Ke esokan harinya, setelah Alena melalui drama yang cukup panjang di meja makan kemarin, ia kemudian meminta Ami untuk menemaninya datang ke rumah sakit. Alena ke rumah sakit bukan tanpa alasan, ia datang untuk menemui Leon dan Erika kekasihnya yang sedang di rawat di rumah sakit, ia datang bukan untuk menjenguk atau berbelas kasih kepada Leon, tetapi ia datang untuk menyaksikan penderitaan Leon dan ingin membalas dendam atas perbuatan mereka berdua padanya selama lima tahun ini.
Namun, ketika Alena berjalan menuju kamar rawat Leon dan Erika, ia tidak sengaja sekilas melihat Rai di dalam sebuah ruangan, ia seperti melihat Rai sedang duduk dan mengobati tangannya.
Rai terluka akibat bermain cambuk tempo hari, hingga tidak sengaja, cambuk itu juga melukai tangannya, tetapi Alena tidak yakin bahwa yang dia lihat itu adalah Rai, karna sebenarnya ia belum pernah melihat wajah Rai dengan jelas, jadi ia mengabaikannya dan berfikir bahwa tidak mungkin Rai berada di rumah sakit itu.
Ia terus berjalan menuju kamar rawat Leon tanpa menghiraukan apa yang ia lihat. Sesampainya di depan pintu kamar Leon, Alena tanpa ragu ragu langsung memegang gagang pintu dan membuka pintunya lalu masuk tanpa mempedulikan Ami yang terkejut di sampingnya, sementara itu Ami yang terkejut hanya bisa terdiam melihat Alena yang dengan tepat langsung memegang gagang pintu dan membuka pintunya. Nampaknya Ami begitu heran karna Alena tidak tampak seperti orang yang sedang buta pada umumnya, ia lebih tampak seperti orang yang normal.
Tanpa menghiraukan Ami, Alena kemudian berjalan masuk dan bertemu dengan Tomi (ayah dari Leon), Tomi yang menyadari kedatangan Alena langsung berlutut di kaki Alena sambil menangis dan meminta maaf kepada Alena
“Nona Alena, maafkan aku, aku benar benar minta maaf kepada tuan dan nyonya karena tidak bisa menjagamu dengan baik.” Ucap pamanTomi sambil terus berlutut kepada Alena.
Alena yang berpura pura buta, berjalan ke arah Leon dan mengabaikan paman Tomi yang sedang berlutut meminta maaf kepadanya. Leon yang melihat Alena datang dengan keadaan sehat, sangat terkejut dan ketakutan.
“Apa kau terkejut melihatku masih hidup?” Tanya Alena dengan tatapan penuh dendam.
“Dasar buta, s*alan!, kenapa kau masih hidup?” Ucap Erika dengan nada yang kasar.
“Tentu saja aku masih hidup, aku harus hidup untuk momen ini, sekarang aku datang di depan kalian berdua untuk membalas dendam.” Ujar Alena dengan senyuman ingin membunuh.
Tapi sebelum melancarkan aksinya untuk balas dendam, Alena juga tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Leon dan Erika, karna berkat ulah mereka berdua, sekarang Alena sudah menjadi nyonya muda di keluarga Luwis, mendengar hal itu, Leon dan Erika semakin terkejut dan kesal mendengar ucapan Alena.
Alena yang melihat wajah mereka yang begitu terkejut merasa puas dan berkata.
“Jangan terlalu terkejut mendengarnya, sampai mati aku tidak akan melupakan perbuatan kalian berdua.” Ucap Alena sambil memukulkan tongkatnya ke luka Leon dan Erika, mereka berdua menjerit kesakitan dan memohon agar Alena mengampuninya tapi, Alena tidak peduli dan terus memukuli mereka dengan begitu keras yang mengakibatkan Leon dan Erika pingsan karena tidak bisa menaha rasa sakit dari pukulan Alena yang begitu keras.
Ami yang menyaksikan kejadian itu merasa ketakutan dan berkata di dalam hati.
(Ternyata di balik wajah nyonya yang seperti malaikat, ternyata ia juga memiliki sisi yang seperti iblis) Ucap Ami ngeri.
Paman Tomi yang melihat anaknya di pukul hingga pingsan oleh Alena, langsung bangkit dan hanya berkata.
“Nona memang sudah benar melakukan hal itu, mereka memang harus di pukul. Nona, semua juga ini salahku, bagaimana mungkin aku membiarkan mereka menyiksamu begitu lama, ini semua salahku nona.” Ucap paman Tomi sambil terus menyalahkan dirinya sendiri.
Alena yang merasa kasihan dengan paman Tomi, menenangkannya dengan berkata.
“Paman Tomi, ini semua bukan salahmu, kalau bukan karna paman Tomi, mungkin aku sudah mati 5 tahun yang lalu.” Ucap Alena sambil memegang bahu pria tua itu,
Paman Tomi merasa sangat bersalah, ia mengingat kembali kebaikan keluarga Lasora padanya, ia mengingat kembali kejadian saat istrinya koma akibat melahirkan Leon, ayah Alenalah yang membantunya, dan ketika Leon tumbuh besar dan sering memukuli seseorang, ayah Alena juga yang membantunya untuk menyelesaikan masalah bahkan ketika keluarganya tidak punya uang untuk melanjutkan hidup, hanya keluarga Lasora yang selalu mengulurkan tangan untuk membantunya, itu sebabnya paman Tomi sangat merasa bersalah kepada Alena dan keluarganya akibat kejadian ini, ia merasa menjadi orang yang tidak berguna karena tidak bisa menjaga nona Alena dengan baik.
“Tidak nona, ini semua salahku. Aku akan bertanggung jawab dan menjelaskan semuanya kepada tuan dan nyonya di surga.” Ucap paman Tomi yang terus menangis dan berlutut kepada Alena
“Paman Tomi, ini bukan salahmu, kamu tidak perlu bertanggung jawab. Mereka hanya perlu di masukkan ke dalam penjara, itu sudah cukup.” Ucap Alena sambil menyuruh paman Tomi untuk berdiri dan tidak lagi berlutut
“Tidak nona, itu belum cukup.” Ujar paman Tomi sambil menunduk.
“Kalau begitu, kau ikutlah denganku. Paman Tomi, aku ingin menghidupkan kembali keluargaku, keluarga Lasora dan aku butuh bantuanmu untuk membantuku.” Ucap Alena dengan senyuman.
Tomi terkejut mendengar perkataan Alena dan tanpa sengaja menatap mata Alena dan melihat matanya dengan jelas, ia menyadari bahwa mata Alena sudah bisa melihat lagi, Alena yang melihat ekspresi paman Tomi yang terkejut karna tau bahwa ia sudah meliha, hanya tersenyum dan berkata.
“Ya, aku sudah bisa melihat lagi paman.” Ucapnya sambil tersenyum.
Mendengar hal itu paman Tomi merasa sangat senang dan bersyukur karna sekarang nona Alena sudah bisa melihat kembali.
Di sisi lain, Ami yang mendengar pernyataan yang mengejutkan itu keluar dari mulut Alena, sangat terkejut dan ketakutan, ia mengira bahwa nyonya Alena pasti tidak akan membiarkannya hidup karena ia tidak sengaja telah mengatahui sebuah rahasia besar yang di simpan oleh nyonyanya, Alena yang melihat Ami begitu ketakutan, mencoba untuk mendekati Ami, sementara itu Ami terus memohon kepada Alena agar tidak membunuhnya karena telah mendengar sesuatu yang seharusnya tidak ia dengar, tapi belum sempat Alena mengucapkan sebuah kata untuk menenangkan Ami, Ami langsung terjatuh pigsan karena ketakutan.
Setelah Ami bangun dari pingsannya, Alena menenangkan Ami dan memintanya agar merahasiakan ini semua kepada orang lain, terutama kepada seluruh keluarga Luwis, Ami mengangguk setuju dan merahasiakan kejadian itu kepada semua orang terutama keluarga Luwis. Sementara itu Alena kembali berpura pura buta di depan semua orang kecuali di depan Ami dan paman Tomi yang sudah mengetahui kebenaran bahwa Alena sudah bisa melihat lagi.
...BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments