Kejadian di Club malam

Di sebuah ruangan di dalam club malam...

Alena dan Ami duduk di sebuah meja, di meja itu juga ada Kenzo dan beberapa orang lainnya, Sambil menunggu teh yang di seduh oleh Alena, Kenzo bercerita pada temannya tentang kejadian beberapa hari yang lalu, ia bercerita tentang Rai yang memainkan sebuah permainan pukul tikus untuk menyiksa seorang wanita, Alena yang berada di sana hanya mendengarkan cerita Kenzo tanpa mempedulikannya dan hanya fokus pada teh yang sedang di seduhnya.

Ketika Kenzo sedang asyik mengobrol, perhatian mereka semua di alihkan oleh aroma teh yang begitu harum dan menenangkan yang sedang di seduh oleh alena.

“Bau apa ini?, wangi sekali” Ucap Kenzo sambil mencari sumber dari aroma itu.

“Tuan Kenzo, silahkan.” Ucap Ami sambil menyodorkan segelas teh kepada Kenzo.

Namun, saat Kenzo meminum tehnya, dengan hanya sekali tegukan ia langsung menyukai teh yang di seduh oleh Alena, ia baru saja mencoba teh yang begitu enak di tenggorokannya, dan hanya dengan sekali tegukan rasa mabuknya menghilang. Sementara itu, Kenzo sangat menyukai dan terus memuji teh buatan Alena, hingga membuat orang orang yang ada di meja itu menjadi penasaran dan tertarik ingin mencobanya juga. Ami kembali menuangkan teh dan memberikannya kepada yang lain untuk mencicipinya, setelah mencicipinya, mereka semua terkejut dengan rasanya yang sangat enak dan mereka semua juga sangat menyukai teh itu sampai tertarik dan ingin membelinya untuk di bawa pulang ke rumah, termasuk Kenzo.

“Ami, biarkan aku membawa pulang teh yang sangat enak ini untuk nenekku.” Ucap Kenzo dengan semangat.

“Maaf tuan kenzo, aku tidak membawa teh yang banyak jadi aku tidak bisa memberikanmu sebagai hadiah, kalau anda mau, anda bisa datang ke gedung skay dan membelinya dari bapak Tomi.” Ucap Ami sambil menunduk hormat.

“Kalau begitu baiklah, saya akan kesana untuk membelinya.” Ucap kenzo sambil meminum kembali tehnya.

“Misi kita hari ini sudah selesai, aku mau ke kamar mandi, dan saat aku datang kita langsung pulang.” Ucap Alena sambil berbisik pada Ami.

“Oke, biar aku yang mengurus tempat ini.” Ucap Ami sambil menyuruh Alena untuk pergi terlebih dahulu.

Namun, saat Alena berjalan ke kamar mandi, ia tidak sengaja melewati sebuah ruangan yang di dalamnya terlihat seorang pria yang sedang menenggak segelas minumannya, langkah Alena terhenti di depan pintu ruangan itu, ia memperhatikan dari belakang pria itu, ia melihat pria itu memiliki bentuk tubuh yang bagus dan wajah yang terlihat tampan walau hanya dilihat dari samping, ia tidak tau kalau pria yang di lihatnya itu adalah Rai, ia mengira pria itu adalah salah satu peserta pria bayaran yang akan ikut kontes malam ini.

Rai yang sedang menenggak minumannya menyadari bahwa ada orang yang sedang memperhatikannya, namun ketika ia menoleh kebelakang dan mencari keberadaan orang itu, ia tidak menemukan siapapun.

(Mungkin hanya perasaanku saja) Ucap Rai dalam hati.

Sementara itu Alena yang hampir saja ketahuan oleh Rai, menghela nafas panjang, ia kemudian menatap bunga yang ia pegang, ia berniat ingin mendukung pria itu dengan memberikannya bunga voting agar pria itu bisa menang di acara final yang akan di adakan sebentar lagi, Alena lalu menaruh Dua bunga voting yang di berikan oleh Ami tadi sebagai bentuk dukungannya kepada pria itu, ia menaruh bunga itu di gagang pintu ruangan pria itu lalu kemudian pergi meninggalkan Club malam tersebut.

Satu jam kemudian .....

Seorang pelayan Club datang ke ruangan Rai untuk memberi tahu kepada Rai bahwa pertandingan malam itu akan segera di mulai, mereka telah menyiapkan sebuah kursi khusus untuk Rai dan mengharapkan kehadiran Rai di acara itu, Rai kemudian berjalan keluar dari ruangannya, tapi langkahnya terhenti ketika ia melihat ada dua bunga voting yang menempel di gagang pintunya.

“Siapa yang menaruh ini?” Ucapnya dengan nada marah sambil meremas dua bunga itu.

Dengan ketakutan para pengawal di Club itu menjawab bahwa mereka sama sekali tidak tau, Rai menyuruh semua pengawal itu untuk mencari tau dan mengumpulkan semua orang yang ada di club tersebut termasuk Kenzo, Rai mengumpulkan mereka semua sambil melihat rekaman cctv yang berada di sekitar ruangannya, ia melihat ada seorang wanita yang memakai masker dan topi, iapun menanyakan siapa wanita itu kepada Kenzo, Kenzo menjawab kalau itu adalah pelayan yang bekerja di rumah keluarga Luwis, dan yang di sampingnya adalah seorang gadis pembuat teh yang sangat di sukai oleh nyonya. Rai menyadari bahwa tidak ada wanita yang bekerja di keluarganya sebagai pembuat teh, jadi ia menaruh curiga kepada Alena apa lagi wajah wanita itu begitu familiar dan mirip dengan Alena.

Rai yang marah kemudian beranjak dari tempat duduknya dan mengajak para pengawalnya untuk segera pulang ke kediaman keluarga Luwis.

Sementara itu di rumah keluarga Luwis.....

“Lukisan lukisan apa itu?”Tanya Alena kepada Ami sambil memperhatikan para pelayan yang membawa sebuah lukisan.

“Oh, itu adalah beberapa koleksi lukisan yang di ambil untuk di jaga, sebagian besar adalah lukisan yang di lukis oleh tuan muda waktu kecil.” Ucap Ami menjelasakan.

“Aku dengar, dulu waktu kecil, tuan muda sering di juluki orang tua, dia belajar melukis sejak umurnya 3 tahun, lalu memenangkan banyak penghargaan ketika usianya berumur 4 tahun, dan bahkan lukisannya di pajang di mana mana tapi ketika tuan muda kembali, ia tidak bisa melukis lagi dan membuat nyonya besar sangat sedih.” Ujar Ami menjelaskan lagi pada Alena

Namun, ketika Ami sedang menjelaskan lukisan itu, tiba tiba ponsel Ami berbunyi, dan menerima pesan dari tuan Kenzo, Ami terkejut dan begitu takut ketika ia membaca pesan dari tuan Kenzo. Ami kemudian memberi tahu Alena isi pesan dari Kenzo yang mengatakan bahwa tuan muda Rai melakukan penghabisan besar besaran di club malamnya tadi, Alena yang mendengar itu terkejut dan bertanya.

“Apa?, bukankah ia tidak ada di sana tadi?” Ucap Alena terkejut.

Ami menjelaskan bahwa informasi yang di dapatkannya adalah informasi yang salah dan ternyata tuan Rai memang ada disana, dan sedang beristirahat di sebuah ruangan khusus. “Entah siapa yang menaruh dua bunga voting di pintunya sehingga membuat tuan muda sangat marah.” Ucap Ami pada Alena.

Alena yang mendengar itu baru tersadar bahwa ia tadi menaruh 2 bunga voting di gagang pintu seorang pria.

(Jangan jangan orang yang aku kira gigolo itu adalah Rai?) Ucapnya dalam hati. Alena yang menyadari itu kemudian bertanya pada Ami.

“Apakah masalah ini serius?” Tanya Alena sedikit panik.

Ami hanya menganggukkan kepalanya dan menjelaskan bahwa kabarnya dulu waktu Rai menjadi pembunuh bayaran, dia dipaksa menjadi gigolo dan saat itu ia di masukkan ke dalam kamar seorang wanita kaya oleh pria pria tua itu, dengan memegang kepalanya namun setelah itu, orang orang yang mengganggunya itu di bawa keluar dengan keadaan tubuh mereka yang dipenuhi dengan lubang dan bersimbah darah, bahkan darah yang berada di ruangan itu sudah di bersihkan selama 3 hari tapi tidak bersih.

“Entah siapa yang yang memiliki nyali seperti itu, orang itu pasti akan mati!” Ucap Ami

...BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Neng Kurnia

Neng Kurnia

ini kisah mafia /Shhh/

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 1.Gadis buta
2 2.Awal yang menyedihkan
3 HARI PERNIKAHAN
4 Mengenal keluarga luwis
5 Drama di meja makan
6 Membalas dendam
7 Langkah awal
8 Kejadian di Club malam
9 Kepulangan Rai
10 Satu masalah selesai
11 Setitik kepercayaan
12 Perdebatan di meja makan
13 Langkah awal mengumpulkan barang peninggalan keluarga Lasora.
14 Acara amal keluarga Alokka
15 Insiden di kediaman Alokka
16 Insiden di kediaman Alokka part2
17 Misi pertama berhasil.
18 Hati Rai yang mulai goyah
19 Insiden di rumah Rai
20 Kedai teh.
21 Kepercayaan nyonya besar
22 Benih benih cinta
23 Kedekatan Nyonya Luwis dan Alena
24 Membangun kepercayaan
25 Alasan untuk tetap hidup
26 Kepulangan Tuan Luwis
27 Kekacauan di meja makan
28 Rencana Selena yang gagal
29 Menghindari Amarah Rai
30 Niat lain di balik kebaikan Selena
31 Acara Lelang di mulai
32 Kedatangan Rai di acara Lelang.
33 Insiden di acara Lelang
34 Rencana jahat Arianda yang gagal.
35 Kedekatan Alena dengan keluarga Rai.
36 Pesona Alena
37 Pertolongan untuk Alena
38 Menunggu keajaiban
39 Keajaiban Datang
40 Tekat Alena yang sudah bulat
41 Selena dan Rosa diculik
42 DRACULA
43 Perdebatan ayah dan anak
44 Timbulnya kebencian antara ayah dan anak
45 Kepercayaan Rai yang sangat berharga.
46 Langkah awal membujuk Rai
47 Usaha kedua Alena
48 Kekecewaan Alena
49 Usaha membujuk Rai berhasil
50 Hati Rai yang mulai bisa menerima Alena
51 Kembalinya Selena dan Rosa
52 Sandiwara Rai dan Alena
53 Sandiwara Alena untuk membantu Rai.
54 Sandiwara Alena membuahkan Hasil
55 Rencana Alena berhasil
56 Rai yang keras kepala
57 Sisi Baik Tuan Luwis
58 Perampok Kecil
59 Hati Rai yang mulai melunak
60 Usaha Alena untuk membantu Rai
61 Rai sang pria tangguh
62 Alena sang penakluk hati Rai
63 Bujukan maut Alena
64 Belajar membaca kata
65 Ternyata Alena adalah anak yang berbakat dan pintar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1.Gadis buta
2
2.Awal yang menyedihkan
3
HARI PERNIKAHAN
4
Mengenal keluarga luwis
5
Drama di meja makan
6
Membalas dendam
7
Langkah awal
8
Kejadian di Club malam
9
Kepulangan Rai
10
Satu masalah selesai
11
Setitik kepercayaan
12
Perdebatan di meja makan
13
Langkah awal mengumpulkan barang peninggalan keluarga Lasora.
14
Acara amal keluarga Alokka
15
Insiden di kediaman Alokka
16
Insiden di kediaman Alokka part2
17
Misi pertama berhasil.
18
Hati Rai yang mulai goyah
19
Insiden di rumah Rai
20
Kedai teh.
21
Kepercayaan nyonya besar
22
Benih benih cinta
23
Kedekatan Nyonya Luwis dan Alena
24
Membangun kepercayaan
25
Alasan untuk tetap hidup
26
Kepulangan Tuan Luwis
27
Kekacauan di meja makan
28
Rencana Selena yang gagal
29
Menghindari Amarah Rai
30
Niat lain di balik kebaikan Selena
31
Acara Lelang di mulai
32
Kedatangan Rai di acara Lelang.
33
Insiden di acara Lelang
34
Rencana jahat Arianda yang gagal.
35
Kedekatan Alena dengan keluarga Rai.
36
Pesona Alena
37
Pertolongan untuk Alena
38
Menunggu keajaiban
39
Keajaiban Datang
40
Tekat Alena yang sudah bulat
41
Selena dan Rosa diculik
42
DRACULA
43
Perdebatan ayah dan anak
44
Timbulnya kebencian antara ayah dan anak
45
Kepercayaan Rai yang sangat berharga.
46
Langkah awal membujuk Rai
47
Usaha kedua Alena
48
Kekecewaan Alena
49
Usaha membujuk Rai berhasil
50
Hati Rai yang mulai bisa menerima Alena
51
Kembalinya Selena dan Rosa
52
Sandiwara Rai dan Alena
53
Sandiwara Alena untuk membantu Rai.
54
Sandiwara Alena membuahkan Hasil
55
Rencana Alena berhasil
56
Rai yang keras kepala
57
Sisi Baik Tuan Luwis
58
Perampok Kecil
59
Hati Rai yang mulai melunak
60
Usaha Alena untuk membantu Rai
61
Rai sang pria tangguh
62
Alena sang penakluk hati Rai
63
Bujukan maut Alena
64
Belajar membaca kata
65
Ternyata Alena adalah anak yang berbakat dan pintar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!