Di aula lelang.....
Alena hanya terdiam ketika tuan Wilbert mengambil sebuah kursi untuk di lemparkan padanya, ia tidak tau harus berbuat apa, jika menghindar dia akan ketahuan tapi jika ia tidak menghindar dia pasti akan terluka, namun saat tuan Wilbert mengangkat kursinya dan melempakan kursi itu kepada Alena, tiba tiba Rai datang untuk melindungi Alena.
“B*jingan dari mana kau!” Ucap tuan Wilbert begitu kesal.
Sementara itu para tamu yang ada disana terkejut dan menyebut nama Rai.
“Tuan Rai..” Ucap semua tamu sambil terkejut.
(Kenapa Rai berada di pesta ini juga?, lupakan saja, mari kita berpura pura untuk saling tidak mengenal satu sama lain). Ucap Alena dalam hati.
Tuan Wilbert baru menyadari bahwa pria yang ia sebut sebagai b*jingan tadi adalah Rainata Luwis, tuan muda dari keluarga Luwis yang tekenal berhati kejam dan dingin.
(Kenapa bisa melibatkan Raja iblis dari neraka ini?, aku tidak melihatnya ada di sana tadi). Ucap tuan Wilbert dalam hati.
“Maafkan aku, aku tidak bermaksud begitu!” Ucap tuan Wilbert berlutut dan meminta maaf pada Rai.
“Kau sedang menyinggung ibuku?” Tanya Rai dengan wajah marah sambil melonggarkan dasinya.
“Aku mana mungkin berani!, aku membicarakan ibu dari si buta ini!, dia tadi melemparku dengan piring seperti orang gila.” Ucap tuan Wilbert ketakutan sambil menunjuk ke arah Alena.
Rai kemudian menoleh ke belakang dan melihat ke arah alena yang begitu tenang.
(Oh, jadi dia sedang menyinggung ibu mertuaku?). Ucap Rai dalam hati.
Rai kembali melihat ke arah tuan Wilbert dan menatapnya dengan penuh amarah sambil berkata.
“Penganiayaan?, tidak ada seorang pun di kota ini yang lebih akrab daripada aku. Hanya kursi saja tidak akan menyelesaikan masalah, bagaimana kalau aku mengajarimu cara bermain yang benar?” Ucap Rai dengan ekspresi yang sangat menakutkan.
“Tidak, itu tidak perlu.” Ucap tuan Wilbert sangat ketakutan.
“Kenapa?, kau meremehkanku?” Ucap Rai sambil mendekatkan wajahnya kepada tuan Wilbert.
“Tidak, tidak sama sekali...”. Ucap tuan Wilbert gemetaran.
(Siapapun tidak tau apa yang akan dilakukan oleh tuan muda ini, karna aku tidak bisa menolak, aku harus mencari kambing hitam agar aku tetap aman!). Ucap tuan Wilbert dalam hati.
Tanpa berpikir panjang, tuan Wilbert berjalan mendekati Alena, dan menarik tangan Alena sambil berkata.
“Tuan Rai, bagaimana kalau aku memberikan p*lacur ini untukmu.” Ucap tuan wilbert sambil menyodorkan Alena kepada Rai.
Ia tidak tau bahwa sikapnya yang seperti itu malah membuat Rai semakin marah padanya. Rai yang sangat marah melihat tangan tuan Wilbert menyentuh Alena, langsung mendaratkan tendangannya dengan keras ke tangan tuan Wilbert hingga membuat ia terjatuh ke lantai, tuan Wilbert terus memohon ampun pada Rai, tapi Rai tidak peduli dan kembali menginjak tangan tuan Wilbert hingga jari jarinya patah, tidak hanya sampai disitu, Rai kembali menginjak nginjak tubuh tuan Wilbert hingga ia terluka dan mengeluarkan darah, lalu ia mengambil segelas anggur yang sudah di racik oleh Kenzo dan kemudian di tuangkan ke atas luka tuan Wilbert hingga membuatnya pingsan karna tidak mampu menahan rasa sakit.
“Sudah pingsan?, padahal aku belum benar benar puas menyiksanya.” Ucap Rai sambil tersenyum jahat.
Alena yang menyaksikan kekejaman Rai, hanya terdiam sambil berkata di dalam hati (Rai benar benar orang yang kejam). Ucapnya dalam hatinya.
“Maafkan aku, tuan Rai, ini semua salah kami karna tidak melayani anda dengan baik, aku akan mengeluarkan orang ini, silahkan anda duduk dulu.” Ucap penyelenggara acara yang menyuruh Rai untuk kembali duduk di kursinya.
“Aku terlalu malas untuk bergerak.” Ucap Rai yang kemudian duduk tepat disamping kursi Alena.
“Baiklah, cepat bersihkan tempat ini, lanjutkan makan dan pesta ini, jangan ada yang datang dan merusak ketenangan tuan Rai.” Ucap penyelenggara pesta pada semua tamu dan kemudian menyuruh anak buahnya untuk membersihkan tempat itu.
Acara lelang yang sempat terhenti akibat ulah Rai, kembali di lanjutkan dengan Rai yang berada satu meja dengan Alena dan duduk tepat di samping Alena.
”Rai, apa itu kau?” Tanya Alena sambil menyentuh sisi lengan setelan jas yang saat itu Rai kenakan.
“Ada apa?” Tanya Rai dengan dingin.
“Aku hanya senang.” Jawab Alena sambil tersenyum.
“Jangan bilang kau mengira bahwa aku melakukannya demi membelamu?, jangan mimpi!” Ucap Rai dengan penuh gengsi.
“Tidak, aku hanya senang mendengarmu ada di sini.” Ucap Alena sambil tersenyum.
“Hei, andai saja si Wilbert itu memukulmu, kau pasti akan lebih senang lagi sekarang.”
Ucap Rai sambil berbisik di telinga Alena dan membuat Alena terkejut dengan ucapanya.
“Oh” Jawab Alena dengan singkat.
(Dia bisa sesenang ini hanya karena bertemu denganku?). Ucap Rai dalam hati.
Sementara itu acara lelang terus berlanjut, paman Tomi terus menawar dengan harga 900 juta hingga membuat semua orang yang ada di sana tertawa, padahal itu adalah rencana Alena agar bisa mendapatkan gelang peninggalan kakeknya dengan harga yang murah, ia menyuruh paman Tomi untuk terus menawar dengan harga 900 juta.
Hingga waktunya tiba, barang yang di tunggu tunggu oleh Alenapun keluar.
“Barang berikutnya adalah sumbangan khusus dari Tuan Alokka, seuntai gelang mutiara keberuntungan yang harganya tidak bisa di perkirakan. Namun, ada goresan kecil di gelang ini, oleh karena itu harga nilainya mungkin akan sedikit berkurang.” Ucap pemandu acara.
“Goresan seperti apa?” Tanya seorang tamu.
“Ada bekas gigi anak kecil pada salah satu mutiaranya, kemungkinan kolektor sebelumnya tidak menjaganya dengan baik.”
Jawab pemandu acara.
“Kenapa bisa sampai ada bekas gigi?, siapa anak nakal itu?” Ucap para tamu.
Sementara itu Alena hanya terdiam sambil mengenang kebersamaannya dengan kakeknya dulu, ia mengingat kembali bahwa bekas gigi yang ada di mutiara gelang itu adalah bekas giginya saat ia masih kecil. Waktu kecil kakaknya membohonginya dan mengatakan bahwa mutiara itu adalah coklat terbaik di dunia, jadi alena mengigitnya hingga meninggalkan bekas pada salah satu mutiara itu.
Sementara itu, paman Tomi kembali melancarkan aksinya dengan mengangkat papan angkanya untuk kembali menawar dengan harga 900 juta, tapi ia kembali di tertawakan oleh orang orang termasuk teman teman Arianda yang selalu mengganggu Alena dari tadi.
“Alena, jika kau memang mata duitan, seharusnya kau cari orang yang bisa mengumpulkan uang!, apa kau sedang bercanda?, dengan harga segitu, apa yang bisa kau dapatkan?” Ucap Lisa mengejek.
“Aduhh, aku hampir lupa bahwa kau buta, kau bisa menemukan pria tua ini juga sudah bagus.” Ucap Lisa sambil tertawa.
Mendengar ucapan mereka, Alena langsung mengangkat papan angkanya dan menawar dengan harga 2 milyar.
“Dua milyar.” Ucap Alena sambil berdiri.
Sedangkan paman Tomi berpura pura terkejut dan bertingkah seolah olah mereka tidak mempunyai uang sebanyak itu dan tidak mampu membayarnya. Rai yang melihat itu hanya tersenyum.
“Apakah Alena ini berpikir hanya karna dia menawarkan dua milyar, kita semua akan mengaguminya?, aku rasa semenjak ia bangkrut, otaknya juga ikut terbakar.” Ujar Lani.
“Pria tua di belakangnya itu tidak terlihat seperti memiliki uang dua milyar, meski memilikinya, sepertinya dia tidak ingin mengeluarkan uang lebih dari 900 juta untuk Alena, tidak ada gunanya dia terus menaikkan harga lelang itu.” Ucap Lisa memprovokasi.
Mendengar kedua temannya berkata seperti itu, Arianda kemudian terpancing dan berpikir untuk kembali mempermalukan Alena.
(Tunggu dulu, jika ia menawar harga dan tidak mampu membayarnya, ini akan menjadi drama baru lagi untuk di tonton) Ucap Arianda dalam hati.
Arianda kemudian mengatakan kepada semua orang bahwa Alena adalah teman baiknya dan ia telah mengalami kesulitan selama bertahun tahun, jadi ia merasa kasihan dan karna Alena sangat menginginkan gelang itu, jadi Arianda meminta dengan hormat kepada semua orang agar tidak ada yang menawar lagi, dan memberikan gelang itu kepada Alena, semua orang disana setuju, bahkan sebagian orang juga bergosip tentang Alena, dan mengatakan bahwa Alena tidak punya uang sebanyak itu dan ia pasti tidak akan mampu membayar harga yang telah ia tawar, ucap mereka sambil tertawa.
“Kalau begitu, gelang mutiara ini akan menjadi milik nona Alena.” Ucap pemandu acara.
Ucapan dari pemandu acara itu, membuat hati Alena sangat senang karna akhinya ia telah mendapatkan kembali gelang peninggalan kakeknya.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments