Mengenal keluarga luwis

Di pinggir kolam...

Rai yang merasa sedikit terhubur dengan permainan mengerikan yang ia buat, hanya duduk di pinggir kolam sambil meminum minumannya, sementara itu, di arah lain yang berlawanan terlihat Morgan, orang kepercayaan Rai yang sudah di anggap seperti adik kandung sendiri oleh Rai.

“Kak, aku sudah mengintrogasi kedua orang itu, dan mereka mengatakan bahwa Alena tidak pernah tidur dengan pria manapun sebelum dan sesudah malam itu, dan anak yang di dalam kandungannya sudah pasti adalah anak kakak.” Ucap Morgan kepada Rai sambil memperlihatka sebuah foto

“Ckck, tindakan yang kau lakukan semakin liar saja sekarang.” Ucap Rai sambil menatap foto Leon yang terikat bersama Erika kekasihnya.

“Tentu saja, aku banyak belajar dari kakak.

menurut Leon, kakak ipar tidak punya keahlian untuk menipu jadi sebenarnya dia tidak tau apa apa, dia juga sering di siksa oleh pria bajingan ini.” Ucap morgan dengan nada kesal.

“Kakak ipar?” Ucap Rai dengan tatapan dingin

“Ehhh, karna kalian sudah menjadi suami istri tentu saja saya memanggilnya kakak ipar.” Ucap Morgan ketakutan.

Selama ini Rai tidak pernah terjebak oleh rayuan seorang wanita, dan awalnya Morgan mengira bahwa Alena sama seperti wanita lain yang mencoba untuk merayu dan menjebak Rai kakaknya, tetapi ia salah menduga ternyata Alena bukan gadis seperti itu, ia adalah gadis yang baik makanya ia langsung menyebut Alena dengan sebutan kakak ipar.

“Ohhh, dari tadi kamu selalu menyebutnya kakak ipar, aku kira dia diam diam membayarmu untuk bicara begitu.” Ucap Rai sambil melemparkan kembali foto dan kertas yang diberikan morgan kepadanya.

“Aku salah kak Rai, aku baru saja mendapat kabar bahwa Alena tidak bersalah.” Ucap Morgan gemetaran.

“Ck, tidak ada yang tidak bersalah jika ia mendapatkan sebuah keuntungan.” Gumam Rai dengan wajah dingin.

Sementara itu wanita yang disiksa Rai itu terus memohon kepada Rai agar Rai mau menghentikan permainannya tetapi Rai tidak menghiraukan dan hanya memikirkan Alena, ia bertekat di dalam hatinya ingin membuat Alena menunjukkan wajah aslinya dan berhenti berpura pura menjadi gadis yang polos.

Sementara itu, di rumah keluarga Luwis, Alena yang tertidur di dalam kamarnya mengalami mimpi buruk, ia memimpikan seluruh anggota keluarganya yang telah pergi meninggalkannya, ia mengingat kembali kejadian na’as yang menimpa keluarganya dan mengakibatkan seluruh anggota keluarganya meninggal, Alena mengigau lalu terbangun dari tidurnya, dan baru menyadari bahwa ia telah mengalami mimpi buruk.

Keesokan paginya Alena membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya, ia duduk di atas tempat tidur sambil menatap kosong keluar jendela.

“Nyonya muda, apa kamu sudah bangun saya akan membantumu untuk mencuci muka.” Teriak Ami pelayan pribadi yang khusus di perintahkan oleh keluarga Luwis untuk melayani Alena.

Ami terkejut ketika melihat Alen sudah rapi dan memakai pakaian yang bagus, ia berfikir bagaimana mungkin Orang buta bisa mengganti pakaiannya sendiri.

“Nyonya muda, kenapa kau bisa mengganti pakaianmu sendiri?” Tanya Ami bingung.

“Aku hanya buta, bukan tidak bisa mengurus diri sendiri.” Ucap Alena sambil memegangi jidatnya yang sengaja ia buat merah seperti sudah terbentur.

Ami yang menyadari luka di jidat Alena langsung bertanya.

“Apakah kau terluka nyonya?, kau sedang mengandung, sebaiknya kau berhati hati.” Ucap Ami khawatir.

“Tidak apa apa, hanya luka kecil, kau bisa membantuku mencarikanku sebuah tongkat untuk kupakai.” Ucap Alena sambil tersenyum.

“Tenang saja nyonya, serahkan semua kepadaku. Nyonya muda, ini saatnya kamu untuk sarapan dan bertemu dengan nyonya lainnya.” Ucap Ami semangat.

Alenapun tersenyum dan mengangguk, Ami kemudian mengambil tangan Alena dan menuntunya untuk berjalan menuju ke meja makan, di sepanjang jalan menuju meja makan, para pelayan terus membicarakan Alena dan mengatakan Alena adalah nyonya muda yang tidak pernah di inginkan oleh tuan Rai.

Mendengar ucapan mereka, Ami marah dan menegur para pelayan itu agar tidak membicarakan nyonya mudanya lagi lalu kemudian berkata pada Alena agar tidak mendengarkan perkataan para pelayan itu. Alena hanya mengangguk dan tersenyum, ia merasakan bahwa Ami adalah anak yang baik dan bisa untuk di percaya.

Di sepanjang jalan, Ami menjelaskan kepada Alena tentang rumah milik keluarga Luwis ia menjelaskan bahwa bangunan itu memiliki 6 laintai, lantai pertama adalah area publik dan kamar tamu, lantai kedua adalah kantor, lantai 3 adalah tempat tinggal Alen dan tuan muda dan lantai 5, 6 adalah tempat tinggal nenek dan kakek Rai serta ayah Rai dan istri istri mudanya. Ami juga mengatakan jika Alena merasa bosan ia bisa bersantai di halaman belakang rumah bahkan di dalam rumah itu juga terdapat tempat gym, bioskop dan kebun binatang.

Alena tidak meresa heran mendengar penjelasan Ami, karna semua itu wajar di miliki oleh keluarga kaya seperti keluarga Luwis, keluarga bangsawan yang paling berpengaruh di negri ini.

Sementara itu Istri istri muda yang di maksud oleh Ami adalah Selena seorang artis terkenal dan menjadi orang kepercayaan ayah Rai, Selena telah melahirkan seorang putra dan seorang putri yang sedang bersekolah di luar negri, selain Selena, ayah Rai juga memiliki istri lain yang bernama Rosa, Rosa adalah sekretaris pribadi ayah Rai, dan setelah Rosa melahirkan anak laki laki, ia berhasil masuk ke dalam keluarga Luwis dan menjadi istri simpanan kedua ayah Rai. Mereka berdua bukanlah istri sah dari ayah Rai, mereka berdua hanya istri siri yang selalu bersaing untuk memperebutkan posisi istri sah, tapi ayah Rai begitu mencintai ibu kandung Rai jadi mereka berdua tidak akan pernah menggantikan posisi istri sah tuan Luwis, walaupun ia sudah meninggal.

Ketika Alena sudah hampir sampai di meja makan, tiba tiba sebuah bola basket terbang mengarah ke arah Alena, Ami berteriak dan Alena yang mendengar teriakan Ami kemudian reflek melangkahkan kakinya ke depan untuk menghindari bola basket itu, sehingga bola basket itu tidak berhasil mengenai kepala Alena.

“Ada apa?” Tanya alena yang pura pura tidak tau apa apa.

“Dasar buta!, pergi kau dari rumahku!!!” Teriak seorang anak kecil.

Anak kecil itu bernama Sean, ia adalah anak dari Rosa, Sean adalah seorang anak laki laki yang nakal dan tidak pernah menghargai orang lain termasuk Alena

“Barusan ada orang yang berbicara yah?” Tanya Alena pada Ami

“Nyonya muda, itu adala Sean dia adalah anak dari nyonya Rosa, Sean adalah anak kecil yang sangat nakal, jadi jangan sampai bermasalah dengannya.” Bisik Ami kepada Alena.

Ami mengajak Alen untuk terus berjalan dan meminta Alen agar tidak menghiraukan Sean, tapi Sean masih belum menyerah untuk mengganggu Alena, ia meletakkan kakinya tepat berada di depan Alena agar Alena tersandung dan jatuh, namun, Alen yang melihat itu, malah sengaja menginjak kaki Sean hingga ia menangis dan berteriak kesakitan memanggil ibunya.

...BERSAMBUNG.........

Episodes
1 1.Gadis buta
2 2.Awal yang menyedihkan
3 HARI PERNIKAHAN
4 Mengenal keluarga luwis
5 Drama di meja makan
6 Membalas dendam
7 Langkah awal
8 Kejadian di Club malam
9 Kepulangan Rai
10 Satu masalah selesai
11 Setitik kepercayaan
12 Perdebatan di meja makan
13 Langkah awal mengumpulkan barang peninggalan keluarga Lasora.
14 Acara amal keluarga Alokka
15 Insiden di kediaman Alokka
16 Insiden di kediaman Alokka part2
17 Misi pertama berhasil.
18 Hati Rai yang mulai goyah
19 Insiden di rumah Rai
20 Kedai teh.
21 Kepercayaan nyonya besar
22 Benih benih cinta
23 Kedekatan Nyonya Luwis dan Alena
24 Membangun kepercayaan
25 Alasan untuk tetap hidup
26 Kepulangan Tuan Luwis
27 Kekacauan di meja makan
28 Rencana Selena yang gagal
29 Menghindari Amarah Rai
30 Niat lain di balik kebaikan Selena
31 Acara Lelang di mulai
32 Kedatangan Rai di acara Lelang.
33 Insiden di acara Lelang
34 Rencana jahat Arianda yang gagal.
35 Kedekatan Alena dengan keluarga Rai.
36 Pesona Alena
37 Pertolongan untuk Alena
38 Menunggu keajaiban
39 Keajaiban Datang
40 Tekat Alena yang sudah bulat
41 Selena dan Rosa diculik
42 DRACULA
43 Perdebatan ayah dan anak
44 Timbulnya kebencian antara ayah dan anak
45 Kepercayaan Rai yang sangat berharga.
46 Langkah awal membujuk Rai
47 Usaha kedua Alena
48 Kekecewaan Alena
49 Usaha membujuk Rai berhasil
50 Hati Rai yang mulai bisa menerima Alena
51 Kembalinya Selena dan Rosa
52 Sandiwara Rai dan Alena
53 Sandiwara Alena untuk membantu Rai.
54 Sandiwara Alena membuahkan Hasil
55 Rencana Alena berhasil
56 Rai yang keras kepala
57 Sisi Baik Tuan Luwis
58 Perampok Kecil
59 Hati Rai yang mulai melunak
60 Usaha Alena untuk membantu Rai
61 Rai sang pria tangguh
62 Alena sang penakluk hati Rai
63 Bujukan maut Alena
64 Belajar membaca kata
65 Ternyata Alena adalah anak yang berbakat dan pintar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1.Gadis buta
2
2.Awal yang menyedihkan
3
HARI PERNIKAHAN
4
Mengenal keluarga luwis
5
Drama di meja makan
6
Membalas dendam
7
Langkah awal
8
Kejadian di Club malam
9
Kepulangan Rai
10
Satu masalah selesai
11
Setitik kepercayaan
12
Perdebatan di meja makan
13
Langkah awal mengumpulkan barang peninggalan keluarga Lasora.
14
Acara amal keluarga Alokka
15
Insiden di kediaman Alokka
16
Insiden di kediaman Alokka part2
17
Misi pertama berhasil.
18
Hati Rai yang mulai goyah
19
Insiden di rumah Rai
20
Kedai teh.
21
Kepercayaan nyonya besar
22
Benih benih cinta
23
Kedekatan Nyonya Luwis dan Alena
24
Membangun kepercayaan
25
Alasan untuk tetap hidup
26
Kepulangan Tuan Luwis
27
Kekacauan di meja makan
28
Rencana Selena yang gagal
29
Menghindari Amarah Rai
30
Niat lain di balik kebaikan Selena
31
Acara Lelang di mulai
32
Kedatangan Rai di acara Lelang.
33
Insiden di acara Lelang
34
Rencana jahat Arianda yang gagal.
35
Kedekatan Alena dengan keluarga Rai.
36
Pesona Alena
37
Pertolongan untuk Alena
38
Menunggu keajaiban
39
Keajaiban Datang
40
Tekat Alena yang sudah bulat
41
Selena dan Rosa diculik
42
DRACULA
43
Perdebatan ayah dan anak
44
Timbulnya kebencian antara ayah dan anak
45
Kepercayaan Rai yang sangat berharga.
46
Langkah awal membujuk Rai
47
Usaha kedua Alena
48
Kekecewaan Alena
49
Usaha membujuk Rai berhasil
50
Hati Rai yang mulai bisa menerima Alena
51
Kembalinya Selena dan Rosa
52
Sandiwara Rai dan Alena
53
Sandiwara Alena untuk membantu Rai.
54
Sandiwara Alena membuahkan Hasil
55
Rencana Alena berhasil
56
Rai yang keras kepala
57
Sisi Baik Tuan Luwis
58
Perampok Kecil
59
Hati Rai yang mulai melunak
60
Usaha Alena untuk membantu Rai
61
Rai sang pria tangguh
62
Alena sang penakluk hati Rai
63
Bujukan maut Alena
64
Belajar membaca kata
65
Ternyata Alena adalah anak yang berbakat dan pintar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!