Di perjalanan menuju meja makan....
Sean yang sengaja di injak oleh Alena terus menangis dan berteriak memanngil ibunya. karena teriakan Sean yang sangat keras, ibu Seanpun datang untuk melihat keadaan anaknya yang terus menagis dan berteriak, ia langsung memeluk dan menenangkan anaknya sambil berteriak marah pada Alena.
“Beraninya kau injak anakku!” Ucap Rosa yang sangat marah.
“Ahh,,, maafkan aku, aku tidak bisa melihat. Apa ada anak kecil disini?” Ucap Alena dengan muka panik sambil meraba raba seolah olah mecari keberadaan Sean.
“Di mana anak kecil itu?” Ucap Alena lagi sambil terus mencari.
Ia berpura pura mencari keberadaan Sean, dan dengan sengaja, Alena kembali menginjak kaki Sean yang satunya lagi hingga Sean semakin berteriak kesakitan.
“Aahhh,,, mama sakit sekali.” Teriak Sean kesakitan sambil terus memegangi kakinya. Rosa semakin marah kepada Alena, tapi ia harus menenangkan Sean terlebih dahulu agar ia berhenti menangis dan berteriak. Sementara itu, Alena terus berpura pura sebagai gadis yang lugu dan polos lalu terus meminta maaf kepada Rosa agar mereka semua tidak menaruh curiga terhadap Alena.
Alena berkata, ia tidak melihat jadi ia tidak sengaja menginjak kaki Sean.
Rosa yang panik melihat anaknya yang terus berteriak dan menangis, mengabaikan ucapan Alena dan terburu buru menggendong Sean dan membawanya ke dalam kamar, lalu menyuruh pelayan memanggil dokter untuk memeriksa kaki Sean yang terinjak, pelayan kemudian langsung pergi untuk memanggil dokter.
“Bagaimana ini nona, walaupun kau tidak sengaja tapi pasti nyonya Rosa tidak akan tinggal diam dan pasti akan membalasmu.” Ucap Ami pelan pada Alena.
“Apakah kedudukan nyonya Rosa lebih di atas dari tuan muda Rai?” Tanya Alena pada Ami
“Tentu saja tidak, tuan Rai adalah cucu kesayangan nyonya besar. Mana mungkin bisa di tandingi oleh nyonya Rosa.” Jawab Ami pada Alena.
“Kalau begitu, tidak ada yang perlu di khawatirkan bukan?” Ucap Alena sambil tersenyum.
Ami akhirnya lega dan tidak khawatir lagi mendengar ucapan Alena, ia sebenarnya takut dan kasihan jika Alena di tindas oleh nyonya Rosa dan orang orang yang ada di rumah itu, tetapi ternyata dugaan Ami salah, Alena ternyata adalah gadis yang tangguh dan tidak mudah di tindas oleh semua orang yang ada di keluarga ini, itu membuatnya sedikit lebih lega dan tidak khawatir lagi tentang keaadan nyonya mudanya.
Sementara itu di meja makan...
Selena yang menyaksikan kejadian itu, menenangkan Alena dan mengatakan untuk tidak takut karena itu bukan kesalahannya.
“Jangan takut, yang tadi itu bukan salahmu, memang anak itu sangat keras kepala dan nakal jadi dia harus menanggung akibat dari perbuatannya sendiri.” Ucap Selena menenangkan Alena.
“Baiklah, terima kasih tante Selena.” Ucap Alena lembut.
Alena kemudian duduk di meja makan sambil menikmati kue sus yang sangat lembut dan enak tanpa memperdulikan kejadian tadi, Alena memakan kuenya dengan begitu lahap, ia bahkan meminta Ami untuk memberikannya sepotong kue lagi, sementara itu di sudut lain, Selena yang sudah selesai makan, menatap Alena dengan tatapan yang penuh curiga, ia merasa kalau Alena bukanlah gadis yang mudah untuk di tindas, pasalnya ia telah di ganggu oleh Rosa tapi ia tidak takut dan tidak marah sedikitpun, Alena tampak sangat tenang dan santai, seperti tidak terjadi apa apa.
(Pendatang baru ini, dia di hina dan di persulit oleh Rosa dan anaknya tetapi ia sama sekali tidak sedih atau marah, dia masih bisa makan dengan tenang, apakah Rai membawa istri yang bersifat seperti tembok kerumah ini?) Ucap Selena dalam hati sambil terus memperhatikan Alena, namun, sedikit heran dengan tingkah Alena yang terlalu santai.
Ketika Selena sedang meminum tehnya, tiba tiba seorang pelayan datang dan memberi kabar kepada Selena bahwa ayah Rai (tuan luwis) sudah pulang ke kota ini dan ia telah memesan hotel bintang lima di dalam kota. Pelayan itu juga mengatakan bahwa tuan Luwis sepertinya tidak akan pulang ke rumah ini dan akan tinggal di hotel itu untuk sementara waktu, Selena yang mendapat kabar itu dari pelayan, merasa sangat senang mendengarnya, ia berpesan kepada pelayan agar Rosa tidak boleh tau tentang masalah ini, karna ia tidak mau jika Rosa juga datang ke hotel itu dan mengganggu rencananya untuk lebih dekat dengan tuan Luwis. Selena melakukan itu semua karena semenjak kehadiran Rosa dan anaknya, tuan Luwis sudah semakin cuek dengannya, itu sebabnya ia ingin menemui tuan Luwis di hotel secara diam diam, agar bisa lebih dekat lagi dengannya.
Sementara itu Alena yang sedang menikmati makanannya tiba tiba di kejutkan oleh teriakan seseorang yang berada tepat di belakangnya.
“Alena, kau masih bisa makan?, beraninya kau menginjak dan menyakiti Sean anak kesayanganku!” Teriak Rosa dengan nada yang sangat marah.
Alena yang mendengar teriakan dari tante Rosa tiba tiba berdiri dan meminta maaf kepadanya, ia memasang muka yang polos agar semua orang kasihan kepadanya, ia berpura pura seperti orang yang sedang panik dan dengan sengaja menginjak kaki pelayan hingga pelayan itu terkejut dan menjatuhkan ponselnya. Rosa tiba tiba mengalihkan pandangannya kepada ponsel pelayan yang jatuh itu, dan melihat bahwa pelayan itu sedang memesan sebuah kamar hotel untuk Selena, ia lalu bertanya kepada Selena.
“Untuk apa kau menyuruh pelayan ini untuk memesan hotel?” Ucap Rosa curiga kepada Selena.
Dengan santai, Selena menjawab pertanyaan Rosa dengan mengatakan bahwa ia hanya ingin pergi menonton konser dan menyuruh pelayan untuk memesan kamar hotel yang berada di dekat tempat konser, tapi Rosa masih tidak percaya dengan perkataan Selena dan masih curiga kepada Selena, ia curiga bahwa Selena berencana ingin menemui tuan Luwis di hotel itu dan ia tidak akan tinggal diam, ia tidak boleh kalah dari Selena, jadi ia akan datang dan menghancurkan rencana Selena.
Rosa seketika melupakan amarahnya pada Alena, lalu kembali berjalan ke kamarnya meninggalkan Alen dan Selena yang masih berada di meja makan, saat Rosa sudah pergi, Selena lansung memarahi pelayan itu.
“Dasar tidak berguna!, pegang ponsel saja tidak becus!” Ucap Selena dengan nada marah.
“Maaf nyonya, itu karna nyonya Alena yang menginjakku.” Ucap pelayan itu takut.
Sementara itu, Alena kembali memasang muka polosnya dan meminta maaf kepada Selena dan mengatakan bahwa dia tidak sengaja menginjaknya, padahal sebenarnya Alena memang dengan sengaja menginjak kaki pelayan itu agar pelayan itu menjatuhkan poselnya. Semua itu di lakukan Alena agar Rosa mengetahui dan mengacaukan rencana Selena.
Selena yang kesal tiba tiba berubah menjadi baik kepada Alena dan mengatakan bahwa ini semua bukan salah Alena, lalu kemudian ia beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Alena dan Ami yang masih berada di meja makan, namun, kebaikan Selena kepada Alena bukan tanpa alasan, ia sengaja berbuat baik kepada Alena untuk mendapatkan kepercayaan dari Alena, tapi Alena bukan gadis bodoh yang begitu saja percaya dengan kebaikan Selena.
“Nyonya muda, kau beruntung, biasanya nyonya Selena sangat galak.” Ucap Ami lega sambil mengelus dada.
“Kau benar, hari ini saya beruntung.”Ucap Alena yang juga lega karna drama di meja makan siang itu sudah selesai.
(Aku sudah menyelesaikan semua masalah hari ini, selanjutnya aku akan membalas orang orang yang menyakitiku) Ucap Alena dalam hati.
...BERSAMBUNG.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments