Tiga hari kemudian di kediaman Alokka...
Alena datang di kediaman keluarga Alokka untuk menghadiri undangan makan malam dan acara amal yang di gelar oleh keluarga Alokka di kediamannya, ia datang ke acara itu bersama paman Tomi untuk mendapatkan gelang mutiara peninggalan kakeknya yang akan di lelang malam itu, ia telah membawa uang sebesar 2 milyar dan bertekat untuk mendapatkan gelang itu dengan harga 2 milyar, sebenarnya paman Tomi telah menawarkan uang miliknya pada Alena untuk di pakai, tapi Alena menolak dan bertekat ingin mendapatkan gelang itu dengan menggunakan uang yang telah ia kumpulkan dari menjual teh.
“Nona, jika anda tidak mau menerima uang dariku, bagaimana kalau kita pulang dan lupakan saja pelelangan malam ini?” Ucap paman Tomi khawatir.
“Tidak, aku tetap ingin mencobanya, siapa tau tidak ada yang merebutnya dariku” Ucap Alena sambil melangkahkan kakinya keluar dari mobil.
“Nona... aku bukannya khawatir anda tidak mendapatkan gelang itu, tapi aku khawatir dengan orang orang yang ada di dalam” Ujar paman Tomi terus mengingatkan Alena.
“Paman Tomi, aku sudah bersembunyi selama lima tahun, sekarang aku sudah memilih untuk tidak bersembunyi lagi, karna aku yakin cepat atau lambat, hari seperti ini akan tiba.” Ucap alena meyakinkan paman Tomy.
Alena kemudian berjalan masuk dengan menggunakan tongkat dan paman Tomi yang setia berada di sisinya.
“Selamat malam, siapa anda?” Tanya penjaga dengan ramah.
“Alena Lasora dari keluarga Lasora yang berasal dari area selatan kota ini” Jawab Alena dengan lantang.
Sementara itu Arianda Alokka yang menjadi tuan rumah di acara lelang malam itu, telah memberitau semua teman teman SMA nya kalau malam ini Alena akan hadir di acaranya, mendengar ucapan Arianda, mereka semua sangat penasaran bagaimana keadaaan Alena sekarang, setelah lima tahun ia bersembunyi.
“Ayo cepat, kita pergi melihat apakah Alena sudah tiba!, kata arianda dia akan datang.” Ucap Lisa, salah satu teman sekolah Alena.
“Mantan putri kesayangan keluarga Lasora sekarang dalam kondisi yang sangat menyedihkan, bukankah kita harus melihatnya?” Ucap Lani teman sekolah Alena yang lain dengan nada mengejek.
“Hihihi, aku pasti akan membuatnya malu malam ini.” Ujar Lisa.
Mereka semua sangat menantikan kedatangan Alena, mereka sudah tidak sabar untuk mengejek dan mempermalukan Alena di acara malam itu.
Sementara itu, Kenzo yang berada di acara itu, mendengar pembicaraan teman teman sekolah Arianda, yang tidak sabar menunggu kedatangan Alena, kemudian ia bertanya kepada salah satu temannya.
“Siapa itu Alena Lasora? Aku belum pernah mendengarnya, mana mungkin ada orang yang tidak ku kenal di kota ini?” Ucap kenzo bertanya pada temannya.
“Dia adalah satu satunya putri dari keluarga Lasora yang tersisa, setelah keluarganya bangkrut dan meninggal bertahun tahun yang lalu, Arianda yang mengundangnya ke sini, jadi kita semua penasaran dan ingin melihat seperti apa nasib mantan putri nomor satu di negri ini sekarang.” Ujar teman Kenzo,
Kenzo yang mendengar cerita itu dari temannya, mendatangi Rai yang sedang duduk dan kebetulan juga datang untuk menghadiri acara lelang yang di adakan oleh keluarga Alokka.
“Wah!, dia benar benar datang!, kak Rai ayo kita pergi menonton kehebohan itu!” Ucap Kenzo pada Rai dengan semangat.
Rai hanya diam dan tidak mengucapkan sepatah katapun, tapi pandangannya teralihkan ketika Alena dan paman Tomi sudah berjalan memasuki area tempat di adakannya acara lelang malam itu.
“Wah... Cantik juga... tapi matanya buta, Sayang sekali.” Ucap Kenzo kasihan.
Mendengar ucapan kenzo yang memuji kecantikan Alena lalu mengasihani Alena karna ia buta, membuat Rai kesal dan menatap Kenzo dengan tatapan ingin membunuh, karna mau bagaimanapun Alena adalah istrinya, ia tidak senang jika orang lain mengagumi kecantikan istrinya apalagi ada yang menyebut istrinya buta, itu membuatnya kesal.
(Tatapan mata Rai... menakutkan sekali). Ucap Kenzo dalam hati.
Sementara itu Arianda yang melihat kedatangan Alena, menghampiri alena dan langsung merangkul tangan Alena sambil berkata.
“Alena, mengapa kau baru datang?, aku sudah lama menunggumu.” ucap Arianda berpura pura ramah pada Alena.
“Suamimu juga datang?, ayo, duduklah di dalam.” Ucap Arianda lagi, sambil melihat ke arah paman Tomi dan sengaja membesarkan nada suaranya agar semua orang yang ada di sana mendengarnya.
Semua orang yang berada di sana mendengar ucapan Arianda dan sibuk membicarakan Alena yang datang dengan pria tua, mereka semua berpikir bahwa paman Tomi adalah suami Alena dan Alena menikahi seorang pria tua agar bisa mendapatkan uangnya.
Paman Tomi sudah tau dari awal niat jahat Arianda mengundang Alena, ia mengundang Alena untuk mempermalukannya di depan semua orang, paman Tomi merasa sangat kesal dengan ulah Arianda dan mengatakan. “Aku hanya seorang pelayan, jadi Tolong jangan salah paham nona Arianda.” Ucap paman Tomi kesal.
Arianda tidak mempedulikan ucapan dari paman Tomi dan kembali mengejek Alena dengan berkata.
“Pelayanmu ini cukup menghargaimu... namun, apa artinya usia jika ada cinta di dalamnya, benarkan?” Ucap Arianda dengan tawa yang mengejek.
Walaupun arianda selalu mencari masalah dengan Alena, tapi Alena tidak menghiraukannya dan tetap tenang menghadapi Arianda yang terus berusaha untuk mempermalukannya di depan semua orang.
“Aku harus duduk di sebelah mana?” Tanya Alena pada Arianda.
“Sebelah sana.” Jawab Arianda sambil membawa Alena ke sebuah kursi.
“Maaf, tempat duduknya sudah di atur. Dan tidak ada tempat duduk lagi, mungkin akan agak dingin disini. Namun, kau tidak perlu khawatir, kau pasti tidak akan kesepian disini, teman teman kita sangat merindukanmu, mereka semua pasti akan datang menemuimu.” Ucap Arianda dengan wajah yang licik.
“Arianda, mengapa kau masih begitu baik kepada Alena?, dengan statusnya sekarang, dia seharusnya bersyukur keluarga Alokka masih bersedia mengundangnya!, dia bahkan meminta suaminya sendiri untuk berpura pura menjadi pelayan.” Ucap Lani sambil menertawakan alena.
“Alena, setelah bertahun tahun berlalu, aku tidak menyangka kau masih bisa begitu sombong.” Ucap Lisa.
(Orang orang ini sungguh sangat ke kanak kanakan). Ucap Alena dalam hati.
“Kalian jangan bicara seperti itu, Alena sudah mengalami kesulitan selama bertahun tahun.” Ucap Arianda berpura pura baik.
“Memang tidak mudah, tapi jangan berpura pura sombong!, Aku akan menghormatinya jika dia jujur walaupun dia miskin, namun, dia malah berlagak seperti seorang bos, jangan kira kita tidak tau latar belakang keluarganya seperti apa.” Ujar Lisa.
“Benar, Arianda, aku sudah sering melihat orang seperti dia, sombong setengah mati tapi hidupnya sangat miskin. Hari ini dia bisa bersama dengan seorang pria tua hanya demi sedikit uang, besok besok dia akan menempel denganmu seperti lintah. Kau harus baik baik menjaga diri.” Ucap Lani membenarkan ucapan Lisa.
Mendengar perkataan mereka, paman Tomi sangat kesal dan sangat marah bahkan ingin maju untuk memberikan mereka pelajaran, tapi Alena menahan paman Tomi dengan tangannya.
...Bersambung............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments