Aku baik - baik saja dan kedua telapak tanganku tidak sakit sama sekali." Ucap Putri Kasandra sambil tersenyum.

Pangeran Alex yang mendengar ucapan Putri Kasandra tidak bisa lagi menahan amarahnya membuat Pangeran Alex berjalan ke arah Putri Kasandra.

"Putri Kasandra, kamu lihat dinding itu." Ucap Pangeran Alex sambil menunjuk ke arah dinding dekat pintu.

"Ya, Aku melihatnya." Jawab Putri Kasandra sambil menatap Pangeran Alex tepat di depannya.

'Jika kamu membenturkan kepalamu ke dinding mungkin Aku akan memiliki perasaan untukmu dan bersedia menikah denganmu.' Bisik Pangeran Alex tepat di telinga Putri Kasandra.

"Alex, Sayang. Apakah itu berarti Pangeran Alex akan menikah denganku jika Aku melakukan apa yang dikatakan Pangeran Alex barusan?" Tanya Putri Kasandra sambil tersenyum bahagia.

"Tentu saja ..." Jawab Pangeran Alex sambil tersenyum devil.

Putri Kasandra yang mendengarnya sangat senang membuatnya Putri Kasandra berlari ke arah tembok untuk membenturkan kepalanya.

"Tidak." Ucap Pangeran Alex bersamaan Putri Kasandra melewati dirinya.

 Pangeran Alex yang melihat Putri Kasandra melewati dirinya membuatnya sangat terkejut dan memalingkan wajahnya ke arah Putri Kasandra.

"Tunggu!" Teriak Pangeran Alex.

Namun terlambat Putri Kasandra yang berlari dengan cepat tidak bisa menghentikan langkahnya hingga kepalanya membentur dinding. Putri Kasandra langsung ambruk dan langsung tidak sadarkan diri.

"Apakah Dia mati?" Tanya pria pertama dengan wajah terkejut begitu pula dengan yang lainnya.

"Sungguh gadis yang malang." ucap pria ke dua.

"Dia pantas mendapatkannya karena Dia gadis bodoh dan tidak berguna." Ucap pria ketiga.

"Gadis itu benar - benar bod*h." Ucap Pangeran Alex dengan wajah pucat pasi.

"Kirim gadis bod*h itu ke tempat kediaman perdana mentri!" Perintah Pangeran Alex setelah dirinya bisa menguasai perasaan bersalahnya sambil membalikkan badannya.

"Baik, Pangeran." Jawab kedua pengawalnya dengan patuh.

Ke dua pengawal tersebut kemudian membawa Putri Kasandra ke tempat kediaman orang tuanya. Sampai di tempat kediaman perdana mentri Putri Kasandra diletakkan di depan gerbang.

Ibu tirinya Putri Kasandra, putrinya dan kepala pelayan serta para pelayan berdiri di mana Putri Kasandra masih terbaring di lantai yang sangat dingin.

"Bukan Aku tidak mau membawa Putri Kasandra ke dalam rumah kami tapi sekarang Putri Kasandra sudah milik Pangeran Alex jadi Aku tidak bisa membawanya masuk." Jawab Ibu tirinya Putri Kasandra.

Putri Kasandra dan Pangeran Alex sudah bertunangan di mana orang tua mereka menjodohkannya waktu mereka belum lahir.

"Tapi, Nona Kasandra ..." Ucapan pelayan tersebut terpotong oleh Ibu tirinya Putri Kasandra.

"Putri yang sudah bertunangan sudah sepantasnya di urus oleh tunangannya. Jadi Kita tidak bisa mengambil kembali ke tempat kediaman Pangeran Alex.

"Tapi, Nyonya ..." ucapan pelayan tersebut terpotong oleh Ibu tirinya Putri Kasandra.

"Aku atau siapun tidak berhak memutuskan karena yang berhak memutuskan adalah suamiku atau Pangeran Alex." Ucap Ibu tirinya Putri Kasandra yang tidak mempunyai pilihan lain.

Terpopuler

Comments

Tiwi

Tiwi

keren

2024-05-07

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-04-24

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pura - Pura Baik
3 Awal Mula Bertemu
4 Pangeran William
5 Keracunan
6 Pertemukan Aku Dengan Dokter Ini
7 Bertemu Kembali
8 Sepertinya Lucu
9 Menyebut
10 Boomerang
11 Bertemu Kembali
12 Rahasiamu
13 Pelayan Gesha
14 Musik Ansambel
15 Aku ....
16 Wajah Cantikku
17 Putri Kehormatan
18 Selamat Tuan Albert
19 Merindukan
20 Pangeran William dan Putri Kasandra
21 Kucing Kecilku
22 Kiriman
23 Ibu! Jangan!
24 Apa tebakanku benar?
25 Hantu
26 Mengapa
27 Itu
28 Putri Cinta Kasih
29 Di Serang
30 Pelayan Gesha Meninggal Dunia
31 Tapi
32 Wajahmu Kenapa?
33 Tidak Menular
34 Putri Bela Dari Kerajaan Lemola
35 Berhenti!
36 Apakah Ayah Serius
37 Mengontrol Emosi
38 Tuan Muda Ronald
39 Mengganti Pemiliknya
40 Siapa Yang Menjebakmu?
41 Wanita Biasa
42 Racun
43 Menikah Dengan Tuan Muda Ronald
44 Tapi Aku Tidak
45 Tapi
46 Cemburu
47 Terlihat Marah
48 Melanggar Janji
49 Apa Saranmu?
50 Panah
51 Dua Gadis
52 Pengawal Arnold dan Pengawal Veni
53 Ulurkan Tanganmu
54 Permintaan Pribadi
55 Pernikahan Pangeran William dengan Putri Bela
56 Keduanya Adalah Milikku
57 Velanie
58 Pangeran Antonie dan Velanie
59 Tidak Sadarkan Diri
60 Kenapa Diam?
61 Seekor Ular
62 Darimana Batang Pohon dan Ranting?
63 Bagaimanapun Caranya?
64 Layang - Layang
65 Mengusir Pengawal Veni
66 Pangeran William dan Putri Kasandra
67 Sangat Yakin
68 Pergi Saja
69 Aduh
70 Lima Hari Kemudian
71 Ayah dan Ibu. Tolong, Aku!
72 Senjata Canggih
73 Racun
74 Perasaan
75 Dari Kerajaan Mana
76 Kerajaan Gulali
77 Senjata Canggih
78 Gitar
79 Apakah kamu ada ide?
80 Korek Api
81 Hubungan Saudara
82 Racun
83 Pangeran Antonie dan Velanie
84 Aku Sangat Lelah
85 Tamat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Awal Mula
2
Pura - Pura Baik
3
Awal Mula Bertemu
4
Pangeran William
5
Keracunan
6
Pertemukan Aku Dengan Dokter Ini
7
Bertemu Kembali
8
Sepertinya Lucu
9
Menyebut
10
Boomerang
11
Bertemu Kembali
12
Rahasiamu
13
Pelayan Gesha
14
Musik Ansambel
15
Aku ....
16
Wajah Cantikku
17
Putri Kehormatan
18
Selamat Tuan Albert
19
Merindukan
20
Pangeran William dan Putri Kasandra
21
Kucing Kecilku
22
Kiriman
23
Ibu! Jangan!
24
Apa tebakanku benar?
25
Hantu
26
Mengapa
27
Itu
28
Putri Cinta Kasih
29
Di Serang
30
Pelayan Gesha Meninggal Dunia
31
Tapi
32
Wajahmu Kenapa?
33
Tidak Menular
34
Putri Bela Dari Kerajaan Lemola
35
Berhenti!
36
Apakah Ayah Serius
37
Mengontrol Emosi
38
Tuan Muda Ronald
39
Mengganti Pemiliknya
40
Siapa Yang Menjebakmu?
41
Wanita Biasa
42
Racun
43
Menikah Dengan Tuan Muda Ronald
44
Tapi Aku Tidak
45
Tapi
46
Cemburu
47
Terlihat Marah
48
Melanggar Janji
49
Apa Saranmu?
50
Panah
51
Dua Gadis
52
Pengawal Arnold dan Pengawal Veni
53
Ulurkan Tanganmu
54
Permintaan Pribadi
55
Pernikahan Pangeran William dengan Putri Bela
56
Keduanya Adalah Milikku
57
Velanie
58
Pangeran Antonie dan Velanie
59
Tidak Sadarkan Diri
60
Kenapa Diam?
61
Seekor Ular
62
Darimana Batang Pohon dan Ranting?
63
Bagaimanapun Caranya?
64
Layang - Layang
65
Mengusir Pengawal Veni
66
Pangeran William dan Putri Kasandra
67
Sangat Yakin
68
Pergi Saja
69
Aduh
70
Lima Hari Kemudian
71
Ayah dan Ibu. Tolong, Aku!
72
Senjata Canggih
73
Racun
74
Perasaan
75
Dari Kerajaan Mana
76
Kerajaan Gulali
77
Senjata Canggih
78
Gitar
79
Apakah kamu ada ide?
80
Korek Api
81
Hubungan Saudara
82
Racun
83
Pangeran Antonie dan Velanie
84
Aku Sangat Lelah
85
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!